Rosmiaty - Doc 09
Rosmiaty - Doc 09
Rosmiaty
PERAN GANDA PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPRITUAL ANAK Rosmiaty Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakutas Teknik Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Peran ganda yang dijalani oleh kaum perempuan dalam sebuah keluarga sebagai ibu rumah tangga dan perempuan karier adalah pekerjaan yang tidak ringan, karena mereka harus bekerja tidak hanya didalam rumah tapi juga diluar rumah. Semua itu membutuhkan kerja keras, manajemen waktu yang baik, patuh pada komitmen dan juga ambisi. Kesibukan seorang ibu menjadi penyebab retaknya sebuah keluarga apabila tidak dibentengi dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Kecerdasan seorang anak tidak datang dengan sendirinya tetapi banyak faktor diantaranya faktor biologis, gizi, kasih sayang, perhatian, bimbingan dan doa orang tua yang menjadi sebuah eratnya jalinan keluarga harmonis. Key Words : Paran ganda, perempuan, kecerdasan emosional, anak dan Keluarga PENDAHULUAN Pada dasarnya perempuan yang berperan ganda bukanlah sesuatu hal yang baru. Bagi sebuah keluarga dalam golongan tertentu peran ganda telah ditanamkan oleh orang tua mereka sejak berusia muda begitupula setelah keluarga Abdulkadir (2005) bahwa Keluarga
berfungsi sebagai sumber budaya dan sistim nilai budaya. Sumber budaya karena keluarga adalah pusat interaksi sosial antara ayah, ibu dan anak yang berlangsung lama dan terus-menerus maka terbentuklah nilai budaya yang bersifat normatif dalam lingkungan
berkeluarga. Di masyarakat,
yang terdiri dari ibu, bapak dan anak adalah unit masyarakat pertama terkecil kita
keluarga yang menjadi pedoman hidup anggota keluarga. Untuk itu setiap keluarga
dilingkungan melakukan
dimana
sosialisasi,
menurut
Home Ec
Rosmiaty
Anak
pertumbuhan anggota
budi
pekerti
adalah anugrah yang Allah berikan pada sebuah keluarga yang telah berumah tangga, tetapi tidak semua keluarga diberikan anugerah yang dititipkan oleh Nya untuk itu budaya dan sistim nilai budaya mula-mula tumbuh dan
keluarganya benih
selain
menanamkan
kebatinan
sesuai dengan kebatinannya sendiri dan jiwa putra-putrinya, hak ibu sebagai orang tua yang dijadikan panutan dan idola dalam keluarga merupakan
tanggung jawab besar secara moril di dunia dan akhirat. Tugas ibu selain mendidik putraputrinya disatu sisi ibupun dapat
kemudian berkembang ke masyarakat luas. Perkembangan tersebut melalui proses yang lama dan proses ini
memiliki peran lain sebagai peran public yaitu profesi diluar rumah yang
memang sudah ditekuni dengan tujuan membantu mencari nafkah keluarga. Apabila pendidikan anak di lingkungan keluarga berhasil maka pendidikan anak disekolah diharapkan juga berhasil, ini berarti peran seorang ibu yang berfungsi ganda dikatakan telah anak di berhasil. sekolah
keluarga dalam hal ini kedua orang tua terutama ibu selain dan melahirkan, putra-
membesarkan
mendidik
putrinya peran ibu adalah komunikasi dengan anak yang paling penting,
Pendidikan
Home Ec
Rosmiaty
penelitian
para
psikolog bahwa
AS 80
yang persen
menyimpulkan kesuksesan
EQ dan 20 persen lagi berasal dari kecerdasan kognitif (IQ), sementara Goleman (2007) menyatakan bahwa Kecerdasan Emosional (EQ) merupakan alat dalam mengukur kemampuan
peranganda tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu rumahtangga tetapi tugas dalam
meningkatkan keberhasilan kecerdasan intelektual, emosional dan spritual. Setiap orang tua menginginkan putra-putrinya memiliki kepintaran dan kecerdasan harapan dan keinginan
seseorang dari aspek pengendalian dan pengembangan melakukan emosional Melalui dalam IQ
kegiatan.
(Intelegent Quotient) dapat dibuktikan bahwa seseorang yang sukses tidak hanya ditentukan oleh tinggingya IQ tetapi juga kemampuan mengenali dan mengembangkan emosi diri. Namun masih banyak
kecerdasan yang lebih mendalam yang disebut sebagai Kecerdasan Emosional. Menurut Kusaeri 2009 bahwa
masyarakat saat ini yang hanya terpaku pada IQ saja. Padahal, riset telah membuktikan EQ memegang peranan paling besar bagi kesuksesan seorang anak. Kecerdasan emosional dapat
Home Ec
Rosmiaty
mengenal dirinya sendiri, mengelola emosinya dan memotivasi diri. Selain itu kecerdasaan emosional juga dapat dilihat dari kemampuan seorang anak
Spritual Anak PERAN GANDA PEREMPUAN DALAM KELUARGA Perempuan memiliki secara kodrat telah yang tidak
merasakan apa yang dirasakan orang lain (empati) dan keluwesan dalam hubungan dengan orang lain. Dari kecerdasan berbagi perkembangan
keistimewaan
dimiliki oleh laki-laki yakni kegiatan biologis yang meliputi mengandung, melahirkan perempuan dan menyusui. Konsep siap
munculah perkembangan
kecerdasan spiritual (Spritual Quontient) yang disebut sebagai SQ. Nilai-nilai spritual dianggap penting dan diperlukan ditengah nilainilai eraglobalisasi yang cenderung sekuler. Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang
tradisional
harus
menyiasati problema ekonomi rumah tangga. Sejalan pendapat Soetrisno 1997 menyatakan bahwa Peran ganda
beriman dan bertaqwa tetapi hal yang utama adalah melibatkan tiga komponen utama unsur pendidikan yaitu orang tua, sekolah dan masyarakat dalam
perempuan Indonesia yaitu sebagai ibu rumah tangga dan anggota masyarakat yang harus mampu dan mau
pengembangan potensi anak. PEMBAHASAN Materi diuraikan pokok yang lain: akan pertama
menyumbangkan tenaga pikiran mereka untuk pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan diri mereka masingmasing.
antara
Home Ec
Rosmiaty
Problem yang dirasakan oleh kaum perempuan adalah bagaimana mereka dapat melestarikan kesempatan untuk tetap dapat berperan ganda yakni sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus bread winer bagi keluarganya dan ini adalah pekerjaan yang tidak ringan,
berguna bagi nusa dan bangsa, (3). Sebagai ibu pengatur rumah tangga supaya rumah tangga merupakan tempat yang aman dan teratur bagi seluruh anggota keluarga, (4). Sebagai tenga kerja dan dalam profesi, bekerja di pemerintahan, perusahan swasta, dunia politik, berwiraswasta dan sebagainya untuk menambah penghasilan keluarga dan, (5). Sebagai anggota organisasi masyarakat perempuan, sebagainya terutama organisasi
karena mereka harus bekerja tidak hanya didalam rumah tapi juga diluar rumah. Semua itu membutuhkan kerja keras, manajemen waktu yang baik, patuh pada komitmen dan juga ambisi tetapi tidak menyampingkan tugasnya sebagai ibu yang dituntut untuk membimbing, Handayani tugas
membantu 2005
anak-anaknya.
