Anda di halaman 1dari 2

Definisi: Motivasi adalah proses psikologis yang mendasar, dan merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan

perilaku seseorang Motivasi terdapat di dalam diri manusia; tidak terlihat dari luar. Motivasi menggerakkan manusia untuk menampilkan tingkah laku ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Yang tampak dari luar hanyalah tingkah laku dari manusia itu; yang bisa saja dilandasi oleh berbagai ragam motivasi di dalamnya Dengan demikian dapat dimengerti bahwa tidaklah mudah untuk mempelajari motivasi Beberapa alasan sehingga motivasi itu sulit untuk dipelajari : Motivasi tidak dapat dilihat; bahkan adakalanya tidak disadari Motivasi yang sama dapat tampil dalam bentuk tingkah laku yang berbeda Motivasi yang berbeda bisa saja tampil dalam bentuk tingkah laku yang sama Sebuah tingkah laku bisa dilandasi oleh beberapa motivasi sekaligus TIGA KATEGORI MOTIF Motif Primer ( Primary Motives ) motif yang dibawa sejak lahir, bukan merupakan hasil dari proses belajar (unlearned); dan biasanya berhubungan erat dengan hal-hal yang bersifat faali (fisiologis), misalnya kebutuhan untuk makan dan minum, kebutuhan akan oksigen, dan lainlain. Motif Umum ( General Motives ) motif yang dibawa sejak lahir, bukan merupakan hasil dari proses belajar (unlearned); tidak berhubungan dengan proses faali tubuh manusia (non-fisiologis), misalnya: rasa ingin tahu, kebutuhan akan kasih sayang, dan lain-lain. Motif Sekunder ( Secondary Motives ) motif yang tumbuh sebagai hasil dari proses belajar (learned); dan tidak berhubungan dengan proses faali tubuh manusia (non-fisiologis).misalnya hasrat untuk berprestasi, hasrat untuk berkuasa, dan lain-lain. Yang menjadi aktivator/penggerak dari tingkah laku manusia sebetulnya adalah adanya suatu kebutuhan yang dirasakan oleh manusia tersebut. Tingkah lakunya kemudian diarahkan pada suatu tujuan yang diharapkannya akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Proses Motivasi Proses motivasi merupakan proses yang mengarah pada pencapaian tujuan

Teori Motivasi Teori ISI (menjelaskan tentang profil kebutuhan yang dimiliki oleh seseorang, yang mendasari perilakunya), terdiri dari: Teori Hierarki Kebutuhan (A.Maslow) - Merupakan teori motivasi pertama yang memperhatikan unsur-unsur kebutuhan nonfinansial yang ada dalam diri manusia - Penekanan Teori Hirarki Kebutuhan adalah bahwa kebutuhan akan bergeser ke tingkat yang lebih tinggi jika kebutuhan tingkat sebelumnya telah terpenuh Teori E-R-G (A.Aldelfer) Clayton Alderfer mengelompokkan kebutuhan manusia kedalam 3 kategori, yaitu: Kebutuhan eksistensi (Existence needs), yaitu kebutuhan-kebutuhan yang membuat kelestarian hidup manusia secara jasmaniah (= kebutuhan jasmaniah + sebagian kebutuhan keselamatan dan keamanan menurut teori Maslow) Kebutuhan perhubungan (Relatedness needs), yaitu kebutuhan social + sebagian kebutuhan keselamatan + sebagian kebutuhan esteem menurut teori Maslow) Kebutuhan pertumbuhan (Growth needs), yaitu kebutuhan aktualisasi diri + sebagian kebutuhan esteem menurut teori Maslow

Teori Tiga Motif Sosial (D.McClelland)  Need for Achievement (nAch) kebutuhan untuk berprestasi  Need for Power (nPow) kebutuhan untuk berkuasa : personalized nPow (nPow-p), nPow yang dipribadikan untuk kepentingan dirinya, yaitu kekuasaan demi kekuasaan, kekuasaan yang dinikmati oleh dan untuk kepentingan pribadinya. socialized nPow (nPow-s), nPow yang disosialisasikan, yaitu kekuasaan yang ada pada seseorang, yang digunakan untuk kepentingan organisasinya. Ia tidak menikmati, melainkan menggunakannya untuk kepentingan organisasi, demi kesuksesan organisasi yang dipimpinnya.  Need for Affiliation (nAff) kebutuhan untuk bersahabat Teori kebutuhan McClelland hanya memperhatikan kebutuhan nonfinansial pada manusia, dan tidak menyinggung kebutuhan finansial manusia Teori Dua Faktor (F.Herzberg) Ada perbedaan antara faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan kepuasan kerja, sehingga kepuasan bukanlah lawan dari ketidakpuasan Lawan dari kepuasan kerja adalah tidak ada kepuasan, dan lawan dari ketidakpuasan adalah tidak ada ketidakpuasan

Four Drives Theory Sebuah teori motivasi yang berdasarkan pada dorongan alami untuk memperoleh ikatan, pembelajaran dan mempertahankan gabungan antara emosi dan rasional. Model ini bersifat holistic dan humanistic. Four Fundamental Drives 1. Drive to acquire Dorongan untuk menahan, mencari, mengambil, dan mengontrol object dan pengalaman pribadi. 2. Drive to Bond Dorongan untuk berhubungan social dan membangun komitmen yang saling menguntungkan dengan orang lain. 3. Drive to learn Dorongan untuk memuaskan rasa penasaran kita, untuk mengetahui dan mengerti diri kita dan lingkungan di sekitar kita. 4. Drive to defend Dorongan untuk melindungi diri baik secara fisik maupun social. Teori PROSES (menjelaskan proses munculnya hasrat seseorang untuk menampilkan tingkah laku tertentu), terdiri dari: Teori Equity (S.Adams) Didasarkan atas premis bahwa motivasi dipengaruhi oleh derajat keadilan yang dipersepsikan oleh seorang karyawan dalam situasi kerjanya. Ketidak-adilan diukur dengan membandingkan pada rekan kerjanya yang sederajat, dengan menghitung berapa ia memperoleh outcomes (hasil) dan berapa banyak ia harus berkorban (mengeluarkan input) untuk pekerjaannya yang sama dengan pekerjaan dirinya. Teori Ekspektasi (V.Room) Kinerja (Performance) adalah fungsi dari motivasi (Motivation) dan kemampuan (Ability) P = f(MxA) Rumus ini menunjukkan bahwa besarnya P tergantung dari besarnya M dan A. Meskipun MOTIVASI nya besar sekali, tetapi jika KEMAMPUAN nya tidak ada sama sekali, maka PERFORMANSI nya juga nol. Teori Penetapan Sasaran Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai. Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat. Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keenganan untuk bertingkah laku.

1. 2. 3. 4. 5.

TEKNIK MEMOTIVASI (Pendekatan Pekeja) Pendekatan Tadisional ( Be Strong ) Pendekatan Human Relations (Be Good) Implicit Bargaining Kompetisi Motivasi Internal

TEKNIK MEMOTIVASI (Pendekatan Pekerjaan) Job Enlargement Job Rotation Job Enrichment Goal Setting Job Engineering Sociotechnical Approach

Anda mungkin juga menyukai