Anda di halaman 1dari 62

PANDUAN

PROGRAM HIBAH KOMPETISI KREATIVITAS MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA TAHUN 2012

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN 2012

I. PENJELASAN UMUM

Program Hibah Kompetisi Kreatifitas Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana (FTI UKSW) adalah program khusus bagi mahasiswa yang diselenggarakan oleh FTI UKSW dalam rangka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan berbagai ragam kreativitasnya. Program ini merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan FTI UKSW dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) agar memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya ilmiah di FTI UKSW. Di FTI UKSW program ini dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2012, melalui berbagai kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa terintegrasi dalam satu wahana. Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam program ini adalah untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun

kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.

Secara khusus tujuan yang hendak dicapai dengan kegiatan ini adalah: 1. Mempersiapkan produk hasil penelitian dan pengabdian masyarakat mahasiswa yang akan diikutsertakan dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh DIKTI 2013. 2. Mempersiapkan produk hasil penelitian dan pengabdian masyarakat mahasiswa yang akan diikutsertakan dalam kegiatan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) tahun 2012 yang diselenggarakan oleh LIPI.

FTI UKSW akan menyelenggarakan tiga kategori kegiatan yang meliputi kreatifitas Penelitian Mahasiswa (PM), kreatifitas Penerapan Teknologi (PT), kreatifitas Pengabdian Masyarakat (AM) dan kreatifitas kewirausahaan (WU). Inti kegiatan PM adalah berupa penelitian yang berlatar belakang sains. Inti kegiatan PT yakni program yang dapat menghasilkan teknologi untuk tujuan tertentu. Teknologi yang diciptakan ini berguna bagi

suatu mitra atau institusi tertentu. Inti program AM yakni berupa program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan linkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, dan lain sebagainya. Inti kegiatan WU yakni program kreativitas mahasiswa yang menghasilkan produk komersial.

Kriteria mengenai inti kegiatan seperti materi kegiatan, strata pendidikan, jumlah anggota, dosen pendamping, alokasi biaya, laporan akhir, dan luaran dari kelima kegiatan dalam PKM disajikan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
No. KRITERIA PM 1 Inti Kegiatan JENIS KEGIATAN PT WU Karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha Semua bidang ilmu atau yang relevan AM Karya kreatif, inovatif dalam membantu masyarakat

Karya kreatif, Karya kreatif, inovatif dalam inovatif penelitian dalam menciptakan karya teknologi Sesuai bidang ilmu, lintas bidang dianjurkan

Materi kegiatan Sesuai bidang ilmu, lintas bidang dianjurkan Strata Pendidikan Diploma, S1

Semua bidang ilmu atau yang relevan Diploma, Si 3 orang

3 4 5 6 7

Diploma, S1 Diploma, S1 3 orang 3 orang

Jumlah Anggota 3 orang Alokasi Pendanaan Laporan Akhir Luaran

Biaya Maks Biaya Maks Biaya Maks Biaya Maks Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Hasil Kerja Artikel, Prototype, Model Hasil Kerja Artikel, Prototype, Model Hasil Kerja Barang dan jasa komersial Hasil Kerja Jasa, desain, barang

Perbedaan keempat jenis kegiatan PKM menimbulkan konsekuansi teknis pelaksanaan yang berlainan. Berikut adalah karakteristik dari masing-masing PKM: PM merupakan kreativitas yang inovatif dalam menemukan hasil karya melalui penelitian pada bidang profesi masing-masing. Kreativitas penemuan gagasan, ketepatan metode penelitian dan sumbangan berupa informasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan merupakan pertimbangan utama.

PT merupakan kreativitas yang inovatif dalam menciptakan suatu karya teknologi (prototipe, model, peralatan, proses) yang dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat (kelompok tani, industri kecil, pengusaha/pedagang kecil, koperasi atau kelompok produktif lain) yang akan dijadikan mitra kerja. PT mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra, karena produk PT merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dasar teknologi yang akan diterapkan sudah tersedia, bukan dicari melalui penelitian dalam program ini. Namun demikian untuk penyesuaian bisa dilakukan kalibrasi dan uji coba seperlunya dalam rangka adaptasi.

WU merupakan kreativitas penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit, umumnya didahului oleh survai pasar, karena relevansinya yang tinggi terhadap terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu ditegaskan di sini bahwa penciptaan ketrampilan berusaha yang dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul WU, begitu juga pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai dalam WU adalah kelompok mahasiswa pengusul WU. Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan baru bisa menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat produktif, namun tidak dana WU tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok masyarakat tertentu. Pada WU sama sekali tidak diijinkan dilakukannya penelitian/ percobaan untuk mencari temuan.

AM merupakan kreativitas yang inovatif dalam melaksanakan program membantu masyarakat, yaitu program yang mampu memberikan peningkatan kecerdasan, keterampilan, dan pengetahuan masyarakat seperti penataan dan perbaikan lingkungan, pelatihan keterampilan kelompok masyarakat, pengembangan kelembagaan

masyarakat, penciptaan karya seni dan olah raga, dan lain-lain. AM menuntut ditetapkannya masyarakat sasaran strategis dan persoalannya sebelum menyusun proposal. Pengetahuan atau teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian sudah harus dikenal dan dikuasai. Tidak ada kegiatan penelitian dalam AM. PS merupakan penelitian untuk mengembangkan mutu pendidikan program Pascasarjana di Indonesia. Tujuan penelitian Hibah Pascasarjana adalah: (1) Menghasilkan terobosan baru dalam ilmu pengetahuan dasar, teknologi, ilmu sosial dan budaya bagi masa depan; (2) Meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana; dan (3) Meningkatkan mutu penelitian di berbagai perguruan tinggi Indonesia sampai sejajar dengan tingkat internasional.

Mengingat luasnya bidang keilmuan yang ada serta topik dapat sangat menyebar, untuk memudahkan evaluasi dan alokasi maka pengajuan usulan dalam setiap jenis dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu inovasi

pemanfaatan/penerapan teknologi informasi/teknik informatika/sistem informasi dalam bidang: 1. Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi. 2. Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian. 3. MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, Matematika. 4. Sosial Ekonomi, yang meliputi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 5. Humaniora, yang meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, Seni. 6. Pendidikan, yang meliputi: Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah Fakultas Kependidikan.

II. PERSYARATAN DAN ATURAN PENYUSUNAN USULAN

A. Persyaratan Administratif 1. Peserta adalah kelompok mahasiswa yang sedang mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma secara aktif. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, bergantung pada bidang kegiatan dan topik yang akan dilaksanakan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda. 2. Seorang mahasiswa hanya dibenarkan masuk dalam satu kelompok pengusul yang disetujui untuk didanai. Hal ini didasarkan pada kewajaran alokasi waktu bagi pelaksanaan kegiatan dan kegiatan belajar mahasiswa, serta pelibatan mahasiswa sebanyak mungkin. 3. Seorang dosen pembimbing/pendamping hanya diperkenankan membimbing maksimum 3 (tiga) judul/kelompok. 4. Usulan diberi sampul sesuai dengan Lampiran 1. 5. Menyertakan halaman pengesahan institusi pengusul sesuai Lampiran 2. 6. Setiap usulan yang menyatakan kerjasama dengan suatu mitra dalam kegiatan yang akan dilaksanakan (mitra usaha dalam kewirausahaan, mitra penerima teknologi dalam penerapan teknologi, atau mitra penerima manfaat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat) harus menyertakan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama (dengan meterai yang berlaku) dari pihak mitra yang disebutkan.

B. Aturan Penulisan Usulan 1. Usulan ditulis mengikuti sistematika penulisan seperti yang diberikan dalam panduan ini. 2. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas. 3. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya). 4. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas.

5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka arab. 6. Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.

III. SISTEMATIKA DAN FORMAT USULAN

Tanpa mengurangi kreativitas dari pengusul, usulan hendaknya ditulis dengan mengikuti sistematika sebagai berikut: a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) Judul Program Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Program Luaran Yang Diharapkan Kegunaan Program Tinjauan Pustaka Metode Pelaksanaan Program Jadwal Kegiatan Program Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok Nama dan Biodata Dosen Pendamping Biaya Daftar Pustaka Lampiran

a. Judul Program Judul kegiatan hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan yang diusulkan. b. Latar Belakang Masalah Kegiatan dilakukan untuk menjawab keingintahuan mahasiswa untuk mengungkapkan suatu kreativitas/gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan.

Kemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan. Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah yang akan dicari solusinya. Khusus WA, uraikan proses dalam mengidentifikasi peluang usaha. Usulan dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini. Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan. Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. c. Perumusan Masalah Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau dipecahkan. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, dugaan yang akan dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya, atau peluang

usaha yang akan diraih. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan kegiatan. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.

d. Tujuan Program Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan kegiatan. Kegiatan dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu model. Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur.

e. Luaran yang Diharapkan Luaran kegiatan mengacu pada Tabel 1.

f. Kegunaan Program Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun Ipteks, apabila perubahan kondisi terjadi setelah kegiatan selesai.

g. Tinjauan Pustaka Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari kegiatan yang akan dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan yang diusulkan. Uraian dalam Tinjauan Pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam kegiatan. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.

g. Gambaran Umum Rencana Usaha Uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan gagasan menciptakan kegiatan usaha. Gambaran mengenai potensi sumberdaya dan peluang pasar termasuk analisis ekonomi usaha yang direncanakan disajikan secara singkat untuk menunjukkan kelayakan usaha. Gambaran usaha yang direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang keberlanjutan usaha setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

g. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran Penjelasan mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian harus diberikan secara konkrit. Uraian permasalahan yang dihadapi masyarakat yang membutuhkan bantuan pemecahannya, serta berikan gambaran solusi yang ditawarkan termasuk teknologi yang akan digunakan.

h. Metode Pelaksanaan Program Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program secara rinci. Khusus untuk dapat diganti dengan Metode Penelitian. Uraian untuk dapat meliputi variable dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Uraian dilakukan untuk menjelaskan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan dalam butir .

i. Jadwal Kegiatan Program Buatlah jadwal kegiatan yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan dalam bentuk Bar-chart. Bar-chart memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Pelaksanaan Program (h). Untuk menghindari keterikatan waktu pelaksanaan dengan periode waktu tertentu, usahakan tidak menggunakan nama bulan secara eksplisit dalam penjadwalan rencana kegiatan. Sebagai contoh, untuk menggambarkan urutan waktu pelaksanaan, gunakan kata bulan ke-1, bulan ke-2, dan seterusnya, bukan bulan Maret, bulan April, dan seterusnya.

j. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk kegiatan 2. Anggota Pelaksana (rincian seperti butir 1) : : : : : jam/minggu

k. Nama dan Biodata Dosen Pendamping 1. Nama Lengkap dan Gelar 2. Golongan Pangkat dan NIP 3. Jabatan Fungsional 4. Jabatan Struktural 5. Fakultas/Program Studi 6. Perguruan Tinggi 7. Bidang Keahlian 8. Waktu untuk kegiatan : : : : : : : : jam/minggu

l. Biaya Berikan rincian biaya dengan mengacu pada Metode Pelaksanaan Program (h) dengan Rekapitulasi biaya yang terdiri atas: 1. Bahan habis pakai 2. Peralatan penunjang 3. Perjalanan 4. Lain-lain Rincian biaya harus lengkap, wajar dan jelas peruntukannya. Honorarium bagi tim pelaksana maupun dosen pendamping tidak diperkenankan.

m. Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.

n. Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana 2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan 3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Pengusaha Kecil, Koperasi atau Kelompok Tani 4. Denah detil Lokasi Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja

10

IV. EVALUASI DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap usulan dan pelaksanaan program yang telah didanai dilakukan oleh tim dari berbagi bidang ilmu. Bagi usulan yang disetujui untuk dibiayai, kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program akan dilakukan pada pertengahan jangka waktu pelaksanaan program. Kegiatan pemantauan dan evaluasi ini dilakukan dengan kunjungan lokasi dari tiap-tiap kegiatan. Untuk keperluan ini, setiap pelaksana kegiatan diwajibkan menyusun laporan kemajuan singkat yang berisi informasi mengenai kegiatan yang telah dilakukan, hasil yang telah dicapai, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan usaha penyelesaiannya. Laporan kemajuan singkat disusun tidak lebih dari 12 halaman dengan format bebas, di dalamnya termasuk laporan penggunaan uang. Laporan kemajuan berisi hal-hal yang terkait dengan pelaksnaan kegiatan yang telah dilakukan, kemajuan hasil yang telah dicapai, kendala yang dihadapi, dan usaha-usaha yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah/kesulitan yang dihadapi. Bersama laporan kemajuan singkat tersebut disertakan pula foto-foto pelaksanaan dan hasil kegiatan yang telah dicapai. Format pemantauan pelaksanaan program yang digunakan oleh Tim Pemantau untuk menilai pelaksanaan kegiatan program kreativitas mahasiswa dapat dilihat pada Lampiran 4.

11

LAMPIRAN 1.

FORMAT KULIT MUKA USULAN (Warna hijau tua, ukuran A-4)

PROGRAM HIBAH KOMPETISI KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

BIDANG KEGIATAN:* .............

Diusulkan oleh: _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ (Nama Ketua Kelompok) (Nama-nama Anggota Kelompok) (Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus ) (menyertakan NIM dan tahun angkatan)

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

12

LAMPIRAN 2.

FORMAT HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan

: ( ) ( ) ( ( ( ( ) ) ) ) ( ) ( ) Kesehatan ( ) Pertanian MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa Sosial Ekonomi ( ) Humaniora Pendidikan : : : : : : orang

2. Bidang Kegiatan : (Pilih salah satu) 3. Bidang Ilmu : (Pilih salah satu)

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat email 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber lain (sebutkan . . . ) 7. Jangka Waktu Pelaksanaan

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : : : : : : Rp : Rp

: . . . . . . bulan

__________, ______________ Menyetujui Ketua Jurusan/Program Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan

(__________________________) NIP.

(_________________________) NIM.

Dosen Pendamping ,

(__________________________) NIP.

13

LAMPIRAN 3a. KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN PENELITIAN

No 1

Kriteria Kreativitas: a. Gagasan b. Perumusan Masalah c. Tinjauan Pustaka Metode Penelitian: d. Kesesuaian metode Kegunaan: e. Kontribusi perkembangan ilmu dan teknologi f. Potensi publikasi artikel ilmiah Penjadwalan Kegiatan g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai Penyusunan Anggaran Biaya h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya TOTAL

Bobot

Skor

Nilai
(Bobot x Skor)

25

2 3

30

25

4 5

10

10 100

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

14

LAMPIRAN 3b. KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN PEN.TEKNOLOGI

No 1

Kriteria Kreativitas: a. Gagasan b. Perumusan Masalah c. Tinjauan Pustaka Metode Pelaksanaan: d. Kesesuaian metode Kegunaan: e. Kontribusi terhadap masyarakat f. Potensi paten Penjadwalan Kegiatan g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai Penyusunan Anggaran Biaya h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya TOTAL

Bobot

Skor

Nilai
(Bobot x Skor)

20

2 3

25

35

4 5

10

10

100

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

15

LAMPIRAN 3c. KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN

No 1

Kriteria Kreativitas: a. Gagasan b. Perumusan Masalah Metode Pelaksanaan: c. Rencana usaha d. Kesesuaian metode Potensi program: e. Perolehan profit f. Keberlanjutan usaha Penjadwalan Kegiatan g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai Penyusunan Anggaran Biaya h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya TOTAL

Bobot

Skor

Nilai
(Bobot x Skor)

20

30

30

4 5

10

10

100

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

16

LAMPIRAN 3d. KRITERIA PENILAIAN USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

No 1

Kriteria Kreativitas: a. Gagasan b. Perumusan Masalah c. Ketepatan masyarakat sasaran Metode Pelaksanaan: d. Kesesuaian metode Manfaat bagi masyarkat: e. Kontribusi untuk masyarakat f. Potensi untuk meningkatkan nilai tambah Penjadwalan Kegiatan g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai Penyusunan Anggaran Biaya h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya TOTAL

Bobot

Skor

Nilai
(Bobot x Skor)

30

2 3

20

30

4 5

10

10

100

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

17

LAMPIRAN 4.

FORMAT PEMANTAUAN KEGIATAN PKM TAHUN ANGGARAN . . . . . : ... : ... : ... : orang : ... : ... : Rp. .. : Laboratorium / Lapangan *) : ... ... : : ... : ... : ... : ...

1. a. Perguruan Tinggi b. Fakultas/Program Studi 2. a. Ketua Pelaksana b. Jumlah anggota 3. a. Judul Program b. Jenis PKM 4. Biaya Pelaksanaan 5. a. Lokasi Pelaksanaan b. Nama Lokasi Alamat Lokasi 6. Waktu Pelaksanaan a. Tanggal rencana mulai b. Tanggal riil mulai c. Tanggal rencana selesai d. Tanggal perkiraan selesai

7. Peranan Pembimbing / Bidang Kemahasiswaan : a. Seleksi usul (Proposal) : Ya / Tidak *) b. Menyelenggarakan Seminar Proposal : Ya / Tidak *) c. Memantau Pelaksanaan : Ya / Tidak *) d. Menyelenggarakan Seminar Hasil : Ya / Tidak *) e. Menggandakan dan Mengirim Laporan : Ya / Tidak *) f. Memberikan Pelayanan Lainnya, sebutkan : .. 8. Keterlibatan anggota dalam pelaksanaan : Mhs semester : , dari PS .. , aktif / tak aktif *) Mhs semester : , dari PS .. , aktif / tak aktif *) Mhs semester : , dari PS .. , aktif / tak aktif *) Mhs semester : , dari PS .. , aktif / tak aktif *) Mhs semester : , dari PS .. , aktif / tak aktif *) Uraian kerjasama Tim : .. 9. Kesesuaian pelaksanaan dengan usul : a. Waktu pelaksanaan b. Lokasi pelaksanaan c. Bahan yang digunakan d. Alat yang digunakan e. Khalayak sasaran f. Metoda yang digunakan g. Personalia h. Biaya Penjelasan ketidak-sesuaian (bila ada) : sesuai / menyimpang *) : sesuai / menyimpang *) : sesuai / menyimpang *) : sesuai / menyimpang *) : sesuai / menyimpang *) : sesuai / menyimpang *) : sesuai / menyimpang *) : sesuai / menyimpang *) : .

18

10. Uraian Kreativitas Pelaksanaan Program : . 11. Uraian Kreativitas Luaran* (Barang/Jasa/system/Karya Seni/Model/Prototipe Alat/Proses/.) pilihan jenis luaran ditentukan tim pelaksana 12. Masalah yang dihadapi Pelaksana serta cara penyelesaiannya : Permasalahan di Lapangan Cara Penyelesaian Masalah

13. Manfaat Program : 14. Potensi Khusus : a. Peluang Paten b. Peluang Komersial c. Peluang Keberlanjutan Bisnis d. Keberlanjutan dan Dampak di Masyarakat : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *) : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *) : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *) : Tak ada / Ada : tinggi/sedang/rendah *)

15. Cara Pemantauan (bisa lebih dari satu) : ( ) Wawancara ( ) Melihat data, foto, laporan ( ) Kunjungan lapangan/lokasi ( ) Kunjungan ke lab./studio ( ) Lainnya, sebutkan : 16 Foto-foto pelaksanaan (kalau perlu di lembar terpisah) 17. Penilaian Umum dan Saran : 18. REKOMENDASI : ( ) Diusulkan untuk PKM-DIKTI/LIPInilai = (skala 0 100) ( ) Tidak diusulkan untuk PKM-DIKTI-LIPInilai = (skala 0 100) Judul yang diusulkan untuk PKM-DIKTI dan LIPI minimal mendapat nilai 75. .. , Pemantau,

. *) coret yang tidak perlu

19

LAMPIRAN 5.

FORMAT KULIT MUKA LAPORAN AKHIR PKM (Warna biru, ukuran A-4)

LAPORAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . *

JUDUL KEGIATAN

Oleh: _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ (Nama Ketua Kelompok, Penulis Utama) (Nama-nama Anggota Kelompok) (Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus ) (menyertakan NIM dan tahun angkatan)

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

20

LAMPIRAN 6.

FORMAT HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA : ( ) PM ( ) AM ( ( ( ( ) ) ) ) ( ) PT ( ) WU

1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan : (Pilih salah satu) 3. Bidang Ilmu : (Pilih salah satu)

Kesehatan ( ) Pertanian MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa Sosial Ekonomi ( ) Humaniora Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama a. Nama Lengkap : g. NIM : h. Jurusan : i. Universitas/Institut/Politeknik : j. Alamat Rumah dan No Tel./HP : k. Alamat email : 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : : : : . . . . . bulan orang

__________, ______________ Menyetujui Ketua Jurusan/Program Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan

(__________________________) NIP.

(_________________________) NIM.

Dosen Pendamping

(__________________________) NIP.

21

LAMPIRAN 7.

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Halaman LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN ..................... ii iii ... 1 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

.......................................... .......................................... ......................................... .................................. ....................................

1. Latar Belakang Masalah 2. Perumusan Masalah 3. Tujuan Program

........................................ .................................

4. Luaran yang Diharapkan 5. Kegunaan Program

..................................... ................ ........... .....

II. TINJAUAN PUSTAKA (untuk PM dan PT)

II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA (untuk WU) II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (AM) III. METODE PENDEKATAN IV. PELAKSANAAN PROGRAM

.................................. ............................... ...........................

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 2. Tahapan Pelaksanaan 3. Instrumen Pelaksanaan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN V. KESIMPULAN DAN SARAN

................................... .................................. ................................ ................................ ...................

DAFTAR PUSTAKA (untuk PM dan PT) LAMPIRAN

................................................

22

LAMPIRAN 7 (lanjutan)

PENJELASAN SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR

1. Abstrak: berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key words) 2. Pendahuluan: merupakan gambaran umum dari observasi awal dan fenomena mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan, tujuan dari kegiatan (penelitian, pengabdian, atau yang lainnya) serta manfaat untuk waktu yang akan datang ditunjukkan dalam pendahuluan 3. Tinjauan Pustaka, Gambaran Umum Rencana Usaha, Gambaran Umum Masyarakat Sasaran: lihat sistematika usulan. 4. Metode Pendekatan: lihat Metode Pelaksanaan Program di sistematika usulan 5. Pelaksanaan Program: cukup jelas 6. Hasil dan Pembahasan: Hasil menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh dari observasi. Data dapat diringkas dalam bentuk tabel dan gambar. Pembahasan umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang pertanyaanpertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian/kegiatan mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian/kegiatan terdahulu) perlu mendapatkan catatan disini. 7. Kesimpulan dan Saran: merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan 8. Daftar Pustaka: lihat sistematika usulan

23

LAMPIRAN 8.

KRITERIA PENILAIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM

No 1

Kriteria Kreativitas: a. Pelaksanaan b. Penyelesaian Kesesuaian dengan Usulan: c. Metode pelaksanaan program d. Luaran Kegunaan Hasil: e. Kontribusi untuk khalayak sasaran sesuai bidang Penulisan Laporan f. Ringkasan g. Pendahuluan h. Metode pelaksanaan program i. Hasil pelaksanaan dan pembahasan j. Kesimpulan dan saran k. Daftar Pustaka (untuk PM dan PT) l. Lampiran TOTAL

Bobot

Skor

Nilai
(Bobot x Skor)

20

20

25

35

100

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 Hasil penilaian : Ditolak / Diterima / Diusulkan ikut Pimnas Laporan akhir yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 300. Laporan akhir yang direkomendasikan ikut Pimnas harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

24

LAMPIRAN 9.

TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan program hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI adalah sebagaimana pada Gambar 1.
Sosialisasi program hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI Pendaftaran Pelatihan metode riset, penyusunan proposal, pelaksanaan riset dan penyusunan laporan program hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI Penerimaan proposal hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI Proses desk evaluation dan review proposal kreatifitas mahasiswa Presentasi pemilihan finalis program hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI Pengumuman finalis dan penyerahan hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI Monitoring Evaluasi finalis program hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI Seminar Presentasi akhir dan pemilihan hasil karya terbaik finalis program hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI 2012

Gambar 1. Tahapan pelaksanaan hibah kompetisi kreatifitas mahasiswa FTI

25

a. Sosialisasi program hibah kompetensi kreatifitas mahasiswa Sosialisasi program dilaksanakan melalui pengumuman dalam setiap kelas, web FTI, spanduk, baleho dan poster kegiatan. Sosialisasi program yang menyeluruh merepresentasikan kesungguhan jajaran FTI dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

b. Pendaftaran pelatihan metode riset, penyusunan proposal, pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dalam rangka hibah kompetensi kreatifitas mahasiswa. Tahap kegiatan ini memberikan bantuan kepada seluruh mahasiswa di FTI bagaimana menyusun sebuah penelitian, tahapan penelitian, penyusunan proposal, pelaksanaan kegiatan penelitian sampai dengan pelaporan hasil penelitian. Tahapan ini merupakan dasar dari keseluruhan kegiatan sehingga sejauh mana keberhasilan seluruh kegiatan ditentukan dalam kegiatan ini. Penentuan pengajar harus didasarkan pada rekam jejak (track record) yang memadai. Kegiatan tahap ini dilaksanakan dalam dua bentuk, tutorial dalam kelas dan praktek di lapangan (dan lab.komputer).

c. Penerimaan proposal hibah kompetensi kreatifitas mahasiswa Setelah mahasiswa dibekali pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam tahap 2 selanjutnya mahasiswa diberikan motivasi untuk menyusun proposal penelitian. Pemberian motivasi dapat dilakukan dalam bentuk publikasi judul kegiatan baik oleh setiap dosen maupun oleh rumpun penelitian.

d. Desk evaluation dan review proposal Tahap desk evaluation dan review proposal bertujuan untuk melakukan evaluasi kelayakan proposal sesuai dengan standard PKM yang diselenggarakan Dikti dan LIPI. Proses ini sangat penting untuk menilai kualitas proposal yang telah berhasil dibuat oleh mahasiswa bersama dosen pembimbingnya. Bagi kelompok mahasiswa yang terpilih untuk setiap kategori akan diundang untuk mempresentasikan proposalnya dihadapan tim reviewer. Kelompok yang terpilih ini selanjutnya disebut sebagai finalis.

e. Pengumuman dan penyerahan hibah kompetensi kreatifitas mahasiswa Finalis yang terpilih akan diumumkan melalui web FTI dan mendapatkan hibah penelitian dari fakultas untuk pelaksanaan penelitiannya.

26

f. Monitoring dan evaluasi hibah kompetensi kreatifitas mahasiswa Reviewer akan melakukan proses monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan penelitian hasil karya kreatifitas mahasiswa agar memiliki tetap sejalan dengan proposal penelitian yang telah diajukan.

g. Presentasi akhir dan pemilihan karya terbaik finalis hibah kompetensi kreatifitas mahasiswa 2012 Dari keseluruhan finalis yang telah berhasil melaksanakan penelitian, dilakukan presentasi hasil akhir dihadapan reviewer, peserta lain serta mahasiswa. Presentasi akhir dilaksanakan secara paralel untuk memilih hasil karya terbaik dalam kompetensi tahun 2012. 2. Tanggal Penting a. Sosialisasi dan pendaftaran program kegiatan b. Pelatihan metode riset dan penyusunan proposal c. Penerimaan proposal hibah kompetensi d. Desk evaluation dan review proposal e. Pengumuman dan penyerahan hibah f. Monitoring dan evaluasi kegiatan g. Presentasi akhir dan pemilihan karya terbaik : 13 20 Feb. 2012. : 21 22 Feb. 2012. : 22 Feb. 7 Maret 2012. : 7 14 Maret 2012. : 19 Maret 2012. : 19 Mei 2012. : 19 Juni 2012.

27

LAMPIRAN 10.

CONTOH PROPOSAL KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Proposal Hibah Kompetisi Mahasiswa Desain dan Penerapan Kartu Identitas Personal Menggunakan Sistem Autentikasi Biometrika dan Teknik Steganografi

(PKMT)

Disusun oleh : Elaine Septiana / 672005038 Chandra Kurniawan / 672004010 Omega Palguno P / 672005200 Yunita Kusuma Dewi / 672004012

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN 2008

28

1) Judul Desain dan Penerapan Kartu Identitas Personal Menggunakan Sistem Autentikasi Biometrika dan Teknik Steganografi 2) Latar Belakang Masalah Saat ini sebagian industri informatika memusatkan perhatian pada pengembangan sistem proteksi informasi untuk tujuan security, privacy, antivirus dan intrusion detection system. Salah satu metode yang potensial digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah steganografi. Teknik ini bekerja dengan menyediakan sistem komunikasi secara aman melalui penyembunyian informasi dalam bentuk tekstual, citra digital dan suara dengan kompleksitas komputasional yang rendah namun memiliki kapasitas yang tinggi. Riset ini bertujuan untuk merancang informasi standard identitas personal dengan autentikasi biometrik dan sistem pengamanan informasi menggunakan teknik steganografi. Autentikasi biometrik yang digunakan pada riset ini adalah identifikasi karakteristik fisik geometri jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan dan suara. Analisis autentikasi biometrik berdasarkan pada kelebihannya apabila dibandingkan dengan metode autentikasi konvensional. Informasi biometrik tidak dapat diduplikasi, terlindung dari repudiasi pengguna, semua pengguna memiliki tingkat keamanan yang sama dan dibutuhkan keahlian spesifik untuk mendistribusikan informasi. Informasi biometrik ini selanjutnya akan disembunyikan dalam citra digital dengan teknik steganografi.Metodologi yang digunakan pada riset ini secara garis besar terdiri atas lima tahap, pertama penghimpunan informasi karakteristik fisik yang akan digunakan sebagai autentikasi biometrik, kedua identifikasi setiap jenis informasi, ketiga penyimpanan setiap informasi dalam basisdata spesifik, keempat proses penyembunyian informasi menggunakan teknik steganografi dan tahap terakhir adalah ekstraksi dan representasi informasi yang disembunyikan tersebut. Biometrik adalah suatu sistem pengenalan pola yang digunakan untuk identifikasi dan verifikasi identitas pengguna berdasarkan pada karakteristik fisik dan perilaku yang berbeda dari setiap personal(Ambalakat, 2004). Metode ini mulai banyak diterapkan untuk akses pintu sampai dengan akses halaman web yang bersifat electronic commercial, yang dapat menggantikan peranan sistem autentikasi tradisional berdasarkan token dan pengetahuan seperti kartu ID, PIN atau password yang digunakan untuk pengamanan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti bandara, reaktor nuklir dan fasilitas telekomunikasi (Jain dkk, 2006)(Uludag,2003). Steganografi adalah ilmu dan seni untuk menyembunyikan pesan rahasia di dalam pesan lain sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahui. Pesan rahasia yang disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis sama seperti aslinya. Terdapat beberapa teknik dalam melakukan penyembunyian data menggunakan steganografi, dan sejumlah perangkat lunak telah tersedia, antara lain yang banyak digunakan yaitu metode LSB (Least Significant Byte), kunci publik steganografi, domain transformasi, dan embedding / injection (Armyta,2006). Dari berbagai macam teknik steganografi yang tersedia, telah ditemukan teknik steganografi baru, yaitu Grey Level Modification (GLM) Steganography. 3) Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah mendesain kartu identitas personal dengan autentikasi biometrika yang memiliki akurasi dan ketepatan identifikasi yang tinggi?

29

2. Bagaimanakah membuat prototype kartu identitas personal autentikasi biometrika dengan tingkat keamanan data yang sangat tinggi? 3. Bagaimanakah menerapkan konsep autentikasi biometrika pada kartu identitas personal untuk menghindari duplikasi data identitas? 4) Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagaimana berikut ini : 1. Penyediaan alternatif kartu identitas personal yang bekerja berdasarkan prinsip autentikasi biometrika. 2. Mendesain suatu perangkat untuk identifikasi personal dalam bentuk kartu identitas yang memiliki akurasi dan ketepatan identifikasi yang tinggi. 3. Mendesain dan membuat prototype kartu identitas personal dengan tingkat keamanan data yang sangat tinggi. 5) Luaran yang diharapkan 1. Prototype kartu identitas personal dengan autentikasi biometrika. 2. Perangkat lunak yang digunakan untuk mendesain kartu identitas personal dengan autentikasi biometrika 6) Kegunaan Program a. Penyediaan prototype kartu identitas personal dengan autentikasi biometrika pada pola karakteristik fisik geometri jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan dan suara. b. Penyembunyian data personal karakteristik fisik geometri jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan dan suara dilakukan dengan steganografi. 7) Tinjauan Pustaka

Biometrik Biometrik berasal dari bahasa Yunani, bios yang artinya hidup dan metron yang artinya mengukur. Biometrik adalah studi tentang metode otomatis untuk mengenali manusia berdasarkan satu / lebih bagian tubuh manusia/ kelakuan dari manusia itu sendiri. biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan untuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia untuk autentifikasi. Contohnya dalam pengenalan fisik manusia yaitu dengan pengenalan sidik jari, retina, iris, pola dari wajah (facial patterns), tanda tangan dan cara mengetik (typing patterns). Apabila dengan suara merupakan kombinasi dari dua yaitu pengenalan fisik dan kelakuannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Biometrik). Ada 2 pendekatan pada biometrik, diantaranya : pola aktif dan pola pasif. Pada pola aktif, karateristik-karateristik perilaku manusia dipertimbangkan. Gaya berbicara, gaya berjalan, gaya menulis, gaya mengetik dan gerak bibir merupakan contoh dari karateristikkarateristik perilaku manusia tersebut. Pada pola pasif, karateristik-karateristik fisik dari manusia diperiksa. Contohnya, pengenalan sidik jari, iris pada mata, dan wajah (Schimke dkk, 2005).

30

Sistem Biometrik Sistem biometrik merupakan sebuah sistem pengenalan pola yang melakukan identifikasi personal dengan menentukan keotentikan dari karateristik fisiologis dan perilaku tertentu yang dimiliki seseorang (Iqbal dan Haryadi, 2005). Secara logika sistem ini dibagi menjadi 2 modul, yaitu : 1. Modul Pendaftaran Modul ini untuk mengambil data dari individu dan menyimpannya dalam sistem. Pada saat pendaftaran, karateristik-karateristik biometrik dipindai terlebih dahulu oleh sebuah pemindai biometrik untuk menghasilkan sebuah representasi digital yang belum diolah. Untuk dapat digunakan dalam proses pencocokan, representasi digital tersebut diproses lebih lanjut untuk mendapatkan representasi yang cukup untuk mewakilinya yang disebut sebagai template. Template ini disimpan dalam pusat database dalam sistem biometrik atau pada kartu magnetik / smart card. 2. Modul Identifikasi Modul ini untuk mengidentifikasi individu pada titik akses. Pada saat tahap pengoperasian, pemindai biometrik menangkap karateristik yang akan diidentifikasi dan diubah menjadi format digital, kemudian oleh ekstraktor fitur diproses menjadi representasi yang sama dengan template-nya dan kemudian dicocokkan untuk mendapatkan suatu identitas. Steganografi Kata steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Stegans (tersembunyi) dan Graptos (tulisan). Steganografi adalah suatu teknik untuk menyembunyikan informasi yang bersifat pribadi dengan sesuatu yang hasilnya akan tampak seperti informasi normal lainnya. Steganografi berhubungan dengan informasi tersembunyi sehingga tampak seperti tidak ada informasi tersembunyi sama sekali. Jika seseorang mengamati objek yang menyimpan informasi tersembunyi tersebut, ia tidak akan menyangka bahwa terdapat pesan rahasia dalam objek tersebut, dan karenanya ia tidak akan berusaha memecahkan informasi (dekripsi) dari objek tersebut. Steganografi di dunia modern biasanya mengacu pada informasi atau suatu arsip yang telah disembunyikan ke dalam suatu arsip citra digital, audio, atau video. Satu hal esensial yang menjadi kelebihan steganografi adalah kemampuannya untuk menipu persepsi manusia, manusia tidak memiliki insting untuk mencurigai adanya arsip-arsip yang memiliki informasi yang tersembunyi di dalamnya, terutama bila arsip tersebut tampak seperti arsip normal lainnya. Namun begitu terbentuk pula suatu teknik yang dikenal dengan steganalysis, yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mendeteksi penggunaan steganografi pada suatu arsip. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi steganografi seperti melakukan pengamatan terhadap suatu arsip dan membandingkannya dengan salinan arsip yang dianggap belum direkayasa, atau berusaha mendengarkan dan membandingkan perbedaannya dengan arsip lain bila arsip tersebut adalah dalam bentuk audio (Armyta,2006).

31

Metode Steganografi Terdapat banyak metode yang digunakan dalam melakukan penyembunyian data ke dalam data lainnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa metode yang banyak digunakan dalam steganografi (Armyta,2006) : 1. Metode Embedding Steganografi menyimpan pesan rahasia dalam suatu arsip yang biasanya diparameterisasi oleh suatu kunci-stego, dan pendeteksian atau pembacaan atas informasi tersembunyi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Metode embedding ini juga biasa disebut dengan metode injection karena pesan rahasia disuntikkan langsung pada arsip lainnya dengan sedikit pengacakan atau enkripsi. 2. Metode Least Significant Bit Biasanya arsip 24-bit atau 8-bit digunakan untuk menyimpan citra digital. Representasi warna dari pixel-pixel dapat diperoleh dari warna-warna primer yaitu merah, hijau, dan biru. Citra 24-bit menggunakan 3 bytes untuk masing-masing pixel, dimana setiap warna primer direpresentasikan dengan ukuran 1 byte. Penggunaan citra 24-bit memungkinkan setiap pixel direpresentasikan dengan nilai warna sebanyak 16.777.216 macam. Dua bit dari saluran warna ini dapat digunakan untuk menyembunyikan data, yang akan mengubah jenis warna untuk pixelnya menjadi 64-warna, namun hal ini akan mengakibatkan sedikit perbedaan yang dapat dideteksi secara kasat mata oleh manusia. Metode sederhana ini disebut dengan Least Significant Bit (LSB). Dengan penggunaan metode ini, dimungkinkan adanya penambahan sejumlah besar informasi tanpa adanya degradasi tampilan dari citra itu sendiri. 3. Metode Kunci Publik Steganografi Cara lain yang mungkin dalam melakukan steganografi adalah suatu algoritma yang membutuhkan kehadiran suatu shared kunci rahasia untuk memodifikasi pixel dari arsip yang akan disembunyikan tersebut. Pada kasus ini, kedua pihak baik pengirim maupun penerima harus memiliki kunci rahasia ini. Misalkan pihak-pihak tersebut tidak mencapai kesepakatan mengenai kunci rahasia yang akan digunakan, namun salah satu dari mereka (misal Bob) memiliki sepasang kunci privat/publik, dan rekannya mengetahui kunci public tersebut. Pada kasus Alice sebagai pengawas pasif yang mengetahui kunci publik Bob dan mengenkripsi pesannya dan menyembunyikannya pada suatu lokasi tertentu pada suatu media citra, yang lalu mengirimnya kepada Bob agar dipecahkan. Bob tidak yakin atas lokasi citra yang menyimpan pesan tersembunyi tersebut, namun ia dapat mencoba untuk mendekrip rentetan string acak dengan kunci privatnya, dan mengecek apakah menghasilkan suatu pesan atau tidak. 4. Metode Domain Transformasi Algoritma ekstraksi tujuan dapat dibagi menjadi 2 grup, yaitu teknik domain ruang/waktu dan domain transformasi. Untuk kasus domain ruang diterapkan pada materi citra, dan untuk domain waktu diterapkan pada materi

32

audio. Metode domain transformasi dioperasikan pada Discrete Cosine Transform, Fourier atau domain transformasi dari sinyal. Pada kasus operasi domain transformasi, proses penambahan informasi dapat tampak jika ukuran data yang ditambahkan terlalu besar, dan batas yang diberikan atas ukuran data tambahan yang tidak akan mengubah properti visual dari citra tersebut adalah image dependent. 7) Metode Pelaksanaan Program

Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah perancangan proses berfungsi untuk menggambarkan alur atau jalannya proses steganografi ini pada foto hitam putih (grayscale image). Perancangan proses ini berupa diagram flow-chart dari proses-proses yang ada guna memberikan gambaran mengenai teknik steganografi yang dapat diterapkan dalam pembuatan KTP di Indonesia ini. Teknik steganogafi yang digunakan adalah Grey Level Modification (GLM) Steganography. GLM adalah suatu teknik untuk menyembunyikan pesan dalam bentuk bit, dimana bit tersebut dibandingkan dengan bit pada pixel gambar hitam-putih yang ada. Dengan teknik ini gambar yang telah sisipi pesan tampak tidak ada perubahan yang berarti.

33

Model Perancangan Aplikasi


Penghimpunan data autentikasi biometrika: - Tanda Tangan - Sidik Jari - Iris mata - Geometri Tangan

Scan dan konversi autentikasi biometrika kedalam bentuk citra digital (bentuk bit)

Membuat software conversi gambar / image kedalam digital (bentuk bit)

Membuat software untuk steganografi biometrika kedalam image

Mencetak kartu identitas dengan autentikasi

Uji coba Prototype

34

Model Perancangan Proses 1. Proses Menyembunyikan Data ( Embedding System )


Pilih pixel dari gambar

Memeriksa nilai tiap pixel

Jika nilai ganjil maka

Tambahkan Nilai dari pixel tersebut dengan 1 untuk membuatnya menjadi genap

Jika nilai genap

Bandingkan nilai dengan nilai bit data yang akan disembunyikan

Jika nilai genap dan bit = 0, maka pixel tetap Jika nilai ganjil dan bit = 0, maka nilai ditambah 1

Jika nilai genap dan bit = 1, maka kurangi nilai 1

Nilai bit dipetakan dengan pixel gambar yang telah dipilih

Data tersembunyi

Gambar .1 Flow-Chart Dari Proses Penyembunyian Data (Embedding System)

35

Nilai pixelnya

10 18 17 37 37

21 18 19 11 38

13 21 14 8 33

40 32 16 66 40

51 60 16 77 41

60 25 14 81 46

25 24 22 50 82

30 24 20 65 36

33 22 31 55 33

32 12 35 60 42

10 18 17 37 37

21 18 19 11 38

13 21 14 8 33

40 32 16 66 40

51 60 16 77 41

60 25 14 81 46

25 24 22 50 82

30 24 20 65 36

33 22 31 55 33

32 12 35 60 42

Pixel dipilih dengan kunci tertentu

10

21

13

40

51

60

25

30

33

32

Semua nilai kunci dirubah menjadi genap

10

21

14

40

51

60

25

30

34

32

Membandingkan nilai pixel dengan bit

Nilai pixel setelah dibandingkan

22

14

40

52

60

26

30

34

31

Gambar .2 Langkah-Langkah Proses Penyembunyian Data Berdasarkan Pada Gambar .1

36

Berikut ini penjelasan lebih terperinci mengenai langkah-langkah / step-step proses penyembunyian data pada foto hitam putih ( grayscale image ) menggunakan teknik Grey Level Modification (GLM) Steganography : Pilih beberapa pixel yang ada pada gambar tersebut. Periksa nilai tiap pixelnya. Jika nilai pixelnya ganjil maka tambahkan nilai pixel tersebut dengan 1. Jika nilai pixel = 255 maka kurangkan nilai pixel tersebut dengan 1. Bandingkan nilai pixel tersebut satu persatu dengan nilai bit data yang akan disembunyikan. Sehingga dalam hal ini data yang akan disembunyikan diubah terlebih dahulu menjadi bit-bit data. Jika nilai pixelnya ganjil dan nilai bit datanya = 0 maka tambahkan nilai pixel tersebut dengan 1. Jika nilai pixel = 255 dan nilai bit datanya = 0 maka kurangi nilai pixel tersebut dengan 1. Jika nilai pixelnya genap dan nilai bit datanya = 1 maka kurangi nilai pixel tersebut dengan 1. Nilai bit data telah dipetakan dengan pixel gambar yang telah dipilih. Data telah berhasil disembunyikan.

Proses Membaca Kembali Data yang Telah Disembunyikan (De-Bedding System)

Pilih pixel dari gambar

Membandingkan pixel dengan kunci

Jika nilai pixel ganjil maka, bit = 1

Jika nilai pixel genap maka, bit = 0

Nilai bit diperoleh kembali

22

14

40

52

60

26

30

34

31

Data terlihat oleh user

Gambar .3 Flow-Chart Membaca Kembali Data yang Telah Disembunyikan

37

9 17 18 37 36

22 17 20 12 37

14 21 13 8 32

40 31 15 65 40

52 60 15 78 41

60 26 13 82 44

26 23 22 49 81

30 22 20 66 35

34 22 32 56 32

31 11 36 60 40

Kotak hitam adalah nilai yang berubah

22

14

40

52

60

26

30

34

31

Gambar.4 Langkah-langkah membaca kembali data yang telah disembunyikan dari Gambar 3

Berikut ini penjelasan lebih terperinci mengenai langkah-langkah / step-step proses membaca kembali data yang telah disembunyikan pada foto hitam putih ( grayscale image ) menggunakan teknik Grey Level Modification (GLM) Steganography : Pilih beberapa pixel yang tampak telah mengalami perubahan dengan membandingkannya dengan pixel asli gambar tersebut ( pixel sebelum diselipkan data rahasia ). Periksa nilai tiap pixelnya. Jika nilai pixelnya ganjil maka nilai bit datanya = 1. Jika nilai pixelnya genap maka nilai bit datanya = 0.

38

Nilai bit data telah diperoleh kembali. Data telah dapat dilihat oleh user.

8)

Jadwal Kegiatan

Penghimpunan data Scan dan konversi autentikasi biometrika kedalam digital Membuat software conversi gambar ke digital Membuat software untuk steganografi biometrika kedalam image Mencetak kartu identitas Uji Coba

bulan-1

bulan-2

bulan-3

bulan-4

9)

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. b. c. d. e. Nama Lengkap : Elaine Septiana Susanto NIM : 672005038 Fakultas / Program Studi : Teknologi Informasi / TI Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana a. b. c. d. e. Nama Lengkap : Chandra Kurniawan NIM : 672004010 Fakultas / Program Studi : Teknologi Informasi / TI Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana Waktu kegiatan : 10 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana a. b. c. d. e. Nama Lengkap : Omega Palguno Purnomo NIM : 672005200 Fakultas / Program Studi : Teknologi Informasi / TI Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana Waktu kegiatan : 10 jam/minggu

4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Yunita Kusuma Dewi b. NIM : 672004012 c. Fakultas / Program Studi : Teknologi Informasi / TI 39

d. Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana e. Waktu kegiatan : 10 jam/minggu 10) 1. 2. 3. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 11) Nama dan Biodata Dosen Pembimbing Nama lengkap : S.Yulianto J.Prasetyo,S.Si., M.Kom NIP : Golongan Pangkat dan : III B Jabatan Fungsional : Asisten Ahli Jabatan Struktural : Fakultas / Program Studi : Teknologi Informasi / TI Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana Bidang Keahlian : Image Processing/Ilmu Komputer Waktu untuk kegiatan : 10 Jam/Minggu Rencana Biaya Penelitian 1. Biaya Sewa Komputer 2. Biaya Tinta Printer : Rp : Rp 100.000

150.000 : Rp 150.000 750.000

3. Biaya Penggunaan Internet

4. Biaya Pengambilan Foto Biometrika : Rp 5. Biaya Pencetakan Kartu Identitas

: Rp 1.500.000 350.000 500.000 500.000

6. Biaya Scanning Indentitas Personal : Rp 7. Biaya Pembelian Buku Referensi : Rp

8. Biaya Publikasi Jurnal terakreditasi : Rp 9. Biaya Seminar hasil penelitian Total : Rp 5.500.000

: Rp 1.000.000

40

12)

Daftar Pustaka

Ambalakat Parvathi, 2004, Security Of Biometric Authentication Systems, 21st Computer Science Seminar, SA1-TI-1-7. Armyta Dini, 2006, Studi Mengenai Aplikasi Steganografi Camouflage Beserta Pemecahan Algoritmanya, Iqbal A.M dan Haryadi Sigit, Implementasi dan Analisis Performansi Autentikasi Sistem Biometrik Sidik Jari. Jain Anil.K dkk, June 2006, Biometrics : A Tool For Information Security, ieee transactions on information on information forensics and security, VOL. 1, NO. 2, 125. Khan Muhammad A dkk, November 2004, An Architecture Platform for Grey Level Modification Steganography System, IEEE Industrial Electronics Society Potdar Vidyasagar M dan Chang Elizabeth, Grey Level Modification Steganography for Secret Communication. Schimke dkk, 2005, Security Analysis For Biometric Data In ID Documents, SPIE Vol. 5681. Uludag Umut dan Jain Anil.K, 2003, Attacks On Biometric Systems : A Case Study In Fingerprints.

41

LAMPIRAN 11.

CONTOH LAPORAN KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Laporan Hasil Akhir Desain dan Penerapan Kartu Identitas Personal Menggunakan Sistem Autentikasi Biometrika dan Teknik Steganografi

(PKMT)

Disusun oleh : Elaine Septiana / 672005038 Chandra Kurniawan / 672004010 Omega Palguno P / 672005200 Yunita Kusuma Dewi / 672004012

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN 2008

42

Latar Belakang
Berikut ini beberapa hal yang menjadi latar belakang dalam melakukan penelitian ini : Pentingnya autentikasi identitas personal Maraknya pemalsuan kartu identitas personal belakangan ini dikarenakan rendahnya autentikasi pada kartu identitas. Kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang pentingnya kartu identitas

Batasan Masalah
Berikut ini batasan penelitian yang dilakukan : Penelitian yang dilakukan hanya sebatas menyelipkan informasi biometrika berupa sidik jari, geometri jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan ke dalam suatu gambar asli ( berupa gambar foto penduduk ). Informasi yang disisipkan hanya berupa gambar biometrika. Sistem penggunaan biometrika digunakan karena setiap orang memiliki karakteristik biometrika yang tidak mungkin sama, sehingga diharapkan dapat menghindari duplikasi data identitas.

Tujuan Penelitian
Selama ini pembuatan kartu tanda penduduk hanya meliputi foto dan data diri dari pemilik kartu tersebut. Kartu tanda penduduk ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan salah satunya yang terpenting adalah dalam pendaftaran untuk pemilu. Setiap orang yang memiliki KTP akan mendapat hak untuk memilih. Hal ini bisa berakibat fatal jika ada seseorang atau sekumpulan orang yang dengan sengaja memalsukan KTP yaitu dengan merubah foto yang ada dan kemudian melakukan pendaftaran berulang kali sehingga orang tersebut bisa menggunakan hak pilihnya berkali-kali, tentu saja hal ini akan sangat merugikan bagi pihak yang tidak mendapat dukungannya dan akan sangat menguntungkan bagi pihak yang mendapat dukungannya. Alasan inilah yang membuat penulis memiliki inisiatif untuk membuat sebuah software dimana software ini bisa menyisipkan data kedalam foto KTP sehingga KTP menjadi tidak mudah untuk dipalsukan karena dalam foto terdapat data rahasia yang tidak semua orang mengetahuinya.

Luaran yang diharapkan


Prototype kartu identitas personal dengan autentikasi biometrika.

43

Perangkat lunak yang digunakan untuk mendesain kartu identitas personal dengan autentikasi biometrika.

Kegunaan Program
Penyediaan prototype kartu identitas personal dengan autentikasi biometrika pada pola karakteristik fisik geometri jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan. Penyembunyian data personal karakteristik fisik geometri jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan dilakukan dengan steganografi.

Tinjauan Pustaka
Berikut ini metode-metode steganografi yang dapat digunakan : Metode LSB (Least Significant Bit) Metode ini menyembunyikan data dengan mengubah warna pixelnya sehingga hasil gambar setelah penyisipan data akan tampak jelas perubahannya secara kasat mata. Kelemahan utama penggunaan LSB ini adalah jika terjadi perubahan kecil pada citra maka informasi yang ada pada gambar akan ikut hilang. Contoh penggunaan LSB :

Metode Embedded Adalah metode yang menyembunyikan data rahasia kedalam image dengan cara menyuntikkannya dan kemudian data sedikit diacak, kelemahan dalam metode ini adalah letak penyimpanannya bisa diketahui secara kasat mata, sehingga data rahasia akan mudah diketahui sehingga keamanannya tidak begitu terjamin

44

Gambar tampak berubah sehingga mudah dilihat dimana letak penyimpanannya. Sehingga dengan sedikit pengacakan kembali dengan software tertentu data rahasia akan tampil kembali.

Metode Kunci Steganografi Cara lain yang mungkin dalam melakukan steganografi adalah suatu algoritma yang membutuhkan kehadiran suatu shared kunci rahasia untuk memodifikasi pixel dari arsip yang akan disembunyikan tersebut. Pada kasus ini, kedua pihak baik pengirim maupun penerima harus memiliki kunci rahasia ini. Misalkan pihak-pihak tersebut tidak mencapai kesepakatan mengenai kunci rahasia yang akan digunakan, namun salah satu dari mereka (misal Bob) memiliki sepasang kunci privat/publik, dan rekannya mengetahui kunci public tersebut. Pada kasus Alice sebagai pengawas pasif yang mengetahui kunci publik Bob dan mengenkripsi pesannya dan menyembunyikannya pada suatu lokasi tertentu pada suatu media citra, yang lalu mengirimnya kepada Bob agar dipecahkan. Bob tidak yakin atas lokasi citra yang menyimpan pesan tersembunyi tersebut, namun ia dapat mencoba untuk mendekrip rentetan string acak dengan kunci privatnya, dan mengecek apakah menghasilkan suatu pesan atau tidak

45

Metode Domain Transformasi Algoritma ekstraksi tujuan dapat dibagi menjadi 2 grup, yaitu teknik domain ruang/waktu dan domain transformasi. Untuk kasus domain ruang diterapkan pada materi citra, dan untuk domain waktu diterapkan pada materi audio. Metode domain transformasi dioperasikan pada Discrete Cosine Transform, Fourier atau domain transformasi dari sinyal. Pada kasus operasi domain transformasi, proses penambahan informasi dapat tampak jika ukuran data yang ditambahkan terlalu besar, dan batas yang diberikan atas ukuran data tambahan yang tidak akan mengubah properti visual dari citra tersebut adalah image dependent.

Metode Grey Level Modification (GLM) GLM adalah suatu teknik untuk menyembunyikan pesan dalam bentuk bit, dimana bit tersebut dibandingkan denga bit pada pixel gambar hitam-putih yang ada. Dengan teknik ini gambar yang telah disisipi pesan tampak tidak ada perubahan yang berarti.

Keunggulan GLM dibandingkan yang lain :


Keunggulan GLM dibanding dengan metode lainnya adalah, metode ini bisa menyisipkan data kedalam sebuah gambar tanpa membuat perubahan yang berarti pada gambar tersebut. Dengan kata lain perubahan yang terjadi pada gambar setelah penambahan / penyisipan data tidak terlihat secara kasat mata.

46

Model Perancangan Aplikasi


Penghimpunan data autentikasi biometrika : - Tanda tangan - Sidik jari -Iris mata - Geometri Tangan

Scan dan konversi autentikasi biometrika kedalam bentuk digital (bentuk bit)

Membuat software converi gambar / image kedalam digital (bentuk bit)

Membuat software untuk steganografi biometrika kedalam image

Mencetak kartu identitas dengan autentikasi

Uji coba Prototype

47

Model Perancangan Proses


1. Proses Menyembunyikan Data ( Embedding System ) : Membaca gambar asli. Menjadikan gambar tersebut menjadi Grey Scale. Gambar biometrika juga dalam bentuk Grey Scale. Untuk gambar asli : Dirubah menjadi pixel. Untuk gambar biometrika : Dirubah menjadi pixel, kemudian dari pixel dirubah lagi menjadi dalam bentuk bit. Setiap bit yang ada pada gambar biometrika dimasukkan ke dalam tiap pixel pada gambar asli. Pada akhirnya akan menghasilkan gambar manipulasi yang terdiri dari gambar asli yang telah disisipi gambar biometrika. Berikut ini diagram flow chart dari alur program menyisipkan gambar :

48

Membaca gambar asli & gambar biometrika

Menjadikan gambar tersebut menjadi Grey Scale Untuk Gambar Asli Untuk Gambar Biometrika

Dirubah menjadi pixel

Dirubah menjadi pixel kemudian dari pixel dirubah lagi menjadi dalam bentuk bit

Memeriksa nilai tiap pixel

Jika nilai ganjil

Jika nilai genap

Tambahkan Nilai dari pixel tersebut dengan 1 untuk membuatnya menjadi genap

Bandingkan nilai dengan nilai bit data yang akan disembunyikan

Jika nilai genap dan bit = 0, maka pixel tetap

Jika nilai genap dan bit = 1, maka kurangi nilai 1

Setiap bit yang ada pada gambar biometrika dimasukkan ke dalam tiap pixel pada gambar asli

Menghasilkan gambar manipulasi yang terdiri dari gambar asli yang telah disisipi gambar biometrika

Gambaran proses secara lebih rinci : Gambar Asli ukuran 150 x 180.

49

Gambar Biometrika masing-masing ukuran 50 pixel x 50 pixel.

Perhitungannya menjadi sbb : Untuk gambar asli : 150 pixel x 180 pixel = 27000 pixel Untuk gambar biometrika : 50 pixel x 50 pixel = 2500 pixel. Kemudian 2500 pixel x 8 bit = 20000 bit 20000 bit ini dipetakan ke dalam 27000 pixel yang ada pada gambar asli. Sehingga kirakira masih sisa 7000 pixel yang tidak disisipi bit gambar biometrika. Hal ini berlaku untuk setiap gambar biometrika yang hendak disisipkan.

Misalnya : nilai pixel pada suatu gambar biometrika sbb :


1 3 2 4

Maka nilai bit nya : untuk 1 (00000001), 2 (00000010), 3 (00000011), 4 (00000100)

50

Proses Menyisipkan Gambar : Misalnya untuk pixel 1 dengan bit 00000001, maka akan sbb :

10 18 17 37 37

21 18 19 11 38

13 21 14 8 33

40 32 16 66 40

51 60 16 77 41

60 25 14 81 46

25 24 22 50 82

30 24 20 65 36

10

22

14

40

52

60

26

30

Semua nilai pixel dirubah menjadi genap

Membandingkan nilai pixel dengan bit

10

22

14

40

52

60

26

29

Nilai pixel setelah dibandingkan

51

2. Proses Membaca Kembali Data yang Telah Disembunyikan (De-Bedding System): Membaca gambar steganografi / gambar yang sudah disisipi informasi biometrika. Membandingkan nilai tiap pixel beserta bit nya. Mengembalikan nilai bit ke dalam bentuk pixel. Pada akhirnya akan menghasilkan dua buah gambar yaitu gambar asli dan gambar biometrika. Berikut ini diagram flow chart dari alur program membaca kembali gambar :

Membaca gambar manipulasi

Membandingkan nilai tiap pixel

Jika nilai genap dan bit = 0, maka pixel tetap

Jika nilai genap dan bit = 1, maka kurangi nilai 1

Nilai bit diperoleh kembali dan nilai tersebut dikembalikan ke dalam bentuk semula, yaitu ke dalam pixel

Menghasilkan gambar asli dan gambar biometrika

52

Proses Membaca Kembali Gambar :

10

22

14

40

52

60

26

29

Membandingkan nilai pixel

Nilai bit gambar telah didapatkan kembali

Nilai bit telah dikembalikan ke dalam pixel

53

CARA KERJA PROGRAM


Gambar Asli Gambar Asli ( Grey Scale )

diubah menjadi grey scale

disisipi gambar biometrika

hasil akhir

Gambar yang telah disisipi informasi biometrika

Gambar Biometrika

Cara kerja dari program ini diawali dari Gambar Asli yang diubah menjadi Grey Scale, kemudian disisipi Gambar Biometrika yang telah berskala Grey Scale juga melalui proses perhitungan yang telah dijabarkan sebelumnya, sehingga pada akhirnya dapat diperoleh Gambar Stegano ( Gambar yang telah disisipi informasi biometrika ).

54

Form Steganografi Form ini merupakan form pembuka pada program ini yang berisi menu-menu yang telah disediakan, diantaranya : Menu Convert Gambar, Menu Penyisipan Gambar, Menu Pembacaan Gambar, Menu Tutorial, Menu About dan Exit. Menu Convert Gambar Menu ini digunakan untuk merubah gambar berwarna menjadi gambar grey scale dan meresize ukuran gambar. Menu Penyisipan Gambar Menu ini digunakan untuk menyisipkan informasi berupa gambar grey scale ukuran 50 x 50 ke dalam suatu gambar ukuran 150 x 180 yang telah di-grey scale-kan juga. Menu Pembacaan Gambar Menu ini digunakan untuk mengambil kembali informasi ( berupa gambar ) yang ada pada gambar hasil. Menu Tutorial Merupakan menu yang digunakan untuk mempermudah user dalam menggunakan aplikasi steganografi ini. Menu About Merupakan menu yang berisi author dari Steganografi Program ini. Menu Exit Menu ini digunakan untuk keluar dari aplikasi ini.

55

Menu Convert Gambar

Keterangan : A : Button Load Image, digunakan untuk mengambil gambar yang hendak di-grey scale. B : Button GreyScale, digunakan untuk membuat gambar tersebut menjadi grey scale. C : Button Resize 150 x 180, digunakan untuk meresize / membuat ukuran gambar menjadi 150 x 180. D : Button Resize 50 x 50, digunakan untuk meresize / membuat ukuran gambar menjadi 50 x 50. E : Button Save As, digunakan untuk menyimpan gambar yang telah diproses (dalam artian telah di-grey scale-kan atau telah di-resize menjadi 150 x 180 (untuk gambar utama) ataupun di-resize menjadi 50 x 50 (untuk gambar biometrika). F : Gambar yang di-load oleh user yang hendak diproses.

56

Menu Penyisipan Gambar

Keterangan : A : Button Load, digunakan untuk mengambil informasi berupa gambar grey scale ukuran 50 x 50 yang hendak disisipkan. B : Button Load, digunakan untuk mengambil gambar grey scale ukuran 150 x 180 yang hendak dipakai sebagai media penyisipan informasi. C : Button Save As, digunakan untuk menyimpan Gambar Hasil / Gambar Stegano (gambar asli yang telah disisipi informasi biometika berupa gambar biometrika).

D : Button Proses, digunakan untuk melakukan proses penyisipan informasi berupa


gambar grey scale ukuran 50 x 50 ke dalam gambar grey scale ukuran 150 x 180 ( gambar utama yaitu foto penduduk ).

E : Informasi Biometrika berupa Gambar Biometrika ( pola karakteristik fisik geometri


jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan ).

F : Gambar Asli / Gambar Utama dalam skala grey scale.


G : Gambar Hasil / Gambar Stegano (gambar yang telah disisipi informasi biometrika).

57

Menu Pembacaan Gambar

Keterangan : A : Gambar Hasil / Gambar Stegano (gambar yang telah disisipi informasi biometrika). B : Button Load, digunakan untuk mengambil gambar hasil yang hendak diproses kembali demi mendapatkan informasi yang telah disisipkan di dalamnya ( yaitu berupa gambar biometrika ). C : Button Proses, digunakan untuk melakukan proses pembacaan kembali informasi berupa gambar grey scale ukuran 50 x 50 yang ada didalam Gambar Hasil.

D : Informasi Biometrika berupa Gambar Biometrika ( pola karakteristik fisik geometri


jari tangan, sidik jari, iris mata, tanda tangan ).

58

Menu Tutorial

Menu About

59

HISTOGRAM
Histogram Gambar Asli

Histogram Gambar Hasil

Kesimpulan & Saran

60

Metode GLM yang menggunakan sistem autentikasi biometrika kita dapat membuat Kartu Identitas Personal dengan tingkat keakuratan dan keamanan yang tinggi. Keunggulan GLM dibandingkan metode yang lain membuat dapat dilakukannya proses penyisipan data ke dalam sebuah gambar tanpa membuat perubahan yang berarti pada gambar tersebut. Sehingga secara kasat mata relatif tidak terlihat perbedaan antara gambar asli (dalam hal ini foto penduduk) dengan gambar hasil (foto penduduk yang telah diselipi informasi biometrika berupa gambar sidik jari / iris mata / tanda tangan / informasi biometrika yang lainnya). Teknik Steganografi yang diterapkan pada desain Kartu Identitas Personal ini diharapkan dapat dikembangkan di negara kita agar dapat menanggulangi beberapa permasalahan yang marak saat ini di negara kita.

61

Anda mungkin juga menyukai