Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL 2
UNIVERSITASMERCU BUANA
2007/2008
Menggambarkan Hubungan Ekonomi
Untuk menggambarkan hubungan ekonomi, dapat disajikan dalam bentuk persamaan tabel atau grafik. Jika bentuk hubungan ekonomi tersebut sederhana, maka tabel dan grafik sudah cukup untuk menggambarkan hubungan tersebut harus menggunakan persamaan matematis. Penggambaran hubungan ekonomis dengan persamaan matematis juga sangat berguna dalam menentukan solusi optimal dari suatu masalah. Sebagai contoh, misalnya hubungan antara hasil penjualan (Total Revenue, TR) dengan jumlah output (Q) yang dijual dapat disajikan dalam bentuk persamaan (fungsi) sebagai berikut : TR = 100Q 10Q2 .............................................................. (1) Dengan mensubstitusikan berbagai nilai hipotetis dari jumlah output (Q) barang yang terjual ke persamaan (1) diatas, akan diperoleh skedul (daftar) hasil penjualan total (Total Revenue) yang diterima oleh perusahaan sebagai berikut : Tabel 1. Skedul Penerimaan Total Perusahaan Q 0 1 2 3 4 100Q 10Q2 100 (0) 10 (0)2 100 (1) 10 (1)2 100 (2) 10 (2)2 100 (3) 10 (3)2 100 (4) 10 (4)
2
biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marjinal bersama-sama dengan konsep penerimaan (revenue).
dibedakan menjadi biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost), dan biaya variabel rata-rata (Average Variabel Cost). Average Fixed Cost (AFC) : adalah biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk setiap unit output yang diproduksinya.
AC = F
T C F Q
Average Variable Cost (AVC) : adalah biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk setiap unit output yang diproduksinya.
AC V
TC V = Q
Karena TC
AC = AFC + AVC
MC =
TC Q
Tabel Biaya Total, Rata-Rata, Marjinal suatu Perusahaan Kuantitas (Q) 0 1 2 3 4 5 Biaya Total (TC) $ 20 140 160 180 240 480 Biaya Rata-Rata (AC) $ 140 80 60 60 96 Biaya Marjinal (MC) $ 120 20 20 60 240
ketergantungan antara suatu variabel dengan satu atau beberapa variabel yang lain.
Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur, yaitu variabel, koefisien dan konstanta. Namun demikian sebuah fungsi tidak harus mengandung sebuah konstanta, jadi mungkin sekali mengandung konstanta dan mungkin juga tidak. Tetapi keadaan ini sama sekali tidaklah mengurangi arti dari sebuah fungsi. Variabel pembentuk sebuah fungsi dapat dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel tidak bebas.
tergantung (dipengaruhi) oleh variabel lain. Notasi sebuah fungsi secara umum dinyatakan sebagai : Y = (x) Contoh kongkritnya : (1) Fungsi linear dan univariat atau dapat pula dinyatakan : Y = 5 + 0.7 x : (x) = 5 + 0.7 x : Y = 8 4x + x2, atau
(x) = 8 4x + x2
Turunan
Turunan adalah mengukur tingkat perubahan seketika dari suatu fungsi, yaitu bagaimana variabel tidak bebas berubah sehubungan dengan suatu perubahan unit yang sangat kecil dalam variabel bebas. Terminologi untuk turunan adalah :
dy y = lim it x 0 x dx
dy = turunan y berkenaan dengan x, nilainya sama dengan limit dari rasio x / y saat dx
x mendekati nol. Selain
dy = y = 0 dx
y = 10, maka
dy = y = 0 dx
y' =
dy du dv = dx dx dx
4. Turunan dari hasil kali suatu fungsi Jika y = u (x).v (x) maka :
y' = dy du dv =u +v dx dx dx
Atau y = u v + v u
Contoh :
y = 3x4 (2x 5) y =
y = 6x4 + 24x4 60x3 = 30x4 60x3 5. Turunan dari hasil bagi suatu fungsi Jika y =
u y' = = v
du dv u dx dx v2
y' =
v u ' u v' v2
Contoh :
y= y= y' =
6. Turunan fungsi dari fungsi (fungsi berantai) Jika y = (u) dimana u = g(x) maka
y' =
dy dy du = +v dx du dx
Contoh : y =
dy = 4(2 x 2 + 3) 3 (4 x) = 16 x(2 x 2 + 3) 3 dx
Turunan Kedua
dy = 8 x 3 + 15 x 2 + 6 x dx d2y = 24 x 2 + 30 x + 6 dx 2
Suatu fungsi untuk mencari suatu maksimum atau minimum relatif maka fungsi tersebut harus berada pada suatu dataran (yaitu tidak menaik juga tidak menurun pada titik tersebut. Jika suatu fungsi tidak menaik juga tidak menurun, maka turunan dari fungsi
Syarat pertama dan penting (necessary condition) agar suatu fungsi mencapai
maksimum atau minimum relatif adalah turunan pertama dari fungsi tersebut harus sama dengan nol. Sedangkan syarat kedua yang mencukupi (sufficient condition) adalah turunan kedua harus negatif untuk maksimum relatif dan turunan kedua harus positif untuk minimum relatif. Untuk suatu maksimum relatif :
Sebuah masalah dapat timbul ketika derivatif dipergunakan untuk menentukan maksimum dan minimum. Derivatif pertama dari fungsi total memberikan ukuran Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si EKONOMI MANAJERIAL
apakah fungsi tersebut menaik atau menurun di setiap titik. Untuk dimaksimumkan atau diminimumkan, fungsi tersebut harus tidak menaik dan tidak pula menurun ; yaitu, kemiringan seperti diukur oleh derivatif pertama harus nol. Tetapi, karena nilai marginal atau derivatif akan nol baik untuk nilai maksimum maupun nilai minimum dari sebuah fungsi, analisis lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan apakah nilai maksimum atau minimum yang ditentukan. Jika laba total ditetapkan dengan persamaan = a bQ + cQ2 = dQ3, maka derivatif pertama mendefinisikan fungsi laba marginal sebagai :
d = M = b + 2cQ = 3dQ 2 dQ
d 2 dM = = 2c 6dQ dQ dQ 2
Sama seperti derivatif pertama mengukur kemiringan fungsi laba total, derivatif kedua mengukur kemiringan derivatif pertama atau, dalam kasus ini, kemiringan kurva laba marginal. Kita dapat menggunakan derivatif kedua untuk membedakan titik maksimal atau titik minimal, yaitu positif jika minimal dan negatif jika maksimal. Contoh lain dapat memperjelas konsep ini. Asumsikan bahwa fungsi laba total ditunjukan oleh persamaan berikut ini :
Laba Marginal diketahui berdasarkan derivatif pertama dari fungsi laba total
tersebut.
2 Laba Marginal dQ = $2.400 + $700Q $25Q = 0
Laba total dapat dimaksimumkan atau diminimumkan di titik dimana derivatif pertama (laba marginal) adalah nol yaitu, dimana
d 2 dM = = $700 $50Q dQ dQ 2
Misalnya, pada jumlah keluaran Q = 4 :
Contoh lain dari pentingnya konsep marginal dalam ekonomi manajerial diberikan oleh kesimpulan mikroekonomi yang penting dan terkenal bahwa penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) di titik maksimisasi laba. Sebuah contoh akan membantu menjelaskan penggunaan marginal ini. Pertimbangan fungsi pendapatan, biaya, dan laba berikut ini : Pendapatan Total Biaya Total Laba Total = TR = $41,5Q - $1,1Q2 = TC = $150 + $10Q - $0,5Q2 + $0,02Q2 = = TR TC
Keluaran yang memaksimumkan laba dapat ditemukan dengan mensubstitusi fungsi pendapatan total dan fungsi biaya total ke dalam fungsi laba, lalu menganalisis derivatif pertama dan kedua dari persamaan itu : = TR - TC = $41,5Q - $1,1Q2 ($150 + $10Q - $0,5Q2 + $0,03) = $41,5Q - $1,1Q2 - $150 + $10Q - $0,5Q2 + $0,02Q3 = - $150 + $31,5Q - $0,6Q2 + $0,02Q3 Laba marginal, derivatif pertama dari fungsi laba tersebut, adalah :
