Anda di halaman 1dari 13

24 BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Penelitian adalah usaha seorang yang dilakukan secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan perkuat dengan gejala yang ada. Metode penelitian adalah suatu cara yang sistematis dalam pengumpulan data mengklasifikasikan serta mencari hubungan antara data suatu dengan data yang lain, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Metodologi penelitian adalah suatu tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian dan penilaian suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan dan cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur. Dengan demikian metode penelitian dapat diartikan bahwa sebagai suatu bahasan yang membahas secara teknik metode-metode yang digunakan dalam sebuah penelitian. Atau juga diartikan sebuah suatu pola pemikiran yang digunakan dalam penelitian dan penilaian, suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan dan cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur.

A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Basrowi & Suwandi (2008: 1), Qualitative research atau penelitian klualitatif adalah jenis

25 penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantitatif lainnya. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi & Suwandi 2008: 1) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi dan implementasi model secara kualitatif. Perspektif, strategi dan model yang dikembangkan sangat beragam. Sebab itu, tidak mengherankan jika terdapat anggapan bahwa, Qualitative research is many thing to many people menurut Denzim dan Lincoln (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 20). Meskipun demikian, berbagai bentuk penelitian yang diorientasikan pada metodologi kualitatif memiliki beberapa kesamaan. Secara umum dalam penelitian kualitatif terdapat hal-hal berikut: 1. Data disikapi sebagai data verbal atau sebagai sesuatu yang terdapat ditransportasikan sebagai data verbal. 2. Diorientasikan pada pemahaman makna baik itu merujuk pada ciri, hubungan sistematika, konsepsi, nilai, kaidah dan abstraksi formulasi pemahaman. 3. Mengutamakan hubungan secara langsung antara peneliti dengan hal yang diteliti. 4. Mengutamakan peran peneliti sebagai instrument kunci.

26 Istilah penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya, dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, peranan organisai, gerakan social atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagai data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 21) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidaja boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu kebutuhan. Sependapat dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 21) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosian yang fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan

peristilahannya. Pengkajian penelitian kualitatif atau inkuiri alamiah telah dilakukan terlebih dahulu oleh Willem dan Rausch (1969), kemudian hasil mereka ditulis lagi oleh Guba, terjemah Sutan Zanti Arbi (dalam Basrowi dan

27 Suwandi 2008: 21), dan akhirnya disimpulkan atas dasar tersebut beberapa hal sebagai berikut: 1. 2. Penelitian kualitatif adalah penelitian inkuiri naturalistic atau alamiah. Sejauh mana tingkatan kenaturalistiknya merupakan kemampuan yang dilakukan oleh peneliti. 3. Peneliti harus mampu memberikan stimulus atau kondiri antesendon yang mampu direspon oleh informan. 4. Peneliti harus mampu membatasi respon dari sujek (informan) sehingga hanya resppon yang sesuai dengan tema saja nyang disampaikan informan 5. Inkuiri narturalistik, peneliti tidak perlu membentuk konsepsi-konsepsi atau pemahaman teoritik tertentu mengenai lapangan perhatiannya dengan pikiran yang murni (grounded) dan memperkenakan

interprestasi-interprestasi muncul dari dan dipengaruhi oleh peristiwaperistiwa nyata dan bukan sebaliknya. 6. Istilah naturalistik merupakan istilah yang tidak memodifikasi gejalagejala. Dari berbagai pengertian mengenai penelitian kualitatif dapat

disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghutungan secara statistik. Metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sama

28 sekali belum diketahui, dan juga digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui.

B. Kehadiran Peneliti Peneliti bertindak sebagai instrument kunci dalam penelitian. Instrumen kunci berarti peneliti sebagai pemberi tindakan, pewawancara, pengamat, penganalisis data, dan penulis laporan hasil penelitian. Tugas peneliti sebagai pemberi tindakan adalah merancang desain pembelajaran dan melaksanakan desain pembelajaran tersebut. Sebagai pewawancara, peneliti melakukan wawancara kepada subyek penelitian. Sebagai pengamat (observer) peneliti mengobservasi aktifitas subyek penelitian selama pembelajaran berlangsung. Jadi kehadiran peneliti mutlak diperlukan.

C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMK Negeri I Boyolangu Tulungagung. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan: 1. Siswa kelas kelas XI SMK Negeri I Boyolangu Tulungagung rata-rata nilai mata pelajaran matematika masih rendah. 2. Di sekolah tersebut rata-rata guru masih menggunakan metode konfensional.