berpendapat
bahwa
tenaga kepada masyarakat. Koordinasi yang baik dan secara terus menerus antara suami istri sangat diperlukan, sehingga keluarga yang ada bisa tetap berjalan dengan harmonis. Ini perlu kesiapan mental dari kedua belah pihak, kalau tidak maka keluarga tidak akan dapat tertata dengan baik. Apabila
perempuan yaitu: (1). sebagai istri supaya dapat mendapingi suami, sebgai kekasih dan sahabat bersama-sama
membina keluarga yang bahagia, (2). sebagai ibu pendidik dan pembina generasi muda supaya anak-anak
Home Ec
Rosmiaty
kendala ini dikomunikasikan dari awal hubungan maka kedua belah pihak dapat memahami dan mendapat kata sepakat sehingga dijalani Adanya kesempatan meraih akan lebih mudah untuk
pendidikan anak di zaman sekarang amat penting karena perempuan secara kodrat diberikan kekuatan, yakni kemampuan pengendalian diri, kekuatan emosi,
kepekaan sosial, komunikasi psikologis yang tidak terlalu menonjolkan logika tetapi lebih mengutamakan perasaan. Perempuan memiliki perasaan lebih
pendidikan yang tinggi bagi perempuan membuat mereka tidak puas hanya menjadi ibu rumah tangga, yang nota bene berada dirumah dengan
sabar dalam menangani anak dengan memberikan perhatian yang cermat dan kasih sayang terhadap kebutuhan yang diperlukan anak-anak sekaligus dengan kepekaannya mampu menjadikan
bergelimang pekerjaan sehari-hari dan mengurus anak-anak. Bagi sebagian perempuan, menjadi ibu rumah tangga dewasa ini dianggap sebagai tugas yang tidak bergengsi, serta adanya keinginan untuk mengekspresikan diri yang begitu kuat. Adanya kepercayaan diri yang tinggi apabila mereka bisa memiliki penghasilan sendiri, ataupun mengurangi beban yang dipikul oleh suami. Saat ini peran perempuan sudah disibukkan dengan kegiatan diluar
benteng bagi keluarga. Disatu sisi ada pula ibu yang berperan memikirkan ganda dengan tidak mereka
keluarganya,
disibukkan dengan urusan public sehigga tidak sempat lagi untuk mengajarkan, memperhatikan dan membimbing anakanaknya tetapi lebih memberinya
Home Ec
Rosmiaty
penting dan kedepannya bisa membuat masalah yang berakibat fatal, yaitu porak porandanya sebuah keluarga. menurut Prof Arief Tetapi
didik dan dibesarkan dengan sabar dan penuh kasih sayang akan tumbuh
menjadi anak yang menghormati orang yang lebih tua darinya tetapi anak yang dibesarkan dengan kekerasan dan penuh kemewahan (apabila stara sosialnya tinggi) akan tumbuh menjadi anak yang pemarah, sulit diatur, tidak memiliki etika sopan santun hal ini akan
Besar Universitas Negeri Jakarta 2009 ini menyatakan bahwa perempuan yang memiliki peran ganda yang bekerja disektor domestik dan public tetap tidak akan kehilangan kepekaan terhadap
anaknya. Apalagi jika melihat dari sisi agama peran perempuan sebagai ibu sangat istimewa, yakni sesudah ibu, adalah ibu, sesudah ibu adalah ibu. Begitulah peran perempuan yang harus dipikul sebagai sebuah tanggung jawab besar sesuai dengan firman Alah dalam Al-Quran dan Hadist. KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPRITUAL ANAK Perkembangan anak adalah
berdampak dari perkembangan jiwa setiap anak. Peran keluarga dalam hal ini orang tua khususnya ibu dalam
pembentukan kecerdasan emosional dan spritual anak dapat dilakukan dalam berbagai bentuk disesuaikan kondisi lingkungan keluarga. yang mempengaruhi dengan Faktor
emosional (2004)
tanggung jawab sepenuhnya kedua orang tua. Mulai bayi, anak-anak, remaja hingga meningkat dewasa sepenuhnya ada di lingkungan keluarga. Anak yang
Perkembangan
adalah peruban jasmani, perubahan pola interaksi dengan orang tua, perubahan
Home Ec
Rosmiaty
interaksi perubahan
dengan
teman luar
sebaya, dan
mempengaruhi
perkembangan
pandangan
perubahan interaksi dengan pandangan luar. Demikian pula (2000) menurut Hartuti
terlepas dari ilmu pengetahuan yang melibatkan tiga komponen yaitu (a) rana kognitif knowledge dengan penekanan pada
mempengaruhi
yaitu: (a). Faktor genetik (keturunan) yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh gen yang menurun dari orang tua kepada anaknya, apabila orang tua memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi maka akan dapat menurun kepada anaknya demikian pula sebaliknya (b). Faktor biologis, kelainan akibat perubahan pertumbuhan dan
(ingatan),
comprehention
kan atau membentuk hal yang baru), evalution (menerapkan), penekanannya (menilai), (b) pada Rana reciving aplication avektif (sikap
responding
perkembangan intelektual yang terjadi pada masa kehamilan seorang ibu akan berdampak terhadap seorang anak.
