Anda di halaman 1dari 19

Tembaga

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu. Logam ini dan aloinya telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (yprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II). Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana dimana dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggiiiii adalah sebagai agen anti bakteri, fungisiddol, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.
Sejarah(Latin, cuprum, dari pulau Cyprus). Tembaga dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun.Sifat-sifatTembaga memiliki warna kemerah-merahan. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan konduktor yang bagus untuk aliran elektron (kedua setelah perak dalam hal ini).Sumber-sumberTembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru, dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxidaoxidanya, dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara smelting, leaching, dan elektrolisis.KegunaanIndustri elektrik merupakan konsumen terbesar unsur ini. Campuran logam besi yang memakai tembaga seperti brass dan perunggu sangat penting. Semua koin-koin di Amerika dan logam-logam senjata mengandung tembaga. Tembaga memiliki kegunaan yang luas sebagai racun pertanian dan sebagai algisida dalam pemurnian air. Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling banyak digunakan di bidang kimia analitik untuk

tes gula.KetersediaanTembaga murni (99.999+ %) tersedia secara komersil.

Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS2) adalah yang terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan enargit (Cu3AsS4). Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2). Deposit tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: deposit porfiri, urat, dan replacement, deposit stratabound dalam batuan sedimen, deposit masif pada batuan volkanik, deposit tembaga nikel dalam intrusi/mafik, serta deposit nativ. Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik. Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme. Logam tembaga digunakan secara luas dalam industri peralatan listrik. Kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam pembuatan motor listrik, generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, sakelar, reaktifier transsistor, bidang telekomunikasi, dan bidang?bidang yang membutuhkan sifat konduktivitas listrik dan panas yang tinggi, seperti untuk pembuatan tabung?tabung dan klep di pabrik penyulingan. Meskipun aluminium dapat digunakan untuk tegangan tinggi pada jaringan transmisi, tetapi tembaga masih memegang peranan penting untuk jaringan bawah tanah dan menguasai pasar kawat berukuran kecil, peralatan industri yang berhubungan dengan larutan, industri konstruksi, pesawat terbang dan kapal laut, atap, pipa ledeng, campuran kuningan dengan perunggu, dekorasi rumah, mesin industri non?elektris, peralatan mesin, pengatur temperatur ruangan, mesin?mesin pertanian. Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua. Potensi lainnya menyebar di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Kekurangan & Kelebihan Tembaga DEFINISI Tembaga adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang diperlukan untuk menghasilkan energi, Anti oksidasi dan sintesa hormon adrenalin serta untuk pembentukan jaringan ikat. KEKURANGAN TEMBAGA Kekurangan tembaga jarang terjadi pada orang sehat. Paling sering terjadi pada bayi-bayi prematur atau bayi-bayi yang

sedang dalam masa penyembuhan dari malnutrisi yang berat. Orang-orang yang menerima makanan secara intravena (parenteral) dalam waktu lama juga memiliki resiko menderita kekurangan tembaga. Sindroma Menkes adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan kekurangan tembaga. Gejalanya berupa: - rambut yang sangat kusut - keterbelakangan mental - kadar tembaga yang rendah dalam darah - kegagalan sintesa enzim yang memerlukan tembaga. Kekurangan tembaga mengakibatkan kelelahan dan kadar tembaga yang rendah dalam darah. Sering terjadi: - Penurunan jumlah - Penurunan jumlah - Penurunan jumlah (neutropenia) - Penurunan jumlah sel darah merah (anemia) sel darah putih (leukopenia) sel darah putih yang disebut neutrofil kalsium dalam tulang (osteoporosis).

