Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah diberikan

kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan tema Konsep model Betty Neuman . Teori membantu menyediakan ilmu pengetahuan untuk memperbaiki praktek dengan menguraikan, menjelaskan, mempredikdsi dan mengontrol fenomena. Banyak teori memiliki keuntungan yaitu memungkinkan perawat untuk mencocokakan pemikiran dan gaya penalaran dengan teori yang paling cocok. Perawat praktic memandang teori keperawatan sangat rumit dan tidak berhubungan dengan dunia nyata keperawatan. Teori keperawatan harus dipandang sebagai pendukung dan pemandu praktik dan harus dikomunikasikan dalam cara yang menarik perhatian perawat yang harus mengaplikasikan. Salah satu teori konsep keperawatan adalah teori model Neuman. Model ini didasarkan pada pada hubungan individu terhadap stress, reaksi trhadap stress dan factor-faktor rekonstitusi ( kondisi adaptasi terhadap stressor) yang sifatnya dinamis. Model keperawatan neuman telah diterima secara luas oleh komunitas keperawatan, secara nasional dan internasional. Model ini dapat diterapkanpada beragam tatananpraktik keperawatanyang melibatkanindividu, keluarga, kelompok dan komuitas. Kami harap makalah ini akan dapat membantu kita dalam memahami teori model konsep Neuman dan mencoba dalam tatanan keperawatan. Kami mengharapkan masukan dan saran dalam penyempurnaan makalah ini.

Tim Penyusun Kelompok I

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang menjelaskan tentang teori-teori model konseptual keperawatan. Paradigma menjelaskan 4 unsur utama yang mendasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan. Perawat harus mampu memahami model konseptual ini didalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu teori model konseptual keperawatan adalah System Model Neuman dimana beliau menyampaikan bahwa manusia sebagai suatu system. Betty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian tidak jauh dari Lowell,Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermaksud untuk membangun desanya Ohio dan menjadikan latar belakang pada rasa pada kebutuhan penduduk desanya. Betty Neuman pertama kali memperoleh pendidikan pada People Hospital School of Nursing sekarang General Hospital Akron di Akron, Ohio tahun 1947. kemudian ia pindah ke Los Angles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California ia memegang jabatan penting di Staff Keperawatan Rumah Sakit. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Universitas of california di Los Angles dengan jurusan Psikologi. Dia menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957. Pada tahun 1966 dia mendapat gelar Master dibidang Kesehatan Mental, konsultan kesehatan masyarakat pada University of California ia melanjutkan Program Administrasi Pendidikan Tinggi di Ohio University. Dr. Neuman terus menjalankan tugasnya dengan mednjadi wakil tingkat international untuk sekolah keperawatan dan sebagai perwakilan latihan pengangkatan model keperawatan. B. RUMUSAN MASALAH Bagaimana aplikasi konsep model keperawatan Betty Neuman? C. TUJUAN Makalah ini dibuat dengan tujuan :
a. Memahami dengan benar model konsep keperawatan menurut Neuman b. Menganalisis konsep baik kelebihan maupun kelemahannya. c. Mampu menganalisa contoh model konsep model keperawatan Betty Neuman.

BAB II TINJAUAN TEORI A. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbanga dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
B. Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman

Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini. C. Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman. Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep Healt care system yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka. Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah : 1. Tekanan Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan tekanan yaitu :
a. Intar Personal : secara individu atau perorangan. b. Inter Personal : antara individu yang satu dengan yang lain c. Ekstra Personal : di luar individu

Neuman tentang

2. Struktur Pokok Sumber Energi Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas. 3. Tingkat Ketahanan

Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan. 4. Garis Normal Pertahanan Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal. 5. Gangguan Pertahanan Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan. 6. Tingkat Reaksi Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan. 7. Intervensi Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul. 8. Tingkat-Tingkat Pencegahan Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer : sebelum terjadi tindakan b. Pencegahan sekunder : ketika terjadi tindakan c. Pencegahan tersier : adaptasi atau pengaruh kerusakan

9. Penyesuain Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan ekstra personal. Faktor yang perlu di perhatikan adalah : a. b. c. d. Fisiologi individu. Psikologi individu Sosial cultural Perkembangan individu

D. Asumsi Teori Model Betty Neuman Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap tekanan yaitu : 1. Manusia Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. 2. Lingkungan Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien. 3. Sehat Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.

4. Keperawatan Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah. Hubungan antara keempat konsep sentral. Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan . Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam system. Empat metaparadigma konsep keperawatan saat ini dan semuanya digunakan dalam fungsi keperawatan
E. Bentuk Logika Teori Model Neuman

Bentuk Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman selama ia bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.
F. Model Betty Neuman Dalam Intervensi Keperawatan

Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi

Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.

b Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi

Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :


a. Deteksi dini gangguan kesehatan. Misalnya deteksi tumbuh kembang balita,

keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling

pra nikah
3. Intervensi yang bersifat kuratif

Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.


4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif

Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

G. ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN KONSEP


1.

Kekuatan
a. Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua

penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan tantangan untuk pertimbangan.
b. Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area keperawatan,

pendidikan dan pelatihan keperawatan


2.

Kelemahan
A. Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk

profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.


B. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan

belum ada perbedaan yang jelas.


C. Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat-klien, padahal

hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan.

BAB III APLIKASI MODEL KONSEP PROSES KEPERAWATAN BERDASARKAN MODEL SISTEM

Penilaian: Langkah pertama Neuman dari proses keperawatan sejalan dengan penilaian dan diagnosis keperawatan dari proses keperawatan enam fase. Menggunakan model sistem dalam tahap penilaian dari proses keperawatan perawat berfokus pada mendapatkan klien data base yang komprehensif untuk menentukan keadaan yang ada reaksi kesehatan dan aktual atau potensial terhadap stresor lingkungan.

Diagnosis keperawatan - sintesis data dengan teori juga menyediakan dasar untuk diagnosis keperawatan. Pernyataan diagnostik keperawatan harus mencerminkan kondisi seluruh klien. Hasil identifikasi dan perencanaan - itu melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan klien atau penerima perawatan. Tujuan keseluruhan dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak di luar saat ini.

Implementasi - tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan persepsi pengasuh dan kemungkinan untuk kompetensi fungsional di lingkungan. Menurut evaluasi langkah ini menegaskan bahwa perubahan diantisipasi atau diresepkan telah terjadi. Berbagai tujuan langsung dan jangka disusun dalam kaitannya dengan tujuan jangka pendek.

Evaluasi - evaluasi adalah perubahan diantisipasi atau diresepkan telah terjadi. Jika tidak memenuhi tujuan yang direformasi.

PENGKAJIAN A. IDENTITAS Nama Usia Jenis Kelamin Status B. KELUHAN Informasi yang dikumpulkan dari pasien dan istrinya. Pasien menderita sakit perut yang parah skala 7, mual, muntah, sklera ikhterik, nafsu makan berkurang (kurang dari 3x sehari) dan penurunan berat badan (8kg dengan dalam 4 bulan). Pasien didiagnosis memiliki karsinoma periampula satu minggu sebelumnya. Pasien menjalani PROSEDUR-Pancreato duodenectomy operasi prosedur Whipple yaitu pada 27/3/08. Psikologis terganggu tentang penyakitnya. Pasien depresi dan tidak berinteraksi. Pasien terganggu oleh pikiran bahwa ia : Tn. AM : 66 tahun : Pria : Pernikahan menikah

menjadi beban bagi anak-anaknya karena harus di rawat di rumah sakit. Terdapat pitting edema di daerah pergelangan kaki, dan bertambah di malam hari dan tidak akan berkurang dengan meninggikan kakinya. Pasien memiliki riwayat BPH beberapa bulan yang lalu (2008 Januari) dan menjalani operasi TURP pada 17 Januari. Ia masih mengalami kesulitan BAK. Pasien memiliki riwayat Diabetes sejak 28 tahun terakhir dan selama 4 tahun terakhir dia baru mendapatkan injeksi H. Insulin (4U-0-0). Hal ini menambahkan penderitaan pasien tentang kesehatannya. Pasien adalah pensiunan guru sekolah, hidup dengan anaknya dan keluarganya. Aktif di gereja dan berpartisipasi dalam pertemuan kelompok masyarakat yaitu politik lokal. Memiliki pasangan dan keluarga mendukung. Tidak memiliki kebiasaan merokok atau minum. Menghabiskan waktu luang dengan membaca surat kabar, menonton TV, menghabiskan waktu dengan anggota keluarga dan kerabat. Pengkajian dari perawat didapatkan pasien kelelahan. Mengalami penurunan berat badan (8 kg berat badan dengan dalam 4 bulan). Kesulitan BAK dan edema ekstremitas bawah. Pasien depresi. Pasien mengalai nyeri akut pada lokasi yang dilakukan pembedahan skala 7. Mual dan muntah sebelum dan sesudah operasi. Pasien cemas terhadap pemulihan dan prognosis penyakit dan cemas terhadap modifikasi gaya hidup yang harus diikuti. C. PEMERIKSAAN FISIK

Tinggi-162 cm Berat - 42 kg S : 37 C, N : 74x/menit, RR : 16x/menit TD : 130 / 78 mm Hg Visus mata normal. Konjungtiva anemis. Pupil bereaksi terhadap cahaya. Terdapat edema di atas pergelangan kaki kiri Pasien memiliki keluhan mual, muntah, nafsu makan berkurang. Bising usus berkurang 5x/menit. Perut tidak bisa di palpasi karena adanya sayatan bedah. Pasien melakukan aktivitas dengan bantuan alat dan orang lain Paien telah mendapatkan imunisasi hepatitis sekitar 8 tahun yang lalu Pasien mengatakan bahwa tidur berkurang karena rasa sakit dan karena lingkungan bising.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
A Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi post operasi

Tujuan : Nyeri pasien berkurang (dari skala 7-5) Tindakan Keperawatan Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier

Menilai keparahan nyeri dengan menggunakan skala nyeri Periksa situs bedah untuk setiap tanda-tanda infeksi atau komplikasi Mendukung daerah dengan bantal tambahan untuk memungkinkan alignment normal dan untuk mencegah beban Menangani area lembut. Hindari penanganan yang tidak perlu karena hal ini akan mempengaruhi proses penyembuhan ramping daerah sekitar sayatan bedah dan melakukan rias di tempat sayatan untuk mencegah segala bentuk infeksi Menyediakan tindakan non-farmakologis untuk menghilangkan rasa sakit seperti aktivitas pengalihan yang mengalihkan pikiran pasien. Mengelola obat nyeri sesuai resep oleh klinik rasa sakit untuk meringankan keparahan nyeri. Jaga tubuh pasien bersih untuk menghindari infeksi

Ajarkan pasien tentang teknik relaksasi dan membuatnya untuk melakukannya Dorong pasien untuk mengalihkan pikirannya dari rasa sakit dan untuk terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan seperti mengambil dengan orang lain Jangan biarkan pasien untuk melakukan aktivitas berat. Dan menjelaskan pada pasien mengapa aktivitas tersebut kontraindikasi. Libatkan pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan sendiri dan memberikan dukungan psikologis yang positif Memberikan perawatan pencegahan primer ketika pernah diperlukan.

mendidik klien tentang pentingnya kebersihan dan mendorong dia untuk menjaga kebersihan pribadi yang baik. Libatkan anggota keluarga dalam perawatan pasien Mendorong kerabat untuk bersama klien dalam rangka memberikan kesejahteraan psikologis kepada pasien. Mendidik anggota keluarga tentang langkah-langkah manajemen rasa sakit. Memberikan langkahlangkah pencegahan primer dan sekunder untuk klien bila diperlukan.

Evaluasi - Pasien diucapkan bahwa rasa sakit berkurang dan mendapat skor skala nyeri juga adalah nol. Ekspresi wajahnya juga mengungkapkan bahwa ia mendapat bantuan dari rasa sakit. II. DIAGNOSA KEPERAWATAN Aktivitas terkait dengan kelelahan sekunder untuk nyeri pada situs operasi intoleransi, dan pembatasan diet Hasil / tujuan : Klien akan mengembangkan tingkat yang tepat dari aktifitas yang bebas dari kelelahan yang berlebihan, sebagaimana dibuktikan oleh tanda vital normal & pemahaman diucapkan manfaat dari peningkatan bertahap dalam kegiatan & olahraga. Tindakan Perawatan Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier

Berikan oksigen scr adekwat Instruksikan klien untuk menghindari kegiatan yang menyebabkan kelelahan ekstrim Menyediakan artikelartikel yang diperlukan dekat sisi tempat tidur pasien. Membantu pasien dalam ambulasi awal Memantau klien respon dengan kegiatan dalam rangka untuk mengurangi ketidaknyamanan. Menyediakan makanan bergizi kepada klien. Hindari tekanan psikologis kepada klien. Beritahu anggota keluarga untuk bisa bersamanya. Jadwal waktu istirahat karena membantu untuk meringankan kelelahan

Instruksikan klien untuk menghindari kegiatan yang menyebabkan kelelahan ekstrem. Saran klien untuk melakukan latihan untuk memperkuat ekstremitas & mempromosikan kegiatan Beritahu klien untuk menghindari kegiatan seperti mengejan pada tinja dll Ajarkan klien tentang pentingnya ambulasi dini dan membantu pasien dalam ambulasi awal Ajarkan latihan mobilitas yang sesuai untuk pasien untuk meningkatkan sirkulasi

Dorong klien untuk melakukan latihan mobilitas Beritahu anggota keluarga untuk menyediakan makanan bergizi dalam interval yang sering Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya kesejahteraan psikologis dalam pemulihan. Memberikan perawatan tingkat dasar dan menengah jika perlu.

