Anda di halaman 1dari 2

Suatu malam tanpa sengaja aku mendengar percakapan dua orang sahabat ku.

Anggap saja nama mereka ASL dan KNI, dalam percakapan tersebut singkatnya seperti ini. ASL :" Kenapa kamu masih bertahan jika itu menyakitkan?" KNI :" Kenapa kamu bertanya seperti itu?" ASL :" Aku hanya ingin tau kenapa kamu masih bisa tersenyum riang saat semua yang kamu berikan kepada dia hampir tidak dianggap olehnya?" Dengan tersenyum KNI menjawab :" Aku mencitai dirinya." ASN bertanya kembali :" Apakah semua itu sepadan dengan yang kamu perjuangkan?" KSN kembali menjawab :" Ya itu yang namanya cinta, kita tidak harus menerima imbalan atas yang kita berikan kepada orang yang kita cintai." ASN kembali bertanya :" Apakah seindah itu?" KNI menjawab dengan pertanyaan singkat :" Apa yang kamu maksud?" ASN :" Ya cinta itu? Sehingga semua pengorbanan dan rasa sakit yang kamu terima dimana jika itu untuk ku serasa hampir membunuh. Dan setengah mati. Itu bisa kamu balas dengan senyuman bahagia seperti ini.......?" KNI dengan tersenyum kembali menjawab :" Aku tadi kan sudah bilang, kita bisa bahagia jika orang yang kita cintai juga bahagia walaupun terkadang itu menyakitkan untuk diri kita sendiri." ASN kembali bertanya :" Apa itu tidak sama dengan membutakan mata hati kita?" KNI kembali mejawab :" Bukan seperti itu juga." Dengan nada bingung ASN bertanya :" Terus apa dong?" KNI hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu. Kemudian ASN kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama :" Apakah seindah itukah rasa cinta sehingga sakit yang kita rasakan yang sedemikian rupa bisa kita terima dengan senyuman?" Lagi-lagi KNI hanya menjawab dengan senyuman. Mereka berdua pun terdiam untuk beberapa saat. Kemudian tanpa sepatah kata mereka pun tiba-tiba pergi begitu saja. Dihari yang lain mereka bertemu kembali, kali ini aku ikut bebincang dengan mereka. Aku pun berkatanya kepada mereka :" Aku tanpa sengaja mendengar pembicaaran kalian semalam." Kemudian tanpa lama ASN menceritakan kembali tentang obrolan mereka semalam. Aku kemudian berkata :" Apa benar konsep cinta itu seperti yang kalian bicarakan semalam, bukannya setahuku cinta itu adalah kasih sayang dua insan yang saling menerima dan memberi? Bukan hanya salah satu saja."

KNI dengan sigap mencawab :" Ya itulah yang selama ini aku yakini." Kami bertiga pun hanya terdiam lagi. Aku bertanya-tanya dalam hati. Apa benar seperti itu konsep cinta itu? Jika benar berarti selama ini yang aku lakukan belum ada apa-apanya. Malahan sampai saat aku tulis cerita ini aku masih bertanya pada diriku. Apa iya ya? Seperti itu cinta. Sampai akhirnya aku juga bertanya kepada beerapa orang, dan tetap dua konsep itu yang aku temukan. Terus yang bener yang mana? Apa gabungan antar keduanya? Yaitu pengorbanan yang besar dan tulus dengan saling memberi dan menerima. Dan sepertinya jawaban yang terakhir ini lah yang masuk akal. (Penyataan terakhir ini aku dapatkan setelah aku menanayakan ke banyak orang). Bagai mana menurutmu?

Anda mungkin juga menyukai