29 3. Di sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Materi Vektor pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungaguung.

D. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap persiapan Tahap persiapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengadakan observasi di sekolah yang akan di teliti, yaitu di SMK Negeri I Boyolangu Tulungagung b. Meminta surat permohonan ijin penelitian kepada ketua STKIP PGRI Tulungagung c. Meminta surat permohonan ijin kepada kepala SMK Negeri I Boyolangu Tulungagung d. Konsultasi kepada guru matematika SMK Negeri I Boyolangu Tulungagung 2. a. Tahap pelaksanaan Menyiapkan perangkat mengajar,seperti:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 2) Menyediakan lembaran observasi dan pedoman wawancara 3) Menyiapkan soal dan lembar jawaban untuk siswa 4) Daftar nilai, dan LKS

30 b. Melaksanakan KBM

1) Memberikan test Tes disini diberikan untuk memperoleh data mengenai hasil pekerjaan siswa. 2) Mengumpulkan data Mengumpulkan data dari lapangan berupa dokumen maupun

pengamatan langsung pada waktu proses penelitian berlangsung 3) Tahap akhir e. Meminta surat bukti telah melakukan penelitian dari kepala SMK Negeri I Boyolangu Tulungagung 4) Analisis Data Pada analisis data disini data akan dianalisis yang bermaksud untuk mengorganisasikan data.

E. Data dan Sumber Data Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem tertentu. Data haruslah merupakan keterkaitan antara informasi dalam arti bahwa data harus mengungkapkan kaitan antar sumber informasi dan bentuk simbolik asli pada satu sisi.

31 Dalam penelitian kualitatif data yang disajikan berupa kata-kata. Data disini biasanya sering muncul dalam kata-kata yang berbeda dengan maksud yang sama atau sebaliknya. Menurut Lofland dan Lofland (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 169) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebuhnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai yang didapat dari raport maupun laporan hasil ujian siswa sebelum diadakannya penelitian 2. Pernyataan verbal siswa dan guru yang diperoleh dari hasil wawancara sehubungan dengan proses pembelajaran dan pemahaman terhadap materi. 3. Hasil observasi terhadap pembelajaran dan suasana kelas saat pembelajaran berlangsung. f. Dan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri I Boyolangu Tulungagung

F. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data berfokus pada proses siswa membangun konsep berdasarkan tahap-tahap pembelajaran yang ditetapkan. Prosedur

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

32 1. Tes Tes merupakan metode pengumpulan data yang sifatnya mengevaluasi hasil proses. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini berupa tes tertulis. Dimana siswa diberikan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan dengan dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur (dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti). Sedang wawancara tak terstruktur (wawancara dilakukan apabila adanya jawaban berkembang diluar pertanyaan-pertanyaan terstruktur permaslahan penelitian). Dalam penelitian ini wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan pihak-pihak terkait atau subjek penelitian, antara lain peserta didik/siswa, guru mata pelajaran matematika dan guru lain di sekolah tersebut dalam rangka memperoleh penjelasan atau informasi namun tidak terlepas dari

tentang hal-hal yang belum tercantum dalam observasi. 3. Dokumentasi Metode ini merupakan cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan

33 perkiraan. Metode ini hanya mengambil data yang sudah ada seperti indeks prestasi jumlah anak. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Dalam penelitian social, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam.

G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan,

memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan menggunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam menginterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada masing-masing tabel tersebut diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan. Pada dasarnya, analisis data menurut Milles dan Huberman (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 209) dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Reduksi data adalah proses merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini dilakukan mulai awal hingga akhir penelitian. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

34 memuang yang tidak perlu dan mengorganisasi sehingga interprestasi bias ditarik. 2. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. 3. Menarik kesimpulan atau verivikasi adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: X !

X N
: X = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa

Dengan

35 N = Jumlah siswa 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud,1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P!

Siswayangtuntasbelajar x100% Siswa

H. Pengecekan Keabsahan Temuan Untuk menjamin keabsahan data digunakan teknik criteria derajad kepercayaan, yang direncanakan untuk digunakan dalam penelitian ini ada empat yaitu: 1. Mempersering Waktu Kehadiran Penulis lebih sering mengamati obyek sehingga bisa meminimalisir kesalahan data. 2. Ketekunan Pengamat Peneliti melakukan pengamatan yang harus dilakukan dengan cara teliti dan terus menerus selama proses penelitian berlangsung.

36 3. Triangulasi Triangulasi adalah cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. 4. Pemeriksaan Sejawat

Anda mungkin juga menyukai