Evaluasi - Pasien diucapkan bahwa tingkat aktivitas membaik. Dia mampu melakukan beberapa kegiatan dengan bantuan. Kelelahan lega dan pasien terlihat jauh lebih aktif dan interaktif. DIAGNOSA KEPERAWATAN-III Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya rias, nyeri di situs sayatan bedah Hasil / tujuan: Pasien akan meningkat mobilitas fisik yang dibuktikan dengan berjalan dengan dukungan minimum dan melakukan kegiatan dalam batas. Perawatan aksi s Pencegahan primer

Pencegahan sekunder

Pencegahan tersier

Berikan latihanlatihan aktif dan pasif untuk semua ekstremitas untuk meningkatkan otot dan kekuatan. Membuat pasien untuk melakukan latihan pernapasan yang akan memperkuat otot pernapasan. Pijat ekstremitas atas

Memberikan penguatan positif bahkan untuk perbaikan kecil untuk meningkatkan frekuensi aktivitas yang diinginkan. Ajarkan latihan mobilitas yang sesuai untuk pasien untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah

Mendidik dan mendidik klien dan keluarga tentang perawatan pasien dan pemulihan Dukungan pasien, dan keluarga ke arah pencapaian tujuan Mengkoordinasikan aktivitas perawatan dengan anggota keluarga dan disiplin lain seperti fisioterapi. Ajarkan pentingnya

dan bawah yang membantu untuk meningkatkan sirkulasi.

Menyediakan artikel dekat pasien dan mendorong melakukan kegiatan dalam batas-batas yang mempromosikan perasaan kesejahteraan.

kontraktur Memobilisasi pasien dan mendorong dia untuk melakukannya bila memungkinkan Memotivasi klien untuk terlibat dalam kegiatan perawatan sendiri Memberikan langkah-langkah pencegahan primer bila diperlukan

menjadi baik psikologis yang mempengaruhi pemulihan fisik secara tidak langsung

Memberikan langkahlangkah pencegahan primer bila diperlukan

KESIMPULAN Model Sistem Neuman bila diterapkan dalam praktek keperawatan membantu dalam mengidentifikasi stresor pribadi interpersonal, intrapersonal dan tambahan Pak AM dari berbagai aspek. Hal ini sangat membantu untuk memberikan perawatan secara komprehensif. Aplikasi teori ini mengungkapkan seberapa baik, intervensi pencegahan primer sekunder dan tersier dapat digunakan untuk memecahkan masalah di klien. REFERENSI
1. Alligood MR, Tomey Sebuah Teori Keperawatan M.: Pemanfaatan & Aplikasi .

3 rd ed. Missouri: Mosby Publikasi Elsevier; 2002. 2. Tomey PM, Alligood. MR. Keperawatan teori dan pekerjaan mereka. (Ed 5.).Mosby, Philadelphia, 2002 George JB Teori Keperawatan:. Basis untuk Praktik Perawatan Profesional, 5th ed. New Jersey: Prentice Hall; 2002.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan memperhatikan faktor-faktor : 1. Tekanan 2. Struktur pokok sumber energi 3. Struktur ketahanan 4. Garis normal pertahanan 5. Gangguan ketahanan 6. Intervensi 7. Tingkat-tingkat pencegahan 8. Penyusunan kembali B. Saran Mengingat permasalahan kesehatan mental (stress) perlu kita ketahui beberapa konsep yang membahas permasalahan kesehatan mental. Sebagai perawat ada baiknya kita harus tahu tindakan apa yang harus kita berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan adanya tekanan terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.

DAFTAR PUSTAKA Asmadi . 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC Hidayat, Aziz Halimul. 2004 . Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba Medika Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company Perry and Potter. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi VII. Jakarta : EGC Kozier, et all. 2007. Praktik Keperawatan Profesional : Konsep & Perspektif. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai