Anda di halaman 1dari 20

Penggabungan usaha

Kelompok 2 :
1. Hikaru Hamasaki 08.20102.00076 2. Kustya Herawaty 08.20102.00027 3. Anggista Afrillia 08.2020.00036

Penggabungan (Merger)
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum ke perseroan yang menerima penggabungan.status perseroan yang menggabungkan berakhir karena hukum.

Peleburan (Konsolidasi)
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau lebih umtu meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari perseroan yang meleburkan diri. Status badan hukumnya berakhir kaarena hukum.

Akuisisi
Perbuatan hukum yang dilakukan badan hukum atau perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut.

Tujuan Penggabungan usaha


1. Meningkatkan pangsa pasar. 2. Meningkatkan VALUE ADDEDmelalui efisiensi. 3. Meningkatkan sinergi operasional, sinergi keuangan, stratgic realigment. 4. Penghematan biaya. 5. Kekuatan monopoli.

6. Mengindari kebangkrutan. 7. Memanfaatkna insentif pajak. 8. Diversifikasi. 9. Memperbesar memperoleh pinjaman bank. 10. Memanipulasi pendapatan perlembar saham. 11. Meningkatkan eafisiensi manajemen.

Kelemahan Penggabungan Usaha


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Proses Integrassi yang tidak mudah. Kesulitan menetukan nilai perusahaan target secara akurat. Biaya konsultan yang mahal. Meningkatnya kompleksitas birokrasi. Biaya koordinasi yang mahal. Sering kali menurunkan nilai moral perusahaan. Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan. Tidak menjamin kemakmuuran pemegang saham.

Merger berdasarkan jenis kegiatan usaha


1. Merger Horizontal: Merger yang dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai jenis kegiatan yang sama (saingan). 2. Merger Vertiakal : Merger yang bidang atau jenis usaha yang sejenis, tetapi berbeda dalam tingkat operasinya. 3. Merger Konglomerasi : Merger perusahaan yang saling tidak mempunyai hubungan, baik dalam arti horizontal maupun arti vertikal.

Merger berdasarkan status hukumnya.


1. Statutory mergers : Merger dua atau lebih perusahaan secara sah dan tuntas. 2. De-facto mergers : Merger dua atau lebih perusahaan tanpa dukungan peraturan yang berlaku.

Merger berdasarkan sikap direksi


1. 2. 3. 4. Agreed merger (disetujui oleh direksi) Unopposed merger (direksi diam tanpa kata) Defended merger (menolak) Competitive merger (direksi bebas menetntukan pilihan)

Teory yang melatarblakangi terjadinya penggabungan usaha


a. Teori efisiensi gabungan faktor-faktor yang komplementer akan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda b. Teori diversifikasi dengan memiliki bidang usaha yang beraneka ragam, maka suatu perusahaan dapat menjaga stabilitas pendapatannya

Teory yang melatarblakangi terjadinya penggabungan usaha


c. Teori kekuatan pasar keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar dapat menjadikan salah satu motivasi terjadinya merger. d. Teori keuntungan pajak e. Teori undervaluation f. Teori prestise

Kunci sukses merger dan akuisisi


Berdasarkan return saham yang dinormalisasi setelah pengumuman penggabungan usaha maka : a. Adanya korelasi b. Transaksi penggabungan usaha yang signifikan c. Akuisisi perusahaan kecil trnyata lebh sukses daripada perusahaan besar

Kunci sukses merger dan akuisisi


d. Price earning ratio (PER) yang rendah -> hasil yang paling sukses e. Perusahaan pengakuisisi yang pernah melakukan satu atau dua kali dalam dua tahun terakhir menunjukkan performa yang paling baik f. Transaksi yang dimotivasi peningkatan kemampuan financial dan saluran distribusi transaksi yang paling berhasil

Kunci sukses merger dan akuisisi


g. Transaksi yang dimotivasi oleh integrasi vertikal dan pengusaan intelektual property and technology justru menunjukkan transaksi yang paling kurng berhasil h. Lokasi geografis dari perusahaan-perusahaan yang bergabung secara statistik tidak signifikan

Syarat Merger dan Konsolidasi


1. Direksi dan komisaris wajib membuat pernyataan kepada BAPEPAM. 2. Didukung oleh pendapat pihak independent. 3. Disetujui dalam RUPS. 4. Menyampaikan pernyataan Merger atau Konsolidasi ke BAPEPAM berisi Rancangan Merger atau Konsolidasi usaha.

Tata cara Merger dan Konsolidasi


1. 2. 3. 4. Mencantumkan nama dan kedudukan perusahaan. Penyertaan alasan dan penjelasan. Konversi saham dari masing masing perusahaan. Penyartaan rancangan perubahan anggaran dasar perusahaan. 5. Laporan keuangan telah diaudit oleh akuntan yang terdaftar di BAPEPAM. 6. Pernyataan merger atau Konsolidasi melebihi 180 dari laporan keuangan tahunan terakhir.

7. Laporan keuangan hasil Merger dan Konsolidasi disusun berdasar SAK. 8. Nama dan tempat kedudukan perusahaan hasil Merger atau Konsolidasi. 9. Penilaian pihak independen terhadap nilai saham dan kekayaan perusahaan. 10. Penilaian tenaga ahli terhadap aspek tertentu. 11. Pendapat akuntan yang terdaftar di BApEPAM. 12. Pendapat hukum dari konsultan hukum independen.

13. Penyelesaian status karyawan. 14. Penyelesaian hak dan kewajiban perusahaan. 15. Penyelesaian hak-hak pemegang saham minoritas. 16. Susunan direksi dan komisaris perusahaan hasil Merger atau Konsolidasi. 17. Estimasi advantage & disadvantage perusahaan hasil Merger dan Konsolidasi. 18. Estimasi waktu pelaksanaan Merger atau Konsolidasi.

Cekap semanten rumiyen presentasi wengi niki. Kula lan rencang sedanten ngaturaken Matur Sembah Nuwun .

Anda mungkin juga menyukai