M =
Dengan menetapkan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan persamaan kuadrat untuk memecahkan kedua akar, kita memperoleh Q1 = -35 dan Q2 = +15. Karena jumlah keluaran negatif tidak mungkin, Q1 merupakan tingkat keluaran yang tidak layak dan dapat ditolak. Evaluasi terhadap derivatif kedua dari fungsi laba tersebut di Q = 15 akan menunjukkan apakah ini merupakan titik maksimisasi laba atau minimisasi laba. Derivatif kedua tersebut diketahui :
d 2 dM = = $1,2 $0,12Q dQ dQ 2
= TR TC. Laba
M =
d dTR dTC = dQ dQ dQ
Dengan diketahui bahwa dTR/dQ berdasarkan definisi merupakan ekspresi dari pendapatan marginal MR, dan dTR/dQ mewakili biaya marginal MC, kita memiliki :
M = MR MC
Karena maksimisasi setiap fungsi mengharuskan bahwa derivatif pertama harus sama dengan nol, maksimisasi laba akan terjadi ketika :
M = MR MC = 0
atau dimana
MR = MC
Dengan melanjutkan contoh menarik di atas, pendapatan marginal dan biaya marginal ditemukan dengan menghitung diferensial dari fungsi pendapatan total dan biaya total :
MR =
MC =
Optimisasi Multivariat
Karena banyak hubungan ekonomi melibatkan lebih dari dua variabel, berguna bagi kita untuk meneliti konsep optimisasi multivariat untuk persamaan-persamaan dengan tiga variabel atau lebih. Pertimbangan fungsi permintaan untuk sebuah produk dimana jumlah yang diminta, Q, ditentukan oleh harga yang dikenakan, P, dan tingkat pengeluaran periklanan, A. Fungsi seperti ini akan ditulis sebagai berikut.
Q = f ( P, A)
Ketika menganalisis hubungan multivariat, seperti dalam persamaan 2.11, kita harus mengetahui pengaruh marginal dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, optimisasi dalam kasus ini memerlukan analisis tentang bagaimana perubahan dalam setiap variabel independen mempengaruhi variabel
dependen, sambil mempertahankan pengaruh semua variabel independen lainnya tetap konstan. Derivatif parsial adalah konsep yang dipergunakan untuk analisis marginal seperti ini. Dengan menggunakan fungsi permintaan dalam Persamaan 2.11, kita dapat meneliti dua derivatif parsial :
1. 2.
Parsial dari Q dalam kaitannya dengan harga Q / P Parsial dari Q dalam kaitannya dengan pengeluaran periklanan = Q / A
Peraturan untuk menetapkan derivatif parsial pada dasarnya sama dengan peraturan untuk derivatif sederhana. Karena konsep derivatif parsial melibatkan asumsi bahwa semua variabel tidak berubah, kecuali variabel yang bersangkutan dimana derivatif tersebut diambil, variabel-variabel tersebut diperlakukan sebagai konstanta dalam proses perhitungan diferensial. Pertimbangan persamaan :
2.12
Dalam fungsi ini, terdapat dua variabel independen, P dan A, sehingga dua derivatif parsial dapat dievaluasi. Untuk menetapkan parsial dalam kaitannya dengan P, catat bahwa fungsi tersebut dapat ditulis ulang sebagai :
2.12a
Karena A diperlakukan sebagai sebuah konstanta, derivatif parsial dari Q dalam kaitannya dengan P adalah :
Q = 0 50 + 0 + 0,25 A 0 P
= - 50 + 0,25A Dalam menetapkan turunan parsial dari Q dalam kaitannya dengan A, P diperlakukan sebagai sebuah konstanta, sehingga kita dapat menulis :
2.12b
Q = 0 0 + 39 + 0,25 P 0,2 A A
= 39 + 0,25P 0,2A
(2)
0,25A = 50 A =
39 + 0,25P 40 = 0 0,25P = 1 P =
1 =4 0,25
2Q =0 P 2 2Q = 0,2 < 0 A 2
maksimum