Anda di halaman 1dari 2

Konsep dasar dari pendekatan pendekatan reality therapy Peran konselor menurut pendekatan pendekatan reality therapy Tujuan

konseling menurut pendekatan pendekatan reality therapy Teknik konseling dalam pendekatan pendekatan reality therapy Evaluasi terhadap pendekatan pendekatan reality therapy

The Role of Counsellor The counselor serves primarily as a teacher and model, clients receive a warm engaging manner and create an environment in which counseling can terjadi. Konselor gradually trying to build relationships with clients to establish trust through kindness, confidence, honesty. The counselor can do a little testing, diagnosis, interpretation, or anything else to analyze the client's actions but few avoid questions like, "What are you doing now?" "It's working for you?" "What consequences?". Therapists do not only concentrate on the experience in early childhood, the mind of clients, aspects of unconsciousness, mental illness, errors, or stimulusresponse as a way to interact. The counselor should emphasize the aspects of a client's life that can be controlled. Peran Konselor Konselor melayani terutama sebagai guru dan model. Klien menerima perlakuan yang hangat dan membuat sebuah lingkungan yang memungkinkan terjadinya konseling. Konselor secara bertahap mencoba membangun hubungan dengan klien untuk membuat kepercayaan melalui kebaikan hati, kepercayaan diri serta kejujuran. Konselor dapat melakukan tes, diagnosis, interpretasi, atau apapun untuk menganalisa perilaku klien. Akan tetapi ada beberapa pertanyaan yang perlu dihindari, seperti Apa yang sedang kamu lakukan? , Apakah ini berpengaruh untukmu? , Apa konsekuensinya?. Terapis janganlah hanya berkonsentrasi pada pengalaman masa kanak-kanak, pikiran-pikiran klien, aspek-aspek ketidaksadaran, kesehatan mental, kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan, atau stimulus respon sebagai jalan untuk berinteraksi dengan klien. Konselor harusnya menekankan pada aspek-aspek dari kehidupan klien yang dapat dikendalikan. Konselor melibatkan diri dengan klien untuk mengembangkan hubungan dengan mereka yang akan merupakan landasan kerja dari proses konseling. Konselor berfungsi sebagai guru berlaku aktif dalam sesi konseling dengan cara : (1). Memformulasikan rencana perbuatan yang spesifik, (2). Menawarkan pilihan-pilihan perilaku, (3). Mengajarkan teori kontrol. Konselor: - Menyediakan sebuah model dari perilaku bertanggungjawab dan model dari hidup yang didasarkan pada identitas sukses. - Menciptakan iklim saling mempercayai yang didasarkan pada saling mempedulikan dan saling menghargai. - Memfokuskan pada kekuatan dan potensi individual yang bisa membawa ke arah sukses. - Aktif berdiskusi dengan klien tentang perilaku klien sekarang yang tidak bertanggungjawab dan tidak efektif agar diperbaiki. - Memperkenalkan dan mendorong proses evaluasi tentang keinginan klien yang bisa dipenuhi secara realistis. - Mengajar klien memformulasikan dan melaksanakan rencana untuk mengubah perilaku. - Menegakkan struktur dan batas-batas suatu sesi.

- Menolong klien menemukan jalan untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka dan berusaha agar klien tidak menyerah.

Anda mungkin juga menyukai