A Mustofa Bisri
Surabaya
Jangan anggap mereka kalap jika mereka terjang senjata sekutu lengkap jangan dikira mereka nekat karena mereka cuma berbekal semangat melawan seteru yang hebat Jangan sepelekan senjata di tangan mereka atau lengan yang mirip kerangka Tengoklah baja di dada mereka Jangan remehkan sesobek kain di kepala tengoklah merah putih yang berkibar di hati mereka dan dengar pekik mereka Allahu Akbar ! Dengarlah pekik mereka Allahu Akbar ! Gaungnya menggelegar mengoyak langit Surabaya yang murka Allahu Akbar menggetarkan setiap yang mendengar Semua pun jadi kecil
Semua pun tinggal seupil Semua menggigil. Surabaya, O, kota keberanian O, kota kebanggaan Mana sorak-sorai takbirmu yang membakar nyali kezaliman ? mana pekik merdekamu Yang menggeletarkan ketidakadilan ? mana arek-arekmu yang siap menjadi tumbal kemerdekaan dan harga diri menjaga ibu pertiwi dan anak-anak negeri. Ataukah kini semuanya ikut terbuai lagu-lagu satu nada demi menjaga keselamatan dan kepuasan diri sendiri Allahu Akbar ! Dulu Arek-arek Surabaya tak ingin menyetrika Amerika melinggis Inggris Menggada Belanda murka pada Gurka
mereka hanya tak suka kezaliman yang angkuh merejalela mengotori persada mereka harus melawan meski nyawa yang menjadi taruhan karena mereka memang pahlawan Surabaya Dimanakah kau sembunyikan Pahlawanku ?