Dasar Instalasi Listrik
Dasar Instalasi Listrik
SEJARAH SINGKAT
AVE (Algemene Voorschriften voor Electrische Sterkstroom Instalaties) yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh Dewan Normalisasi Pemerintah Hindia Belanda diterjemahkan menjadi Peraturan Umum Instalasi Listrik / PUIL 1964
penerbitan PUIL 1964, 1977 dan 1987 diberi nama Peraturan Umum Instalasi Listrik penerbitan tahun 2000, namanya menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dengan singkatan yang sama yaitu PUIL
Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini berlaku : untuk semua pengusahaan instalasi listrik tegangan rendah arus bolak-balik sampai dengan 1000 V, arus searah 1500 V tegangan menengah sampai dengan 35 kV
2. Persyaratan dasar
Persyaratan dalam pasal ini dimaksudkan untuk menjamin : keselamatan manusia dan ternak keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan instalasi listrik secara wajar
Dasar perancangan
Karakteristik suplai Macam kebutuhan listrik Suplai darurat Kondisi lingkungan
Karakteristik suplai Macam arus: arus bolak-balik (a.b.) dan/atau arus searah (a.s.) Macam dan jumlah penghantar untuk a.b. : penghantar fase, penghantar netral, dan penghantar proteksi Nilai dan toleransi dari tegangan, frekuensi, arus maksimum yang dibolehkan, dan arus hubung pendek prospektif Tindakan proteksi yang melekat pada suplai, misalnya netral atau kawat tengah yang dibumikan Persyaratan khusus dari perusahaan suplai listrik
Kondisi Lingkungan
a) kondisi iklim : dingin/panas, kelembaban, tekanan, gerakan media sekeliling penguapan, radiasi dan air selain dari hujan. b) kondisi biologis : flora dan fauna seperti jamur dan rayap. c) bahan kimia aktif : garam, sulfur dioksida, hidrogen sulfit, nitrogen oksida, ozon, amonia, klor, hidrogen klorida, hidrogen flor dan hidrokarbon organik. d) bahan mekanis aktif : pasir, debu, debu melayang, sedimen debu, lumpur dan jelaga. e) cairan pengotor : berbagai minyak, cairan pendingin, gemuk, bahan bakar dan air baterai. f) kondisi mekanis : getaran, jatuh bebas, benturan, gerakan berputar, deviasi sudut, percepatan, beban statis dan roboh. g) gangguan listrik dan elektromagnet : medan magnet, medan listrik, harmonik, tegangan sinyal, variasi tegangan dan frekuensi, dan tegangan induksi dan transien
Persyaratan perancangan
Luas panampang penghantar Jenis pangawatan dan cara pemasangan Penggunaan alat proteksi dan pemisah tenaga Penggunaan kendali darurat Pencegahan pengaruh timbal balik Keterjangkauan perlengkapan listrik Ruang kerja di sekitar perlengkapan listrik
Pemilihan perlengkapan listrik : Sesuai standar PUIL 2000 Karakteristik sesuai dgn dasar dan syarat perancangan Mampu bekerja pada tegangan kontinyu dan tegangan lebih Perhatikan arus kerja Frekuensi harus sesuai dengan sirkit Daya disesuaikan dengan beban yg digunakan
Pemasangan dan verifikasi awal instalasi listrik : Instalasi listrik harus baik Pemberian tanda dan polaritas Pemasangan dan penempatan perlengkapan listrik Semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik Bagian yg aktif harus terlindungi Dalam keadaan normal, instalasi harus mempunyai resistans isolasi yangmemadai Instalasi listrik harus diuji dan diperiksa sebelum dioperasikan
Pemeliharaan : Pemeliharaan instalasi listrik meliputi program pemeriksaan, perawatan, perbaikan, dan pengujian ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang telah ditentukan Pemeliharaan tersebut diatas dimaksudkan agar instalasi selalu baik dan bersih serta penggunaan dan perbaikannya dengan mudah dan aman sehingga instalasi berfungsi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan