PENDAHULUAN
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut [1]. Kadar oksigen bisa juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan kualitas udara suatu lingkungan. Semakin tinggi kadar oksigen maka kualitas udara suatu lingkungan semakin bagus. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai alat ukur kadar oksigen yang dirancang manual (buatan manusia) menggunakan sensor GS Oxygen KE-Seires buatan Figaro Sensor. Blok diagram dari sistem pengukuran ini ditunjukkan pada gambar 1. Pengkondisial sinyal yang digunakan berupa operational ampiflier (Op-Amp). Mikrokontroller digunakan sebagai elemen pemrosesan sinyal. Untuk elemen penampil, digunakan Liquid Crystal Display (LCD) karakter dan sebuah tampilan pada komputer menggunakan Borland Delphy 7 dan MySQL sebagai penyimpanan basis data [2]. Makalah ini hanya akan menjelaskan sampai elemen penampil berupa LCD karakter saja.
Tugas Sistem Pengukuran Lanjut Alat Ukur Kadar Gas Oksigen Menggunakan GS Oxygen Sensor
Karakteristik dari sensor ini ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3a menunjukkan grafik hubungan konsentrasi oksigen dengan tegangan keluaran yang dihasilkan untuk jenis KE-25, sedangkan gambar 3b untuk jenis KE-50. Gambar 4 menunjukkan pola respon dari tagangan keluaran sensor. Sumbu y merupakan rasion tegangan keluaran terhadap tegangan saturasi [3].
PENGKONDISIAN SINYAL
Pengkondisian sinyal adalah device yang difungsikan untuk mengkondisikan sinyal keluaran dari sensor agar dapat dibaca oleh elemen pemrosesan sinyal. Karena keluaran dari sensor oksigen masih dalam skala milivolt, maka digunakan elemen pengkondisial sinyal berupa penguat operasional tak
Tugas Sistem Pengukuran Lanjut Alat Ukur Kadar Gas Oksigen Menggunakan GS Oxygen Sensor membalik (non-inverting op-amp). Non-inverting op-amp dipilih untuk menguatkan tegangan keluaran sensor menjadi 0-5 Volt agar dapat dibaca oleh mikrokontroller[2].
Gambar 5 menunjukkan skema non-inverting op-amp. Cara kerja dari op-amp tersebut adalah keluaran sensor dihubungkan langsung ke masukan op-amp. Integrated Circuit (IC) yang digunakan adalah tipe OP07 dengan R1 = 1 k dan R2 = 10 k variabel. Tegangan untuk supply adalah +12 Volt dan -12Volt.
Tugas Sistem Pengukuran Lanjut Alat Ukur Kadar Gas Oksigen Menggunakan GS Oxygen Sensor menggunakan program CodeVision AVR. Pada program tersebut, nilai keluaran ADC akan dihubungkan ke LCD dengan bahasa pemrograman. Contoh pemrograman mikrokontroller menggunakan CodeVision AVR ditunjukkan pada gambar 8.
REFERENSI
[1] Salmin, "Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungan Dadap, Goba, Muara Karang dan Teluk Banten," LIPI, Jakarta, 2000. [2] Ki Sableng. (2012, Januari) WongSableng Laboratory. [Online]. http://wongsablenglab.blogspot.com/2012/01/alat-ukur-kadar-gas-oksigen.html [3] Figaro Group. (2006, Mei) Figaro Sensor. [Online]. http://www.figarosensor.com/products/O2.pdf [4] Arifianto B. Max-Tron. [Online]. http://www.max-tron.com [5] Agfianto Putra. (2011, Oktober) LCD 216 karakter dan Arduino. [Online]. http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2011/10/lcd-2x16-karakter-dan-arduino/ [6] Taryo Aji. (2010, Mei) Sistem Minimum Mikrokontroler ATmega8535. [Online]. http://elektroarea.blogspot.com/2010/05/minimum-system-atmega8535.html [7] BEY. (2011, Januari) Bagaimana Memulai CodeVisionAVR? [Online]. http://elektronikayuk.wordpress.com/2011/01/04/bagaimana-memulai-codevisionavr/