characterization
(c) Rana psyikomotor dengan penekanan pada hal yang menyangkut keterampilan fisik, kelakuan dan penampilan. pengaruh lingkungan bagi anak. Pada emosional hakikatnya merupakan kecerdasan kemampuan serta
(c). Faktor fsikologis yang merupakan rangsangan dari lingkungan keluarga kepada anak interaksi orang tua dan
Home Ec
Rosmiaty
dalam empati, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, kemampuan memecahkan masalah pribadi, ketekunan, dan kesetiakawanan, hormat. Hal
keramahan
sikap
bertingkahlaku positif Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan
emosional merupakan kemampuan yang mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri atau kecerdasan emosional untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya. Kualitas-kualitas emosional
kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak
dimaksud antara lain emosi yaitu sikap prilaku yang menunjukkan bahwa
kemampuan membaca
berpikir, perasaan
seseorang bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan rasa simpati yang tinggi seseorang akan peduli pada penderitaan orang lain. Munculnya empati karena seseorang bisa
terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya kepada Sang Khalik, kemampuan konflik, serta untuk untuk menyelesaikan memimpin.
Home Ec
Rosmiaty
Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada anak-anak. Mengelolah emosi tidak sama dengan mengelolah hati. Emosi yang stabil tidak sama dengan hati yan tenang Orang-orang yang dikuasai oleh
masalah sosial; lebih suka menyendiri, bersikap sembunyi-sembunyi, banyak bermuram durja, kurang bersemangat, merasa tidak bahagia, terlampau
bergantung pada orang lain. Cemas dan depresi, menyendiri, sering takut dan cemas, ingin sempurna, merasa tidak dicintai, merasa gugup atau sedih dan depresi. Memiliki masalah dalam hal perhatian atau berpikir: memusatkan tenang, perhatian tidak mampu atau duduk tanpa
kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang, lebih banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya: lebih kesepian berangasan dan dan pemurung, kurang lebih
melamun,
bertindak
bepikir, bersikap terlalu tegang untuk berkonsentrasi, sering mendapat nilai buruk di sekolah, tidak mampu membuat pikiran jadi tenang. Nakal atau agresif; bergaul dengan anak-anak yang
menghargai
sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.
Menurut Kusaeri (2009) menyatakan bahwa dalam Kemerosotan semakin emosi tampak masalah
orang lain, menuntut perhatian, merusak milik orang lain, membandel di sekolah dan di rumah, keras kepala dan suasana
parahnya
Home Ec
Rosmiaty
hatinya sering berubah-ubah, terlalu banyak bicara, sering mengolok-olok, bertemperamen panas. Bagaimana kita mempersiapkan anak-anak kita dalam menempuh
cara merasa, oleh karenanya berpikir positif sangatlah diperlukan. Ketekunan, kendali dorongan hati dan emosi,
penundaan pemuasan yang dipaksakan kepada diri sendiri demi suatu sasaran, kemampuan untuk mengetahui
Kecerdasan emosinal dan spritual? Perlu pendidikan kecakapan manusiawi seperti kesadaran diri, pengendalian diri, dan empati, seni mendengarkan,
bagaimana perasaan orang lain (empati), dan manajemen diri merupakan hal yang dapat dipelajari. Pengalaman dan
menyelesaikan pertentangan dan kerja sama. Kendati terdapat kendali sosial, dari waktu ke waktu nafsu seringkali menguasai keseimbangan rasional dan nalar. Perlu adanya kecerdasan emosional. diantaranya
pendidikan di masa kanak-kanak akan sangat menentukan dasar pembentukan ketrampilan sosial dan emosional. Emosi yang stabil tidak sama dengan hati yang tenang. Hati yang tenang hanyalah hati yang sepenuhnya dan ikhlas kepada Allah SWT. Anakanak sekarang mudah memenangkan
Keberhasilan
pertarungan
dengan
beragam
emosi
(marah,
kecewa, depresi, cemas) menjadi amat penting. Pelampiasan yang tidak tepat justru menambah intensitas, bukan
kehilangan pegangan dan ketenagan. Hanya dengan dengan ketenangan. spritual Hanya jiwa
kecerdasan
Home Ec
Rosmiaty
menjadi tenang dan mendorogng emosi (otak) pada derajat ketenangan. Kecerdasan emosional dan
