Namun kini paradukun sudah ganti wajah. Mereka tidak mau lagi
disebut "dukun". Padahal mereka tetap melakukan perdukunan,
namun bersembunyi di balik sorban atau jubah mereka. Maka
bertebaranlah dukun-dukun yang berkedok sebagai "kiyai" atau
"ustadz", dan "orang pintar" sehingga muncullah istilah "dukun
islami". Sungguh mereka adalah racun di dalam Islam. Mereka
mengelabui kaum muslimin dengan lahiriah mereka, sehingga
masyarakat menyangka hal itu termasuk bagian dari syariat islam.
Padahal Islam sangat jauh dari hal tersebut.
Bagaimana mungkin kita mempercayai orang-orang seperti ini; dia
mengaku mengetahui perkara gaib dan mampu menolak bala, padahal
orang yang paling mulia di muka bumi ini, sekaligus Rasul yang paling
mulia tidak mengetahui perkara tersebut. Apakah mereka (para dukun)
lebih baik dari pada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-? Allah
-Ta’ala- memerintahkan Rasul-Nya untuk menyatakan kepada
ummatnya,
. Allah -Ta’ala- telah menyatakan bahwa tidak semua para rasul Allah
perlihatkan kepadanya perkara gaib, tapi Allah memilih sebagian
rasul-rasul yang diridhoi-Nya saja. Allah -Tabaraka wa Ta’ala-
berfirman,
"(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak
memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali
kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya". (QS. Al Jin:
26-27)
Jadi para dukun yang mengaku mengetahui perkara gaib telah
bersikap lancang terhadap Allah Yang Maha Mengetahui Perkara Gaib.
Hanyalah Allah yang mengetahui perkara gaib. Tak ada makhluk yang
mengetahui perkara gaib, baik ia malaikat ataupun nabi, apalagi selain
keduanya. Kalaupun ada nabi atau malaikat yang tahu perkara gaib,
maka itu hanyalah setitik diantara perkara gaib yang Allah wahyukan
kepada mereka. Jadi, pada asalnya mereka tak tahu perkara gaib!!
Nah, tentunya para normal dan dukun lebih tidak mungkin lagi
mengetahui perkara gaib. Fa’tabiruu ya ulil albab…
http://almakassari.com/?p=187