Anda di halaman 1dari 2

Bu Made: setiap perusahaan hrs melegitimasi produk yg dipasarkan, kalo belum terjamin mereka yg bertanggung jwb, mereka perlu

memiliki PIF, kita harus memastikan produk tersebut benar atau tidak. Adm di proses di badan pom lalu di verifikasibadan usaha benar__>ada ID n passwordbs mendaftarkan produknya, produk diberikan bukti bayar, para pelaku usaha mengisi form yg ada di web, lalu melakukan pembayaran, verifikasi bukti bayar, jk benar lalu mereka dpt ID produk setelah 14 hari. Sistem online harus datang? berkas2 asli diupload dg hardcopynya sama atau tidak. Karena untuk mencegah perusahaan yang nakal. Bukti bayar harus diantarkan ke Badan POM, tapi untuk sementara ditampung di Balai, verifikasi pertama lebih diharapkan untuk bantuan balai. Ibu Lely, berlakunya nomor verifikasi hny sampai 2013, tapi untuk produk2 yg 2013 masih berlaku maka tdk perlu dokumen PIF?? Harus memiliki sertifikat CPKB, hanya untuk produk2 kontrak manufacturing produsen yg menerima TOL harus CPKB. Akan ada peraturan mengenai gol A (boleh memproduksi seluruh obat dan sudah pny sertifikat CPKB), gol B (tdk memproduksi seluruh obat, tdk semua CPKB mis wajibnya hanya sanitasi dan higien saja). Bagaimana menyamakan persepsi gol A dan B? (Lely) Nomor notifikasi tdk wajib, hny volunteer, sebtulnya bwt kita semua memang paling mudah nomor dicantumkan. Tapi kalo ternyata nama produk tdk sesuai dg penandaan..aturan pertama penamaan BPOM adsalah merek, seri, jenis, varian. Terkadang nama dipenandaan hanya lebih mengundang design, Memang agak sulit jika no notif tdk dicantumkan. Kt semua memberikan pengajaran masy bgmn mereka dpt mendapatkan produk yg aman secara proaktif, selama produk2 tersebut tercantum di web badan POM maka itu aman. Krn banyak konsumen yang sering menanyakan ke ULPK, mungkin memang harus diedukasi lagi kpd masyarakat harus proaktif untuk memilih produk. (Oke) Dari pre ke post. Produk hanya di notifikasi seperti aturan di ASEAN Harmonization. Tapi kita harus tetap melihat formula. Minimal disana ada cara penggunaan dan kegunaan, jika produsen tdk sesuai mengisinya maka kami tolak. Untuk spesifikasi bahan baku kosmetik mis trietanolamin, kemurnian harus 98%, sebelum verifikasi kita mengecek perusahaan untuk spesifikasi bahan baku. Dokumen lengkap dilihat pada saat auditing. (Reri) kami meminta agar SIKer diberikan bekal mengenai hal ini seperti template penandaan guna pemberian informasi kepada masy. Hal ini hasrus disinkronkan dengan tugas SIKer, dimana bahan2 yang dipakai dlm kosmetik, mis: AHA, materi seperti ini untuk SIKer. (Nyoman) Ada beberapa prof yg tdk setuju bahwa kosmetik menyebabkan keracunan. SIKer mengantisipasi dengan pembuatan katalog bahan kosmetik berbahaya sebanyak 50 bahan. Materi Pak Sukirno: Hazard = dilarang penggunaannya Pengujian hanya dilakukan terhadap bahan bakunya. Human daTA= FINAL PRODUCT Kosmetik derajat toksisitasnya berbeda, seperti iritasi itu sudah termasuk toksisitas.

Bahan baru kosmetikproduk kosmetikbelum ada data toksikologi apa dilakukan uji terlebih dahulu seblm membuat produk?? Pertanyaan: Ibu wati: Pekanbaru: Kita ingin tahu suatu bahan alam, berapa lama sebenarnya bahan tersebut memberikan khasiat?bagaimana membedakannya dengan produk yang sebenarnya bkn dr bahan alam? Oke: kenapa tidak ada in vivo?lalu bagaimana? Ibu wati: kami melakukan penelitian sebelum di uji dulu, chemical umunya sudah lengkap dilakukan dinegara asalnya, untuk itu tdk diuji kembali, karena itu kita pilih menguji bahan2 asli. Bahan2 yang sudah di uji dimasukkan ke dalam Asean directive cosmetics, pertama kali dilihat apakah itu sudh dipakai turun temurun. Pekanbaru: untuk mengetahui kandungan dr kimia atau tradisional itu harus di uji (saklak).secara fisik. Bagaimana alternatif uji efikasi kepada manusia. Badan POM hanya boleh pre klnik trial. Alasan kenapa in vivo di larang untuk kosmetik mulai 2015.pre klinik gak boleh pake hewan. Sponsor dr eropa, international journal gak bisa masuk kalo masih pake hewan. Kecuali subkronik, jika belum ada uji scientific yang mewakili. 1) mengantisipasi penilaian etik 2.) murah, tidak lama, hasilnya cepat, paling lama `10 hari. Misalnya tes iritasi terhadap kematian sel (invitro) 3) tdk menyalahiaturan international. Badan POM harus siap menggunakan metode baru. Tahun kemarin invitro pernah dilakukan, hasil riset untuk pemberi saran kebijakan. Pengeluaran hasil riset harus hati-hati. Hasil uji sebenrnya memberikan warning, sebetulnya tidak apa-apa, namun harus warning penggunaan maksimal. Tujuannya hanya untuk mencegah info dimanfaatkan oleh orang2 tidak bertanggung jawab. Ibu Irhama: Midarwati: manajemen tugas SIKerDa, mengolah data SPIM dikerjakan dirumah.. Saran: tolong bantu kami di daerah, Pusat diharapkan menunjuk petugas di masing2 daerah 2 orang petugas SIKerDa, selain skill yang tinggi petugas jg harus pny komitmen yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai