Anda di halaman 1dari 5

NEGARA & GLOBALISASI

Pengertian Negara: Organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat (KBBI, 2001: 777). Andrew Vincent melihat secara pendekatan formal dan substantif: Jawabannya adalah kekuasaan publik atas penguasa (ruler) dan rakyat yang menjaga ketertiban dan kelangsungan politik. Hal ini terkait dengan faktor lain, seperti teritorial dan monopoli kekuasaan. Faktor formal yang krusial dan yang perlu dalam pengertian negara adalah keberlangsungan kekuasaan publik (1987: 218 dalam Suherman, 2003: 20).

Peran Institusi Internasional


Apakah ada negara yg berdaulat penuh? Apalagi bila masuk pada tataran hukum dengan mahkamah internasionalnya atau ICJ (International Court of Justice). Salah satu segi yg menarik dari organisasi internasional, selain personalitas, privilege, maupun imunitas yang dimilikinya. Bagaimana organisasi internasional maupun integrasi ekonomi regional yg apabila dikonfrontir dengan konsep negara kebangsaan (nation state) akan mengurangi otoritas, juridikasi pembangunan ekonomi, politik, hukum, dan kebijakan fundamental sangat mempertimbangkan rekomendasi maupun kondisi-kondisi eksternal. John Daniels mengungkapkan bahwa fenomena globalisasi sebagai dampak perkembangan teknologi komunikasi, informatika, dan transportasi modern yg dahsyat memunculkan fenomena berupa erosi terhadap kedaulatan nasional. Munculnya konsep-konsep kesejahteraan regional seperti, AFTA, NAFTA, EU dan sebagainya, dan yg bersifat global seperti; WTO, GATT, IMF dll.

Globalisasi Masyarakat Internasional


Pada awalnya negaralah yg memiliki yurisdiksi secara mutlak dan ekslusivitas teritorialnya. Sedangkan subjek hukum selain negara tidak memiliki hak-hak tersebut, misalnya organisasi internasional yg diciptakan oleh negara-negara. Organisasi internasional ini hanya memiliki hak-hak dan kewajiban selama ketentuannya ditegaskan dalam traktat atau konvensi internasional. Dalam era liberalisasi perdagangan yg semakin global, peran organisasi atau institusi internasional semakin signifikan peranannya bahkan tidak jarang mengintervensi urusan dalam negeri suatu negara. Sebagai contoh kongkrit adalah peran IMF dalam menangani krisis moneter yg pernah melanda negara-negara Asia Tenggara serta negara Asia lainnya. Apabila dipandang dari perspektif politik, lembaga-lembaga tersebut cenderung memposisikan dirinya sebagai Shadow World Government yg dapat mengontrol, mendikte negara anggotanya termasuk Indonesia. Dari mulai restrukturisasi perbankan, pembenahan hukum nasional, otonomi daerah sampai isu demokratisasi, dan hak asasi manusia.

Pengertian Globalisasi
Barbara Parker: There is growing sense that events occuring throughout the world are converging rapidly to shape a single, integrated world where economic, social, cultural, technological, business, other influences cross traditinal borders and boundaries such as nations, national cultures, time, space, and business industries with increasing ease. Anthony Gidens: Globalization as the intensification of worldwide relations which link distant localities in such a way that local happenings are shaped by events occuring many miles away and vice versa. Immanuel Kant: Development of a universal community with cosmopolitan rights. Gellner: Unification of culture, language, and politics. Kanter: Cultural imperialism, domination, and homogenisation.

Tinjauan Sosiologis Globalisasi


Menurut Albrow ada lima tahapan sejarah sosiologi yang berkaitan dengan globalisasi, yaitu; universalism, national sociologies, internationalism, indegenization, and globalization. Pemahaman sosiologis tahap pertama ini mengaspirasikan paham universalisme, isu senntralnya mengangkat masalah humanity. Tahap kedua paham sosiologi nasional merupakan penemuan sosiologi dalam basis yang profesional dalam dunia akademis di negara-negara Barat, khususnya Jerman, Prancis, Inggris, Amerika, dan Asia yaitu Jepang. Tahap ketiga internasionalisme dimulai sejak perang dunia kedua setelah kolapsnya sosiologi nasional yg diantaranya disebabkan oleh dua bencana besar perang dunia pertama dan kedua. Tahap keempat indegenization merupakan suatu reaksi dan kristalisasi yang terjadi di negara dunia ketiga. Fenomena tersebut merupakan upaya dari dunia ketiga untuk menempatkan diri sebagai oposan barat untuk melindungi kebudayaan nasional. Tahap kelima globalization bahwa merupakan hasil dari interaksi nasionalisme dan internasionalisme. Prinsip globalisasi adalah suatu hasil dari kebebasan individual sociologist untuk bekerja dengan individu-individu lainnya di mana saja pada dunia ini dan untuk mengapresiasi proses yg mendunia di mana mereka bekerja.

Anda mungkin juga menyukai