Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN SEJARAH ARAB

Drs. H. AMINULLAH, MA Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Arab Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN Sastra adalah suatu bahasa yang tetap dianggap sebagai bahasa yang tersulit untuk dicerna, sebab bahasa ini akan menterkaitkan antara komponen-komponen ilmu bahasa Arab yang lainnya. Namun jika dipelajari dengan penghayatan yang tinggi serta dihubungkan pula kepada kegunaannya dari sisi ilmu-ilmu bahasa , jelas akan mendatangkan kenikmatan tersendiri dan dapat memperkaya dan mempertajam mata bathin manusia, sehingga menimbulkan dampak kehidupan yang baik dan dapat mengusir kejenuhan untuk mempelajarinya. Bangsa Arab sangat suka pada keindahan bahasa. Sejak zaman Jahilyah mereka teal terbiasa bersyair untuk berkomunikasi, menceritakan perjalanan mereka di Padang pasir , menceritakan keindahan alam, mengobarkan semangat perjuangan, menerangkan kejadian-kejadian penting dan nasihat-nasihat sesama mereka dan untuk anak-anak mereka. (Yunus Ali Muhdar dan H. Bey Arifin, 1983 :18) Sastra Arab ini teal tersebar keseluruh pelosok dunia dengan beragam bentuk syairnya, sejalan dengan perkembangan bangsa Arab dan penyebaran agama Islam. Sastra yang dalam bentuk syair-syair tersebut banyak dituliskan dalam buku-buku kemudian dihafalkan.

2002 digitized by USU digital library

BAB

II

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian tentang sastra adalah suatu kajian yang pelik dan rumit, hal ini selalu diungkapkan oleh orang-orang yang belum mengenal selukbeluk kesusastraan. Pernyataan di ats dapat dikatakan benar karena bahasa yang terangkai dalam hasil karya sastra, kebanyakan bukanlah bahasa yang lugas, yang dapat dimengerti langsung oleh khalayak pembaca atau pendengar sesuai dengan buah pikiran si pengarang atau penyair. Akan tetapi terasa lebih sulit jika yang dikaji tersebut adalah kesusastraan asing, dalam hal ini penulis mengambil suatu misal yakni kesusastraan arab yang ingin dikaji dan difahami oleh orang-orang Indonesia. Sastra Arab erat sekali hubungannya dengan bahasa Arab, bahasa Arablah sebagai jalan satu-satunya untuk memahami arab tersebut. karena sastra

Al-Quran dan Hadis Nabi sebagai sumber dari agama Islam dan peradaban Islam adalah seratus persen bernilai sastra, yang tidak dapat diresapi kandungan maknanya sedalam-dalamnya kecuali dengan pengetahuan yang cukup tentang sastra Arab. Sebab itu sastra Arab harus dipelajari oleh kaum muslimin , lebih-lebih para pelajar dan mahasiswa Islam, para guru, muballigh, serta para ulama dan cendikiawan muslim. Maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimanakah cara terbaik untuk mengenal dan mengetahui seluk-beluk sastra Arab ? Sebagai langkah awal penulis mencoba mengambil suatu inisiatif untuk memaparkan Perkembangan Sastra Arab dalam karya ilmiah ini.

BAB Selain ilmiah 1. 2. 3.

III

TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

dari pengembangan tugas Tri Darma Perguruan Tinggi , karya ini mempunyai tujuan khusus di antaranya : Memperkenalkan seluk-beluk sastra Arab. Mengungkapkan keterkaitan satra Arab dengan sejarah. Menambah khazanah ilmu pengetahuan mahasiswa Program Studi Bahasa Arab khususnya dan para pencinta bahasa Arab umumnya tentang perkembangan sastra Arab.

Adapun manfaat karya ilmiah ini antara lain : 1. Dapat memberikan gambaran tentang sejarah perkembangan sastra Arab. 2. Mempertajam kepekaan terhadap pengembangan sastra Arab 3. Dapat dijadikan sumber bagi para peneliti di bidang ilmu sastra ataupun sejarah.

2002 digitized by USU digital library

BAB

IV

METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu mengamati dan memahami bahan-bahan yang dikumpulkan yang berhungan dengan obyek yang ditulis. Kemudian dipaparkan dan dibahas berdasarkan pada penjelasan tertentu, selanjutnya dilakukan inventarisasi dan diklasifikasikan menurut ragam yang diteliti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini adalah : 1. Mengumpulkan data dari berbagai referansi atau sumber yang menunjang tercapainya hasil tulisan yang diharapkan. 2. Mengumpulkan buku-buku rujukan yang berhubungan dengan bidang yang ditulis. 3. Data yang telah dipilih dan ditetapkan sebagai bahan tulisan kemudian dianalisis dan diklasifikasikan yang selanjutnya diseleksi. Kemudian hasil seleksi disusun klembali dan dituangkan dalam tulisan yang merupaka hasil karya ilmiah.

BAB

PERKEMBANGAN SASTRA ARAB

5.1 Asal-Usul Bangsa Arab Sebelum mengulas tentang bahasa dan sastra Arab maka terlebih dahulu penulis akan mengemukakan penjelasan yang menyangkut bangsa Arab. Di zaman kepesatan ilmu pengetahuan sekarang ini, mempelajari asalusul dan sumber suatu bahasa menjadi jenjang yang terpenting untuk menyelidiki dari mana asal-usul suatu bangsa dan pertaliannya dengan bangsa lain. Para ahli menyelidiki bahasa Arab yang dibandingkan dan dikaitkan dengan bahasa Ibrani, Asyur, Babil, dan Punisia, nyatalah bahwa bangsa-bangsa tersebut berdekatan dan mempunyai perawakan yang sama. Seperti berambut hitam, berjanggut tebal, dengan warna kulit hitam, dan ciri-cir kgusus lainnya, maka berdasarkan biologi dan antropologi bangsa Arab itu termasuk golongan bangsa Saam (Sematen). Goustav le Bon berkata bahwasanya beberapa waktu yang lampau bangsa Arab itu teal ada, ahli-ahli yang menyelidiki dan menggali pembendaharaan bumi teal mendapatkan bukti-bukti bahwa bangsabangsa manusia yang hidup di zaman besi, mempunyai bentuk badan yang hampir sama.

2002 digitized by USU digital library

Jurji Zaidan, ahli penyelidik yang termasyhur itu berkata : Saler dan Rebber berkata , bahwa asal-usul kediaman bangsa Arab Saam itu adalah semenanjung Arabia sendiri. Jelasnya asal-usul bangsa Arab itu ialah bangsa Saam. Bangsa Arab terbagi kepada tiga bahagian, yaitu : Arab Baidah, Arab Aribah, dan Arab Mustaribah. Abul Fidaa menyebutkan : Bangsa Arab itu terbagi tiga bahagian, yaitu Arab Baidah , Aribah dan Mustaribah. Adapun Arab Baidah yaitu, bangsa Arab di zaman purba kala, yang riwayatnya tidak dapat dipertahankan lagi, hanya bekasnya saja yang tinggal, mereka adalah kaum Stamud dan kaum Aad. Semua ini tidak dapt diselidiki lagi karena sudah musnah. Keturunan Bani Kahtan yang kemudian menjadi Arab Mustaribah yaitu, bermula dari kedatangan Nabi Ibrahim ke tanah Arab bersama istrinya Siti Hajar dan anak laki-lakinya Ismail, kemudian Ismail menikah dengan perempuan bangsa Arab, maka keturunannyalah yang menjadi Arab Mustaribah artinya keturunan lain yang teal menjadi bangsa Arab. Kaum Kahtan itu menimbulkan pula dua keturunan besar yaitu Himyar menyebar ke Syirhr, Daumatul Jandal, Tabuk, dan pinggiran Syam sebahagian lagi bermukim di sebelah selatan Hijaz. Kaum Kahtan tersebar pula ke beberapa daerah, yaitu disebut dengan Banu Azad, Thai, Huzhaj, Hamdan , Kindah, Murad dan Inmar. Dari kabilah Azad itulah keturunan dari raja-raja Ghassan yang memerintah di Syam , kemudian dari Bani Ghassan itu juga menjadi keturunan Banu Aus dan Banu Khazrat yang tinggal di Yasrib (Madinah). Menurut keterangan ahli persukuan Arab, keturunan Nabi Ibrahim sampai kepada Adnan (Bapak besar Arab Mustaribah) dan keturunan mereka selanjutnya yang sangat berkembang sampai sekarang ini di tanah Arab. (Prof. DR. HAMKA, Sejarah Umat Islam I , 1981 : 29 ). Bangsa Arab yang berkembang ini menduduki daerah yang sangat masyhur disebut jazirah Arab, atau semenanjung Arabia. Daerah ini terletak di sebelah Barat daya Benua Asia. Sebelah Utara berbatas ke negri Palestina, parkampungan Badui Syam, dan negri Irak. Di sebelah Timur berbatas dengan teluk Parsi, teluk Oman. Ke sebelah Selatan berbatasan dengan Lautan Hindia dan Teluk Aden. Ke sebelah Barat berbatasan dengan Selat Babel, Mandep, Laut Merah dan Terusan Suez. Adapun luas semenanjung Arabia itu secara keseluruhan sekitar 1.200.000 mil persegi, atau 3.000.000. kilometer . Ahli ilmu bumi R. Blanchard mengatakan sampai 3.700.000 Km.

2002 digitized by USU digital library

Tetapi kalau yang kita maksudkan dengan Jazirah Arabitu, yaitu negeri-negeri yang biasanya diduduki oleh bangsa Arab, maka perbatasan-perbatasan seperti tadi tidak akan akurat lagi, oleh karena bangsa Arab mempunyai suatu ciri kehidupan yang selalu berpindahpindah tempat. Jazirah Arab ini terkenal dengan daerah padang pasir dilengkapi dengan perbikitan di antaranya : bukit-bukit di sebelah Hejaz dan Yaman. Jejeran perbukitan Hedramaut di Selatan. Bukit Sinai kemudian perukitan yang rendah sekitar Selat Oman. Di sana terdapat tiga lembah, berada dekat Madinah dan Mekkah. Yang pertama memanjang dari Selatan ke Utara hingga sampai ke desadesa Syam. Yang kedua menuju Barat Daya sampai ke Tenggara Teluk Parsi dan ketiga sampai ke Utara teluk Parsi. Secara garis besarnya Jazirah Arab ini dapat dibagi dua yang dilihat dari kesuburan tanahnya . Yaitu sebahagian besar bahagian buminya yang tandus dan kering . Satu bahagian yang subur seperti korma , gandum, kapas dan lain-lain. Penghasilan dari negeri Arab yang terkenal adalah minyak bumi (yakni sejak Raja Ibnu Saud mengizinkan maskapai Amerika membuka pertambangan minyak terbesar di Al-Hassa). Sebagai hasil bumi selain itu adalah kopi, korma, gandum , kapas, tin, zaitun, anggur, jeruk, kacang-kacangan, dan lain-lain, di samping hasil perternakan untu, domba, kambing, dan kuda. Udara dan hawanya berbeda menurut kedudukan tanahnya. Tanahtanah yang berada di pinggiran laut amat panas dan di musim dingin sangat dingin. Daerah Nejd yang berdekatan dengan lembah dan aliran air udaranya sedang, begitu juga di daerah Yaman. Di musim rabik (musim bunga) hujan turun dan tumbuh-tumbuhan menjadi subur. Ukuran panas si Sahara sampai 43 derjat waktu siang dan 38 derajat di waktu malam. Hembusan angin dari selatan yang sangat dingin kurang disukai, tetapi hembusan angin timur yang membawa bau harum bunga-bunga dari dataran tinggi Libanon banyak mendatangkan ilham dan menggugah imajinasi penyair-penyair Arab. 5.2 Iklim Jazirah Arabia dan Pengaruhnya

Iklim dari jazirah Arabia teal penulis jelaskan dalam keterangan terdahulu, namun perlu mendapat perhatian yang khusus dalam bab ini. Bila kita ikuti gambaran jazirah daratan ini sangat mengerikan , luas itu tidak mempunyai mata yang sedikit, hampir seluruh Arabia , pasti kita dapatkan bahwa karena boleh dikatakan daratan yang air yang cukup, hanya disirami hujan tanahnya diliputi padang pasir dan

