Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tanggungjawab Manajemen Tanggungjawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang sehat, menyelenggarakan pengendalian intern yang memadai serta membuat berbagai penyajian laporan keuangan secara wajar Contoh Laporan Manajemen dalam suatu LaporanTahunan yang mencantumkan pernyataan tentang tanggungjawab manajemen (lihat Gambar 6-2)
2
Tanggungjawab Auditor
SAS 1 (AU 110) Auditor memiliki tanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh tingkat keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan itu telah terbebas dari kesalahan penyajian yang material, baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan. Karena sifat audit dan berbagai karateristik kecurangan auditor dapat memperoleh tingkat keyakinan, walaupun tidak mutlak, bahwa kesalahan penyajian yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan yang memadai bahwa kesalahan penyajian baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan dapat dideteksi
3
Alasan Auditor bertanggungjawab atas tingkat keyakinan yang memadai tapi tidak mutlak
Mayoritas bukti audit berasal dari pengujian sampel atas populasi Berbagai penyajian akuntansi terdiri dari sejumlah taksiran yang kompleks, yang mengandung sejumlah ketidakpastian serta dapat mempengaruhi berbagai peristiwa yang akan datang Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan seringkali sangat sulit, khususnya saat terdapat suatu kolusi dalam manajemen perusahaan
Skeptisme Profesional
SAS 1 (AU 230) Merupakan sikap dimana auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa manajemen bersikap tidak jujur, tetapi kemungkinan bahwa mereka telah bersikap tidak jujur harus tetap diperitmbangkan
5
Tanggungjawab Auditor Tanggungjawab Auditor dalam mendeteksi berbagai Kekeliruan yang material Tanggungjawab Auditor dalam mendeteksi berbagai Kecurangan yang material
Kecurangan yang berasal dari kecurangan Pelaporan Keuangan vs Penggelapan Aktivitas Contoh tiga situasi yang melibatkan pencurian aktiva
Siklus Laporan Keuangan Pendekatan siklus untuk melakukan segmentasi pada suatu audit (lihat Gambar 6-3)
Siklus penjualan dan penagihan Siklus akuisisi dan pembayaran Siklus pembayaran upah dan personalia Siklus persediaan dan pergudangan Siklus akuisisi modal serta pembayarannya kembali
Contoh Hillsburg Hardware Company (lihat Gambar 6-4, Tabel 6-1) Hubungan antar berbagai siklus (lihat Gambar 6-5) Menyusun berbagai Tujuan Audit Tujuan Audit yang terkait dengan Transaksi
Setiap kelas transaksi terdapat sejumlah tujuan audit yang harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat
Tujuan Audit yang Terkait dengan Transaksi Merupakan asersi manajemen dan kerangka kerja yang dapat membantu auditor dalam mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten serta memutuskan jumlah bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan bagi berbagai kelas transaksi. Tujuan audit umum yang terkait dengan transaksi :
1. Keberadaan - Berbagai transaksi yang tercatat memang terjadi 2. Kelengkapan - Berbagai transaksi yang terjadi telah dicatat 3. Akurasi - Berbagai transaksi yang tercatat telah dinyatakan dalam nilai yang benar 4. Klasifikasi - Berbagai transaksi yang tercatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat 5. Pemilihan waktu yang tepat (timing) - Berbagai transaksi dicatat pada tanggal yang benar 6. Pemindahbukuan (posting) dan pengikhtisaran - Berbagai transaksi tercatat dengan tepat telah dicantumkan pada master file serta telah diikhtisarkan dengan benar
Tujuan audit spesifik yang terkait dengan transaksi ada tiga asersi (Lihat Tabel 6-2) 10
Tujuan Audit yang Terkait dengan Saldo Persamaan dan Perbedaan Tujuan Audit yang Terkait dengan Transaksi dan Tujuan Audit yang Terkait dengan Saldo
Persamaan : merupakan asersi manajemen dan kerangka kerja yang dapat membantu auditor dalam mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten Perbedaan :
Diterapkan pada saldo akun Mempunyai tujuan audit yang lebih banyak dibanding pada kelas transaksi
11
Tujuan Audit yang Terkait dengan Saldo Tujuan audit umum yang terkait dengan saldo :
1. Keberadaan - Nilai yang tercantum memang terjadi 2. Kelengkapan - Nilai yang mempengaruhi saldo akun telah dicantumkan 3. Akurasi Nilai yang tercantum telah dinyatakan dengan benar 4. Klasifikasi - Nilai yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat 5. Cut off - Berbagai transaksi yang terjadi disekitar tanggal neraca telah dicatatkan pada periode yang tepat 6. Kaitan rinci - Berbagai rincian dalam saldo akun sesuai dengan nilai pada master file yang terkait, tercakup dalam nilai total saldo akun dan sesuai dengan nilai total dalam buku besar 7. Nilai yang terealisasi Berbagai aktiva dicantumkan salam sejumlah nilai yang diperkirakan akan terealisasi 8. Hak dan kewajiban 9. Penyajian dan pengungkapan Saldo akun dan berbagai ketentuan pengungkapan yang terkait dengan saldo akun tersebut telah disajikan dengan tepat dalam laporan keuangan
12
Tujuan Audit yang Terkait dengan Saldo Tujuan audit spesifik yang terkait dengan saldo
Minimal akan terdapat satu tujuan audit spesifik yang terkait dengan saldo untuk masing-masing tujuan audit umum yang terkait dengan saldo, kecuali jika auditor meyakini bahwa suatu tujuan audit umum yang terkait dengan saldo tidak relevan atau tidak penting dalam situasi tertentu
Hubungan antara asersi manajemen dengan tujuan audit yang terkait dengan saldo (lihat Tabel 6-3)
13
Bagaimana Tujuan Audit tersebut dapat Dipenuhi Melalui empat fase proses audit (lihat Gambar 6-7) Proses audit suatu metodologi yang tersusun baik untuk mengorganisasikan suatu audit untuk memastikan bahwa bukti yang terkumpul telah memadai dan kompeten serta semua tujuan audit yang tepat telah terspesifikasi dan dipenuhi
14
Bagaimana Tujuan Audit tersebut dapat Dipenuhi Fase I - Merencanakan dan Mendesain Pendekatan Audit
Harus terkumpulnya bukti audit yang cukup kompeten agar dapat memenuhi tanggungjawab profesional auditor dan biaya pengumpulan bukti audit ini haruslah seminimal mungkin
1.Memperoleh pemahaman akan strategi bisnis klien dan memproses serta menilai resiko 2.Memahami pengendalian intern dan menilai resiko pengendalian Fase II Melaksanakan Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas Transaksi
Uji Pengendalian (test of control) untuk menyesuaikan pengurangan taksiran resiko pengendalian dari yang direncanakan semula (menguji efektivitas pengendalian tersebut) Uji substantif atas transaksi (substantive tests of transactions) melakukan evaluasi atas pencatatan berbagai transaksi yang dilakukan oleh klien dengan memverifikasi nilai moneter dari berbagai transaksi
15
Bagaimana Tujuan Audit tersebut dapat Dipenuhi Fase III Melaksanakan Prosedur Analitis dan Uji Rincian Saldo
Prosedur Analitis (analytical procedures) menggunakan perbandingan serta berbagai hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau tampilan sata lainnya tampak wajar Uji rincian saldo (tests of details of balances) berbagai prosedur spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji secara moneter pada akun dalam laporan keuanganBagaimana Tujuan Audit tersebut dapat Dipenuhi