Juga terjadi perdarahan berupa titik kecil di kulit dan aneurisma arterial. Diberikan tembaga tambahan selama beberapa minggu. Tetapi penderita sindroma Menkes tidak memberikan respon yang baik terhadap tambahan tembaga. KELEBIHAN TEMBAGA Tembaga yang tidak berikatan dengan protein merupakan zat racun. Mengkonsumsi sejumlah kecil tembaga yang tidak berikatan dengan protein dapat menyebabkan mual dan muntah. Makanan atau minuman yang diasamkan, yang bersentuhan dengan pembuluh, selang atau katup tembaga dalam waktu yang

lama, dapat tercemar oleh sejumlah kecil tembaga. Jika sejumlah besar garam tembaga, yang tidak terikat dengan protein, secara tidak sengaja tertelan atau jika pembebatan larutan garam tembaga digunakan untuk mengobati daerah kulit yang terbakar luas, sejumlah tembaga bisa terserap dan merusak ginjal, menghambat pembentukan air kemih dan menyebabkan anemia karena pecahnya sel-sel darah merah (hemolisis). Penyakit Wilson adalah penyakit keturunan dimana sejumlah tembaga terkumpul dalam jaringan dan menyebabakan kerusakan jaringan yang luas. Penyakit ini terjadi pada 1 diantara 30.000 orang. Hati tidak dapat mengeluarkan tembaga ke dalam darah atau ke dalam empedu. Sebagai akibatnya, kadar tembaga dalam darah rendah, tetapi tembaga terkumpul dalam otak, mata dan hati, menyebabkan sirosis. Pengumpulan tembaga dalam kornea mata menyebabkan terjadinya cincin emas atau emas-kehijauan. Gejala awal biasanya merupakan akibat dari kerusakan otak yang berupa: - tremor (gemetaran) - sakit kepala - sulit berbicara - hilangnya koordinasi - psikosa. Keracunan tembaga diobati dengan penisilamin yang dapat mengikat tembaga dan memudahkan pengeluaran/pembuangannya.
Tembaga atau cuprum dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Tembaga di alam tidak begitu melimpah dan ditemukan dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawaan. Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit atau chalcopyrite (CuFeS2), copper glance atau chalcolite (Cu2S), cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3) sedangkan dalam unsur bebas

ditemukan di Northern Michigan Amerika Serikat. Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis tanaman, bulu-bulu burung terutama yang berbulu terang dan dalam darah binatangbinatang laut seperti udang dan kerang.

Pengolahan Bijih Tembaga Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk memperoleh tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak dibagian bawah deret volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya. Bijih berupa oksida dan karbonat direduksi menggunakan kokas untuk memperoleh tembaga, sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya kalkopirit (CuFeS2), terdiri dari beberapa tahap untuk memperoleh tembaga, yakni:

Pengapungan (flotasi)

Gambar kalkopirit dari wikipedia

Proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan ukuran bijih kemudian digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan gelembunggelembung udara. Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan berikatan dengan minyak dan menempel pada gelembunggelembung udara yang kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara yang membawa partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.

Pemanggangan Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara terbatas pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat pemekatan dan belerang yang hilang sebagai belerang

dioksida.

Elektrolisis Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga kotor (tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4). Selama proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu.

Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s) Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e

Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt mengendap sebagai lumpur.

Sifat fisika

1) Tembaga merupakan logam yang berwarna kunign seperti emas kuning seperti pada gambar dan keras bila tidak murni.

2) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat. 3) Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.

Beberapa Sifat Kimia Tembaga 1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap

korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.

2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 C, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.

3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2(aq) yang mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.

Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut

4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi

5) Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.

6) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.

Pemakaian tembaga a) Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo. b) Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor digunakan dalam industri arloji dan galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas sehingga banyak digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan perunggu banyak dijadikan sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni patung. Kuningan dan perunggu berturut-turut seperti yang tertera pada gambar

c) Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengndung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. Gambar mata uang yang terbuat dari emas:

d) Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.

e) Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi metanal. Senyawaan tembaga Tembaga di alam memiliki tingkat oksidasi +1 dan +2. Tembaga dengan bilangan oksidasi +2 merupakan tembaga yang sering ditemukan sedangkan tembaga dengan bilangan oksidasi +1 jarang ditemukan, karena senyawaan tembaga ini hanya stabil jika dalam bentuk senyawa kompleks. Selain dua keadaan oksidasi tersebut dikenal pula tembaga dengan bilangan oksidasi +3 tetapi jarang digunakan, misalnya K3CuF6. Beberapa senyawaan yang dibentuk oleh tembaga seperti yang tertera pada Tabel.

Tembaga(II)

Nama

Tembaga(I)

Nama

CuO Cu(OH)2 CuCl2 CuF2 CuS

tembaga(II) oksida tembaga(II) hidroksida tembaga(II) klorida tembaga(II) fluorida tembaga(II) sulfida tembaga(II) sulfat pentahidrat atau

Cu2O CuCl CuI

tembaga(I) oksida tembaga(I) klorida tembaga(I) iodida

CuSO4.5H2O Cu(NO3)2.3H2O

vitriol biru tembaga(II) nitrat trihidrat

http://syafrilhernendi.com/2009/05/18/tembaga-salah-satu-logam-tua/ http://www.artikelkimia.info/tag/manfaat-tembaga http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/07/tembaga-tambang-sifatdan-kegunaan/

Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: cuprum). Logam ini merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Penggunaan tembaga dapat dilacak sampai 10,000 tahun yang lalu. Sebelum tembaga, diperkirakan hanya besi dan emas, logam yang terlebih dahulu digunakan manusia. Menurut data tahun 2005, Chili merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia, disusul oleh AS dan Indonesia. Tembaga dapat ditambang dengan metode tambang terbuka dan tambang bawah tanah.

Kandungan tembaga dinyatakan dalam % (persen). Jadi jika satu tambang berkadar 2,3%, berarti dari 100 kg bijih akan dihasilkan 2,3 kg tembaga. Selain sebagai penghasil no.1, tambang tembaga terbesar juga dipunyai Chili. Tambang itu terdapat di Chuquicamata, terletak sekitar 1.240 km sebelah utara ibukota Santiago. Sedang tambang tembaga terbesar di Indonesia adalah yang diusahakan PT Freeport Indonesia di area Grasberg, Papua. Freeport juga mengoperasikan beberapa tambang bawah tanah besar, meski dengan kemampuan produksi yang masih berada di bawah Grasberg.

Tembaga

Sumber makanan utama adalah Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.

Fungsi
1. Komponen enzim 2. Membantu Pembentukan sel darah merah 3. Membantu Pembentukan tulang

Dampak Kelebihan 1. Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati. 2. Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah muntah dan diare. Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi , begitupun nekrosis sel sel hati dan ginjal 3. Pengendapan tembaga dalam otak dapat menyebabkan kerusakan hati 4. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian. Kekurangan 1. Kekeurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan metabolism, disamping itu terjadi demineralisasi tulang-tulang. 2. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin rendah