2002 digitized by USU digital library

pegunungan batu ditambah lagi dengan udara yang panas sehingga tanah yang luas sukar untuk ditumbuhi tanam-tanaman. Keadaan jazirah Arab yang demikian itu menjadikan bangsa Arab berwatak keras dan tidak pernah takut pada siapa pun kecuali hanya kepada kepala sukunya. Kesenangan mereka akan terbatas pada suku mereka saja. Seorang kepala suku hanya akan bertanggung jawab kepada anak buahnya. Oleh karena tanah Arab ini sukar untuk ditanami , maka kehidupan bangsa Arab ini pada umumnya berdagang, berpindahpindah tempat dari satu daerah ke daerah lain. Pada umumnya mereka mengadakan kafilah dagang dua kali setiap tahun yaitu ke Yaman di musim dingin dan ke Syam di musim panas dalam menempuh perjalanan itu biasanya mereka singgah di kota Mekkah baik untuk berhaji atau melengkapi perbekalan. Kisah ini terungkap dalam Al-Quran Surat Al-Quran (DEPAG. Al-Quran dan terjemahan halaman 1106). Sudah menjadi kebiasaan bagi orang Arab mengadakan pasar perdagangan musim haji di kota Mekkah lalu bertemu di arena pasar Syam dan Yaman maka di tempat-tempat tersebit timbul beberapa peradaban Arab. Watak yang keras dan teguh adalah merupakan ciri yang selalu ada ditengah-tengah percaturan dagang. Namun sebaiknya harus dimaklumi bahwa orang Arab yang berwatak keras itu menyimpan tabiat yang terpuji, seperti berani membela yang hak dan benar, teguh pada janji dan amanat , suka memuliakan tamu, suka memuliakan kaum wanita, karena itu mereka selalu memanggil kaum wanitanya dengan sebutan Luluah (permata) , Wardah (mawar), Surayyah (nama bintang), Humairah ( putih kemerah-merahan). 5.3 Perkembangan Bahasa Arab

Perkembangan bahasa Arab dapat diperhatikan dari catatan sejarah perkembangan agama Islam. Tahapan demi tahapan Agama Islam dan kerajaan Islam berkembang pesat sehingga kaum muslimin Arab dapat menaklukkan kerajaan di luar semenanjung Arabia sampai ke Cordova san Spanyol, sehingga mencapai puncak kejayaan di zaman Khalifah Abbasiyyah. Maka demikian pula halnya bahasa Arab bertambah masyhur. Bahasa Arab tidak hanya dipergunakan oleh bangsa Arab saja , tetapi mulai dipergunakan oleh bangsa lain yang teal takluk di bawak kekuasaan Islam. Kekhalifahan Islam menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi kenegaraan. Dipergunakan dalam segala bentuk kegiatan pemerintahan. Kebanggaan terhadapa agama Islam (Fakhrul Islami) membuat mereka (bangsa Arab) semakin bersemangat mengembangkan bahasanya dengan baik dan memasyhurkannya keseluruh pelosok dunia.

2002 digitized by USU digital library

Ruhul islami atau semangat keislaman mereka pada gilirannya membuat membuat mereka terlebih-lebih Ualam dan fakar muslim berinisiatif menulis berbagai macam disiplin ilmu dalam bahasa Arab, mulai dari ilmu Filsafar, Kedokteran, matematika, ilmu Politik, ilmu Astrologo, dan Astronomi, ilmu Giografi, di samping ilmu-ilmu Agama (Fikih, Tafsir, Hadis, Usul Fikih, Akhlak, Tarbiyyah atau Pendidikan, ilmu Bahasa , dan Sastra. Karya para pakar tersebut di atas ini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia kemudian menjadi buku-buku rujukan dan pegangan bagi para intelektual dan ilmuan. Satu catatan dari (Al-Badawi, Beirut. tanpa tahun) mengatakan : Ilmu Hisab (matematika) Arab masuk ke Eropah pada abad ke-13 yang dibawa oleh Leonardo de Pisa adalah perhitungan yang praktis karena mempunyai bilangan desimal ( Al-Ghubar ). Orang Arab juga menemukan angka 0 ( nol ) pertama sekali. Demikianlah secara ringkasnya sejarah bahasa Arab. 5.4 Perkembangan Sastra Arab Menurut Fase Sejarah

