Anda di halaman 1dari 5

BAB I INSTALASI DASAR DALAM LOCAL AREA NETWORK (LAN)

A. Tujuan Praktikum 1. Memahami proses instalasi jaringan (peer to peer dan topologi star) 2. Melakukan krampling untuk masing-masing model diatas 3. Mengecek hasil krampling dengan LANTESTER atau Multimeter 4. Instalasi kartu jaringan 5. Menguji coba setting TCP/IP B. Alat dan Bahan 1. Kartu jaringan 2. Konektor RJ45 3. Kabel UTP 4. Krampling 5. LANTESTER 6. Multimeter 7. Hub atau Switch C. Dasar Teori Langkah pertama dalam membangun jaringan adalah memilih struktur yang tepat. Dalam hal ini dipilih sistem cross, dimana yang digunakan hanya 2 PC. Jadi dari pertimbangan ekonomis tidak perlu menggunakan hub. Satu hal yang sudah pasti: Untuk setiap PC dibutuhkan sebuah network card. Sebaiknya pilih card PCI, kecuali jika Anda memiliki alasan penting untuk 'ngotot' menggunakan card ISA. Instalasi card PCI lebih mudah dan tidak terlalu membebani CPU. Pada struktur backbone Anda memerlukan satu kabel lebih sedikit untuk menghubungkan PC. Sebaiknya kabel tidak terlalu panjang. Kabel koaksial Thinnet memungkinkan panjang backbone hingga 185 meter, tetapi kabel yang terlalu panjang menjadi rumit. Juga jangan terlalu pendek, karena berisiko tercabut bila PC digerakkan. Bila ingin membangun jaringan bintang (Twisted-Pair), Anda memerlukan kabel yang tepat untuk menghubungkan setiap PC ke hub. Kabelnya tersedia dalam bentuk terbungkus (CAT5) dan tidak terbungkus (CAT2). Tipe yang tidak terbungkus lebih rentan terhadap pengaruh elektromagnetik, tetapi bentuknya lebih kecil dan lentur. Instalasi card dan protokol Instalasi dan konfigurasi network card mudah dilakukan-selama driver Windows yang tepat tersedia. Hanya pada card lama Anda perlu mengatur konfigurasi jumper atau tombol DIP sebelum memasang ke motherboard; untuk menentukan resource-nya (Interrupt, alamat I/O). Biasanya ada software khusus untuk itu, yang kebanyakan dapat mengubah konfigurasi secara otomatis. Prosedur konfigurasi berikut ini harus dilakukan dan berlaku sama bagi setiap PC dalam jaringan.

Pasang network card, lalu nyalakan PC Anda. BIOS akan mengenali card Plug & Play dan membagi resource. Saat booting, card tersebut akan ditampilkan dalam daftar Plug & Play Devices. Windows 95/98 kemudian akan mengenalinya ketika dijalankan dan menginstalasikan driver untuknya dari Windows-CD, atau meminta disket driver. Hati-hati: Pada pengenalan otomatis, Windows sering menampilkan network card Realtek tak peduli network card Anda buatan mana. Realtek merupakan chipset yang sering digunakan pada banyak card tanpa merk, sehingga umumnya benar. Namun driver yang ada pada Windows tidak selalu cocok. Karena itu lebih baik gunakan driver yang disertakan saat Anda membeli network card. Setelah Windows di-restart, periksa apakah drivernya berfungsi dan Windows telah memberikan resource yang tepat bagi network card Anda atau tidak. Anda akan menemukan card tersebut di bawah Control Panel | System | Device Manager. Dalam kelas "Network card" seharusnya tampak dan tanpa tanda seru kuning di sampingnya. Bila disertai tanda seru, periksa di bawah Properties | Resources, apakah ia mengakses melalui Interrupt atau alamat I/O yang telah terpakai. Bila demikian, ubahlah setup secara manual. Tanda seru kuning juga muncul bila drivernya tidak tepat (salah). Memilih protokol yang tepat Dalam jaringan, setiap PC menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol jaringan. Protokol ini tidak tergantung pada sistem operasi dan memungkinkan pertukaran data antara sistem yang berbeda. Jadi, agar semua PC dapat saling berkomunikasi, semua PC terseut harus menggunakan protokol yang sama. Protokol yang paling umum adalah : a) IPX/SPX, asalnya dikembangkan oleh Novell. b) Netbeui, protokol murni jaringan PC dari Microsoft. c) TCP/IP yang datang dari lingkungan Unix, digunakan sebagai protokol standar di Internet. Pada dasarnya tidak penting protokol mana yang Anda pilih untuk jaringan. Bahkan Anda dapat menginstalasikan beberapa protokol sekaligus. Bila tidak membutuhkan akses Internet dan tidak ingin membangun Intranet (aplikasi HTML dalam jaringan), protokol IPX/SPX saja sudah cukup. Namun, bila Anda menginginkan hubungan Internet di kemudian hari, sebaiknya langsung gunakan TCP/IP. Untuk dapat menggunakan akses Internet secara bersama dalam jaringan, protokol ini wajib terpasang pada setiap PC. TCP (Transmission Control Protokol ) melakukan transmisi data per segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri ( sequence number ). Komputer mitra yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal ACKnowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya sang mitra belum juga memberikan ACK, maka terjadi time out yang menandakan pegiriman paket gagal dan harus diulang kemabali. Model protocol TCP disebut sebagai connection oriented protocol. Port merupakan pintu masuk datagram dan paket data. Port data dibuat mulai dari 0 sampai dengan 65.536. Port 0 sampai dengan 1024 disediakan untuk layanan standar, seperti FTP, TELNET, Mail, Web dan lainnya. Port ini lebih dikenal dengan nama well known port. Dapat dilihat contoh port pada table dibawah.

