Anda di halaman 1dari 2

Keracunan merkuri sekurangnya menimbulkan tanda dan gejala pada sistem syaraf, saluran pencernaan dan kulit.

Tanda dan gejala pada sistem syaraf pusat antara lain berupa gemetar (tremor), kejang, lapangan pandang menyempit sampai kelumpuhan. Gangguan bisa terjadi juga pada panca indera mulai dari telinga berdengung sampai tuli, pandangan kabur hingga buta, tidak peka terhadap suhu dan bau serta gejala sistem syaraf pusat lain yang jarang disadari, yaitu berupa sukar tidur (insomnia), ketakutan, gangguan kepribadian, depresi sampai pikun. Gangguan pada pencernaan dan gigi, antara lain berupa produksi air ludah berlebihan (hipersalivasi), radang gusi, terdapat garis hitam pada gusi (leadline) dan gigi mudah lepas. Sedangkan gangguan pada kuit biasanya berupa radang kulit (dermatitis). Fenomena bioakumulasi senyawa pencemar, baik dalam jaringan hewan maupun tumbuhan, tentu saja berimplikasi pada keamanan pangan. Hal ini ditunjang oleh kenyataan bahwa sampai saat ini hampir seluruh bahan pangan berasal dari jaringan hewan dan tumbuhan. Seperti kita ketahui bahwa ikan merupakan produk yang mengandung protein hewani yang tinggi selain dari telur dan daging ayam. Maka dari itu masyarakat mengkonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut, tapi apabila produk yang berasal dari perairan tersebut sudah tercemar merkuri maka mau tidak mau harus mengurangi konsumsi untuk menghindari terakumulasinya merkuri di dalam tubuh. Menurut Buku Pedoman Mutu Lingkungan, kadar merkuri yang terdapat pada makanan kita yang tanpa disadari adalah : maksimum 0,001 ppm baik dikonsumsi langsung maupun tanpa diolah dulu. Kadar merkuri yang aman dalam darah maksimal 0,04 ppm (part per millions). Kandungan merkuri 0,1-1 ppm dalam jaringan sudah dapat menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh. KESIMPULAN Merkuri merupakan logam yang sangat berbahaya jika sudah terakumulasi dalam jumlah besar di dalam tubuh. Batas kadar normal merkuri dalam darah maksimal 0,04 ppm, lebih dari itu sudah dianggap berbahaya dan dapat menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh. SARAN Lakukan pencegahan yaitu dengan menekan pencemaran limbah industri atau limbah merkuri dari pertambangan emas agar tidak dibuang ke laut. Mengurangi konsumsi ikan dan produk hasil perairan yang diduga sudah tercemar merkuri. Serta biasakan hidup bersih dan sehat agar bisa menghindari dari bahaya pencemaran merkuri yang terdapat dalam bahan pangan. DAFTAR PUSTAKA Anies. 2005. Mewaspadai Pencemaran Merkuri. http://www.ragam2.htm [30 September 2006] Anonimous. 2004. Kompas. Pencemaran Merkuri dari Darat ke Laut. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0412/02/bahari/1412383.html [30 September 2006]. Anonimousa. 2004. 10 Hal tentang Penyakit Minamata. http://www.ecoton.or.id/tulisanlengkap.php?id=1573 [30 September 2006]. Anonimousc. 2006. Kesehatan. Bahaya Logam Berat Bagi Kesehatan. http://www.articles.asp.htm [30 September 2006].

Ardiansyah. 2006. Keamanan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Tradisional http://www.BERITA IPTEK ONLINE KeamananPangan Fungsional Berbasis Pangan Tradisional.html [30 September 2006] Sibuea, P. 2003. Kasus Buyat, Bencana Lingkungan Buatan Manusia http://www.sinarharapan.co.id/berita/0408/19/opi01.html [30September 2006]. Widianarko,B. 1997. Pencemaran Lingkungan Mengancam Keamanan Pangan http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/09/11/0040.html [30 September 2006].

Anda mungkin juga menyukai