Anda di halaman 1dari 2

3 Konsep Harta yang Layak Anda Ketahui agar Berkah

April 17, 2011 by wiwit Leave a Comment

Harta yang berlimpah itulah salah satu harapan kita. Namun yang lebih penting adalah berlimpah dan penuh dengan keberkahan harta yang kita peroleh. Untuk itu, Ada tiga konsep dasar yang perlu kita semua ketahui dalam masalah keuangan ditinjau dalam kerangka Islam. Ketiga hal inilah sebagai pondasi untuk menjaga keberkahan harta kita. 1. Harta adalah titipan, bukan milik kita. Uang, harta dan kekayaan bukanlah milik kita. Karena tidak ada se-senpun yang akan kita bawa ketika kita harus pergi meninggalkan dunia ini untuk menghadap Ilahi Rabbi. Harta sekaligus sebagai amanah yang harus dijaga pemanfaatannya agar mendatangkan kebaikan di dunia dan sekaligus keselamatan dan kebahagiaan di akhirat. Dan ada kabar baik bagi Anda pecinta harta, bahwa Harta yg Anda miliki sekarang, ternyata bisa Anda bawa sampai mati. Caranya : Nafkahkan dijalannya, melalui Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf. Sedekah bisa disebut juga sebagai Jamu Manjur 4 in 1 , karena jamu ini berfungsi sebagai jamu tolak bala, jamu galian rezeki, jamu enteng jodoh dan jamu sehat perkasa. Jadi mulai sekarang jangan sungkan-sungkan untuk sedekah, baik diam-diam atau terang-terangan. Jangan sampai terang-terangan tidak bersedekah. 2. Perolehan, pengelolaan dan penggunaan harta harus sesuai dengan syariah. Di suatu masa nanti tidak akan ditanya seberapa besar harta yang engkau peroleh, Namun pertanggungjawaban seseorang atas harta yang pernah dimiliki akan dilihat dari dua sudut : darimana / bagaimana ia mendapatkannya dan kemana / bagaimana ia mempergunakannya. Oleh karena itu cara kita mendapatkan dan mengelolanya pun perlu memperhatikan prinsip-prinsip syariah, agar kita sanggup melakukan pertanggungjawaban kelak di akhirat atas harta yang dititipkan tersebut. 3. Menata dan merencanakan keuangan secara menyeluruh.

Masih ingatkan kisah Nabi Yusuf as. Belajar dari Nabi Yusuf as, kita tidak boleh diam saja dan membiarkan segala terjadi begitu saja. Perlu rencana dan strategi yang matang untuk menghadapi masa sulit. Itulah esensi dari perencanaan keuangan secara menyeluruh. Memanfaatkan masa sejahtera (baca : produktif) untuk menghadapi masa sulit. Begitulah dalam kehidupan kita, terkadang masa subur datang, tidak jarang pula masa sulit menerpa. Masalahnya adalah, sudahkah kita mempersiapkan masa depan baik. Memang betul kita tidak dapat meramal apa yang akan terjadi di masa depan. Namun dengan mudah kita bisa memprediksi, bahwa 6 tahun setelah anak kita lahir ia sudah akan butuh biaya untuk masuk SD, 6 tahun kemudian ia akan masuk SMP, 3 tahun kemudian akan masuk SMA, dan 3 tahun selanjutnya ia masuk Perguruan Tinggi. Dengan mudah pula kita bisa memprediksi bahwa pada usia 55 tahun nanti, perusahaan sudah tidak akan mau memperkerjakan kita lagi, alias kita harus pensiun, tanpa pekerjaan, tanpa gaji. Artinya, masa sulit sudah bisa prediksi kapan akan terjadi. Setidaknya kita bisa tahu bahwa di masa depan nanti kita butuh sumber finansial yang cukup besar seperti untuk pendidikan anak, untuk dana pensiun atau adanya resiko yang terjadi pada sang pencari nafkah. Salam Cerdas Wiwit Prayitno, S.Pt., N.Md 081 2277 1607 Filed under Asuransi Tagged with Asuransi, Asuransi Dana Pensiun, Asuransi Pendidikan, asuransi pensiun, Asuransi Syariah, barokah, berkah, dana pendidikan, dana pensiun, halal, harta, infaq, kekayaan, masa pensiun, pengelolaan harta, pengelolaan keuangan, perencanaan keuangan, sedekah, tanpa gaji, uang, wakaf, zakat

Anda mungkin juga menyukai