Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Konsep Dasar Biostatistik 2. Statistik Inferensial 3. Uji Hipotesis 4. Tingkat Kemaknaan (a) dan probabilitas pasti (p)
Biostatistik
1. Statistik deskriptif : Pengumpulan , penataan dan penafsiran data : tendensi sentral, simpang baku dan sebagainya. 2. Statistik Inferensial : Penarikan inferensi (kesimpulan) tentang karakteristik populasi berdasarkan pengamatan data dalam sampel : (a) Membuat dugaan tentang parameter populasi dan (b) menguji hipotesis tentang karakteristik populasi.
6. 7. 8.
Statistik Inferensial
Sejauh mana bahwa perbedaan atau hubungan antar dua variabel atau lebih dalam sampel benar-benar mencerminkan perbedaan atau hubungan dalam populasi.
Misalnya : Sejauh mana perbedaan tinggi badan rata-rata antara laki-laki dan perempuan dalam sampel dapat mencerminkan perbedaan ratarata tinggi badan laki-laki dan perempuan dalam populasi ?
Makin besar ukuran sampel makin kecil kekeliruan membuat kesimpulan dari sampel tentang karakteristik populasi variasi antar sampel akan makin kecil presisi akan meningkat.
Uji Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan tentatif/ sementara tentang hubungan antar variabel yang menjadi permasalahan penelitian. Hipotesis dapat dibedakan menjadi Hipotesis konseptual Hipotesis operasional (Statistik) Operasionalisasi hipotesis menjabarkan hipotesis ke dalam variabelvariabel penelitian yang operasional dan terukur .
Lanjutan
4. Pengambilan Keputusan Statistik Dalam kurva distribusi uji statistik ada 2 daerah yaitu (2) daerah penolakan Ho dan (1) daerah penerimaan Ho.
(1)
(1)
(2)
a=0,05 uji satu sisi
(2)
(2)
a=0,05 uji 2 sisi
Daerah sisi kanan adalah daerah penolakan Ho pada uji satu sisi untuk a = 0,05 Daerah sisi kanan dan kiri adalah daerah penolakan Ho pada uji dua sisi untuk a = 0,05
Kesimpulnnya , bila Ho ditolak maka H1 benar . Sebaliknya bila Ho tidak ditolak kesimpulannya Ho mungkin benar.
Nilai probabilitas tertentu yang dipakai sebagai patokan penolakan atau penerimaan Ho, misalnya a = 0,01 atau 0,05. Jadi jika kita temukan suatu nilai statistik uji lebih kecil atau sama dengan a maka secara probabilitas kita menolak Ho. Penetapan besar kecilnya nilai a harus mempertimbangkan kemaknaan praktis hasil penelitian kelak. Semakin besar nilai a akan semakin mudah kita menolak Ho (daerah penolakan lebih luas) atau semakin mudah kita menerima hipotesis alternatif.
Bila nila p a
Ho. ditolak
Contoh : Sebuah studi menemukan bahwa hubungan antara kebiasaan minum jamu X pada saat kehamilan dengan suatu kelainan kongenital, bermakna dengan p=0,001. Artinya terdapat 1 diantara 1000 hasil penelitian tersebut terjadi hanya karena peluang kebetulan.
Kesalahan Tipe I (a) Benar Ho benar tetapi kita H1 benar dan kita menolak Ho menolak Ho
Statistik parametrik.
1. Variabel diukur dalam skala nominal atau ordinal . 2. Yang bisa dihitung adalah frekuensi tiap-tiap kategori (atribut)
Statistik non-parametrik.