Internet Protokol ( IP ) Internet protocol menggunakan IP-address sebagai identitas. Pengiriman data akan dibungkus dalam paket dengan label berupa IP-address si pengirim dan IP-address penerima. Apabila IP penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan identitas IPaddress yang sesuai, maka datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port, dimana aplikasi menunggunya. IP address terbagi dua ( 2 ) bagian, yaitu : NetworkID ( Identitas Jaringan = Nama Jalan ) HOSTID ( Identitas Komputer = Nomor Rumah ) Penulisan IP address terbagi atas 4 oktet, yang masing-masing mempunyai nilai maksimum 255 ( maksimum dari 8 bit ).

IP Address dirancang dalam beberapa CLASS yang didefinisikan sebagai berikut : Class A : NetworkID ( 8 bit ) - HostID ( 24 bit ) 0xxx xxxx . xxxx xxxx . xxxx xxxx . xxxx xxxx Class B : NetworkID ( 12 bit ) - HostID ( 12 bit ) 10xx xxxx . xxxx xxxx . xxxx xxxx . xxxx xxxx Class C : NetworkID ( 24 bit ) - HostID ( 8 bit ) 110x xxxx . xxxx xxxx . xxxx xxxx . xxxx xxxx Untuk lebih jelasnya, maka dibawah ini akan disajikan class dalam bentuk tabel

Dengan demikian untuk menentukan class A, B, atau C, cukup dilihat dari angka 8 bit pertama (oktet 1). 10.123.7.15 : Class A 190.24.43.20 : Class B 202.159.23.10 : Class C untuk IP address yang legal akan diberikan oleh NIC ( Network Information Center ), yang mana setiap orang dapat memintanya melalui ISP ( Internet Service Provider ).

Subnet Mask Setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnet yang dikenal sebagai subnet mask atau address mask. Nilai subnet mask memisahkan network id dengan host id. Dapat dilihat pada table dibawah ini :

Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan local atau non local Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi paket data melalui sebuah router. Dengan demikian diperlukan address mask untuk menyaring (filter) IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut. Menginstal protokol Klik icon Network Neighborhood pada dekstop dengan tombol kanan mouse, lalu pilih Properties. Windows akan menampilkan sebuah daftar yang berisi semua perangkat jaringan, protokol, dan modul software. Instalasikan sebuah protokol baru melalui Add | Protocol. Dalam daftar produsen pilih Microsoft dan dalam jendela sebelah kanan pilih protokol TCP/IP atau IPX/SPX compatible. Setelah mengklik OK, Windows akan menginstalasikan protokol tersebut, mungkin meminta Anda memasukkan Windows-CD. Kembali ke Network Properties, protokol yang baru tampak dihubungkan dengan perangkat yang menggunakannya. Misalnya TCP/IP Realtek RTL8029 Ethernet Adaptor. Setiap protokol baru biasanya dihubungkan dengan semua perangkat jaringan yang ada. TCP/IP juga dihubungkan dengan modem atau Dial-Up-Adapter yang tersedia. Bila Anda menggunakan IPX atau protokol lain nya, protokol tersebut hanya terhubung dengan network card. Singkirkan hubungan lainnya dengan menandai protokol atau adapter yang tidak diperlukan dan klik Remove. Membuat kelompok kerja dan menamai PC Agar sebuah PC mengetahui dengan PC mana ia sedang berkomunikasi, mereka perlu diberi nama (ID). Klik bagian Identification, lalu di bawah Computer Name cantumkan sebutan yang jelas dan unik untuk setiap PC dalam jaringan. Dalam kolom Workgroup masukkan sebuah nama untuk kelompok kerja atau keseluruhan jaringan. Perhatikan cara penulisan nama yang sama bagi semua PC dalam suatu kelompok kerja agar semua dapat tergabung dengan benar. Setelah mengklik OK, pilih File and Print Sharing. Di sini aktifkan setidaknya pilihan "I want to be able to give others access to my files". Pada Windows 98SE, pilihan ini sudah diaktifkan secara default. Walaupun Anda tak ingin memberikan kemungkinan akses tersebut, saat ini setup tersebut dibutuhkan untuk melakukan tes fungsi. Kemampuan sharing dapat dimatikan setiap saat. D. Langkah Kerja 1. Membuat koneksi kabel UTP model cross dan peer to peer I. CROSS (568A-568B) Pin Ujung I Ujung II 1 OP HP 2 O H 3 HP OP 4 B B 5 BP BP 6 H O 7 CP CP 8 C C

II.

Straight Tipe (568A-568A) Pin Ujung I Ujung II 1 HP HP 2 H H 3 OP OP 4 B B 5 BP BP 6 O O 7 CP CP 8 C C

III.

Straight Tipe (568B-568B) Pin Ujung I Ujung II 1 OP OP 2 O O 3 HP HP 4 B B 5 BP BP 6 H H 7 CP CP 8 C C

Keterangan : OP = Oranye Putih BP = Biru Putih 2. 3. 4. 5.

O= Oranye H = Hijau

HP = Hijau Putih CP = Coklat Putih

B= Biru C= Coklat

Mengecek hasil krampling dengan LANTESTER atau multimeter Instalasi device NIC Konfigurasi TCP/IP Mengecek koneksi jaringan

E. Daftar Pustaka Anonim. 2005. Administrasi Jaringan Linux. Linux Learning Center Press. Yogyakarta Rahmat Rafiudin. 2003. Jaringan Komputer Untuk Pemula. Elex Media Komputindo, Jakarta Teguh Wahyono, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu , Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai