Anda di halaman 1dari 5

Judul : Pembuatan Larutan Pengawet Formalin dan Mengawetkan

Spesimen Meuncit

Data Diri :
Nama : Bani Nugraha
NIM : 1210702008
Smt/Kelas : II/A
Jurusan : Biologi Sains

A. Alat dan Bahan Pembuatan Larutan Pengawet Formalin :
Alat
- Kompor Gas
- Panci
- Gelas Kimia 600 ml
- Gelas Ukur 250 ml
- Gelas Ukur 100 ml
- Batang Pengaduk
- Toples kaca
Bahan
- Formalin 40 %
- Air Mineral 3,5 L
- Alumunium Foil

B. Langkah Kerja Pembuatan Larutan Pengawet Formalin :
Persiapan dan pembersihan alat yang akan digunakan
Toples yang akan di jadikan sebagai medium tempat pengawetan hewan di
bersihkan terlebih dahulu dengan sabun hingga bersih. Kemudian setelah dicuci
toples yang telah dibersihkan dikeringkan dengan tissue kemudian di rendam
dalam air mendidih selama 10 menit. Setelah itu ditiriskan dan keringkan kembali
menggunakan tissue. Toples yang telah bersih diberi label nama dan label kadar
formalin yang digunakan.
Pembuatan Formalin 10%
Pertama membandingkan kadar takaran yang akan di buat antara air dan
formalin yakni dengan perbandingan 9:1. Dengan artian bahwa 9 bagian air
terdapat 1 bagian formalin 40 % yang akan diencerkan. Setelah tercampur merata,
campuran tersebut dimasukan kedalam sebuah toples kaca dan tutup rapat dengan
alumunium foil kemudian rapatkan lagi dengan penutup toples agar formalin
yang tercampur dengan air tidak menguap ke udara bebas.
Langkah Kerja dalam Praktikum
Toples yang telah dibersihkan kemudian dimasukan air mineral kemudian
ukur berapa mililiter yang akan digunakan dengan menggunakan gelas ukur.
Kemudian hitung hingga memperoleh takaran yang sesuai dengan formalin yang
akan dilarutkan.
C. Hasil Kerja Pembuatan Larutan Pengawet Formalin :
Perhitungan
Pembuatan Larutan Formalin 10 % dari Formalin 40 %
10%

(9:1 ) = 10
bag.air bag.formalin
- Aii

x ml ml
- imalin

x ml ml
D. Pembahasan Pembuatan Larutan Pengawet Formalin :
o Pembersihan toples dilakukan agar toples tidak terkontaminasi oleh bibit penyakit
yang merusak pengawetan hewan. Dan langkah yang paling maksimal adalah
dengan perendaman pada air mendidih selama 10 menit.
o Penggunaan atau penambahan kertas alumunium foil pada penutupan toples
digunakan agar kerapatan penutup toples lebih maksimal dalam mengurangi atau
mencegah formalin menguap pada udara bebas.
o Takaran formalin dan air yang akan dicampur harus pas dan sesuai kebutuhan
yang akan di gunakan karena apabila melebihi batas kadar maka hewan yang
seharusnya di awetkan pada ketentuan yang telah dibuat akan hancur dan tidak
dapat terawetkan dengan sempurna.

A. Alat dan Bahan Mengawetkan Spesimen Mencit :
Alat
- Gelas Kimia 600 ml
- Pinset
- Toples kaca
- Jarum + Benang Jait
- Gunting
- Kaca preparat
Bahan
- Larutan Formalin 10 %
- Alumunium Foil
- Binatang mencit
- Larutan eter
B. Langkah Kerja Mengawetkan Spesimen Mencit :
Persiapkan toples yang telah berisi larutan formalin 10 % yang telah di buat
dan letakan di atas meja. Kemudian hewan yang akan di awetkanpun terlebih
dahulu di siapkan di atas meja yaitu dalam percobaan ini adalah meuncit. Meuncit
yang telah ada dijaga agar tetap utuh dengan kata lain tidak ada bagian organ yang
hilang.
Meuncit yang telah ada dimasukan kedalam gelas kimia yang berisi kertas
yang telah di basahi dengan eter, kemudian tutup rapat gelas kimia dengan
alumunium foil. Setelah itu persiapkan stopwatch untuk menghitung waktu ketika
meuncit telah terbius dengan sempurna dan catat hasilnya pada buku.
Langkah selanjutnya angkat meuncit yang telah terbius kemudian persiapkan
jarum, benang, dan kaca preparat sebagai tempat peletakan objek pengawetan.
Setelah itu bagian toraks meuncit di tusuk dengan jarum kemudian jahit dan
ikat kuat pada kaca preparat dalam keadaan telungkup. Apabila ikatan belum cukup
kuat bisa diikat di bagian kaki meuncit.
Meuncit yang telah terikat kuat pada kaca preparat kemudian di masukan
dalam keadaan berdiri pada toples yang telah berisi larutan formalin 10% .

C. Hasil Kerja Mengawetkan Spesimen Mencit :
1. Persiapan hewan yang akan di awetkan (meuncit).

2. Pembiusan meuncit dengan menggunakan eter.







Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Waktu yang diperoleh hingga meuncit pingsan atau terbius dengan sempurna
adalah 1 menit 57 detik.
3. Peletakan,penjahitan dan pengikatan meuncit pada preparat.







Tahap 1 Tahap 2
4. Penyimpanan meuncit pada toples berisi larutan formalin 10%





D. Pembahasan Mengawetkan Spesimen Mencit :
Spesimen hewan dijaga agar bagian organnya tetap utuh bertujuan untuk menjaga
keaslian hewan yang di awetkan.
Koran atau kertas yang di basahi dengan eter di dalam gelas kimia bertujuan agar
gelas kimia tidak pecah karena eter yang di tuangkan langsung pada gelas kimia
akan langsung pecah.
Ketika pembiusan wadah ditutup rapat bertujuan agar pembiusan bisa sempurna
dan tidak membahayakan orang yang melakukan percobaan karena bau dari eter
membuat mata dan hidung perih.
Toples ditutup rapat bertujuan agar formalin tidak menguap ke udara bebas dan
spesimen pengawetan tetap terjaga utuh.
Spesimen hewan yang di awetkan harus terendam semuanya dalam larutan formalin
bertujuan agar tidak ada bagian organ yang membusuk dan merusak pengawetan
hewan.
Binatang dijahit pada bagian toraks dan di ikat diatas kaca preparat yang bertujuan
untuk mengencangkan binatang agar tetap berdiri tagak saat dimasukkan ke dalam
larutan formalin 10%.

Anda mungkin juga menyukai