Anda di halaman 1dari 10

SISTEM RUJUKAN

A. Pengertian Salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah rujukan kesehatan. Rujukan kesehatan dapat disebut sebagai penyerahan

tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain. Secara lengkap Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo mendefinisikan sistem rujukan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan sakitnya. (http://sistem rujukan. Com ) Pelayanan kebidanan rujukan adalah :Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lain secara horizontal maupun vertical (http://sistem rujukan kebidanan.co.id) Sistem rujukan adalah : Suatu sistem pelayanan kesehatan dimana terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan yang timbul baik secara vertical (komunikasi antara unit yang sederajat) maupun secara horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah). (http://sistem rujukan kebidanan.co.id) B. Tujuan a. Tujuan umum rujukan : Untuk memberikan petunjuk kepada petugas puskesmas tentang pelaksanaan

rujukan medis dalam rangka menurunkan IMR dan AMR (http://sistem rujukan kebidanan.ci.id) b. Tujuan khusus rujukan Meningkatatkan kemampuan puskesmas dan peningkatannya dalam rangka menangani rujukan kasus resiko tinggi dan gawat darurat yang terkait dengan kematian ibu marternal dan bayi Menyeragamkan dan menyederhanakan prosedur rujukan di wilayah kerja puskesmas.(http://sistem rujukan kebidanan. Co.id ) C. Macam-macam System Rujukan 1) Menurut Tata hubungannya,

Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk

Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).

2) Menurut Lingkup pelayanannya, Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah. Rujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja keklinik sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja) . (http://peningkatan system

rujukan.co.id)

D. Faktor-Faktor Penyebab Rujukan Pada Ibu a. Riwayat bedah sesar b. Perdarahan pervaginam c. Persalinan kurang bulan d. Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang pecah e. Ketuban pecah lebih dari 24 jam f. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan g. Ikterus h. Anemia berat i. Tanda /gejala infeksi j. Pre-eklampsia /Hipertensi dalam kehamilan k. Tinggi fundus 40 cm/lebih l. Gawat janin m. Primapara dalam fase aktif kala I persalinan dan kepala janin masuk 5/5 n. Presentasi bukan belakang kepala o. Presentasi ganda (mejemuk) p. Kehamilan ganda (gemelli) q. Tali pusat menumbung r. Syok. ( asuhan persalinan normal dan inisiasi menyusui dini,buku acuan . Jakarta. 2008) E. Kegiatan Rujukan a. Rujukan dan Pelayanan Kebidanan Kegiatan ini antara lain berupa : 1. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap. 2. Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan, dan nifas 3. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialis. 4. Pengiriman bahan laboratorium b. Pelimpahan Pengetahuan dan Keterampilan

Kegiatan ini antara lain : 1. Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah perifer untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita, diskusi kasus, dan demonstrasi. 2. Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah ke rumah sakit yang lebih lengkap dengan tujuan menambah pengetahuan dan keterampilan. c. Rujukan Informasi Medis Kegiatan ini antara lain berupa : 1. Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim. 2. Menjalin kerjasama pelaporan data-data medis.( rosdiana.SSt. asuhan neonates bayi dan balita. Polewali mandar.2009 ) F. Jalur Sistem Rujukan a. Kader dan dukun bayi b. Posyandu c. Pondok bersalin/bidan desa d. Puskesmas pembantu e. Puskesmas rawat inap f. Rumah sakit kabupaten Klas D/C (http://sistem rujukan kebidanan.co.id) sedangkan Alur rujukan kasus kegawat daruratan : 1. Dari Kader Dapat langsung merujuk ke : a. Puskesmas pembantu b. Pondok bersalin atau bidan di desa c. Puskesmas rawat inap d. Rumah sakit swasta / RS pemerintah (http://sistem rujukan kebidanan.co.id ) 2. Dari posyandu Dapat langsung merujuk ke : a. Puskesmas pembantu b. pondok bersalin atau bidan di desa

Skema system rujukan

Rumah sakit tipe A

Provinsi

Rumah sakit tipe B

Kabupaten

Rumah sakit tipe C dan D

Kecamatan

Puskesmas/balkesmas

Kelurahan

Puskesmas pembantu

Dokter praktek swasta Bidan praktek poliklinik

Posyandu

Posyandu

Posyandu

Posyandu

Masyarakat

(Martini.SST. Asuhan Kebidanan IV ( patologi Kebidanan ). Polewali Mandar .2010 ) Pelaksanaan sistem rujukan di indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan

ketiga, dimana dalam pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan di atasnya, demikian seterusnya. Apabila seluruh faktor pendukung (pemerintah, teknologi, transportasi) terpenuhi maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera tertangani dengan tepat.(http://sistem rujukan . com ) G. Langkah langkah rujukan 1) Menentukan kegawat daruratan penderita a. Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat,oleh karena itu mereka belum tentu dapat menerapkan ke tingkat kegawatdaruratan. b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembatu dan puskesmas

Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus menentukan kasus manayang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus

dirujuk.(http://sistem rujukan kebidanan.ci.id )

2) Menentukan tempat rujukan Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita. (http://sistem rujukkan kebidanan.co.id) 3) Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga Beritahu keluarga kondisi terakhir ibu ( klien ) dan jelaskan pada mereka alas an atau tujuan merujuk ibu dirujuk kefasilitas rujukan tersebut. Suami atau anggota keluarga lain harus menemani ibu ketempat rujukan. .(
2 )

4) Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju 5) Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk a. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan. b. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita tidak mungkin dikirim. 6) Persiapan penderita (BAKSOKU) Singkatan baksoku dapat digunakan untuk mengingat hal hal penting dalam mempersiapkan rujukan. B (Bidan) Pastikan ibu didampingi oleh penolong persalinan yang kompeten untuk melaksanakan kegawatdaruratan obstetric dan bayi baru lahir untuk dibawah kefasilitas rujukan.( Martini SST,Asuhan Kebidanan IV ( patologi Kebidanan), polewali mandar.2010) A ( Alat) Bawa kelengkapan alat yang diperlukan seperti : spuit,infuse set, tensi meter,steteskop, alat resusitasi bersama ibu ketempat rujukan. K (Keluarga Beritahu keluarga kondisi terakhir ibu (klien) dan jelaskan pada mereka alasan atau tujuan merujuk ibu dirujuk kefasilitas tersebut. Suami atau anggota keluarga lain harus menemani ibu ketempat rujukan. S (Surat) Berikan surat ketempat rujukan yang berisi identitas Ibu atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan, uraian hasil pemeriksaan, asuhan atau obat obatan yang telah diterima atau bayi baru lahir

O(obat) Bawa obat obat esensial pada saat mengantar ibu ke fasilitas rujukan. Obat obatan tersebut mungkin diperlukan selama perjalan merujuk.

K (Kendaraan) Siapkan kendaraan yang cukup untuk memungkinkan ibu dalam kondisi nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat.

U (Uang) Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan bahan kesehatan yang diperlukan.

H. Hal hal yang menyebabkan kegagalan proses rujukan Sistem rujukan menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses rujukan yaitu Tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait, Keterbatasan sarana, Tidak ada dukungan peraturan. Keterbatasan seorang dokter dalam mengamati efek samping obat, Tidak melibatkan farmasis,.(http://sistem rujukan .com)

Sebuah penelitian yang meneliti tentang sistem rujukan menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses rujukan yaitu tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait, keterbatasan sarana, tidak ada dukungan peraturan. (http://sistem rujukan.com)

Hingga saat ini, pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia masih terus disempurnakan hingga nantinya dapat mengakses segala kekurangannya dan merubah kekurangan itu menjadi sebuah kelebihan agar sistem yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Semoga bermanfaat.(http://sistem rujukan.com)

DAFTAR PUSTAKA

a. Martini,S.ST,Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan),Polewali Mandar: 2010 b. Rosdiana,S.ST,Asuhan Neonatus,Bayi dan Anak Balita,Polewali Mandar :2009 c. http: //Peningkatan Sistem Rujukan.com d. http:// system rujukan kebidanan e. http:// system rujukan

Anda mungkin juga menyukai