3. Gangguan fungsi kekebalan Anemia pada anak-anak yang menderita malnutrisi.


http://tiarameilita.blogspot.com/2011/04/manfaat-tembaga.html

sifat2 tembaga
Rapat massa am-lo.tLf : 8,9 gr/cm3 Titik lebur : 1070-1093C (tergantung kadar kemurniannya). Sifat-sifat : Tembaga murni adalah lunak, kuat dan malkabel, Konduktivitas panas dan listriknya sangat tinggi. Penggunaan : Tembaga banyak digunakan untuk konduktor listrik, alat solder, pipa spiral pendingin, kerajinan tangan, sebagai bahan dasar pembuatan kuningan dan perunggu dll. Kekuatan tarik :200 300 N/mm2
GEJALAGaris klorosis berkembang di kedua sisi daun. Luka nekrotik coklat gelap pada ujung daun. Daun kadang-kadang hijau dan klorotik dekat ujung daun.Anakan berkurang. Viabilitas serbuk sari berkurang sehingga gabah hampa meningkat.KONFIRMASIAda tes untuk tanah dan tanaman untuk menunjukkan defisiensi Cu.Selang optimal dan tingkat kritis Cu pada jaringan tanaman :Tahap pertumbuhan Bagian tanaman Optimum (mg/kg) Tingkat kritis defisiensi(mg/kg) Pembentukan anakan Daun muda 7-15 < 5 Pematangan Jerami < 6 Tingkat kritis tanah untuk defisiensi Cu adalah :0,1 mg Cu/kg 0.05N HCl0.2-0.3 mg Cu/kg DTPA + CaCl2 , pH 7,3MASALAH-MASALAH LAIN DENGAN GEJALA MIRIPHanya tanaman kekurangan Cu yang manunjukkan gejala seperti ini.KAPAN DAN DI MANA TERJADIKekurangan Cu jarang terjadi terutama pada sawah irigasi. Kekurangan Cu dapat disebabkan oleh :Cu tersediia di tanah rendah.Pengapuran berlebihan pada tanah asam, menyebabkan peningkatan jumlah Cu komplek dengan bahan organik.Zn berlebihan, menghambat penyerapan CuKekurangan Cu dapat terjadi pada tanah :Tanah dengan kandungan bahan organik tinggiTanah bertekstur pasirTanah kapur. MEKANISME KERUSAKANTembaga dibutuhkan dalam sintesis lignin dan unsur pokok dari asam askorbat, enzim oksidase, fenolase dan plastosianin. Ini

merupakan kunci dalam proses :N, protein dan metabolisme hormon Fotosintesis dan respirasiPembentukan serbuk sari dan pembuahanMobilitas Cu dalam tanaman padi sebagian tergantung N status. Hanya sedikit Cu ditranslokasikan lagi pada tanaman kekurangan N. Gejala kekurangan Cu lebih sering terjadi pada daun muda.PRINSIP-PRINSIP MANAGEMENRekomendasi umum untuk kekurangan tembaga adalah sebagai berikut :Mengelola tanaman. Celup akar bibit padi dalam suspensi 1% CuSO4 selama 1 jam sebelum pindah tanam.Mengelola tanah. Cegah pengapuran berlebihan pada tanah asam karena dapat mengurangi penyerapan Cu.Pemupukan. Pada tanah kekurangan tembaga, berikan CuO atau CuSO4 (5-10 kg Cu/ha) dengan interval 5 tahun untuk ketersediaan Cu jangka panjang (disebar di atas permukaan tanah atau disebar dan diaduk rata dengan tanah). Tembaga sulfat higroskopis dan tidak dianjurkan dicampur dengan pupuk makro dan mungkin menjadi bentuk yang tidak dapat larut jika dicampur dengan pupuk P. Kekurangan Cu dapat diatasi sebagai berikut :Berikan CuSO4 (5-10 kg Cu/Ha) untuk perbaikan cepat tanaman yang kekurangan. Sebar rata bahan tersebut sebagai pupuk dasar. Penyemprotan Cu ke daun dapat dilakukan pada tahap pembentukan anakan sampai awal pembentukan malai, tetapi mungkin dapat menyebabkan daun terbakar. Penyemprotan CuSO4 sebaiknya hanya dilakukan pada kondisi darurat.Cegah kelebihan Cu karena selang antara kekurangan dan keracunan tipis.Pupuk Cu untuk padiNama Formula Kandungan Cu (%) Keterangan Tembaga sulfat CuSO4 H2O 25 Larut, reaksi cepat, murahCuSO4 5H2O 35 Larut, reaksi cepat, murahTembaga oksida CuO 75 Tidak larut, reaksi lambat http://www.facebook.com/notes/dokter-padi/kekurangan-tembagacu/114978405204274

