Anda di halaman 1dari 19

Cash and Marketable Securities

(Manajemen Kas dan Surat Berharga)

Minggu 4

Wisudanto, SE.MM

Manajemen Kas:
Merupakan bagaimana upaya seorang manajer (keuangan) perusahaan untuk memaksimalkan pemanfaatan dana Kas dan setaranya, dengan selalu memperhatikan saldo kas yang ada.

Topik Pembahasan:
Penentuan Aktiva Liquid yang Optimal Memilih metode yang paling efisien dalam pengendalian pengumpulan dan penggunaan kas Menentukan jenis investasi jangka pendek yang tepat bagi perusahaan

Motif untuk menyediakan Kas:


Kebutuhan untuk transaksi Kebutuhan untuk berjaga-jaga Kebutuhan untuk spekulasi

Keuntungan dan tingkat Resiko Memegang Kas:


Memperoleh bunga dari investasi pada surat berharga. (tingkat return yang relatif lebih kecil
dari surat berharga jangka panjang)

Memperoleh potongan pembelian yang diberikan oleh supplier Memperoleh kesempatan pembelian yang lebih baik dari supplier Resiko liquiditas perusahaan rendah

Keuntungan dan tingkat Resiko:


Terganggunya aktifitas perusahaan sehari-hari Rawan terhadap tindakan kejahatan perbankan dan penyalah gunaan kas perusahaan Kelebihan kas menguranggi profitabilitas perusahaan (tergerus inflasi)

Cash Collection
Payment Mailed Payment Received Payment Deposited Cash Available

Mailing Time

Processing Delay Collection Delay

Availability Delay

One of the goals of float management is to try to reduce the collection delay. There are several techniques that can reduce various parts of the delay.

20-7

Kebijakan dalam Manajemen Kas dan Setaranya 1. Mempercepat Penagihan piutang perusahaan 2. Memanfaatkan waktu mengambang 3. Memperlambat pembayaran/pengeluaran dana 4. Melakukan mekanisme transfer dana antar bank.

Surat Berharga (marketable securities) :


Surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang, pasar berjangka dan pasar modal yang memiliki tingkat liquiditas tinggi.

Tabungan(Rp dan
asing)

Deposito(Rp dan
asing)

Obligasi

Warrant Reksadana Option

Beberapa alasan Memiliki Surat Berharga:


1. Sebagai substitusi/ alternatif lain investasi pada kas yang dianggap lebih menguntungkan, 2. Memperhatikan kemungkinan Risiko yang bakal terjadi, al:
1. Default risk (gagal bayar) 2. Interest rate risk (naik/turunya harga surat berharga akibat perubahan suku bunga pinjaman) 3. Liquidity or Marketability Risk (kesulitan menjual surat berharga pada harga yang sesuai) 4. Purchasing power risk (turunnya nilai mata uang karena inflasi) 5. Return on securities.

Baumol model

C=
C = Saldo Kas Optimal

2( f )(t ) K

f = Fixed cost untuk sekali menjual securitas atau meminjam dana t = Jumlah Kas yang dibutuhkan untuk mendanai sepanjang periode K = opportunity cost dari memegang uang tunai

Contoh:
Perusahaan memperkirakan kebutuhan kas 80 juta perminggu, arus kas masuk dari operasi perusahaan 60jt per minggu. Biaya transaksi untuk meminjam atau menjual securities 0,5Juta pertransaksi (tetap). Opportunity cost 7,95% pertahun. Saldo Kas optimal menurut Baumol?

Contoh 1:
Diketahui:
Kebutuhan Oprasional 80jt/ minggu Pendapatan Oprasional 60jt/ minggu
Deficit Kas Perminggu 20jt Deficit Kas Pertahun 1040jt
C= 2.(0,5 Juta).1040 0,0795

C = 114,375jt

rata-rata = 114,375jt/2 = 57,187 Jt

Model Baumol:
Semakin banyak jumlah kas yang dimiliki perusahaan biaya penyimpanan akan semakin meningkat, sedangkan biaya transaksi semakin menurun
Jika jumlah saldo kas yang dimiliki perusahaan semakin banyak, frekuensi perusahaan menjual surat berharga untuk memperoleh kas akan semakin berkurang, sehingga biaya transaksi akan menurun

Model Miller dan Orr

Model Miller dan Orr Penetapan batas pengawasan Fluktuasi Kas Maksimum dan minimum. Apabila ketersediaan kas melebihi Optimum (Z), maka kelebihan uang kas akan digunakan untuk investasi pada surat berharga/sekuritas. Sebaliknya apabila ketersediaan kas kurang dari Optimum (Z), maka surat berharga akan dijual guna pemenuhan kebutuhan kasnya.

Asumsi Yang digunakan:

Kebutuhan Kas perusahaan stabil dan dapat diperkirakan Arus kas masuk dari oprasi juga stabil

3 F C= 4k
2
C= Saldo kas Optimum U= Batas Atas L= Batas Bawah F: Biaya Transaksi (fix)

1/ 3

+ L

K: Opportunity cost memegang kas (harian)

Varian kas bersih Harian

U = 3C 2 L
Average cash balance = (4C* - L)/3

C = Saldo kas Optimum U = Batas Atas L = Batas Bawah F = Biaya Transaksi (fix) K = Opportunity cost memegang kas (harian)

Anda mungkin juga menyukai