Anda di halaman 1dari 31

SISTEM 1 PHASA

- Berkapasitas Kecil
- Jarak Pendek
- Sederhana

Sistem Satu Phase Dengan Dua Kawat
V volt
V volt
Sekunder trafo
CT
Sistem Satu Phase Dengan Tiga Kawat
V volt
Sekunder trafo
CT
V volt
Rangkaian Satu Fasa
Komponen rangkaian satu
fasa:
>Sumber tegangan atau arus
>Impedansi (resistansi,
induktansi, kapasitansi)
>Komponen dihubungkan
seri atau paralel.

R
L
V
a b
g
V
L
V
R
I
0 60 120 180 240 300 360
10
5
0
5
10
T
V
o
deg
v (t)
Sumber tegangan menghasilkan gelombang sinus :

dimana: V
rms
adalah harga efektif sumber tegangan
e adalah frekuensi sudut fungsi sinus (rad/sec)



f adalah frekuensy (60 Hz di USA, 50 Hz di Eropa).
T adalah periode gelombang sinus (seconds).

) ( sin ) ( t V 2 t v
rms
e =
rms 0
V 2 V =
Hz
T
1
f rad/sec
T
2
f 2 = = =
t
t e
Rangkaian Satu Fasa

Harga efektif dapat dihitung

Arah tegangan diperlihatkan oleh panahdari g ke a. Hal ini
berarti selama siklus positifnya, potensial a lebih besar
daripada g.

}
=
T
0
2
rms
dt v(t)
T
1
V
R
C
V
a b
g
V
c
V
R
I
Rangkaian Satu Fasa
Arus yang mengalir juga sinusoidal


dimana: I
rms
adalah harga efektif arus.
| adalah pergeseran fasa antara tegangan & arus.

Harga efektif dapat dihitung dengan hukjum Ohm:
dimana: Z adalah impedansi
) ( sin ) t (
rms
| e = - I 2 i t
Z
V
I
rms
rms
=
Rangkaian Satu Fasa
Impedansi (dalam Ohms) adalah :

a) Resistansi (R)
b) Reaktansi Induktif


c) Reaktansi Kapasitif
L X
L
e =
C
1
X
C
e
=
Rangkaian Satu Fasa
Impedansi dari sebuah
resistor dan induktor yang
dihubungkan seri adalah :



Sudut fasanya :
Perhitungan impedansi
R

X
L
V
a b
g
V
X
L

V
R
I
| = a
X
R
tan
2 2
X R Z + =
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian Induktif
Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah
negatif.
>>>Arus tertinggal (lagging) terhadap tegangan.
R
L
V
a b
g
V
L
V
R
I
V(t)
I(t)
|
0 60 120 180 240 300 360
10
5
0
5
10
V( ) t
I( ) t
t
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian Kapasitif
Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah positif.
>>>Arus mendahului (leading) terhadap tegangan
t
R
C
V
a b
g
V
c
V
R
I
v(t)
i(t)
|
0 60 120 180 240 300 360
10
5
0
5
10
V ( ) t
I ( ) t
Rangkaian Satu Fasa
Ilustrasi arus kapasitif (leading) dan induktif (lagging).
t
v(t)
I
L
(t) lagging
I
C
(t) leading
-|
|
Rangkaian Satu Fasa
Notasi Komplek
Perhitungan-2 teknik memerlukan informasi harga
efektif (rms) dan pergeseran fasa tegangan dan arus.
Fungsi waktu digunakan untruk analisa transient.
Amplitudo(rms) dan sudut fasa dapat dihitung
menggunakan notasi komplek.
Tegangan, arus dan impedansi dinyatakan dalam fphasor
komplek.
Rangkaian Satu Fasa
Notasi Komplek
Phasor Impedansi:

Bentuk rectangular:


Bentuk eksponensial:

where:



R
Z
X
|
X j R ) X - (X j R )
C j
1
( L j R
T C L
+ = + = + + =
e
e Z
2 2
X R + = Z
)
R
X
( tan a = |
Rangkaian Satu Fasa
Notasi Komplek
Phasor impedansi:

Bentuk Polar:


R
Z
X
|
( ) ( ) | | cos Z | + | = =
|
sin j Z e Z
j
2 2
X R + = Z
) tan
R
X
( a = |
) Z ( sin X | =
) Z ( cos R | =
Rangkaian Satu Fasa
Perhitungan Daya.
Daya sesaat, adalah hasil perkalian antara tegangan sesaat
v(t) dan arus sesaat i(t).

dimana:



( ) ( ) t I 2 t V 2 i(t) v(t) t p | e e = = sin sin ) (
( ) t V 2 t v e = sin ) ( ( ) t I 2 t i | e = sin ) (
Rangkaian Satu Fasa

Bagian 1 Real Power
Harga RATA-RATA dari p(t) adalah REAL POWER. Daya inilah yang ditransfer dari
sumber ke beban.

Bagian 2 adalah Reactive Power.
Harga rata-rata reactive power adalah NOL (mengapa?):
a). Selama siklus positif daya rekatif mengalir dari generator ke beban.
b). Selama siklus negatif daya rekatif mengalir dari beban ke generator.

) ( cos I V P | =
) ( sin I V Q | =
Rangkaian Satu Fasa
Fungsi waktu Daya Sesaat
Berosilasi dengan frekuensi dua kali frekuensi dasarnya.
Kurva tergeser ke sumbu positif sehingga daerah dibawah kurva positif
>kurva dibawah kurva negatif.
Daya rata-rata yg ditransfer:

P
T
p t dt
T
=
}
1
0
( )
t
Voltage
Daya Sesaat
Daya rata-rata
Rangkaian Satu Fasa
t
t
t
t
Daya Reaktif dan Daya Nyata untuk berbagai pergeseran fasa
u = -5
o

u = -30
o

u = -60
o

u = -85
o

Q sin (2et)
P [1-cos(2et)]
p(t)
P
Q sin (2et)
P [1-cos(2et)]
p(t)
P
Q sin (2et)
P [1-cos(2et)]
p(t)
P
Q sin (2et)
P [1-cos(2et)]
p(t)
P
Rangkaian Satu Fasa
Daya Komplek
Notasi komplek dapat digunakan untuk menyatakan Daya.



FAKTOR DAYA (p.f) didefinisikan sebagai : perbandingan antara Daya Nyata
(P) dengan harga mutlak dari daya komplek (|S|).
Q P j I V S = =
( )
S
P
pf = =cos
Rangkaian Satu Fasa
SISTEM 3 PHASA
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan listrik arus bolak balik 3 fasa adalah
arus bolak balik yang terdiri dari 3 ( tiga ) keluaran fasa,
dengan bentuk sinusiode dimanan besar / nilai tegangannya
sama, frekwensi sama tetapi masing masing berbeda 1/3
periode ( 120 derajad ) , sedangkan secara fisik mempunyai
perbedaan sebesar 60, dan dapat dihubungkan secara
bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, , D).
HUBUNGAN BINTANG
Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan
menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan
antara dua terminal dari tiga terminal a b c mempunyai besar
magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap
terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut
tegangan fase atau Vf


Titik netral di-tanahkan
Tegangan 3-fasa mempunyai magnitudo yg sama.
Perbedaan fasa antar tegangan adalah 120.
Tegangan LINE to LINE berbeda dg tegangan FASA


Untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang
samaI
Line
= I
fase
I
a
= I
b
= I
c

Besar Tegangan LINE to LINE adalah 3 tegangan FASA (rms)
V
line
= 3 V
fase
= 1,73 V
fase


Vab=Van -Vbn = 3Van+30o

Vbc=Vbn -Vcn = 3Vbn -90

Vca=Vcn -Van = 3Vcn+150





HUBUNGAN SEGITIGA
Pada hubungan segitiga (delta, , D) ketiga fase saling dihubungkan
sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.
Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran
dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa
mempunyai besar magnitude yang sama, maka:
V
line
= V
fase

Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara
kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum
kirchoff, sehingga:
I
line
= 3 I
fase
= 1,73I
fase


IRS = IST = ITR = IP ; Arus phasa

IR = IS =IT = IL ; Arus saluran

VRS = VST = VTR = VL (VP) ; Tegangan
antar phasa

Bila VL adalah tegangan antar phasa dan
VP adalah tegangan phasa maka berlaku
hubungan : VL = VP IL = 3 . IP
DAYA PADA SISTEM 3 PHASA
DAYA YANG DIBERIKAN OLEH GENERATOR TIGA PHASE ATAU
YANG DISERAP OLEH BEBAN TIGA PHASA :
JUMLAH DAYA DARI TIAP-TIAP PHASA

PADA SISTEM SEIMBANG:



= SUDUT ANTARA ARUS PHASA (LAGGING) DAN TEGANGAN PHASA

P=3V
P
I
P
Cosq
P
Q=3V
P
I
P
Sinq
P
q
P
HUBUNGAN Y


HUBUNGAN A


DIMASUKKAN KE PERSAMAAN DI ATAS, DIPEROLEH :

DENGAN CARA YANG SAMA DIPEROLEH :


SEHINGGA

V
P
=
V
1
3
; I
P
= I
l
I
P
=
I
1
3
;V
P
=V
l
P = 3V
1
I
1
Cosq
P
Q= 3V
1
I
1
Sinq
P
S = P
2
+Q
2
= 3V
1
I
1
http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/01/05/981/
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/activereactiv
eandapparentpowerpaper.pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/threephasec
ircuitpaper.pdf
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/sistem-3-fasa.html

Anda mungkin juga menyukai