Penggunaan Tembaga Pada Baja Nano


Perhatian masyarakat dunia terhadap masalah lingkungan sangat tinggi akhirakhir ini, dan ditambah lagi dengan kesepakatan berbagai pemerintah setelah Protokol Kyoto tahun 1997 yang menghasilkan keputusan untuk mengurangi emisi CO2 di negaranya.Hal di atas menggesa industri material termasuk industri baja untuk mendaur ulang (recycle) material yang telah dipakai. Proses daur ulang atau penggunaan baja bekas sangat menguntungkan industri baja baik dari segi ekonomis dan lingkungan. Baja bekas yang menggantikan bijih dan pasir besi sebagai bahan baku dapat mengurangi energi dan juga emisi

CO2 sebesar 1/6-1/3 kali lipat dibanding proses konvensional yang menggunakan bijih dan pasir besi serta kokas. Kemudian, keuntungan lain yang perlu diperhatikan adalah pengurangan penggunaan sumber daya alam (SDA) yaitu pasir, bijih besi, dan kokas yang sangat terbatas. Akan tetapi, proses daur ulang baja bekas tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Jumlah baja bekas semakin meningkat, dan di Jepang jumlah ini meningkat sampai 18 juta ton. Padahal, jumlah produksi baja di Jepang lebih kecil dari jumlah di atas, yaitu sebesar 1 juta ton pertahun. Ini berarti Jepang yang dikenal tidak mempunyai SDA bijih besi tersimpan bahan baku baja yang dapat digunakan untuk produksi mereka selama 18 tahun. Bahkan terdapat kecenderungan peningkatan jumlah baja bekas ini setiap tahunnya. Semua ini disebabkan tercampurnya logam tembaga pada baja bekas yang berasal dari sampah mobil-mobil. Dengan semakin meningkatnya kecanggihan teknologi otomotif seperti sisi otomatisasi, penggunaan tembaga yang tidak dapat dihindari karena tingginya konduktifitasnya sehingga tembaga ini tercampur dengan badan mobil yang telah dibuang. Tembaga yang menjadi campuran logam pada leburan baja bekas sangat sulit dieliminasi karena tembaga mempunyai sifat kimia yang lebih mulia daripada baja, sehingga baja akan teroksidasi dalam proses pemurnian. Permasalahan muncul ketika baja diperlakukan hot-rolling yang bertujuan membentuk baja sesuai dengan permintaan. Pada suhu tinggi, tembaga berubah keadaan dari padat menjadi cair dan memasuki batas-batas butir baja, kemudian memutus ikatan butir baja ketika di-rolling dan akhirnya baja menjadi retak dan tidak dapat digunakan sebagai material. Ini semua yang mengakibatkan daur ulang dari baja bekas terhambat yang kemudian menjadi masalah lingkungan. Di dunia industri baja, tembaga dianggap elemen yang tidak bermanfaat bahkan elemen perusak dan penghambat daur ulang baja. Bertentangan dengan hal diatas, profesor Setsuo Takaki berpendapat lain terhadap tembaga ini. Menurutnya tembaga harus digunakan untuk meningkatkan sifat mekanika baja sehingga kuantitas daur ulang baja meningkat, dan jumlah sampah baja yang menjadi masalah lingkungan dapat diatasi. Tembaga sebagai campuran logam untuk baja mempunyai sisi positif yang sangat besar baik sisi mekanika, ekonomis serta kimia. Pemanfaatan

tembaga sebagai campuran baja sudah dimulai oleh peneliti seperti Hornbogen dan diikuti oleh ilmuwan lain dengan banyaknya publikasi tulisan ilmiah tentang campuran baja dengan tembaga. Produksi dan pengaplikasian baja yang mengandung tembaga ini mulai meningkat karena teknologi rolling yang semakin tinggi. Untuk mempromosikan penggunaan tembaga sebagai campuran baja, pemerintah Jepang melalui institusi NEDO sejak tahun 2001 telah memulai poyek nasional yaitu NanoMetal. Proyek ini melibatkan universitas-universitas, lembaga penelitian serta industri baja di Jepang. Penelitian yang dilakukan di proyek ini sangat luas baik yang bersifat dasar serta teori seperti perilaku presipitasi tembaga ketika perlakuan panas sampai kearah yang bersifat aplikasi yaitu peningkatan kekuatan, work-hardening oleh presipitasi tembaga. Baja banyak dipakai sebagai material konstruksi karena sifat mekanikanya yang sangat baik yaitu kekuatan dan keuletannya, selain itu baja juga sangat mudah untuk dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk. Baja mempunyai kekerasan dan kekuatan yang sangat baik dibanding material polimer, alumunium bahkan titanium. Meskipun demikian, permintaan untuk lebih meningkatkan kekuatan baja semakin bertambah, karena kecenderungan untuk menyederhanakan desain bangunan serta pengurangan berat konstruksi. Biasanya kekuatan baja ditingkatkan dengan menambah jumlah karbon sebagai campuran logam, akan tetapi penambahan ini dapat menurunkan sifat plastisnya terutama keuletan setelah dilas (welding) sehingga baja menjadi getas. Tetapi, masalah ini dapat teratasi dengan mensubstitusi karbon dengan tembaga meskipun kekuatannya meningkat. Peningkatan kekuatan ini disebabkan oleh presipitasi tembaga pada baja. Apabila presipitasi tembaga ini dapat dikontrol maka sifat mekanika baja dapat ditingkatkan selain upaya peningkatan daur ulang baja bekas. Inilah target utama dari proyek nasional yang dikoordinasi oleh NEDO. Industri otomotif telah melirik campuran baja dengan tembaga ini karena sifatnya yang sangat lentur sehingga dapat dipress menjadi bermacam-macam bentuk sesuai dengan desain mobil yang melekuk-lekuk. Setelah dipress, baja itu diperlakukan panas untuk meningkatkan kekuatan baja dengan presipitasi

tembaga. Bidang lain juga memanfaatkan campuran logam ini yaitu konstruksi bangunan lepas pantai. Standar untuk konstruksi ini sangat ketat karena penggunaannya di laut lepas yang akan merengut jiwa pekerja di sana bila terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan desain atau kegagalan material. Sumitomo metals telah berhasil memproduksi baja berkekuatan di atas 550MPa dengan penguatan oleh presipitasi tembaga. Baja ini mempunyai kekuatan lebih dari 550MPa meskipun ketebalannya di atas 75mm. Karena penggunaan tembaga ini, keuletan matrik dan juga bagian lasnya sangat baik meskipun diuji impact pada suhu kamar ataupun sekitar -40 derajat celcius yang merupakan suhu di daerah laut utara. Baja ini ditargetkan akan digunakan untuk material pada konstruksi tambang minyak lepas pantai di daerah Sakhalin, Rusia. Industri baja Jepang yang lain yaitu Nisshin Steel melakukan suatu terobosan baru dalam produknya yaitu baja tahan karat (stainless steel) yang dapat membunuh bakteri. Baja ini mendapat perhatian bagi industri elektronik rumah tangga seperti lemari es, mesin cuci dan industri yang memproduksi peralatan dapur. Dengan presipitasi tembaga yang dihasilkan melalui perlakuan panas, bakteri-bakteri yang banyak berkembang biak di mesin cuci mati. Terobosan ini mengundang perhatian masyarakat Jepang yang terkenal sangat sensitif terhadap kebersihan dan higienis. Dari sini kita dapat melihat bahwa ide dan terobosan baru yang dapat merubah keadaan sangat diperlukan di bidang logam dan baja sehingga sesuatu yang dianggap sampah atau tidak berguna dapat menjadi produk yang bermanfaat untuk masyarakat luas serta lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai