Anda di halaman 1dari 9

Teori Semikonduktor Bohr membuat model atom yang ideal dimana sebuah inti atom dikelilingi

oleh elektron-elektron yang mengitarinya, inti atom memiliki muatan positif yang menarik elektron-elektron (Gambar 1-1).

a m

b a r

1 - 1

Elektron-elektron akan jatuh ke dalam inti atom jika tidak memiliki gaya

sentrifugal pada gerakannya, agar sebuah elektron bergerak didalarn lintasan edar yang stabil, maka la harus mempunyai kecepatan tertentu agar supaya gaya sentrifugal seimbang dengan gaya tarik inti. Gambar tiga dimensi seperti Gambar a sukar utuk menunjukkan atomatom yang rumit, hal inilah yang menyebabkan struktur atom dibuat dalam bentuk dua dimensi. Atom Silikon terisolir yang memiliki 14 proton dalam intinya, dua elektron bergerak pada orbit pertama, delapan elektron pada orbit kedua dan empat pada orbit terluar atau orbit valensi. 14 elektron yang berputar menetralkan muatan dari inti atom sehingga dari luar atom (secara listrik) adalah netral (Gambar 1-2a).

1 4 P

3 2 P

2 - 8 - 4

2 - 8 - 1 8 - 4

a m

b a r

1 - 2 a G

a m

b a r

1 - 2 b

Gambar l -2b menunjukkan atom Germanium terisolir. Perhatikan 32

proton dalam inti atom dan 32 elektron yang mengorbit. Yang penting khususnya adalah orbit terluar yang terdiri dari 4 elektron, sama seperti

Silikon. Oleh karena itu Silikon dan Germanium disebut elemen tentravalent (mempunyai 4 elektran valensi). Ada suatu pemikiran bahwa elektron dapat bergerak dalam orbit dengan Tetapi hal tersebut bertentangan dengan pernyataan fisika modern yang jari-jari yang berbeda sesuai dengan kecepatan yang dimiliki. menyatakan sebaliknya bahwa hanya ukuran orbit-orbit tertentu yang diizinkan, dengan perkataan lain beberapa jari-jari tidak diizinkan. Sebagai contoh, orbit terkecil dalam atom hidrogen mempunyai jari-jari r1 Orbit berikutnya yang diizinkan mempunyai jari jari r2 = 2,12(10-10) m. Semua jari - jari rl dan r2 terlarang tidak perduli berapapun kecepatan = 0,53(10-10)m.

elektron, sehingga eletron tidak akan terletak pada orbit stabil jika jari-jarinya sebesar rl dan r2. Dalam gambar 1-3a, energi diperlukan untuk memindahkan elektron dan Untuk mempermudah pergambaran dapat dilihat pada Gambar 1-3b orbit terendah ke yang lebih tinggi karena adanya penarikan oleh inti atom. dimana orbit pertama menyatakan level energi perlama, orbit kedua adalah level energi kedua dan seterusnya, semakin tinggi tingkat level energinya, makin besar energi elektron dan makin besar orbitnya.
L e v e l e n e r g i k e t i g a

r b i t

k e t i g a

e v e l

e n e r g i

k e d u a

O O

r b i t

k e d u a

e v e l

e n e r g i

k e s a t u

r b i t

k e s a t u P u s a t i n t i

I n t i G

a m

a r

1 - 3 a

a m

b a r

1 - 3 b

Kristal Jika atom-atom bergabung membentuk padatan (solid); mereka mengatur dirinya sendiri dalam pola tataan tertentu yang disebut kristal.

Atom Silikon terisolir memiliki 4 elektron dalam orbit valensinya dan

untuk dapat membuat suatu ikatan agar mempunyai 8 elektron dalam orbit valensinya, maka tiap atom Silikon mendudukkan dirinya antara 4 atom Silikon lainnya (Gambar 1-4a).
P u s a t

P ( a )

u s a t ( b ) ( c ) ( d )

a m

b a r

1 - 4

Dimana masing-masing tetangga membagi eletron dengan atom pusat

dengan jalan inilah maka atom pusat mengabil 4 elektron dan membentuk 8 elektron dalam orbit vaelnsinya dan hal inilah yang disebut dengan ikatan kovalen. Gambar 1-4b melambangkan pembagian timbal balik dari elektron. Tiap garis mewakili elektron yang terbagi dimana tiap elektron terbagi membentuk ikatan antara atom pusat dan tetangganya. Jika energi dari luar mengangkat eletron valensi ke level energi yang lebih tinggi (orbit lebih besar), elektron yang keluar akan meninggalkan kekosongan dalam orbit terluar (Gambar 1-4c) dan kekosongan ini dinamakan dengan hole. Hole ekovalen dengan ikatan kovalen yang terputus dan dilambangkan dengan Gambar 1-4d. Pita Energi (Energy Bands) Pada Gambar 1-5 menunjukkan apa yang terjadi dengan level energi

n e r g

i t a

V a l e n

s i

i t a

e d u a

i t a

e r t a m

a m

b a r

1 - 5

Semua eletron yang bergerak dalam orbit pertama mempunyai level energi

yang sedikit berbeda karena tidal ada dua yang benar-benar terlihat mempunyai lingkungan muatan yang sama. Karena ada bermiliyar-muliyar elektron pertama, level energi sedikit berbeda membentuk kelompok atau pita. Sama halnya bermiliyaran elektron orbit kedua, semua dengan level energi yang sedikit berbeda, membentuk pita energi kedua seperti seperti ditunjukkan pada gambar. Konduksi Dalam Kiistal Gambar 1-6a menunjukkan sebatang silikon dengan logam pada bagian ujung-ujungnya, tegangan luar akan membentuk medan listrik antara ujungujung kristal.
E L o g a Lm o g a m n e r g i

P P P P

i t a i t a i t a i t a

i n

d u

k s i s i a a

S i l i k o n m u r n i

v a l e n k e d p u

e r t a m

a m

a r

1 - 6

Pada suhu nol mutlak elektron tidak dapat bergerak melalui kristal, semua Elektron orbit terdalam terkubur di dalam atom, sedangkan elektron orbit

elektron di pegang kuat oleh atom-atom silikon. terluar merupakan bagian dari ikatan kovalen dan tidal dapat putus tanpa menerima energi dari luar.

Oleh sebab itu pada suhu nol mutlak, kristal silikon berlaku seperti isolator Gambar 1-6b menunjukkan diagram pita energi. Tiap pita pertama terisi Tetapi di atas pita valensi terdapat pita konduksi (conduction band).

yang sempurna. dan elektron tidak dapat bergerak dengan mudah dalam pita-pita ini.

Pita ini mewakili kelompok jari-jari berikutnya yang lebih besar yang Orbit-orbit dalam pita konduksi sangat besar sehingga penarikan inti

memenuhi keadaan gelombang partikel dari elektron. diabaikan, hal ini berakibat jika elektron dapat diangkat ke pita konduksi maka elektron tersebut dapat bergerak bebas dan elektron-elektron yang berada di pita konduksi sering kali disebut dengan elektron bebas (free electron). Dengan menaikkan suhu di atas nol mutlak akan menyababkan terputusnya beberapa ikatan kovalen, energi panas ini akan memukul elektron ke dalam pita konduksi sehngga kita mendapatkan elektron pada pita konduksi dalam jumlah terbatas yang dilambangkan oleh tanda negatif (Gambar 1-7a ).
E G e r a k a n e l e k t r o n P i t a i n d u k s i n e r g i

P P

i t a i t a

v a l e n s i k e d u a

P ( a ) ( b )

i t a

p e r t a m

a m

a r

1 - 7

Diatas nol mutlak penggambaran pita energi seperti Gambar 1-7b, dimana

energi panas telah mengangkat beberapa elektron ke dalam pita konduksi dimana mereka bergerak dalam orbit dengan jari-jari yang lebih besar dari sebelumnya. Dalam Gambar 1-7b, setiap kali elektron menembus ke dalam pita konduksi, dihasilkan hole dalam pita valensi. Oleh sebab itu pita valensi tidak lagi saturasi atau terisi dimana tiap hole mewakili rotasi orbit yang tersedia.

Arus Hole Pada Gambar 1-8 merupakan penggambaran hole di dalam atom. Dengan perubahan energi sedikit maka elektron valensi pada A akan berpindah menuju hole yang mengakibatkan akan muncul hole baru pada posisi A. Hole baru ini akan menarik pada posisi A. Hole baru ini akan menarik elektron valensi pada B, ketika elektron valensi bergerak dari B ke A maka hole pun bergerak dari A ke B pergerakan elektron valensi ini akan kontinu sepanjang jalan yang ditunjukkan oleh tanda panah sedangkan hole bergerak ke arah yang berlawanan.

D E

C B

A H o l e

D C

B A

Energi thermal (energi panas) akan menyebabkan elektron dari pita valensi

berpindah ke dalam pita konduksi dan akan menyebabkan terjadinya hole pada pita valensi (Gambar 1-9). Dengan perubahan energi sedikit elektron valensi pada A dapat bergerak Sehingga hole yang semula lenyap akan terjadi lagi pada posisi A, ke dalam hole. kemudian elektron valensi pada B akan bergerak ke dalam hole dan akan tercipta lagi hole baru pada posisi B, proses ini akan terus berlanjut sepanjang jalan yang ditunjukkan oleh tanda panah. Jika kita memberikan tegangan dari luar pada kristal, hal ini akan memaksa elektron untuk bergerak. Pada Gambar 1-10a terdapat dua macam gerakan elektron yang dapat bergerak yaitu elektron pita konduksi dan elektron valensi dimana gerakan elekiron valensi kekanan berarti hole sedang bergerak ke kiri.

l e k t r o n p iE t al e k t r o n p i t a k o n d u k s i k o n d u k s i

l e k t r o

v a l e H n os li e

a m

b a r

1 - 1 0

Hole berlaku seperti muatan positif dengan alasan inilah maka hole Dalam Gambar 1-11b, tiap tanda negatif adalah elektron pita konduksi

disimbolkan dengan tanda positif Gambar 1-10b). dalam orbit besar dan tiap tanda positif adalah hole dalam orbit yang lebih kecil. Kadang-kadang orbit pita konduksi dari atom dapat tumpang tindih dengan orbit hole lainnya, hal inilah yang menyebabkan elektron pita konduksi sering kali dapai jatuh kedalam hole. Penggabungan antara elektron pita konduksi dan hole disebut rekombinasi. Jika terjadi rekombinasi maka hole tidak bergerak kemana-mana tetapi akan lenyap.
E l e k t r o n l e b i h A t o m s i l i k o E n P i t a k o n d n P i t a v a l e n s i n e r g i

t o m A t o mA t o m s i l i k o p n e n ts a i l i k o v a l e n t A

k s i

A t o m s i l i k o

a m

b a r

1 - 1 1

Rekombinasi terjadi secara kontinu di dalam semikonduktor dan energi

panas yang datang terus menerus menghasilkan pasangan elektron dan hole baru. Umur hidup (life time) adalah nama yang diberikan kepada waktu ratarata antara terciptanya dan lenyapnya pasangan elektron-hole. Umur hidup berubah dari beberapa nano detik sampai beberapa mikro detik tergantung kesempurnaan struktur kristal dan faktor-faktor lain. Doping

Doping berarti penambahan atom-atom impuritas (non tetravalent) pada

kristal untuk menambah jumlah elektron bebas maupun hole. Jika kristal di dop, disebut semi konduktor ekstrintik.

Semikonduktor tipe-n Untuk mendapatkan tambahan elektron pita konduksi maka dapat ditambahkan atom-atom pentavalent dimana atom ini memiliki lima elektron dalam orbit valensinya. Dan sekarang dan seterusnya maka akan didapatkan atom pentavalent Setelah membentuk ikatan kovalen dengan empat tetangganya, atom pusat diantara empat tetangganya seperti ditunjukkan pada Gambar 1-11a. mempunyai kelebihan elektron. Karena orbit valensi tidak dapat memegang lebih dari delapan elektron, elektron sisa ini harus bergerak dalam orbit pita konduksi. Garnbar 1-l1b menunjukkan kristal yang telah di dop oleh impuritas Dengan di dop maka akan diperoleh sejumlah besar elektron pita konduksi Maka dapat disimpulkan elekron sebagai pembawa mayoritas (majority Silikon yang di dop semacam ini dikenal sebagai semikonduktor tipe-n pentavalent. yang dihasilkan oleh doping. carrier) dan hole sebagai pembawa minoritas (minority carrier). (negatif). Semikonduktor Tipe-p Untuk menambahkan hole pada kristal maka kita dapat mendop kristal dengan menggunakan impuritas trivalent (atom dengan 3 elektron dalam orbit terluarnya).

Setelah penambahan ini akan diperoleh atom trivalent diantara empat Karena tiap atom trivalent membawa hanya tiga elektron pada orbit

tetangganya seperti pada Gambar 1-12a. valensinya, maka hanya tujuh elektron yang akan berjalan dalam orbit valensinya dan hal ini akan menvababkan munculnya hole dalam setiap atom trivalent.

A t o m s i l i k o l e

E n

e r g

t o m A t o mA t o m s i l i k o p n e n ts a i l i k o v a l e n t A

P i t a k o n d u k s i n P i t a v a l e n s i

A t o m s i l i k o

a m

a r

1 - 1 2

Semikonduktor yang didop oleh impuritas trivalent dikenal sebagai Seperti dalam Gambar 1-12b, hole dari semikonduktor tipe-p jauh lebih Maka hole merupakan pembawa mayoritas dalam semikunduktor tipe-p,

semikonduktor tipe-p ( positif ). besar jumlahnya dari pita konduksi. sedangkan elektron pita konduksi adalah pembawa minoritas.

Anda mungkin juga menyukai