Anda di halaman 1dari 13

A.

BATUAN SEDIMEN KLASTIK


Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi (baik oleh angin dan air) menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan terjadi, sedimen mengalami pembatuan. Pembatuan atau lithifikasi merupakan proses terubahnya materi pembentuk batuan yang lepas (unconsolidated rock forming mineral) menjadi batuan sedimen.

Batuan Sedimen Klastik dapat dibedakan berdasarkan ukuran butirnya sebagaimana yang telah dibagi pada skala wentworth (1922) dibawah ini :

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam. . Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalmi diagenesa yakni, proses proses proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras. Proses diiagnesa antara lain: A.Kompaksi Sedimen Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat. . B.Sementasi Yaitu turunnya material material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar. . C.Rekristalisasi Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya.Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat. . D.Autiqenesis Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat,silica,klorita,gypsum,dll. E.Metasomatisme

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

Yaitu pergantian material sedimen autigenik, tanpa pengurangan volume asal.

oleh

berbagai

mineral

CIRI BATUAN SEDIMEN Pada umumnya batuan sedimen dapat dikenali dengan mudah dilapangan dengan adanya perlapisan. Perlapisan pada batuan sedimen disebabkan oleh (1) perbedaan besar butir, seperti misalnya antara batupasir dan batulempung; (2) Perbedaan warna batuan, antara batupasir yang berwarna abu-abu terang dengan batulempung yang berwarna abu-abu kehitaman. Disamping itu, struktur sedimen juga menjadi penciri dari batuan sedimen, seperti struktur silang siur atau struktur gelembur gelombang. Ciri lainnya adalah sifat klastik, yaitu yang tersusun dari fragmen-fragmen lepas hasil pelapukan batuan yang kemudian tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik. Disamping itu kandungan fosil juga menjadi penciri dari batuan sedimen, mengingat fosil terbentuk sebagai akibat dari organisme yang terperangkap ketika batuan tersebut diendapkan.

TEKSTUR BATUAN SEDIMEN KLASTIK

Pada hakekatnya tekstur adalah hubungan antar butir / mineral yang terdapat di dalam batuan. Sebagaimana diketahui bahwa tekstur yang terdapat dalam batuan sedimen terdiri dari fragmen batuan / mineral dan matrik (masa dasar). Adapun yang termasuk dalam tekstur pada batuan sedimen klastik terdiri dari : Besar Butir, Bentuk Butir, Kemas (Fabric), Pemilahan (Sorting), Sementasi, Porositas (kesarangan), dan Permeabilitas (Kelulusan).Berikut penjelasannya : 1. Besar Butir adalah ukuran butir dari material penyusun batuan sedimen diukur berdasarkan klasifikasi Wentword.

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

2. Bentuk butir pada sedimen klastik dibagi menjadi : Rounded (Membundar ), Sub-rounded (Membundar tanggung), Sub-angular (Menyudut tanggung), dan angular (Menyudut). 3. Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar dengan fragmen batuan / mineralnya. Kemas pada batuan sedimen ada 2, yaitu : Kemas Terbuka, yaitu hubungan antara masa dasar dan fragmen butiran yang kontras sehingga terlihat fragmen butiran mengambang diatas masa dasar batuan. Kemas tertutup, yaitu hubungan antar fragmen butiran yang relatif seragam, sehingga menyebabkan masa dasar tidak terlihat). 4. Pemilahan (Sorting) adalah keseragaman ukuran butir dari fragmen penyusun batuan. 5. Sementasi (Cement) adalah bahan pengikat antar butir dari fragmen penyusun batuan. Macam dari bahan semen pada batuan sedimen klastik adalah : karbonat, silika, dan oksida besi. 6. Porositas (Kesarangan) adalah ruang yang terdapat diantara fragmen butiran yang ada pada batuan. Jenis porositas pada batuan sedimen adalah Porositas Baik, Porositas Sedang, Porositas Buruk. 7. Permeabilitas (Kelulusan) adalah sifat yang dimiliki oleh batuan untuk dapat meloloskan air. Jenis permeabilitas pada batuan sedimen adalah permeabilitas baik, permeabilitas sedang, permeabilitas buruk.

Batuan Sedimen Klastik terbentuk akibat pengendapan kembali detritus atau pecahan-pecahan batuan asal, dapat berupa batuan beku, sedimen atau metamorf. Berbagai macam proses yang terjadi sebelum terbentuknya batuan sedimen klastik, diantaranya : 1. Pelapukan (Weathering) yaitu proses yang merubah ukuran dan komposisi dari batuan dan terjadi dekat permukaan bumi akibat perbedaan temperatur dan iklim.

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

2. Erosi yaitu proses yang menyebabkan hilangnya partikel (clasts) batuan dari permukaannya oleh tenaga eksogen (air, angin, atau es). 3. Deposisi yaitu proses akhir dari transportasi yang menempatkan partikel (clasts) batuan di atas permukaan bumi, dan membentuk fondasi untuk proses sedimentasi.

4. Kompaksi yaitu proses penyatuan pada material-material sedimen sehingga jarak antar material semakin dekat dan menyebabkan sedimen dapat menjadi kompak. 5. Litifikasi yaitu terjadinya proses sementasi atau perekatan pada material-material yang telah mengalami proses kompaksi membentuk batuan sedimen. Komposisi Mineral Sedimen Klastik

1. Fragmen Bagian butiran berukuran paling besar, dapat berupa: batuan, mineral, atau fosil. Wentworth telah membuat satu acuan besar butir yang dikenal sebagai skala Wentworth.

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

2. Matrik Bagian butiran yang berukuran lebih kecil dari fagmen, dan terletak di antara fragmen.

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

3. Sementasi Bahan pengikat antara fragmen dengan matrik, dapat berupa: - Semen karbonat (kalsit dan dolomit) - Semen silikat (kalsedon dan kuarsa) - Semen oksida besi (limonit dan hematit)

Jenis Perlapisan

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

1.Masif, yaitu tidak ada struktur dalam, ketebalan kurang dari 120 cm. 2. Sejajar, yaitu bidang perlapisan saling sejajar. 3. Laminasi, yaitu perlapisan sejajar dengan ketebalan kurang dari 1 cm. 4. Pilihan, yaitu perlapisan tersusun atas butiran yang berubah teratur, dari halus ke kasar pada arah vertikal. 5. Silang siur, yaitu perlapisan yang saling membentuk sudut terhadap bidang batas, akibat bekerjanya dua tenaga yang berbeda.

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

Bidang Perlapisan

Bidang perlapisan batuan sedimen klastik terbentuk akibat penggerusan, pembebanan, ataupun penguapan air, seperti: 1. Gelembur gelombang : terbentuk akibat pergerakan air atau angin.

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

2. Rekah kerut : rekahan pada permukaan bidang perlapisan akibat proses penguapan.

3. Cetak suling : cetakan akibat penggerusan media terhadap batuan dasar. 4. Cetak beban : cetakan akibat pembebanan pada sedimen yang masih plastis. 5. Jejak organisme : bekas rayapan, rangkakan, atau tempat berhenti binatang pada saat sedimentasi. Mineral-mineral tetap di sedimen klastik berasal rata-rata dari granit dengan berbagai derajat pelapukan.

Derajat pelapukan tinggi : kuarsa dan mineral lempung. Derajat pelapukan menengah : kuarsa, felspar, mika dan mineral lempung. Derajat pelapukan rendah : kuarsa, felspar, mika, piroksen dan ampibol.

Termasuk juga mineral penting lainnya yaitu zircon, rutile, hematit dan magnetit.

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

PENAMAAN BATUAN SEDIMEN KLASTIK Batuan sedimen klastik dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis batuan atas dasar ukuran butirnya. Klasifikasi ukuran butir yang dipakai dalam pengelompokkan batuan sedimen klastik menggunakan klasifikasi dari Wentword seperti yang diperlihatkan pada Tabel berikut :

Skala Ukuran Butir (Wentword) SKALA WENTWORD Ukuran Butir Nama >256 Boulder 64 256 4 64 24 1/16 2 1/256 1/16 1/256 < Cobble Pebble Granule Sand Silt Clay

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Klastik (berdasarkan ukuran dan bentuk butir)

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN KLASTIK Tekstur Ukuran Butir Klastik Gravel > 2 mm Komposisi Fragmen batuan membundar Fragmen batuan menyudut 1/16 - 2 mm Mineral kuarsa dominan Kuarsa dan felspar Kuarsa, felspar, lempung dan fragmen batuan < 1/256 mm Laminasi masif Nama Batuan Konglomerat Breksi Batupasir Kuarsa Batupasir Arkose Batupasir Graywacke Serpih Lempung

Aldimas Pratama Putra _ 410010058

Anda mungkin juga menyukai