Anda di halaman 1dari 3

Konsep Redoks: Pengolahan Air Kotor

Konsep Pengolahan
Dalam usaha pengolahan air kotor/limbah, dapat digunakan dengan dua cara, yang pertama secara AEROBIK dan ANAEROBIK.

Secara Aerobik
Prinsip pengolahan secara aerobik adalah menguraikan secara sempurna senyawa organik yang berasal dari buangan di dalam periode waktu yang relatif singkat. Penguraian dilakukan terutama dilakukan oleh bakteri dan hal ini dipengaruhi oleh : 1. jumlah sumber nutrien 2. jumlah oksigen Contoh dari proses pengolahan limbah secara aerobik antara lain : Lumpur aktif (Activated Sludge) Lumpur adalah materi yang tidak larut yang selalu nampak kehadirannya di dalam setiap tahap pengolahan, tersusun oleh serat-serat organik yang kaya akan selulosa dan di dalamnya terhimpun kehidupan mikroorganisme Lumpur aktif adalah lumpur yang kaya dengan bakteri aerob, yaitu bakteri yang dapat menguraikan limbah organik dengan cara mengalami biodegradasi (oxygen-demanding materials). Salah satu contoh diagram alur pengolahan air limbah dengan cara lumpur aktif diberikan pada gambar 6.8. Bakteri aerob mengubah sampah organik dalam air limbah menjadi bio massa dan gas CO2 . Sementara nitrogen organik diubah menjadi amonium dan nitrat, fosforus organik diubah menjadi fosfat.

Biomassa hasil degradasi tetap berada dalam tangki aerasi hingga bakteri melewati masa pertumbuhan cepatnya (log phase). Setelah itu akan mengalami flokulasi membentuk padatan yang lebih mudah mengendap. Dari tangki pengendapan, sebagian lumpur dibuang, sebagian lain disirkulasikan ke dalam tangki aerasi. Kombinasi antara bakteri dalam konsentrasitinggi dan lapar (dalam lumpur yang disirkulasi) dengan jumlah nutrien yang banyak (dalam air kotor), memungkinkan penguraian dapat berlangsung dengan cepat. Peruraian dengan metode lumpur aktif hanya memerlukan beberapa jam, jauh lebih cepat dibandingkan dengan peruraian serupa yang terjadi secara alami dalam selokan atau air sungai

Saringan Trickling (Trickling Filter) Merupakan suatu bejana yang tersusun oleh lapisan materi kasar, keras dan kedap air. Kegunaannya untuk mengolah air buangan dengan mekanisme aliran air yang jatuh dan mengalir perlahan-lahan melalui lapisan batu untuk kemudian disaring. Saringan trickling memiliki 3 sistem utama yaitu: 1. Distributor 2. Pengolahan 3. Pengumpul

Kolam oksidasi/stabilisasi (Oxidation Ponds) Kolam ini tidak memerlukan biaya yang mahal. Terdapat beberapa kolam yang utama digunakan yaitu kolam fakultatif, kolam maturasi, dan kolam anaerob.

Kelebihan kolam ini: Beban BOD pada kadar rendah dapat menghasilkan kualitas efluen sehingga 97 %. Alga yang hidup dalam kolam mempunyai potensi sebagai sumber protein yang tinggi dan dapat digunakan untuk perikanan. Ikan dapat dibiakkan dalam kolam maturasi. Kolam pengoksidaan juga dapat digunakan untuk mengolah air sisa industri dan air yang mengandung logam berat. Pengoperasiannya mudah. Kebutuhan pengoperasiannya minimum.

Kekurangan kolam pengoksidaan seperti berikut: Kolam pengoksidaan ini untuk mengalirkan efluen dengan kepekatan suspended solis (SS) dan BOD yang tinggi. Pengeluaran bau yang busuk mengganggu penduduk yang tinggal di sekitar kolam ini. Hal ini terjadi jika tidak ada cahaya matahari (ketika hujan dan waktu malam). Untuk membuat kolam pengoksidaan diperlukan kawasan yang luas jika dibandingkan dengan sistem konvensional yang lain. Sehingga tidak sesuai jika dibuat di kawasan yang tanahnya mahal.

Anda mungkin juga menyukai