diutamakan kebenaran
dimensi yang
batin mutlak
yakni yakni
perwujudan kedekatan kepada Allah Yang Maha Pencipta, artinya kecerdasan spritual adalah sebuah keimanan,
spritual belum cukup untuk membawa seseorang dalam hal ini orang tua, anak dan bangsa dalam kebahagian yang
hakiki tetapi masih ada nilai lain yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya yaitu Kecerdasan Spritual (SQ). Menurut Ginanjar Spritual (2005) adalah bahwa Kecerdasan untuk
kepada Rabbnya. Kecerdasan spritual merupakan kemampuan untuk memberikan makna spritual terhadap pemikiran, prilaku dan kegiatan serta mampu menyinergikan IQ, EQ, dan SQ secara komprehensif. Ini berarti bahwa IQ memang penting kehadiraannya dalam kehidupan agar manusia dapat memanfaatkan teknologi demi efisiensi dan efektifitas sekaligus perannya dalam meningkatkan kinerja. Tetapi tanpa kecerdasan spritual yang mengajarkan nilai-nilai kebenaran, maka keberhasilan itu hanyalah akan
kemampuan
memberikan makna spritual atau agama terhadap pemikiran, serta antara prilaku dan
komprehensif, menyinergikan
mampu kecerdasan
Muhyidin (2006) memaknai spritual adalah Spritual dalam islam yaitu islam itu sendiri yang mempersentasikan
ajaran-ajaran yang bersifat holistic dan integral. Hal ini menyangkut tidak
Home Ec
Rosmiaty
mencontohkan atau memberikan teladan tentang ritual-ritual agama yang sifatnya positif dengan tujuan untuk
kekuatan-
kekuatan yang tidak dimiliki lakilaki, sekalipun dalam kehidupan rumah tangga seorang lelaki
membiasakan anak beribadah kepada Allah SWT dan juga memperlihatkan berbagai aktivitas yang bernilai ibadah dan berahlak kepada anak dengan tujuan agar anak mengikuti apa yang
memiliki peran lebih tinggi. 2. Peran perempuan atau ibu dalam pendidikan anak di zaman sekarang sangat penting karena perempuan secara kodrat diberikan kekuatan, yakni kemampuan pengendalian diri, kekuatan emosi, kepekaan sosial, komunikasi psikologis yang tidak terlalu menonjolkan logika tetapi lebih pada perasaan Sementara
diperlihatkan, diberikan dan diarahkan dalam penerapan sehari-harinya. Olehnya itu peran ganda yang dipikul oleh seorang perempuan dalam mengurus rumah tangga/keluarga dan profesi diluar rumah dan merupakan bentuk kesanggupan dan kemampuan yang perlu diemban dan ditata agar dapat berjalan seimbang tanpa harus
seorang anak merupakan anugrah yang diberikan untuk dibimbing, diarahkan, ingin diperhatikan,
mengorbangkan keluarga dalam hal ini anak-anak yang selalu membutuhkan keluarg tentram, tenang dan bahagia.
terlepas dari berbagai faktor .Selain itu hal yang utama adalah
Home Ec
Rosmiaty
asupan
gizi,
perhatian yang
Elly. M, Setiadi. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Kencana Prenada Media Group: Jakarta. Ginanjar, Ari. 2005. Rahasia Sukses membangun ESQ, Jakarta: Arga Goleman Daniel. 2007, Kecerdasan Emosional. Alih Bahasa T. Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hartuti. P. 2000. Mengembangkan Kepribadian dan Mengubah Prilaku Anak Agar Siap menghadapi Tantangan Global. Malang: Citra Malang. Kusaeri 2009. Melejitnya Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spritual, trustco. co.id, www. Internet. Coom Loekman Soetrisno. 1997. Kemiskinan, Perempuan dan Pemberdayaan, Kanisius: Yogyakarta Muhyidin, M. 2006. ESQ for Better Life, Yogyakarta: Tunas Publising Trisakti Handayani . 2005. Konsep dan Teknik Penelitian Gender, Universitas Negeri Malang: Malang.
seorang ibu. Seimbangnya antara kecerdasan emosional dan spritual seorang anak merupakan bentuk
emosi dan selalu berpikir positif tanpa merasa memiliki musuh dan merasa tenang, tentram dan bahagia berada dalam lingkungan keluarga maupun diluar
DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Muhammad. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar, Citra Aditya Bakti: Bandung Arief Rahman. 2009. Karir Tak Mampu Geser Peran Wanita Dalam Mengasuh Keluarga. www. Internet com. Id. Diakses tanggal 8 Januari 2008 Asrori. 2004. Anak, Remaja dan Keluarga, www. Internet coom. Id