Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PEMBUATAN PUPUK GRANUL DAN PUPUK CAIR ORGANIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN DAN TANAMAN HORTIKULTURA MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN KABUPATEN BONDOWOSO

DIAJUKAN KEPADA : DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN BONDOWOSO

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul Pembuatan Pupuk Granul Dan Pupuk Cair Organik

Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan Dan Tanaman Hortikultura Menuju Kemandirian Pertanian Kabupaten Bondowoso yang secara umum bertujuan untuk mendapatkan bantuan usaha pupuk organik yang dijalankan oleh kelompok tani. Proposal ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Tanaman Hortikultura Kabupaten Bondowoso dalam pengambilan keputusan dalam hal pemberian bantuan dana pada gabungan kelompok tani maupun kelompok tani di Kabupaten Bondowoso. Selain itu, proposal ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan industri pupuk organik di Propinsi Jawa Timur khususnya di Kabupaten Bondowoso. Harapan kami semoga permohonan bantuan lewat proposal ini, dapat dikabulkan dan atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

Bondowoso, Kelompok Tani TLOGOMAS

Mengetahui Koordinator BPP Maskuning

PPL

Ketua

Sekretaris

BUDI SUKASTONO NIP.

NIP.

I.

LATARBELAKANG DAN MOTIVASI MELAKUKAN USAHA Pola pertanian modern memaksa petani bergantung pada jenis pupuk tertentu.

Munculnya produk organik secara mendasar sebenarnya bertujuan meminimalisasi ketergantungan tersebut. Cari pupuk sekarang susah Pak, kalau ada pun, harganya mahal sekali. Bagaimana ini? ujar seorang bapak petani di daerah Tlogosari Kabupaten Bondowoso yang belum lama ini sempat kita temui. Oleh karena itu, wajar bila kemudian banyak dari kita mulai beralih ke bahan alami. Berharap kearifan alam bisa menunjukkan solusi. Sistem-sistem pertanian lama kemudian kita adopsi kembali, meskipun di satu sisi tidak memberikan nilai ideal secara fisik. Namun, paling tidak cara ini memberikan harapan berkelanjutan jangka panjang. Kelangkaan pupuk juga kemudian menyebabkan banyak dari kita melihat alternatif lain. Salah satu yang kemudian mencuat ke permukaan adalah pengadaan pupuk secara organik, yang diklaim mampu menjadi solusi jangka panjang dari berbagai masalah pertanian. Sejalan dengan program PEMDA Kabupaten Bondowoso sebagai kawasan Agroindustri sentra tanaman pangan dan hortikultura. Maka semakin dituntut produk tanaman pangan dan hortikultura yang bermutu tinggi yang bebas dari bahan kimia buatan. Untuk itu inovasi teknologi budidaya tanaman pertanian organik perlu terus ditingkatkan agar produk-produk pertanian dari Kabupaten Bondowoso dapat bersaing dengan produk pertanian dari wilayah lain. Pemupukan pada tanaman dilakukan dengan cara pemberian pupuk organik yang dalam bentuk granul dan cair. Dengan dasar ini kami berinisiatif berwirausaha dalam pemanfaatan pupuk organik tersebut untuk meningkatkan

produktivitas tanaman pertanian menuju kemandirian pertanian Jawa Timur kususnya Kabupaten Bondowoso.

II. MAKSUD DAN TUJUAN A. MAKSUD Usaha pembuatan pupuk granul dan organik cair dilakukan sebagai upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura menuju kemandirian pertanian Indonesia khususnya di Daerah Jawatimur kususnya Bondowoso. Untuk mencapai sasaran yang diharapkan tentunya diperlukan : 1) Memberikan solusi kepada petani dengan adanya kelangkaan dan mahalnya pupuk kimia. 2) Dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik 50% sampai 100% untuk tanaman sayuran

3) Dengan adanya pupuk granul dan organik cairdapat menghemat biaya produksi karena dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik seperti Urea, SP-36 dan KCl hingga 50%; 4) Produk sayuran organik dapat dijual dengan harga yang relatif tinggi karena tidak tercemar oleh residu kimiawi dan ramah lingkungan serta diminati oleh pasar global. 5) Bagaimana menciptakan suatu produk yang hemat, efisien dan bermanfaat bagi petani dalam upaya meningkatkan dan memberdayakan teknologi budidaya sayuran organik pada tanaman pangan dan hortikultura.

