COM
@ Hak cipta oleh www.Ilmusipil.com Memperbanyak, menyalin atau menyebar luaskan artikel ini di perbolehkan dengan syarat Bukan untuk tujuan komersil
ANALISIS KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK I. TUJUAN PERCOBAAN Dari hasil pengumpulan data kekuatan hancur tekan beton, dilakukan penentuan tegangan tekanan karakteristik beton. Tegangan tekan karakteristik beton ini diperoleh dengan menggunakan rumusan statistik sebagai berikut : a. Menentukan deviasi standar benda uji : s=
(b bm)2 /( H 1)
Dimana : s b bm bm = deviasi standar = kekuatan tekan beton yang didapat dari masing masing masing benda uji ( kg/cm2 ) = kekuatan tekan beton rata rata ( kg/cm2 ) N = .b N
N = jumlah seluruh nilai hasil pemeriksaan b. Menghitung nilai kekuatan beton karakteristik dengan 5%
Ahadi
ILMUSIPIL.COM
bk = bm 1.64 s
c. Nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang diperoleh pada langkah (b) dibandingkan dengan nilai rencana. Disebut benda uji mempunyai / memenuhi persyaratan mutu kekuatan, bila nilai ada lebih besar dari rencana. Benda uji tidak memenuhi rencana atau syarat, bila mutu kekuatan yang ada kurangdari nilai rencana. II. PERHITUNGAN Kekuatan tekan rata rata :
bm =
N .b N
bm = N .b / N
2
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
145,829,776 = 25088,2795
Jadi nilai :
bm = N .b / N =
2157,392 = 308,199 7
Standard deviasi :
Ahadi
ILMUSIPIL.COM
s= (b bm) 2 (7 1) = 25088,2795 = 26,399 (7 1)
Dari hasil percobaan diatas didapatkan nilai kekuatan beton karakteristik lebih rendah dari yang direncanakan : 2649 < 350 hal ini disebabkan : Pengadukan tidak merata (manual). Penambahan air yang berlebihan sehingga mempengaruhi mutu kekuatan beton. Susunan butiran agregat kurang bagus, hal ini dapat diketahui dari grafik sieve analis. Mutu semen rendah (menggumpal). Di adakan mix design ulang karena kekuatan beton karakteristik kurang dari kekuatan beton rencana.
Ahadi
ILMUSIPIL.COM
KESIMPULAN AKHIR Setelah diadakan beberapa kali percobaan dalam suatu proses untuk pembuatan campuran beton yang dimulai dari pemeriksaan bahan / agregat sampai dengan pembuatan mix design, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Modulus agregat halus diambil antara 2,56. Modulus agregat kasar diambil antara 3,8 cm. Untuk agregat halus, kadar lumpur yang terkandung maximum 5%. Untuk agregat kasar, kadar lumpur yang terkandung maximum 1%.
Kemudian setelah dihitung seluruh kebutuhan material yang akan dipergunakan dalam pembuatan campuran beton dan adanya koreksi tentang kebutuhan jumlah air yang dibutuhkan untuk mendapatkan perencanaan beton dengan
bm = 521,6 kg/cm2
Karena didalam pelaksanaan pembuatan beton memungkinkan terdapat kekuatan yang tidak memenuhi syarat, yang besarnya diperhitungkan sebesar 5%, maka kekuatan beton karakteristik menjadi :
bk = bm 1,64 s
= 521,6 1,64 (69,03) = 408,391 kg/cm2
Ahadi
ILMUSIPIL.COM
bk
= nilai kekuatan beton karakteristik dengan 5% kemungkinan tidak memenuhi syarat.
Ahadi