Umumnya bangsa-bangsa yang maju dan berkebudayaan tinggi akan mempunyai hasil karya kesusastraan dari bahasa nasionalnya. Hasil karya sastra yang ditinggalkan itu akan menjadi suatu kekayaan budaya yang bernilai tinggi yang akan dikenal oleh generasi mendatang dari sejarah kesusastraannya. Demikian pula hasil karya sejarah kesusastraan Arab. sastra Arab akan dapat dikenal dari

Sejarah kesusastraan Arab itu ialah pengetahuan yang mempelajari bahas Arab ditinjau dari segi hasil karya sastranya. Baik dari segi prosa maupun ouisinya, sejak mulai timbul dengan segala perkembangannya menurut preodesasinya. Menurut zamannya kesusastraan Arab dibagi kepada lima periode. Pembagian ini erat kaitannya dengan keadaan politik , sosial dan agama. Gambaran tentang politik, sosial dan agama serta kemajuan suatu bangsa akan terlihat dari hasil karya sastra bangsa tersebut. DR. Kamal Hasan Al Basri dalam bukunya Binau s-suratu l-fanniyatu fi l-bayani l-Arabiyyi 1987 : 148 250. Diterangkan tentang pembagian kesusastraan Arab kepada lima fase , yaitu : 1. Kesusastraan zaman Jahilaiyah Masanya mulai dua abad sebelum agama Islam lahir. 2. Kesusastraan zaman Islam. Masanya mulai lahir agama Islam sampai runtuhnya daulat Abbasiyyah 3. Kesusastraan zaman Abbasiyah

2002 digitized by USU digital library

Mulai berdirinya daulat Abbasiah sampai runtuhnya kota Baghdad di tangan bangsa Mongolia 656 H. 4. Kesusastraan zaman pemerintahan orang Turki Mulai dari runtuhnya kota Baghdad sampai timbulnya kebangkita bangsa Arab. 5. Kesusastraan Arab medern Timbulnya kesusastraan modern ini ditandai dengan timbulnya rasa nasionalisme bangsa Arab. Priodesasi kesusastraan Arab seperti di atas juga terlihat dari karya sastra Arab yang dinukilkan dalam buku Ali Jarim dan Mustafa Amin Al-Balaghatu l-Wadihatu , tanpa tahun. Karya tersebut tersebar dibeberapa halam buku secara acak. Umumnya syair-syair yang diciptakan oleh pujangga Arab itu , berkisar sekitar - Syair hamasah (menaikkan semangat). - Syair arrasa (ratapan) - Syair al-hija (makian dan kutukan) - Syair al-fikhir dan al-madah (kebanggaan dan puji-pujian) - Syair as-siyasiyah (politik) - Syair al-ulum (pengetahuan) - Syair al-ghazalah (percintaan) 5.4.1 Kesusastraan Arab zaman Jahiliyyah

Untuk mengetahui kehidupan bangsa Arab di zaman Jahiliyah dapat dilihat dari kesusastraannya. Keadaan bangsa Arab di zaman Jahiliyah sangat sukar untuk berhubungan dengan dunia luar. Hubungan mereka hanya terbatas pada satu kabilah saja. Jazirah Arabia pernah hendak dijajah oleh bangsa Parsi dan Romawi , namun penjajahan itu tidak dapat menguasai Arab secara keseluruhan , bangsa ini selalu melawan bangsa yang masuk ke daerahnya. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa kesusastraan Arab di zaman Jahiliyah mempunyai ciri kebudayaan yang khusus , belum terpengaruh oleh bangsa lain. Perekonimian mereka sangat sederhana dengan peradaban yang belum maju, maka isi kesusasatraan Arab zaman ini juga sederhana, tidak menuntut banyak pikiran untuk memahaminya. Berikut ini penulis kemukakan dari penyair Arab di masa Jahiliyah dan buah karyanya , Yaitu : Amrul Qaisy. Amruul Qaisy adalah seorang pujangga Arab yang ternama di zaman Jahiliyah , ia hidup 80 tahun sebelum Islam . Namanya menanjak naik setelah sajaknya mendapat kehormatan untuk digantungkan di dinding Kabah , sebagai muallaqat.

2002 digitized by USU digital library

Syair yang dipilih sebagai muallaqat dianggap sangat mulia karena muallaqat adalah suatau penghargaan yang teramat tinggi di masa itu namanya lebih dikenal dari penyair atau pujannag sejamannya. Buah ciptaannya teal banyak dibukukan dan direnungkan oleh pujangga di belakangnya, ditelaah dan dipelajari , dilagukan , menjadi penghibur di waktu duka dan pengisi waktu senggang, ataupun menambah ilham bagi pengarang kala bersunyi diri.


Berhenti, mari menangisi Kenangan kekasih dan rumah Di siktil liwa antara dakhul dan haumali Amruul Qaisy menghempaskan kegelisahan jiwanya kepada seorang teman akrabnya yang menyertainya, pada suatu hari melintasi rumah kekasihnya, di sebuah kampung kecil bernama Siktil Liwa terletak antara Dakhul dan Haumal dekat Nejed. Tatkala berada di dusun kecil itu ia teringat silamnya. Kemudian sajak itu disambungnya lagi akan peristiwa masa


Malam bagaikan gelombang laut melabuh tirai yang meliputiku dengan berbagai keresahan untuk mengujiku Pada bait berikutnya ia ungkapkan :


Di kala malam itu tengah memanjatka waktunya maka aku katakan padanya Hai malam yamg panjang, gerangan apakah yang menghalangimu untuk berganti dengan pagi hari walau pagi hari itupun belum tentu sebaik kamu. Dalam bait ini merasa seolah-olah malam itu sangat panjang sekali, sehingga dia mengharapkan siang segera tiba, agar keresahannya dapat berkurang.

2002 digitized by USU digital library

5.4.2 Kesusastraan Arab di zaman Islam Bila di masa Jahiliyah bangsa Arab dikenal sebagai bangsa biadab, tetapi setelah lahirnya agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. yang berpedoman Al-Quran dan Hadis, maka keadaan mereka berangsur-angsur berubah kepada suatu kehidupan yang lebih baik yang dipengaruhi oleh ketinggian bahasa Al-quran. Nabi Muhammad SAW. menghargai penyair-penyair baik yang berasal dari zaman Jahiliyah maupun tidak. Sebab penyair tersebut , pada masa permulaan Islam dipandang perlu sebagai alat perjuangan. ( H. A. Fuad Said, 1984 : 47). Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda :


Sesungguhnya sebahagian dari syair itu hikmat. Banyak penyair-penyair ternama di zaman Jahiliyah yang memeluk agama Islam, karena keyakinan yang bulat, bahkan kemudian menjadi pembela Rasul yang setia. Rasul menghargai penyair-penyair ternama tersebut dengan memberikan kedudukan yang layak. Salah satu di antaranya ialah Hasan bin Sabit yang akhirnya terkenal dengan gelar penyair Rasul. Dia memeluk agama Islam bersama kaun Anshor , setelah Rasul hijrah ke Madinah. Dia seorang sahabat nabi yang terpuji, dan mencurahkan kasih sayang kepada Rasul dan sahabat-sahabat, dia wafat pada tahun 54 H, pada masa Muawiyah. Kedatangan Islam memberikan inspirasi baru dalam gubahan syairnya. Cuplikan syairnya sebagai berikut :


Saya akan pisahkan engkau dari menarik rambut dari tepung. mereka, sebagaimana

Ini diungkapkannya untuk menagkis syair celaan penyair-penyair Quraisy yang menghina Nabi dan menentang ajarannya, mereka yang menetang Nabi itu Abdullah bin Az-zibara, Abu Sofyan bin Hars bin Abdul Muttalib, dan Amru bin Ash. Syairnya yang lain memuji Nabi :


Yang tidak Yang tiada lebih bagus dari padamu, pernah mataku melihat lebih cantik dari padamu, pernah dilahirkan wanita.

2002 digitized by USU digital library

10

5.4.3 Kesusastraan Arab dimasa Abbasiyah Keadaan pemerintah Bani Abbasiyah, (750 1517M) pemerintahan Bani Umayyah (623 750M). berbeda dengan

Lapangan kehidupan di masa pemerintahan Abbasiyah, lebih makmur dan maju, Ilmu pengetahuan Islam banyak digali di zaman ini. Maka kerajaan Bani Abbasiyah besar sekali jasanya untuk kemajuan peradaban duania Islam. Pengaruh Parsi sangat kuat , rakyatnya dapat bergembira dengan hasil cocok tanam mereka dan kemegahan kota Baghdad sebagai ibu kota kerajaannya. Sampai saat ini terkenal sebagai salah satu tempat kejayaan kebudayaan Islam. Ibu kota kerajaan itu menjadi tempat tujuan penyair. Para penyair tersebut saling berlomba untuk mendapatkan kesenangan dari raja dengan jalan memuji dan mengagungkannya. Kebolehan seperti itu akan mendapat pujian pula dari rakyat. Penyair yang ternama dikalangan raja adalah AsmaI dan kisah , di zaman Khalifah Al-Mansyur. Abu Nuwas yang dikenal dengan penyair jenaka, masyhur di masa Harunur Rasyidi. Abu Nuwas yang mempunyai nama asli Hassan bin Hanik, dilahirkan di Basyrah, dia sangat suka pada sastra sehingga ia berguru kepada Walibah di Kuffah. Setelah beroleh ilmu pengetahuan tentang syair ia pun mengembara ke Baghdad. Di kota seribu satu malam itu dia terus mencipta. Syair-syair Abu Nuwas selalu berisikan tentang cinta, wanita, dan minuman kesukaannya (khamar). Dari sini tergambarlah bahwa kehidupan di masa itu penuh dengan kebebasan dan condong kepada kemewahan dan berfoya-foya. Abu Nuwas berterus terang dalam syairnya :


Seorang bertanya kepadaku, apakah kamu hendak berhaji ? jawabku, Ya, aku akn berhaji bila kesenangan hidup Bahgdad telah lenyap Bagaimana aku akan berhaji bila aku sedang tenggelam dalam lautan ? Husin bin Dhakhak sangat suka mengabadikan pujiannya terhadap wanita, melalui syair-syairnya. Karya penyair-penyair yang sejalan dengan Abu Nuwas ini sangat kontradiksi dengan ajaran Islam, meskipun demikian masi banyak kalangan masyarakat Islam yang taat.

2002 digitized by USU digital library

11

Ketaatan itu membuat masyarakatnya. Ungkapan dalam bait syairnya :

mereka resah akan keadaan sosial keresahan itu dinyatakan Abu Attahiyah

...
Telah aku lihat tanda kehancuran, bila aku pikirkan baik dari segala kejadian yang ada dari orang perkataannya pada diri dua mahkota, (Cuplikan Syair Jauhari 5.4.4 Sastra Arab di masa Turki dan Mongolia Kehancuran kota Baghdad , menyebabkan kehancurannya pusat ilmu pengetahuan ummat Islam. penyerbuan tentara Holakokan ke Baghdad menyebabkan banyaknya para ulama dan penyair yang lari ke Syam dan Cairo, maka pada akhirnya kedua kota ini menjadi pusat Islam dan bahasa Arab. Perkembangan Syair di masa ini sangat lemah. Kegairahan penyair untu mencipta jauh berkurang dari masa sebelumnya . Bait-bait syair pada masa itu hanya ditujukan untuk mendekatkan diri pada khalik. 5.4.5 Kesusastraan Arab modern bila aku cari ketaqwaan maka akan aku dapat yang selalu cocok perbuatannya dengan dan bila ketaqwaan itu teal bercokol dengan baik seseorang, yaitu maka orang itu akan mendapatkan

mahkota

ketenangan

dan keagungan.

ini diambil dari diktat Adabu l-Arabi, Muhammad Al-

Pada akhir abad ke XVIII ketika bangsa Arab di bawah pemerintahan daulat Usmaniyah keadaannya sangat lemah. Bangsa Eropah setelah melihat keadaan ini, kembali mengulangi akspansinya ke Timur Tengah. Mereka datang tidak dengan kekerasan tetapi kedatangan ini dengan dalih untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan memperluas roda perdagangan. Pemerintahan berikutnya yang jatuh kepada Muhammad Ali ( yang semula diangkat oleh sulta Usmani menjadi Gubernur Mesir ) berusaha untuk menerima kebudayaan Barat dan hasil ilmu pengetahuan Barat, Ali tidak lagi mementingkan ilmu pengetahuan yang tidak bersangkutan dengan kepentingan pemerintah dan pembangunan, maka perkembangan di bidang sastra berkurang.

2002 digitized by USU digital library

12

Dua abad kemudian barulah muncul lagi karya sastra Arab yang baru, dan para penyair menyesuaikan diri dengan keadaan zaman modern , mereka mulai melepaskan diri dari ciri khas klasik, namun keterikatannya masih ada. Keistimewaan syair modern ini, lebih mementingkan isi dari sampiran bahasanya mudah dan sesuai dengan keadaan. Sebagai contoh adalah syair yang diungkapkan oleh, Muhammad Hafiz Ibrahim :


menyiapkan Ibu adalah sebagai sekolah yang dapat suatu kader bangsa yang tinggi. Aku tidak mengajukan : Biar kaum wanita bergaul bebas di antara kaum pria dan berkeliaran di pasar Sehingga dapat pergi ke mana saja, dengan tiada seorang yang dapat mencegahnya atau yang akan memberi nasikhat. Tidak, sekali lagi tidak aku juga tidak menganjurkan selalu ` mereka untuk selalu berhijab Namun dalam dua keadaan hendaknya mereka

berada di pertengahan, karena berlebihan dalam dua keadaan itu akan berakibat buruk Karena itu didiklah kaum putri dengan pendidikan yang baik agar mereka dalam dua keadaan dapat menjaga diri .(dari Al-Wasit. Halaman 103).

2002 digitized by USU digital library

13

BAB

VI

KESIMPULAN

Perkembangan kesusastraan suatu bangsa tidak akan dapat terlepas dari perkembangan bangsa itu sendiri. Begitu pula dengan perkembangan kesusastraan Arab , berjalan menurut priodesasi zamannya yaitu : 1. Kesusastraan Arab zaman Jahilyah. 2. Kesusastraan Arab zaman Islam. 3. Kesusastraan Arab zaman Abbasiyyah. 4. Kesusastraan Arab zaman pemerintahan Turki. 5. Kesusastraan Arab abd modern Dari gubahan syair setiap penyair yang sesuai dengan zamannya, akan tetap menggambarkan lukisan kehidupan bangsa Arab di masa itu, baik dari segi sosial, ekonomi, agama, dan politik.

DAFTAR BACAAN

- Ali Al- Muhdar Yunus dan Arifi Bey. H. 1983 . Sejarah Kesusastraan Arab . Surabaya : PT . Bina Ilmu. - Ahmad Abidi Zainal. 1979. Sejarah Islam dan Ummatnya. Jakarta : Bulan intang. - Al-Khudari Imam alih bahasa Anwar Moch. H. Ilmu Balaghah terjemahan Jauhari l-Maknun. Jakarta : Almaarif. - Jarim Ali dan Amin Mustafa. tanpa tahun. Al-Balaghatu l-wadihatu. Mekkah : Darul Maarif. - HAMKA. Prof. DR. 1975. Sejarah Umat Islam I. Jakarta : Bulan Bintang. - Hasan Basyri Kamil . 1987. Binau s-urati l-fanniyah fi l-bayani larabi. Irak : Al-majma al-alami al-Iraqi. - Said Fuad .A. H. 1984. Pengantar Sastra Arab. Medan : Pustaka Babus Salam - Marbawi Idris. Tanpa tahun. Kamus Idris Marbawi. Beirut : Darul fikri.

2002 digitized by USU digital library

14

2002 digitized by USU digital library

15

Anda mungkin juga menyukai