B. TUJUAN 1) Menumbuh kembangkan budaya kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausaha baru dengan menerapkan IPTEK dalam berwirausaha; 2) Berorientasi pada profit, sebagaimana layaknya wirausahawan; 3) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani atau masyarakat melalui optimasi pemanfaatan sumber daya manusia; 4) Mengembangkan kotoran hewan ternak (sapi) secara terpadu dengan unit pengolahan yang mampu menghasilkan produk pupuk granul dan pupuk ornanik cair ( POC ). 5) Mengembangkan usaha pola kerja sama antara kelompok tani dengan petani atau masyarakat.

III. ANALISIS PRODUK 1. Jenis dan Nama Produk, Karakteristik Produk Produk ini berupa pupuk granul dan pupuk cair organik yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk anorganik yang semakin mahal harganya disamping ketidak ramahan pupuk anorganik terhadap lingkungan. Nama dari produk ini yaitu Pupuk granul dan organik cair yang menggunakan biodekomposer dalam pemrosesannya. Biodekomposer digunakan untuk mempercepat proses pengomposan yang semula membutuhkan waktu 1-2 bulan menjadi lebih singkat yaitu sekitar 5 hari dengan jumlah kandungan hara yang sama. Adapun karakteristik dari Pupuk granul dan organik cairini adalah sebagai berikut : 1. Berbentuk butiran dan cair sehingga lebih mudah diserap oleh akar tanaman; 2.Kaya kandungan hara mikro maupun makro yang sangat dibutuhkan oleh tanama; 3. Tanpa bahan kimia yang dapat merusak keseimbangan kesuburan alami tanah; 4. Diolah dari bahan alami yaitu berupa kotoran hewan ternak (sapi);

5. Meningkatkan produktifitas tanaman jenis sayuran (misalnya cabe, sawi, selada, kubis, tomat, bawang dan lain sebagainya) dengan asupan unsur hara yang tinggi; 6. Tidak menghasilkan residu bahan kimia pada hasil panen petani sehingga aman bagi kesehatan 7. Harga relatif terjangkau. 2. Keunggulan Produk Dibanding dengan Produk Lain di Pasaran, Pupuk granul dan

organik cairini merupakan hasil pengolahan kotoran hewan ternak (Sapi) dengan bantuan biodekomposer untuk mempercepat proses pengomposannya. Pupuk ini dapat dijadikan sebagai alternatif baru untuk mensiasati mahalnya pupuk kimia. Pupuk ini juga mampu menggantikan fungsi dari pupuk kimia (anorganik) serta sangat efisien. Disamping itu pupuk ini dalam formula cair yang akan lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Kandungan unsur hara baik mikro maupun makro yang tinggi akan meningkatkan produktifitas tanaman. Bahan baku dari Pupuk granul dan organik cairini berupa bahan alami yaitu kotoran hewan ternak (sapi) sehingga tidak akan meninggalkan residu berupa bahan kimia pada hasil panen sehingga produk hasil panen yang dihasilkan lebih aman bagi kesehatan. Pupuk kimia yang beredar di pasaran bersifat anorganik dengan bahan baku berupa zat-zat kimia. Apabila pupuk anorganik ini digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat mengubah keseimbangan kesuburan alami tanah. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dari mikroorganisme penyubur tanah terganggu adanya bahan kimia tersebut. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus akan menyebabkan tanah menjadi tandus dan tidak subur. Ini akan berakibat pada menurunnya produktifitas tanaman yang akhirnya berimbas pada menurunnya hasil panen. 3. Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan Baku Indonesia memiliki banyak daerah-daerah peternakan dalam skala besar. Salah satu daerah yang terkenal sebagai daerah peternakan sapi perah adalah kabupaten Boyolali yang terkenal dengan Kota Susu. Sapi perah ini diternakan untuk dapat dimanfaatkan air susunya. Peternakan sapi perah ini dalam skala besar sehingga kotoran sapi yang dihasilkanpun banyak. Disamping itu, kotoran sapi ini memiliki kandungan unsur hara yang tinggi karena asupan makanan yang diberikan pada sapi-sapi perah tersebut diperhatikan nilai gizinya untuk menjaga kualitas dari air susu yang dihasilkan. Umumnya kotoran-kotoran sapi ini dibiarkan begitu saja untuk dijadikan pupuk kandang 1-2 bulan kemudian. Oleh karena itu, akan lebih efektif apabila kotoran-kotoran sapi tersebut diolah sebagai pupuk organik dengan biodekomposer sebagai stater untuk mempercepat proses

dekomposisinya. Pupuk granul dan organik cairini lebih ramah lingkungan bila dibandingkan dengan pupuk anorganik misalnya Urea, ZA, TSP dan lain-lain. Disamping itu kandungan unsur hara baik mikro maupun makro yang dikandungnya sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan produktifitasnya.

Biasanya para petani mengencerkan pupuk anorganik untuk memupuk tanaman jenis sayuran misalnya: cabe, sawi, selada, kubis, tomat, bawang untuk mendapatkan dosis yang lebih rendah. Pupuk anorganik ini mengandung bahan kimia yang apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama akan mengganggu keseimbangan kesuburan dalam tanah. Disamping itu, aktifitas dan pertumbuhan dari organisme penyubur tanah akan terganggu yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur. Untuk itu, Pupuk granul dan organik cairini diformulasikan dalam bentuk cair dengan bahan baku berupa kotoran hewan ternak (sapi) yang alami dan tidak mengandung bahan kimia . Kandungan haranya yang tinggi untuk meningkatkan produktifitas tanaman tanpa menggangu pertumbuhan mikroorganisme penyubur tanah. Pengolah dalam bentuk cair dimaksudkan agar unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dapat diperoleh dari daerah di sekitar lokasi usaha didirikan. IV. ANALISIS PASAR

1. Profil Konsumen Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagi petani. Berdasarkan data Sakernas yang telah diolah kembali (UPPLS, 1999) jumlah tenaga kerja pertanian (petani) masih mendominasi hampir separuh dari tenaga kerja nasional (Tabel 1). Pada tahun 1992-1998 terlihat bahwa mulai tahun 1992-1997 jumlah petani terus menurun, tetapi karena adanya krisis ekonomi mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang keluar dari sektor pertanian kembali lagi menekuni bidang pertanian sehingga tahun 1998 jumlah petani meningkat. Hal ini membuktikan bahwa sektor pertanian masih tetap merupakan penyangga dalam penyerapan tenaga kerja akibat meningkatnya jumlah pengangguran. Tabel 1. Jumlah Petani Tahun 1992-1998 dan Persentase terhadap Jumlah Tenaga Kerja Nasional. Tahun Jumlah Petani (orang) 1992 1993 1994 1995 1996 Persentase 41 39 36 36 35 terhadap Jumlah 160 057 851 008 164 Tenaga Kerja 615 278 780 095 410 Nasional (%) 53.68 49.31 44.92 42.98 41.03

1997 1998

34 39

555 474

660 765

39.70 44.96

2. Potensi dan Segmen Pasar dengan begitu banyaknya jumlah petani di Indonesia khususnya petani tanaman pangan dan tanaman hortikultura, maka usaha ini memiliki potensi dan segmen pasar yang cukup besar dikarenakan dari segi sasaran pasar sangat mendukung. Apalagi pupuk ini tidak hanya terbatas diperlukan oleh petani cabe saja tetapi bisa digunakan oleh petani lain dalam meningkatkan mutu produksi atau pertumbuhan pada tanaman yang lain. 3. Pesaing dan Peluang Pasar Walaupun sudah banyak pabrik penghasil pupuk saat ini, hal ini tidak menutup peluang usaha dari pelaksanaan program ini. Karena beberapa adanya keunggulan yang dimiliki produk ini bila dibandingkan dengan produk pabrik, baik dari segi mutu maupun harganya. Selama ini harga pupuk di pasaran begitu mahal sehingga memberatkan para petani untuk membelinya. Dengan adanya Pupuk granul dan organik cairyang memiliki harga murah, sehingga terjangkau oleh petani. Di samping itu produk ini mempunyai mutu yang baik dengan bahan organik sehingga tidak mengganggu kelestarian alam, terutama menjaga kesuburan tanah. 4. Media Promosi yang Akan Digunakan Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat dalam merawat tanamannya. Media itu berupa pamflet, spanduk, brosur, beriklan di media massa, lewat penyuluhan dan yang lainnya.

V. PENUTUP Dengan pemanfaatan bahan baku yang mudah murah dan ramah lingkungan di jadikan senbagai pupuk granul dan pupuk cair organik maka petani tidak akan susah mendapatkan pupuk dan tidak dipusingkan dengan harga pupuk anorganik yang setiap tahunnya semakin mahal. Harapan kami dengan adanya bantuan dana untuk pengolahan pupuk organik granul dan cair di daerah kami. Diharapkan mampu membuat petani tersenyum kembali saat panen tiba karna biaya murah dan hasil melimpah amien.

Anda mungkin juga menyukai