Anda di halaman 1dari 2

NIAT BAIK ITU...

TUNAIKANLAH

Alkisah, hiduplah seorang tua yang renta dan buta. Suatu hari, ia berhajat untuk menunaikan salat subuh berjamaah di masjid. Ketika azan berkumandang, ia bergegas menuju masjid. Karena renta dan butanya, di tengah jalan ia terjatuh. Wajahnya berdarah dan tubuhnya kotor. Namun, ia segera bangkit dan meneruskan perjalanan. Lalu, datanglah seorang pemuda untuk menolongnya. Si pemuda itu menuntun sang kakek hingga pintu masjid. Kemudian pemuda itu segera pergi. Ketika pulang, pemuda itu sudah menunggunya dan siap mengantarkan sang kakek kembali ke rumahnya. Demikian pula esok-esoknya. Si pemuda selalu siap mengantarkan sang kakek menunaikan hajatnya untuk ke masjid. Suatu hari, ketika sudah mencapai pintu masjid, sang kakek berkata, beritahukanlah namamu Nak, biar aku mendoakanmu kepada Allah... Si pemuda tampak terkejut dan tidak menjawab. Sang kakek berkata lagi, aku ingin mendoakanmu karena kebajikan yang engkau kerjakan Nak. Sebutkanlah namamu Nak... Pemuda itu kemudian menjawab, ketahuilah wahai Si Buta. Aku sebenarnya adalah iblis. Sang kakek terkejut, lalu bertanya, Bagaimana mungkin Engkau menuntunku ke masjid, sedangkan dirimu menghalangi manusia untuk mengerjakan salat? Pemuda itu berkata, wahai Si Buta, masih ingatkah ketika Engkau hendak melaksanakan salat subuh berjamaah, lalu dirimu tersandung batu dan bongkahannya melukai wajahmu, tapi Engkau malah bangkit dan tetap ingin menunaikan hajatmu?. Iya, aku ingat jawab sang kakek. Pada saat itu aku mendengar ucapan Malaikat, bahwasannya Allah telah mengampuni setengah dari dosamu. Aku takut kalau Engkau tersandung untuk kedua kali dan tetap bangkit, Allah menghapuskan setengah dosamu yang lain, jelas Iblis. Karena itu aku selalu menuntunmu ke masjid dan mengantarkanmu pulang, khawatir jika Engkau kembali terjatuh ketika berangkat ke masjid, dan semua dosamu terampuni. Sang kakek itu adalah Abdullah ibnu Maktum, seorang buta yang kisahnya diabadikan dalam Al Quran surat Abasa.

Hmm. Salah satu pelajaran yang bisa diambil adalah menjaga agar niat baik untuk tetap terlaksana. Mungkin mudah untuk berniat namun sangat sulit untuk menunaikan niat tersebut. Halangan, cobaan, godaan, seringkali menggagalkan langkah kita, hingga niat itupun urung terlaksana. Ketika berniat untuk berjilbab, maka tunaikanlah segera. Ketika berniat untuk menjadi dokter yang baik, maka persiapkanlah dari sekarang. Ketika berniat untuk memperbaiki sikap-sikap kita sesuai Al

Quran dan sunnah, maka istiqomahlah. Halangan, cobaan, godaan, pastilah akan menjadi bagian dari hari-hari kita. Tanggapan, cacian, hinaan, adalah batu sandungan yang mungkin membuat kita terjatuh dan terluka. Namun, yakinilah, tak ada air mata, luka, ataupun darah yang mengalir karena mengharap ridho Allah, kecuali Allah membalasnya dengan ampunan dan pahala. Tetaplah bangkit dan tunaikan niat baik tersebut, hingga Allah tak henti memuji kita, dan malaikat pun mendoakan kita. Itulah pribadi muslim seharusnya, yang kokoh menghadapi dunia untuk menatap akhirat yang diberkahinya. Maka, tetaplah istiqomah menjalankan niat baik tersebut, sekalipun harus berjuang hingga berdarah-darah. Semoga Allah memberkahi kita dengan jiwa setegar karang, yang tak hancur dan tak gentar oleh ombak yang menerjang.

Jika ada batu, maka akan kusingkirkan, dan teruskan berjalan. Jika ada lubang, maka akan kulompati, dan teruskan berjalan. Jika ada tembok, maka akan kucari celahnya, dan teruskan berjalan. Laa tahzan. Innallaaha maaana.

Jangan pernah lelah berbuat kebaikan.

Semoga bermanfaat ^^ DSI

Anda mungkin juga menyukai