Anda di halaman 1dari 22

STUDI KASUS PENGKAJIAN Tanggl pengkajian Nama pengkaji Ruang Waktu pengkajian : 15 Juni 2011 : Kelompok Inayah : R.

Inayah No 20 : Jam 11.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin BB Alamat Agama Pendidikan Suku bangsa Tanggal masuk No.RM : An.W : 7 tahun : Perempuan : 16 kg : Ambal : Islam : 2 SD : Jawa/Indonesia : 15 Juni 2011 :

Diagnosa medik : Febris Konfulsif

2. Identitas penanggung jawab Nama Jenis kelamin Alamat Agama Pekerjaan Hubg.dg klien : Tn.T : Laki-laki : Ambal : Islam :: Ayah klien

3. Riwayat keperawatan a. Keluhan utama Demam Kejang b. Riwayat penyakit sekarang Pasien datang ke IGD pada tanggal 15 Juni 2011 jam 11.11 WIB dengan keluhan panas/demam disertai kejang sebanyak 3x dirumah dan di puskesmas 3x. Dipuskesmas sudah di beri terapi Diazepam. c. Riwayat penyakit dahulu Ibu klien mengatakan klien sebelumnya tidak pernah menderita suatu penyakit menular ,hanya sakit demam biasa dan biasanya dibawa kebidan atau kedokter sudah sembuh. d. Riwayat penyakit keluarga Keluarga klien mengatakan dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dan tidak memiliki penyakit keturunan atau menular. e. Riwayat kehamilan

Ibu klien mengatakan selama kehamilan normal-normal saja tidak mengalami kelainan atau penyakit yang serius ( mengancam kehamilannya) f. Riwayat persalinan 1). Antenatal Kesehatan ibu waktu hamil tidak mengalami kelainan Pada saat kehamilannya Ny. S memeriksakan kehamilannya secara teratur kebidan. 2). Masa Natal Usia kehamilan saat kelahiran 35 minggu, cara persalinan normal, ditolong oleh bidan, keadaan bayi saat lahir tidak cacat.BBL 3500 gr,panjang badan 55 cm. 3). Masa Neonatal Ibu mengatakan anaknya tidak ada kelainan bawaan, cacat, ikterus, kejang, paralysis, perdarahan, maupun trauma persalinan. g. Riwayat imunisasi Keluarga pasien mengatakan pasien mendapatkan imunisasi polio,hepatitis B,campak dan DPT. h. Genogram

keterangan :

: laki-laki : perempuan : klien : meninggal

4. Pola pemenuhan kebutuhan dasar Virginia Handerson a. Pola nafas Sebelum sakit :pasien bernafas tanpa bantuan alat pernafasan dan tidak mengalami gangguan pernafasan. Setelah dikaji :klien bernafas menggunakan bantuan oksigen 3L/mnt. b. Pola nutrisi Sebelum sakit :pasien makan 3x sehari dengan porsi sedang jenis nasi, lauk dan sayur. Minum 6-7 gelas/hari. Setelah dikaji :pasien tidak mau makan diit dari RS hanya

makan agar-agar dan susu 200cc/hari c. Pola eliminasi Sebelum sakit :keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1x sehari dengan konsisten padat warna kekuningan bau khas, BAK 5-6 x/hari. Setelah dikaji :keluarga pasien mengatakan anaknya selama di RS belum BAB dan BAK. d. Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit Setelah dikaji :klien mengatakan tidur 7-8 jam/hari :keluarga klien mengatakan tidur 8-9 jam/hari

e. Pola kerja Sebelum sakit :pasien mengatakan biasanya aktivitas digunakan untuk sekolah dan bermain Setelah dikaji :pasien tampak hanya berbaring dan dalam melakukan aktivitas dibantu dengan orang tua dan keluarga f. Pola suhu Sebelum sakit Setelah dikaji :pasien memiliki suhu normal 36 0 C. :suhu tubuh pasien 38 0 C.

g. Pola aman dan nyaman Sebelum sakit :Ibu pasien mengatakan pasien merasa aman dan nyaman tinggal bersama keluarga. Setelah dikaji :Ibu pasien mengatakan pasien merasa kurang nyaman dengan lingkungan rumah sakit dan kurang nyaman dengan kondisinya saat ini. h. Pola personal hygiene Sebelum sakit Setelah dikaji :ibu pasien mengatakan pasien mandi 2x sehari :pasien diseka 2x sehari dengan bantuan orang tua atau keluarga. i. Pola berpakaian Sebelum sakit Setelah dikaji :pasien mengatakan klien ganti pakaian 2x /hari :pasien mengatakan ganti pakaian 2x/hari dengan dibantu oleh keluarga j. Pola spiritual Sebelum sakit :pasien mengatakan pasien biasanya melakukan sholat 5 waktu. Setelah dikaji :klien mengatakan klien tidak melakukan sholat karena kondisinya.. k. Pola komunikasi Sebelum sakit :klien bersosialisasi baik dengan teman maupun keluarganya

Setelah dikaji

:klien bersosialisasi baik dengan teman maupun keluarganya.

l. Pola rekreasi Sebelum sakit :pasien mengatakan kadang-kadang diajak

rekreasi ke pasar nonton tivi dirumah dan bermain dengan teman-temannya Setelah dikaji m. Pola Belajar Sebelum sakit Setelah dikaji :Klien saat ini masih sekolah di SD :Klien hanya terbaring dan tidak bisa pergi belajar karena kondisinya sekarang. n. Pola Gerak Sebelum sakit :ibu pasien mengatkan pasien bisa bergerak bebas Setelah dikaji :pasien hanya terbaring, dan geraknya terbatas karena terpasang infuse :pasien hanya terbaring di tempat tidur.

