Anda di halaman 1dari 5

Hanan Waskitha 38751 Fistek B Definisi Termodinamika Termo dari kata Therm = suhu.

Dinamika dari kata Dynamic = berubah-ubah. Jadi secara kaidah bahasa, Termodinamika adalah suhu yang berubah-ubah. Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentukmenjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Berikut adalah beberapa istilah-istilah yang digunakan di dunia termodinamika beserta penjelasan singkatnya: 1. Energi Energi adalah sebuah properti yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem. Setiap sistem dengan kondisi tertentu (seperti tekanan dan temperatur) di dalamnya terkandung energi. Konsep energi diciptakan untuk menggambarkan sejumlah proses, seperti konversi energi gerak ke panas. Satuan energi dalam SI adalah Joule (J). 2. Sensible Heat Adalah energi panas yang tersimpan di suatu benda sebagai akibat dari kenaikan temperatur yang terjadi padanya. Satuan sensible heat dalam SI adalah kJ/kg. 3. Latent Heat Panas laten adalah energi panas yang mengalir dari atau ke suatu material tanpa disertai perubahan temperatur di dalamnya. Satuan SI nya adalah kJ/kg. 4. Internal Energy (Energi Dalam) Energi dalam dari suatu sistem adalah energi yang terkandung di dalam suatu sistem berdasarkan properti termodinamikanya, seperti tekanan dan temperatur. Perubahan nilai energi internal dari suatu sistem hanya bergantung pada kondisi awal dan akhir dari sistem tersebut, dan bukan dari perubahan yang terjadi selama proses yang terjadi pada sistem tersebut. 5. Entropy Entropi adalah ukuran ketersediaan energi dari suatu sistem. Sebuah sistem dengan entropi yang tinggi, berarti semakin rendah fungsi kerjanya. Satuan entropi dalam SI adalah kJ/kg.K. 6. Enthalpy Merupakan besaran energi total per satu satuan massa dari suatu sistem termodinamika. Satuan entalpi dalam SI adalah kJ/kg

Sejarah Termodinamika Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik. Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar Hukum-hukum Dasar Termodinamika Secara umum, termodinamika didasari oleh 3 hukum yang akan dijelaskan kemudian, yaitu; 1. Hukum kekekalan massa 2. Hukum I termodinamika (kekekalan energi) 3. Hukum II termodinamika (konsep entropi) Hukum Kekekalan Massa Hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) yang berbunyi: Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang. Lavoisier mereaksikan cairan merkuri dengan gas oksigen dalam suatu wadah di ruang tertutup sehingga menghasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Apabila merkuri oksida dipanaskan kembali, senyawa tersebut akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen dengan jumlah yang sama seperti semula. Dengan bukti dari percobaan ini Lavoisier merumuskan suatu hukum dasar kimia yaitu Hukum Kekekalan Massa yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum dan sesudah rekasi adalah sama. Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk. Hukum I termodinamika Hukum I termodinamika menyatakan tentang kekekalan energi. Energi itu kekal Hukum I termodinamika berbunyi bahwa apabila kalor diberikan pada suatu sistem dan sistem melakukan usaha, maka selisih kalor adalah penjumlahan antara usaha dengan energi dalam. W + U = Q Dengan perjanjian Q & W sebagai berikut:

Jika sistem melakukan usaha nilai W positif Jika sistem menerima usaha maka nilai W negatif Jika sistem menerima kalor maka nila Q Positif Jika sistem melepas kalor maka nilai Q negatif Hukum II Termodinamika Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi adalah kekal tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentukyang lain. Sedangkan hukum II termodinamika adalah suatu pagar pembatas dari hukum I termodinamika, karena tidak semua energi bisa dengan mudah diubah bentuknya. Jadi secara sederhana hukum II termodinamika membatasi perubahan energi yang dapat berlangsung atau perubahan energi mana yang tidak dapat berlangsung. proses, dan memberikan kriteria apakah proses itu reversible atau irreversible dan salah satu akibat dari hukum termodinamika II ialah perkembangan dari suatu sifat phisik alam yang disebut entropi. Perubahan entropi menentukan arah yang dijalani suatu proses. Hukum Termodinamika II menyatakan : * Tidak mungkin panas dapat dirubah menjadi kerja seluruhnya, tetapi sebaliknya kerja dapat dirubah menjadi panas. atau : Q W seluruhnya W Q (sama besarnya) atau untuk mendapatkan sejumlah kerja (W) dari suatu siklus, maka kalor (Q) yang harus diberikan kepada sistem selalu lebih besar. Q diserap > W sehingga, siklus < 100 %. * Suatu yang bekerja sebagai sebagai suatu siklus tidak dapat memindahkan kalor (Q) dari bagian yang bertemperatur rendah ke bagian yang bertemperatur lebih tinggi, tanpa menimbulkan perubahan keadaan pada sistem yang lain. Dari kedua hal tersebut diatas, menyatakan tentang arah proses perubahan energi dalam dalam bentuk panas ke bentuk kerja yang menyatakan adanya pembatasan transformasi energi. Sistem, Proses, dan Siklus Termodinamika Suatu sistem termodinamika adalah sustu masa atau daerah yang dipilih, untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary). Dalam aplikasinya batas sistem nerupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak. Dalam termodinamika ada dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis tetap dan tidak ada masa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem, tetapi volumenya bisa berubah. Yang dapat-keluar masuk sistem tertutup adalah energi dalam bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon

tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon. Dalam sistem terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau masuk kedalam sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesin-mesin konversi energi adalah sistem terbuka. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui knalpot. Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain adalah merupakan sistem thermodinamika terbuka, karena secara simultan ada energi dan masa keluar-masuk sistem tersebut. Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari sistem, seperti tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu ada juga property yang disefinisikan dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis, dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbnag (equilibrium ). Temperatur Ukuran temperatur berfungsi untuk mengindikasikan adanya energi panas pada suatu benda padat, cair, atau gas. Metodenya biasanya menggunakan perubahan salah satu property suatu material karena panas, seperti pemuaian, dan sifat listrik. Prinsip pengukurannya adalah apabila suatu alat ukur ditempelkan pada ben da yang akan diukur temperaturnya, maka akan terjadi perpindahan panas ke alat ukur sampai terjadi keadaan seimbang. Dengan demikian temperatur yang terterapada alat ukur adalah sama dengan temperatur pada benda yang diukur temperaturnya. Prinsip tersebut menghasilkan Hukum Thermodinamika Zeroth (Zeroth Law of Thermodynamics), yaitu apabila dua benda dalam keadaan seimbang thermal dengan benda ketiga maka dua benda tersebut juga dalam keadaan seimbang thermal walaupuntidak saling bersentuhan. Dalam sistem SI satuan temperatur adalah Kelvin (K) tanpa derajad. Skala dari ukuran temperatur dalam derajad Celcius adalah sama dengan skala ukuran Kelvin, tetapi titik nol oC sama dengan 273,15 K. Titik nol oC adalah kondisi es mencair pada keadaan standard atmosfir, sedang kondisi 0 K adalah kondisi nol mutlak dimana semua gerakan yang menghasilkan energi pada semua materi berhenti. Dalam analisis thermodinamika, apabila yang dimaksudkan adalah ukuran temperatur maka yang digunakan adalah ukuran dalam K, sedang apabila analisis berhubungan dengan perbedaan temperatur maka baik ukuran oC maupu K dapat digunakan. atau dapat disimpulkan: C (Celcius) adalah skala temperatur relatif K (Kelvin) adalah skala temperatur absolut

Selain skala di atas, terdapat skala temperatur lain yang biasa digunakan di Inggris, yaitu F (Farenheit). Sama seperti Celcius, Farenheit adalah skala relatif yang dapat dibandingkan dengan suatu skala absolut yaitu R (Rankine): 0 R = 0 K = -459.6 F Dengan demikian, C = K Selisih temperatur dalam skala Celcius sama dengan selisih temperatur dalam skala Kelvin F = R Selisih temperatur dalam skala Farenheit sama dengan selisih temperatur dalam skala Rankine Semua sistem skala di atas dalam dunia engineer. Berat Vs Massa Dalam penggunaan istilah di atas, perlu pemahaman akan arti dari masing-masing kata agar tidak terdapat kesalahan dalam penggunaan kata. Kadang kala orang menganggap istilah massa dan berat memiliki makna yang sama, padahal tidak demikian. Massa berarti jumlah zat penyusun dari suatu materi. Masa suatu benda jika diukur di bumi dan di bulan akan menunjukkan nominal yang sama. Sedangkan berat adalah besar gaya yang bekerja pada suatu benda, di bumi biasa disebut gaya grafitasi bumi. Ketika berat suatu benda diukur di dua tempat yang memiliki grafitasi berbeda, maka nominal yang ditunjukkan akan berbeda pula! Entropi Entropi adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak bisa diubah menjadi usaha. Secara umum, proses irreversible menyebabkan kehilangan sejumlah kalor. Tetapi tidak seluruhnya sehingga mesin masih mampu melakukan usaha. Bagian kalor yang hilang dapat dinyatakan dengan suatu variabel dalam termodinamika disebut entropi. Jika suatu sistem pada suhu mutlak mengalami suatu proses revrsible dengan menyerap sejumlah kalor maka entropi suatu sistem akan naik

Anda mungkin juga menyukai