Anda di halaman 1dari 6

BEKASI (Pos Kota) Pembangunan kawasan industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dinilai telah menciptakan jurang dengan

n warga sekitar. Kearifan lokal hilang, kata Hilaluluddin, Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Selasa (6/9). Menurutnya, ada stigma yang muncul berkaitan dengan pertumbuhan pembangunan, khususnya kawasan industri. Stigma yang cenderung negatif itu menempatkan warga sekitar, warga Bekasi, sebagai pemalas dan tidak bisa bersaing. Padahal, katanya, stigma itu seperti sengaja diciptakan sehingga warga Bekasi kalah bersaing. Mereka sengaja ditempatkan untuk kalah dan hanya menempati bagian bawah dalam proses pertumbuhan pembangunan. TATA LETAK Kalau diadakan pembinaan, pelatihan, maka pasti warga Bekasi juga akan bisa bersaing. Tapi, ini khan tidak, katanya. Hilal menyebut kesalahan tata letak kawasan industri, yang semestinya di hilir, bukan di hulu (selatan). Di hulu, kehadiran telah merusak ekosistem kehidupan pertanian dan alam yang ada di hilir. Yang paling penting, katanya, hilangnya kearifan lokal, dan nilai-nilai seni, budaya, tradisi dan adat istiadat. Disinggung devisa yang diterima, Hilal menyebut hal itu tidak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan. Dari pemasukan pajak industri yang sekian triliun, katanya, yang masuk ke Bekasi hanya sekitar Rp300 miliar, tak sampai Rp400 miliar.

Pembangunan Industri, Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup


Pembangunan Industri, Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Memahami Masalah Lingkungan Dan Pencemaran Oleh Industri Seringkali ditemukan pernyataan yang menyamakan istilah ekologi dan lingkungan hidup, karena permasalahannya yang bersamaan. Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya di sebut ekologi. Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Teknologi yang dikembangkan dalam menunjang industri di Indonesia diharapkan akan menunjukan pertumbuhan ekonomi. Struktur suatu negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Dalam hal ini, struktur ekonomi dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarkan empat sudut tinjauan, yaitu : 1. Tinjauan Makro-Sektoral 2. Tinjauan keruangan 3. Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan 4. Tinjauan birokrasi pengambil keputusan Berdasarkan tinjauan Makro-sektoral sebuah perekonomian dapat berstruktur misalnya agraris, industrial, atau niaga tergantung pada sektor produksi apa yang manjadi tulang punggung perekonomian yang bersangkutan. Berdasarkan tinjauan keruangan, perekonomian dapat dikatakan berstruktur. Tergantung pada wilayah tersebut dan teknologinya yang mewarnai kehidupan perekonomian itu. Berdasarkan tinjauan penyelenggaraan kenegaraan, menjadi perekonomian yang etatis, egaliter, atau borjuis. Tergantung siapa atau kalangan mana yang manjadi peran utama dalam perekonomian yang bersangkutan. Bisa pula struktur ekonomi dapat dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambil keputusannya. Dengan sudut tinjauan ini, dapat dibedakan antara struktur yang sentralis dan destanslitis. Sumber : klikDOKTER.2008.Bahan logam berat dalam makanan.

