Anda di halaman 1dari 12

UANG & SURAT BERHARGA

DEFINISI UANG
MO (Uang Primer) =Total Uang Kertas dan Logam M1 =Uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit) M2 =Adalah M 1 + Tabungan + Deposito berjangka pada Bank-Bank Umum M3 =Adalah M2 + Tabungan + Deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan non-Bank.
UANG BEREDAR DESEMBER 2002

Uang Primer = Uang Kartal = Uang Giral = Uang Kuasi =

Rp 138,25 Triliun Rp 80,69 Triliun Rp 111,25 Triliun Rp 691,96 Triliun

M.0 =Rp 138,25 Triliun M.1 =Rp 191,94 Triliun M.2 =Rp 883,91 Triliun NILAI UANG Nilai uang diukur dari kemampuannya untuk dapat membeli barang / jasa (internal value) serta valuta asing Apabila harga barang / jasa naik, maka nilai uang turun Apabila harga barang / jasa turun, maka nilai uang naik Apabila jumlah mata uang lokal terhadap valuta asing semakin besar, maka nilai uang t u r u n Apabila jumlah mata uang lokal terhadap valuta asing semakin kecil, maka nilai uang n a i k

Metode Pengukuran Nilai Uang 1. Indeks biaya hidup

Apabila biaya hidup naik, maka nilai uang turun. Apabila biaya hidup turun, maka nilai uang naik. 2. Indeks harga perdagangan besar Naik turunnya harga dari 62 macam barang yang dipakai oleh industri membuat barang lain 3. G N P Deflator Indeks harga barang yang lebih luas / lebih banyak dari indeks biaya hidup maupun indeks harga perdagangan besar. Cara menghitung :

GNP Nominal (tahun 2003)


GNP riil (Pada harga konstan thn 2000) *) GNP deflator tahun dasar (2000) = 1

KLASIFIKASI UANG & STANDARD MONETER


KLASIFIKASI UANG
Sifat fisik dan bahan yang dipakai membuat uang. Yang mengeluarkan, yang meng-edarkan (Pemerintah, Bank Sentral, atau Bank Komersial) Hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan nilai uang sebagai barang
Hubungan Antara Nilai Uang Sebagai uang dan sebagai barang : Full bodied money Representative full bodied money Credit money

Yang masih ada saat ini adalah Credit money, yang berbentuk :
Token coins (uang tanda) Representative Token Money Uang kertas yang dikeluarkan Pemerintah (uang kertas = fiat money) Uang kertas yang dikeluarkan Bank Sentral Demand deposit (Uang Giral)

STANDAR MONETER
Standar kembar (Bimetalism) Standar Emas Fiat Standar Uang Giral (deposit money) Uang Kuasi (quasy money)

SURAT-SURATBERHARGA Pengertian
Merupakan suatu hak atas pembayaran sejumlah tertentu uang di masa datang dan memberikan penghasilan berupa bunga / dividen kepada pemegangnya. Diperjual belikan di pasar modal (bursa) Pembelian dilakukan pihak yang kelebihan dana Penjual atau yang mengeluarkan surat-surat berharga adalah perusahaan yang membutuhkan dana untuk pembiayaan investasinya (emiten)

Jenis Surat Berharga:


Surat pengakuan hutang (promes) S a h a m Obligasi Setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit Yang lazim diperdagangkan dalam Pasar Modal

HARGA SURAT BERHARGA :

Harga yang terjadi dalam transaksi jual-beli tidak mesti sama dengan harga nominal surat berharga Peredaran harga merupakan penghasilan bagi pemegang berupa bunga yang biasanya dinyatakan dengan persen. Nilai surat berharga diwaktu mendatang a.l ditentukan oleh suku bunga yang berlaku dan dihitung dengan rumus future value

TINGKAT BUNGA
Bunga dalam arti nominal ( r ) atau r nominal Bunga dalam arti riil atau r riil Bunga nominal yang ditetapkan dalam surat berharga, misalnya 7 persen Bunga riil, setelah dikurangi tingkat inflasi, misalnya inflasi 5 %, maka bunga riil 7% -5% = 2% Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari nilai bunga nominal, maka tingkat bunga riil menjadi negatif

BANK INDONESIA
Bank Indonesia (B.I) merupakan suatu lembaga pemerintahan yang dibentuk dengan UU No. 13 Tahun 1968 yang berfungsi sebagai Bank Sentral dan menjalankan tugas pembinaan dan pengawasan bank-bank yang beroperasi di Indonesia. Kemudian pemerintah atas dasar per-setujuan DPR menerbitkan UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang dapat diringkas sbb. : B.I sebagai Badan Hukum, modal ditetapkan Rp 2 Triliun Merupakan Lembaga Negara yang Independent, lepas dari campur tangan Pemerintah dan pihak lain B.I selaku otoritas moneter sekaligus sebagai Bank Sentral R.I Dengan status B.I selaku otoritas moneter, maka Dewan Moneter tidak berfungsi lagi

Tidak diperkenankan lagi memberi Kredit program kepada Pemerintah Gubernur/Deputi Gubernur Senior/ Deputi Gubernur diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR Masa jabatan Dewan Gubernur 5 (lima ) tahun Dalam hubungan dengan Pemerintah B.I pemegang Kas Pemerintah, B.I atas nama Pemerintah R.I dapat menerima pinjaman L.N, Pemerintah berkonsultasi dengan B.I atas penerbitan Surat Hutang Negara Dalam Hubungan Internasional, B.I dapat bertindak atas nama Pemerintah R.I Sebagai bentuk akuntabilitas, B.I secara periodik memberi laporan pelaksanaan tugasnya kepada DPR

Tujuan Bank Indonesia


Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan nilai tukar yang wajar sebagai prasyarat tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (merupakan single objective) . 3 (tiga) tugas utama B.I : 1. Menetapkan & melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank Penjelasan butir 1. Kebijaksanaan moneter antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga. Dalam hal ini B.I wewenang untuk : Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi Melakukan pengendalian moneter melalui Operasi Pasar Terbuka. Penetapan Tingkat Diskonto, Penetapan Cadangan Wajib Minimum dan Pengaturan Kredit/Pembiayaan

Penjelasan butir 2 :
Effektivitas kelancaran pembayaran memerlukan dukungan sistem yang cepat dan tepat, dimana Bank Indonesia berwenang a.l untuk : Melaksanakan & memberi izin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran Menetapkan penggunaan alat pembayaran Mengatur sistem kliring antar bank Menyelenggarakan akhir transaksi pembayaran antar bank Menetapkan macam, harga, ciri dan mulai berlakunya uang sebagai sebagai alat pembayaran yang sah

Penjelasan butir 3 : Agar tercipta sistem perbankan yang sehat guna mendukung pengendalian moneter, B.I memiliki wewenang a.l : Menetapkan peraturan perbankan Melaksanakan pengawasan langsung / tidak langsung Menunjuk pihak lain atas nama B.I melaksanakan pemeriksaan Mengatur & mengembangkan sistem informasi antar bank Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai ketentuan undang-undang Pengalihan tugas pengawasan bank kepada Otoritas Jasa Keuangan Lain-lain B.I mempunyai fungsi sebagai Lender of the Last Resort, yaitu membantu mengatasi pendanaan jangka pendek karena adanya mismatch oleh risiko kredit/pembiayaan, risiko manajemen dan risiko pasar

Anda mungkin juga menyukai