Anda di halaman 1dari 21

Ilmu Sosial dan Budaya

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial I


Akbar Wijayani Novalita Hardiyani Renita Maria Pane Selphine Jeanitasari Yuli Ari Sulistyani (2215091141) (2215091155) (2215091925) (2215091935) (2215090059)

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Manusia Sebagai Makhluk Individu


Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in

merupakan salah satu prefix yang mengandung pengertian tidak,


sedangkan devided artinya terbagi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa individu memiliki arti tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam

bahasa latin individu berasal dari kata individiuum yang berarti yang
tak terbagi, jadi ini merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak

terbatas.

Menurut Oxendine, perbedaan individualitas setiap insan nampak secara khusus pada aspek sebagai berikut : Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak. Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku. Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap. Perbedaan kecakapan atau kepandaian

Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,

selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan

orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup
di tengah-tengah manusia.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu: Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah

manusia

Masyarakat

Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli


Koentjaraningrat Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

J.L Gillin dan J.P Gillin Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Karl Marx Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. Mac Iver dan Page Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah disebut masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

Syarat Masyarakat
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa disebut sebagai masyarakat.
1. 2. 3. 4. Ada sistem tindakan utama. Saling setia pada sistem tindakan utama. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran/reproduksi manusia.

Unsur dalam Masyarakat


Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini : Beranggotakan minimal dua orang. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

Masyarakat Desa

Pengertian Desa/Pedesaan
Sutardjo Kartodikusuma adalah berikut, suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Dalam kamus sosiologi, kata tradisional dari bahasa Inggris, tradition artinya adat istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara, dan ada beberapa pendapat yang ditinjau

dari berbagai segi bahwa, pengertian desa itu sendiri


mengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang sebenarnya desa masih dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan

bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong,

keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam


berpakaian, adat istiadat , kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang jelas.

Ciri Masyarakat Desa


Paul H. Landis menyebutkan bahwa dalam sebuah desa selayaknya dihuni

oleh kurang dari 2.500 jiwa penduduk yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan 3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan

Ciri Masyarakat Desa


Menurut Ruman Sumadilaga: a) Afektifitas b) Orientasi Kolektif c) Partikularisme d) Askripsi e) Kekaburan (Diffuseness)

Masyarakat Kota

Pengertian Kota/Perkotaan
Menurut Wirth kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya

Menurut Max Weber kota adalah apabila


penghuni lokal setempatnya dapat memenuhi

sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar

Ciri Masyarakat Kota


Menurut Dwigth Sanderson sebuah kota dihuni oleh sepuluh ribu

penduduk atau lebih.


Menurut Ruman Sumadilaga: a) b) c) d) e) Netral afektif Orientasi diri Universalisme Prestasi Heteroganitas

Ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :


1) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di

desa. Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya setempat di tempat-tempat peribadatan,


seperti : di masjid, gereja. Sedangkan di luar itu, kehidupan masyarakat berada dalam lingkungan ekonomi, perdagangan. cara kehidupan demikian mempunyai kecenderungan ke arah keduniawian, bila dibandingkan dengan kehidupan warga masyarakat desa yang cenderung ke arah keagamaan.

2.) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain. Yang terpenting di sini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan, paham politik, perbedaan agama, dan sebagainya.

CONTOH KASUS

Anda mungkin juga menyukai