Dongkrak Pertumbuhan Industri Alat Berat, RI Butuh Investasi US$ 1 Miliar


NERACA Jakarta Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$ 1 miliar per tahun untuk meningkatkan pertumbuhan industri alat berat rata-rata 8-9% dalam satu tahun. Budi Darmadhi, Direktur Jendral Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementrian Perindustrian mengatakan, pertumbuhan kendaraan angkut untuk industri alat berat dalam negeri akan terus mengalami peningkatan terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan konstruksi. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan sektor pertambangan dan kontruksi dalam negeri. Seperti di alat angkut konsumsi untuk kebutuhan ekonomi pengangkutan gabah atau bahan bangungan. Ini akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, terangnya, di Jakarta, Senin (7/3). Dia memandang, pertumbuhan industri yang membutuhkan penunjang alat berat terus bertambah. Budi mengaku telah meminta kepada kalangan pelaku bisnis di industri alat berat di negara berkembang lainnya untuk dipindahkan ke Indonesia. Alasannya, untuk pembangunan industri alat berat dibutuhkan beberapa syarat yaitu adanya industri pertambangan dan pertumbuhan pembangunan baik kontruksi, maupun pertanian. Ini dua syaratnya, ada negara yang memang sedang bekembang tapi tidak punya pertambangan atau sebaliknya seperti Afrika. Mereka (Afrika) punya pertambangan tapi tidak ada pertumbuhan ekonomi yang bagus, nah kita punya kedua-duanya, terangnya. Budi juga mengungkap, saat ini pemerintah sedang meningkatkan industri alat berat sebesar 89% setiap tahunnya. Langkah ini untuk mendukung pertumbuhan industri pertambangan, pertanian dan konstruksi yang memang sedang mengalami pertumbuhan. Menurut Budi, sudah ada beberapa investor yang berminat untuk mengembangkan industri alat berat di dalam negeri. Investor tersebut melihat kebutuhan dan pertumbuhan alat berat yang cukup menjanjikan di Indonesia. Semua merek produsen alat berat yang ada di sini sudah menyatakan minatnya untuk membangun basis produksi di Indonesia, ujarnya. Budi mengatakan, untuk tahun 2011, penjualan alat berat diprediksikan akan mengalami peningkatan sebesar 25% dibanding tahun 2010, atau dari sebesar 8000 unit menjadi 10.000 unit. Sebelumnya, Gideon Hasan, Direktur Keuangan PT United Tractors Tbk (UNTR), menargetkan penjualan alat berat tahun ini akan tumbuh minimal 10% atau mencapai 5.940 unit mendekati 6.000 unit, dibanding penjualan tahun 2010 sebesar 5.400 unit.

Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi yang masih prospektif, terutama pertumbuhan pada harga jual komoditas. Ditambah lagi pertumbuhan kontruksi dan perhutanan.

Ekspansi Mitsubishi Sementara itu, mengenai rencana Mitsubishi Corporate yang akan meningkatkan kapasitas pabrik sebesar 500 ribu unit, kemungkinan akan dilakukan. Namun pembangunan ini akan membutuhkan waktu dalam beberapa tahun kedepan. Kalau untuk pembangunan pabrik biasanya 100 ribu 150 ribu unit untuk sekali bangun dan butuh waktu paling tidak 3 tahun kedepan. Nah kalau sampai 500 ribu butuh beberapa kali ekspansi, terangnya.
.......................................................................................................

JAKARTA, 28 Juni 2011 Kepala Ekonom Bank Dunia Justin Yifu Lin mengatakan, kemampuan mengidentifikasi industri yang kompetitif dan memfasilitasi pertumbuhan melalui dukungan pemerintah bisa berpengaruh besar terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia. Justin telah merampungkan kunjungan dua hari di Jakarta, dimana ia membagi pandangannya tentang potensi melakukan transformasi struktural di Indonesia dengan pejabat pemerintah dan sejumlah pemangku kepentingan. Menurut perkiraan, Indonesia akan menjadi sentra pertumbuhan besar pada tahun 2025. Indonesia akan menjadi salah satu dari enam negara yang akan menghasilkan lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi global. Namun, sebelum mencapai titik tersebut, Indonesia harus lebih giat lagi melakukan reformasi dan menelisik apakah sektor-sektor yang ditargetkan sudah sesuai dengan keunggulan komparatifnya. Indonesia adalah negara dengan berbagai keunggulan, diantaranya: angkatan kerja yang besar dan cukup terdidik, komunitas bisnis yang dinamis, dan secara geografis dekat dengan beberapa sentra pertumbuhan. Industri otomotif adalah contoh baik bagaimana semua keunggulan tersebut kemudian mendukung satu sektor yang tepat kata Justin, yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Senior Unit Ekonomi Pembangunan Bank Dunia. Mengikuti keunggulan komparatif adalah cara terbaik untuk memperluas industri lokal, mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan mengurangi kemiskinan. Selama di Jakarta, Dr. Lin memberi kuliah umum tentang transformasi struktural, serta identifikasi dan fasilitasi pertumbuhan. Strategi-strategi tersebut dirancang untuk memandu pemerintah negara miskin dan berkembang saat mereka sedang membangun industri baru sesuai dengan keunggulan komparatif mereka. Dunia Barat perlu 300 tahun untuk melakukan inovasi dan industrialisasi. Jepang memerlukan kurang dari 100 tahun. Namun, Asia Timur hanya memerlukan 40 tahun untuk mencontoh dan mengejar. Negara seperti Cina dan Indonesia memanfaatkan angkatan kerja mereka yang besar untuk menggerakkan industri padat karya dan mempercepat pertumbuhan, kata Lin. Upah mulai naik di negara-negara Naga Asia. Ini menjadi peluang bagi negara lebih miskin untuk masuk ke industri padat karya dan mengejar. Ini merupakan kunjungan pertama Justin ke Indonesia sejak bergabung dengan Bank Dunia

Juni 2008 lalu. Selama kunjungannya, Justin bertemu dengan Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, pihak swasta, dan Komisi Ekonomi Nasional. Sebagai kepala ekonom, Justin memainkan peran penting dalam membentuk agenda riset ekonomi Bank Dunia. Dengan pengalaman sebagai salah satu ekonom terkemuka di Cina, Justin memimpin program riset yang mempelajari industrialisasi negara berkembang serta penyebab lambatnya pertumbuhan di wilayah yang lebih miskin. Beliau merupakan kepala ekonom Bank Dunia pertama dari negara berkembang.
............................................................................................................

Perkembangan dan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi murah berkualitas di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dunia saat ini sudah semakin maju. Dampak kemajuan itu terasa ke seluruh pelosok bumi, termasuk di Indonesia. Perkembangan teknologi ini juga menyentuh aspek kepemerintahan baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi, maupun dampaknya terhadap harapan peningkatan kualitas layanan publik.Disisi lain, industri TIK juga merupakan salah satu sektor strategis bagi pembangunan nasional. Akan tetapi pertumbuhan industri TIK sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Infrastruktur telekomunikasi memegang peran utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga keamanan dan integritas dan untuk memfasilitasi pengembangan pendidikan, kesehatan dan kegiatan pemerintahan secara keseluruhan. Berdasarkan studi ekstensif dari Roller dan Waverman, diketahui bahwa setelah mencapai tingkat teledensitas tertentu misalnya 40%, investasi dalam infrastruktur telekomunikasi akan mempunyai dampak yag lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi per dollar investasi dibandingkan investasi infrastruktur lainnya. Di Indonesia, pertumbuhan sektor industri telekomunikasi saat ini lebih banyak didorong oleh industri telekomunikasi seluler yang menjadi motor utama pertumbuhan investasi dan pendapatan. Sebagai negara dengan jumlah pendudukan terbesar keempat di dunia setelah Cina, India dan USA, selama ini pemerintah belum mampu melihat besarnya pasar domestik yang seharusnya bisa dijadikan kekuatan tawar dalam menentukan kebijakan dan aturan-aturan yang mendukung pengembangan pemanfaatan TIK di pemerintahan maupun di masyarakat. Liberalisasi dalam persaingan industri TIK membutuhkan kerangka hukum dan regulasi yang kuat serta kejelian dan kecerdasan pemerintah untuk mengikuti perkembangan dan jangan sampai mengorbankan keseimbangan kepentingan seluruh stakeholder yaitu kepentingan investor, operator, vendor, pemerintah dan yang terpenting kepentingan publik selaku pengguna akhir (end-user). Dalam mewujudkan harapan implementasi e-government, diperlukan adanya dukungan data yang komprehensif meliputi hardware, software, infrastruktur jaringan, perangkat SDM. Data ini sangat diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan investasi jangka panjang yang tepat guna dan sesuai kebutuhan. Layanan Internet telah melingkupi wilayah yang dapat dijangkau oleh telepon kabel. Layanan internet nir kabel (wireless) tersedia untuk wilayah-wilayah kota dan ibukota kabupaten. Pengguna Internet semakin meningkat, terutama di perkantoran (pemerintah

maupun swasta), lembaga pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi), serta diikuti dengan meningkatnya jumlah warung internet (warnet).Industri pengembang perangkat lunak (software) sangat minim. Masih sedikit organisasi (pemerintah dan swasta) yang menggunakan sistem informasi yang dibuat secara profesional. Kalaupun ada, produk yang dihasilkan masih bersifat sederhana serta untuk penggunaan-penggunaan pada organisasi menengah kecil. Kebutuhan perangkat lunak yang lebih kompleks dan berskala besar dikerjakan oleh para vendor dari luar, baik di dunia industri swasta maupun di instansi pemerintahan.Implementasi Teknologi Informasi masih jauh dari cukup untuk mencapai e-Government yang dapat memuaskan kebutuhan pelayanan pada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari belum terpenuhinya hardware, software, brainware dan kebijakan serta kesiapan e-Government. Komunikasi berbasis teknologi seluler diprediksi akan menjadi tulang punggung infrastruktur komunikasi di Indonesia pada masa depan. 3G dan 4G akan semakin berkembang dan komunikasi berbasis fixed line akan berkembang ke arah fiber optic atau teknologi broadband lainnya. Perkembangan konten lokal akan semakin meningkat sehingga lalu lintas data lokal akan semakin padat.Komunikasi berbasis protokol internet akan semakin meningkat seperti IPTV, IP-Phone/VoIP, Video On Demand (VoD), Teleconference dan lain-lainnya. Pertumbuhan pengguna akan berkembang tidak hanya pada perkantoran dan industri, tetapi akan meluas pada pengguna individual. Berlangsungnya era pasar global menjadikan persaingan semakin menguat antar pelaku usaha. Perkembangan TIK mendorong pergerakan ekonomi semakin cepat. Batas negara tak lagi menjadi sekat dalam roda perekonomian. Transaksi ekonomi pun dilakukan tanpa melalui proses pertemuan langsung. Transaksi elektronik akan semakin kerap terjadi dengan wilayah lain di Indonesia maupun dengan pelaku usaha di negara berbeda. Keterbukaan informasi sebagai sebuah dampak dari perkembangan TIK menjadikan perubahan bentuk layanan yang diberikan pemerintah kepada publik. Pemerintah akan menjadi lembaga layanan bagi berbagai kepentingan publik yang profesional, cepat-tanggap dan transparan-akuntabel. Pemenuhan layanan publik pun dapat dilakukan dengan tanpa mengunjungi kantor pemerintahan, semisal melalui website dan email ataupun pesan singkat (SMS). Ikatan sosial publik terbangun dalam sebuah jejaring tanpa batas negara. Bila tidak diikuti dengan penguatan ikatan sosial di ranah kehidupan, maka dapat terjadi de-humanisasi di lingkungan interaksi langsung publik. Solidaritas dapat terjadi tidak lagi dalam sebuah batasan administrasi kewilayahan maupun batasan negara. Kesatuan masyarakat internasional akan terbangun. Ditambah lagi dengan tersedianya Harga Jual Blackberry Iphone Laptop Murah membuat kemudahan mengakses internet bagi semua kalangan tanpa batasan di semua lapisan masyarakat. Publik akan tumbuh sebagai kelompok kritis dengan aliran informasi yang semakin mudah diakses. Kontrol publik terhadap pemerintah akan semakin menguat. Selain itu, publik juga akan membangun sebuah komunitas belajar antar publik secara langsung, dengan peran pemerintah yang semakin mengecil bahkan menjadi tiada.

Anda mungkin juga menyukai