B. DATA OBYEKTIF 1 Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Nadi Suhu RR 2 Pemeriksaan fisik a. Kepala Bentuk :mesochepal : cukup : composmentis : 88 x/menit : 38 0 C. : 24 x/menit

Rambut Kulit kepala Mata

:berwarna hitam,lurus dan juga bersih :bersih tidak ada luka :sclera tidak ikterik,konjungtiva tidak anemis,tidak ada gangguan penglihatan

Wajah Hidung Telinga

:wajah bulat,simetris,tidak ada bekas luka :simetris,tidak ada polip,tidak ada cuping hidung :orikula tidak ada benjolann,fungsi pendengaran baik

Mulut Leher b. Dada Jantung

:mukosa bibir kering,rongga mulut bersih :tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Paru-paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi tambahan.

: ukuran normal simetris : tidak ada pembesaran otot jantung : bunyi resonan : irama teratur

:simetris,tidak ada retraksi dinding dada. :vocal fremitus sama kanan dan kiri :sonor pada kedua lapang paru :suara nafas vesikuler,tidak ada suara

c. Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi d. Ekstremitas Atas :Tangan kanan terpasang infuse RL 16 tpm,tidak ada luka Bawah e. Kulit f. Genetalia : tidak ada gangguan gerak :turgor kulit baik/lembab,tidak ada edema :jenis kelamin klien perempuan dan terpasang DC. : tidak ada kembung : bising usus 12 X/menit : tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hepar : timpani

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium Para Hematologi Darah Lengkap CBC Leukosit Eritrosit Haemoglobin Hematokrit MCV MCH MCHC 16.23 103 / uL 4.50 11.8 37.1 82.4 26.2 31.8 106 / uL g/dl % fl Pg g/dl 0.8 4.0 4.20 54.0 12.0 16.0 37.0 47.0 79.0 99.0 27.0 31.0 33.0 37.0 Result 15 Juni 2011/ jam 11.30 Range

Kimia Klinik Gula Sewaktu Sero Imunologi Widal Salmonela Thypi H Positif , Titer 1:160 Salmonela Thypi O Positif, Titer 1:160 Tanggal 16 Juni 2011 Pkl 11.58 WIB Urin Urin Rutin Protein Darah 1+ 1+ Negatif Negatif Negatif Negatif 98.0 mg/dl

Terapi obat Terapi tanggal 15 Juni 2011 Oral Suminal 15mg Sanmol Syrup Injeksi Cefotaxime Ranitidine Diazepam Infuse RL 16 tpm Tanggal 16 Juni 2011 Oral Suminal 15mg Sanmol Syrup Injeksi Antrain 160 mg 3x1 Stesosid 10 mg Ampi 4 x 400mg Clonidin 50 mg Furosemide 2 x 1 2x1 3 x 1 2 x 400 mg 2 x 1/4 ampul 8 mg ( bila kejang ) 2x1 3 x 1

D. ANALISA DATA

NO 1

Tgl Rabu,15 Juni 2011 DS :

Data Fokus

Masalah Hipertermi

Etiologi Proses penyakit

Keluarga Klien mengatakan klien badannya demam/panas DO : Kesadaran composmentis Mukosa bibir kering RR : 18 x/menit N : 80x/menit S :38 C

Rabu,15 Juni 2011

DS : Pasien mengatakan sesak Pola nafas tidak Kerusakan nafas DO : Terpasang Oksigen 3L RR : 24x/mnt efektif neuro muscular

Rabu,15 Juni 2011

DS :

Resiko

nutrisi intake dari yang

nutrisi tidak

Keluarga Pasien mengatakan kurang pasien tidak mau makan DO : Nafsu makan menurun Diit tidak dimakan Mukosa bibir kering BB 23 kg

kebutuhan tubuh adekuat (akibat hilangnya nafsu makan)

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Hipertermi b.d proses penyakit 2. Pola nafas tidak efektif b.d kerusakan neuromuskular 3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake nutrisi yang tidak adekuat

F. INTERVENSI No Tgl/ja m 1 Rabu, 15 Juni 2011 No. DX 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor keadaan umum 2. Observasi tanda -tanda vital 3. Berikan kompres air hangat untuk menurunkan demamnya 4. Anjurkan klien NOC NIC

keperawatan selama 2 x 24 jam masalah hipertermi dapat teratasi dengan,KH : Suhu tubuh dalam batas normal

minum air yang cukup 5. Anjurkan klien

menggunakan pakaian menyerap keringat yang

6. Kolaborasi dengan kesehatan : Pemberian cairan parenteral dan obat 2 Setelah dilakukan tindakan tim

keperawatan selama 1x 24 jam masalah pola nafas tidak efektif dapat tertasi dengan KH : Pasien mengatakan tidak sesak lagi dan tidak menggunakan alat bantu nafas 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji BB sebelum sakit dan selama sakit 2. Sajikan makanan semenarik mungkin 3. Anjurkan keluarga motivasi untuk untuk anak makan

keperawatan selama 2x 24 jam masalah resiko nutrisi kurang dari kebutuhan bias teratasi dengan.KH : Nafsu makan meningkat Mukosa bibir lembab Turgor kulit elastis

cukup(sedikit tapi sering) 4. Kolaborasi dengan tim

kesehatan :Pemberian bubur keras diit

G. IMPLEMENTASI No.DX Waktu 1 Rabu,15 Juni 2011 11.45 Memonitor keadaan umum 11.45 Memberikan kompres hangat menurunkan demamnya 11.50 Menganjurkan klien minum air yang cukup 11.55 Menganjurkan klien menggunakan pakaian menyerap keringat 12.00 Mengbservasi tanda -tanda vital 13.00 Memberikan cairan parenteral dan obat(Sanmol syrup 1 x 1. Infuse RL 16 tpm ) RR:24x/menit,N: 80x/menit,S :37,5 Obat masuk melalui oral dan injeksi yang Klien mau minum kurang lebih 200cc Klien kooperatif,menggun akan kaos air untuk Keluarga kooperatif,klien diberi kompres air hangat KU :cukup Implementasi Respon Paraf

lewat selang infuse

14.00

Mengkaji

BB

BB

awal

16 BB:16

sebelum sakit dan selama sakit 14.30 Memberikan diit bubur keras 12.10 Menyajikan makanan semenarik mungkin 12.10 Menganjurkan keluarga motivasi untuk untuk anak makan

kg,sekarang kg

Klien kooperatif

Klien mau makan porsi

Klien kooperatif,mau makan porsi.

cukup(sedikit tapi sering)

H. EVALUASI No Dx 1 Kamis,16 Juni S : Keluarga Klien mengatakan tadi pagi 2011 Jam 07.00 O: Mukosa bibir kering RR : 24 x/menit N : 80 x/menit S : 37,5C kembali kejang Waktu SOAP Paraf

A : Masalah hipertermi belum teratasi P : Ulangi intervensi 2 Kamis,16 Juni 2011 Jam 08.00 Berikan kompres air hangat untuk menurunkan demamnya Anjurkan klien minum air yang cukup Anjurkan klien menggunakan

pakaian yang menyerap keringat Klien BLPL

Kamis,16 Juni S : Klien mengatakan masih tidak nafsu 2011 Jam 09.00 O: Klien sudah mau makan tapi sedikit(1/2 porsi) A : Masalah resiko nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi Sajikan mungkin Anjurkan keluarga untuk motivasi anak untuk makan cukup(sedikit tapi sering) Klien BLPL makanan semenarik makan

DAFTAR PUSTAKA

Price SA, Lorraine M. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Klinis, Buku I, Edisi IV. Jakarta : EGC.

Wilkinson,Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarata : EGC. IOWA Outcomes Project, Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 2, 2000, Mosby

IOWA Outcomes Project, Nursing Interventions Classification (NIC), Edisi 2, 2000, Mosby

Nelson, 1992, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian 2, EGC, Jakarta

Ralph

&

Rosenberg,

2003,

Nursing

Diagnoses:

Definition

&

Classification 2005-2006, Philadelphia USA

Carpenito, rencana Asuhan dan dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, 1995, EGC, Yakarta

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. W DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMI DENGAN DIAGNOSA OBS.FEBRIS KONFULSIF DI BANGSAL INAYAH KAMAR NO 20 PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

DISUSUN OLEH : Kelompok 2

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2011

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan keperawatan pada An.G dengan masalah keperawatan hipertermi dengan diagnose medis Sruweng. obs.febris di Paviliun Anak ( C1 ), PKU Muhammadiyah

Telah disetujui pada hari/tanggal ________________

Pembimbing lahan

Mahasiswa

( ________________________)

( _____________________ )

Pembimbing Akademik

( __________________________)

BAB I PENDAHULUAN Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal. Demam yaitu suhu tubuh diatas batas normal biasa,dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu,penyakit-penyakit bakteri,tumor otak atau bakteri

(Guyton,1990)

Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan febris. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian pada asuhan keperawatan pada pasien dengan febris b. Mampu melaksanakan perencanaan pada asuhan keperawatan pada pasien dengan febris c. Mampu melaksanakan tindakan pada asuhan keperawatan pasien dengan febris d. Mampu melaksanakan evaluasi pada asuhan keperawatan pasien dengan febris

Anda mungkin juga menyukai