Anda di halaman 1dari 19

MODUL I SENSOR SUHU EXACON D-OS3

1. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami cara kerja sensor suhu; 2. Mengetahui jenis sensor Exacon D-OS3; 3. Menentukan suhu manusia yang akan diukur; 4. Mendapatkan data ADC dan tegangan dari suhu tersebut. 2. Alat Alat Percobaan Alat percobaan meliputi : 1. Modul display; 2. Sensor suhu Exacon D-OS3; 3. Suhu manusia. 3. Dasar Teori Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Menggunakan Bahan Logam Logam akan bertambah besar hambatannya terhadap arus listrik jika panasnya bertambah. Hal ini dapat dijelaskan dari sisi komponen penyusun logam. Logam dapat dikatakan sebagai muatan positif yang berada di dalam elektron yang bergerak bebas. Jika suhu bertambah, elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya semakin besar seiring dengan naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan terhambat dan menyebabkan nilai hambatan dari logam tersebut bertambah. Menggunakan Bahan Semikonduktor Bahan semikonduktor mempunyai sifat terbalik dari logam, semakin besar suhu, nilai hambatan akan semakin turun. Hal ini dikarenakan pada suhu yang semakin tinggi, elektron dari semikonduktor akan berpindah ke tingkat yang paling atas dan dapat bergerak dengan bebas. Seiring dengan kenaikan suhu, semakin banyak elektron dari semikonduktor tersebut yang bergerak bebas, sehingga nilai hambatan tersebut berkurang. Untuk mendapatkan sinyal listrik yang baik dengan sedikit kegaduhan, dapat digunakan jembatan Wheatstone dan rangkaian Lock in Amplifier.

4. Prosedur Percobaan

Gambar 1.2 Rangkaian Instrumentasi Sensor Suhu

Gambar 1.1 Sensor Suhu

Keterangan : PIN 1. NC PIN 2. DATA (WHITE) PIN 3. NC PIN 4. GROUND (YELLOW) PIN 5. -12V DC (BLACK) PIN 6. +12V DC (RED) PIN 7. NC PIN 8. NC Keterangan : 1. Test Point 1 (TP 1) untuk pengukuran perubahan resistansi hambatan ditandai dengan warna yang sama antara hitam ataupun merah. 2. Test Point 2 (TP 2) untuk pengukuran perubahan voltase (listrik) ditandai dengan warna yang berbeda, merah untuk kutub positif dan hitam untuk kutub negatif. Cara mendapatkan data ADC dan Voltage adalah dengan cara memegang ujung selang sensor suhu maka akan muncul secara otomatis data ADC dan Voltage yang kita inginkan. Berikut data hasil dari pengukuran sensor suhu : Nama Rifki Toni Ferry Riza Rolan ADC 538 542 554 558 664 Voltage 2,35 2,37 2,36 2,45 2,45

Berikut adalah grafik dari data diatas :

PENGUKURAN SENSOR SUHU


3 2.5 2 Voltage 1.5 1 0.5 0 538 542 554 ADC 558 664 Series 3 Series 2 Series 1

MODUL II SENSOR SUDUT POTENSIOMETER

1.

Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami cara kerja sensor sudut; 2. Mengetahui jenis potensiometer; 3. Menentukan sudut yang akan diputar; 4. Mendapatkan data ADC dan tegangan dari sudut potensiometer tersebut. Alat Alat Percobaan Alat percobaan meliputi : 1. Modul display; 2. Sensor sudut potensiometer.

2.

3.

Dasar Teori Sudut adalah suatu besaran yang dibangun oleh sinar yang diputar dengan pusat perputaran suatu titik tertentu dari suatu posisi awal ke suatu posisi terminal. Kedua sinar dinamakan kaki sudut dan pusat perputaran atau titik pertemuan kedua sinar dinamakan titik sudut. Daerah bidang yang dibatasi oleh kaki-kaki sudut dinamakan daerah sudut. Sensor sudut adalah sensor yang menentukan inputan berupa sudut seperti potensiometer putar. Potensiometer putar ini adalah merubah nilai hambatan dalam nilai resistor tersebut dengan merubah atau memutar mutar sudut dari potensiometer tersebut. Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.[1] Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick. Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu. Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.

4.

Prosedur Percobaan

Gambar 2.1 Rangkaian Instrumentasi Sensor Perubahan Sudut

Gambar 2.2 Sensor Sudut Berbasis Potensiometer

Keterangan : PIN 1. NC PIN 2. NC PIN 3. DATA (GREEN) PIN 4. GROUND (YELLOW) PIN 5. -12V DC (BLACK) PIN 6. +12V DC (RED) PIN 7. NC PIN 8. NC Keterangan : 1. Test Point 1 (TP 1) untuk pengukuran perubahan resistansi hambatan ditandai dengan warna yang sama antara hitam ataupun merah. 2. Test Point 2 (TP 2) untuk pengukuran perubahan voltase (listrik) ditandai dengan warna yang berbeda, merah untuk kutub positif dan hitam untuk kutub negatif. Cara mendapatkan data ADC dan Voltage adalah dengan cara memutar sudut di potensiometer tersebut sehingga kita dapat melihat data ADC dan Voltage. Berikut data hasil dari pengukuran sensor suhu : ADC 13 35 78 202 1023 Voltage 0,06 0,15 0,35 0,89 4,50

Berikut adalah grafik dari data diatas :

PENGUKURAN SENSOR SUDUT


5 4 Voltage 3 Series 3 2 1 0 13 35 78 ADC 202 1023 Series 2 Series 1

MODUL III SENSOR TEKANAN MPX 5100 DP

1. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami cara kerja sensor tekanan; 2. Mengetahui jenis sensor MPX 5100 DP; 3. Menentukan tekanan yang akan diinputkan;; 4. Mendapatkan data ADC dan tegangan tekanan tersebut. 2. Alat Alat Percobaan Alat percobaan meliputi : 1. Modul display; 2. Sensor tekanan MPX 5100 DP; 3. Tekanan sebagai inputan sensor. 3. Dasar Teori Sensor tekanan atau yang lebih kita kenal dengan MAP(Manifold Absolute Pressure) berfungsi untuk mendeteksi tekanan di dalam saluran intake manifold, MAP merupakan sensor untuk memberi informasi/signal ke ECU yang mendeteksi tekanan pada surge tank. Sensor tekanan ini bekerja dengan merubah input tekanan menjadi tahanan/resistansi yang kemudian di konversikan ke tegangan, semuah sudah terkemas menjadi 1 kit di dalam sensor tekanan/MAP. Tekanan absolute adalah tekanan dalam keadaan vacuum yang di tunjukkan dalam nilai nol. Tekanan atmosfir/ATM selalu berubah sesuai lokasi, ketinggian dan cuaca. Hal ini memungkinkan setiap saat untuk mengetahui koreksi tekanan dalam intake manifold jika tekanan atmosfir berbeda dengan tekanan absolute yang di ketahui melalui sensor tekanan ini/MAP. Pengukuran Tekanan absolute ini dilakukan untuk menjaga rasio/perbandingan udara dan bahan bakar tetap ideal meskipun mesin/mobil berada pada dataran tinggi. Prinsip kerja sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik ukuran tegangan di dasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. daya yang di berikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya.

4. Prosedur Percobaan

Gambar 3.1 Rangkaian Instrumentasi Sensor Pressure

Gambar 3.2 Sensor Tekanan

Keterangan : PIN 1. GROUND (YELLOW) PIN 2. -12V DC (BLACK) PIN 3. +12V DC (RED) PIN 4. DATA (GREEN) PIN 5. NC PIN 6. NC PIN 7. NC PIN 8. NC Keterangan : 1. Test Point 1 (TP 1) untuk pengukuran perubahan resistansi hambatan ditandai dengan warna yang sama antara hitam ataupun merah. 2. Test Point 2 (TP 2) untuk pengukuran perubahan voltase (listrik) ditandai dengan warna yang berbeda, merah untuk kutub positif dan hitam untuk kutub negatif. Cara mendapatkan data ADC dan Voltage adalah dengan cara melipat selang yang terhubung dengan sensor. Ketika semakin dilipat maka tekanan yang diberikan semakin besar sehingga display ADC dan Voltage akan terlihat dan semakin besar. Berikut data hasil dari pengukuran sensor tekanan : ADC 105 112 376 576 1023 Voltage 0,46 0,51 1,67 3,16 4,50

Berikut adalah grafik dari data diatas :

PENGUKURAN SENSOR TEKANAN


5 4 Voltage 3 Series 3 2 1 0 105 112 376 ADC 576 1023 Series 2 Series 1

MODUL IV SENSOR ARUS ACS712ELCTR-30A-T

1. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami cara kerja sensor arus; 2. Mengetahui jenis sensor ACS712ELCTR-30A-T; 3. Menentukan alat elektronik yang akan diukur arusnya; 4. Mendapatkan data ADC dan tegangan dari suhu tersebut. 2. Alat Alat Percobaan Alat percobaan meliputi : 1. Modul display; 2. Sensor arus ACS712ELCTR-30A-T; 3. Charge laptop sebagai alat yang akan diukur. 3. Dasar Teori Sensor arus sebatang kawat teraliri arus listrik menuju beban dilewatkan diantara cicin toroid dan sejumlah kawat email digulung pada cincin toroid tersebut maka kumparan kawat pada cincin tersebut akan menginduksikan arus listrik dari sebatang kawat arus tersebut. Dengan mengolah sinyal induksi pada kawat kumparan toroid tersebut maka akan diperoleh nilai arus yang dilewatkan untuk mensuplay beban pada ujung kawat arus. Dengan metode ini arus yang dilewatkan akan terbaca pada fungsi besaran tegangan berbentuk gelombang sinusoidal. Jenis penguat yang digunakan pada pengolah sinyal arus diatas merupakan penguat non inverting, pada bagian belakang diberikan sebuah dioda terpasang sebagai callper yang memotong sinyal dibawah sumbu nol dan kapasitor berfungsi sebagai pemurni tegangan DC. Sehingga pada rangkaian pengkondisi sinyal ini menghasilkan tegangan DC yang kompatibel terhadap kebutuhan tegangan ADC.

4. Prosedur Percobaan

Gambar 4.1 Rangkaian Instrumentasi Sensor Arus

Gambar 4.2 Sensor Arus

Keterangan : PIN 1. DATA (BLUE) PIN 2. NC PIN 3. NC PIN 4. GROUND (YELLOW) PIN 5. -12V DC (BLACK) PIN 6. +12V DC (RED) PIN 7. NC PIN 8. NC Keterangan : 1. Test Point 1 (TP 1) NC. 2. Test Point 2 (TP 2) untuk pengukuran perubahan voltase (listrik) ditandai dengan warna yang berbeda, merah untuk kutub positif dan hitam untuk kutub negatif. Cara mendapatkan data ADC dan Voltage adalah dengan cara menghubungkan charge laptop ke sensor dan menyalaknnya sehingga arus akan mengalir dan data ADC dan Voltage akan muncul di modul display. Berikut data hasil dari pengukuran sensor arus : ADC 443 Voltage 2,53

Berikut adalah grafik dari data diatas :


3

2.5

2 Series 3 1.5 Series 2 Series 1 1

0.5

0 443

MODUL V SENSOR BEBAN FLEXI FORCE

1. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami cara kerja sensor beban; 2. Mengetahui jenis sensor flexi force; 3. Mendapatkan data ADC dan tegangan dari suhu tersebut. 2. Alat Alat Percobaan Alat percobaan meliputi : 1. Modul display; 2. Sensor beban flexi force; 3. Beban untuk inputan di sensor beban. 3. Dasar Teori Strain gauge adalah konduktor panjang yang disusun dalam pola zig-zag. Strain gauge ditemukan oleh Edward E. Simmons pada tahun 1938. Strain gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur tekanan (deformasi atau strain) pada alat ini. Alat ini ditemukan pertama kali oleh Edward E. Simmons pada tahun 1938, dalam bentuk foil logam yang bersifat insulatif (isolasi) yang menempel pada benda yang akan diukur tekanannya. Jika tekanan pada benda berubah, maka foilnya akan terdeformasi, dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan dimasukkan ke dalam rangkaian Jembatan Wheatstone.

4. Prosedur Percobaan

Gambar 5.1 Sensor Beban Keterangan : PIN 1. GROUND (YELLOW) PIN 2. -12V DC (BLACK) PIN 3. +12V DC (RED) PIN 4. NC PIN 5. NC PIN 6. DATA (BLUE) PIN 7. NC PIN 8. NC Keterangan : 1. Test Point 1 (TP 1) untuk pengukuran perubahan resistansi hambatan ditandai dengan warna yang sama antara hitam ataupun merah. 2. Test Point 2 (TP 2) untuk pengukuran perubahan voltase (listrik) ditandai dengan warna yang berbeda, merah untuk kutub positif dan hitam untuk kutub negatif.

Cara mendapatkan data ADC dan Voltage adalah dengan cara menekan permukaan sensor dengan jari jari tangan (misalnya jempol) lalu ditekan dengan tekanan tertentu dan kita akan mendapatkan data ADC dan Voltage. Berikut data hasil dari pengukuran sensor beban : ADC 353 358 566 580 597 Voltage 1,32 1,32 2,85 2,36 2,96

Berikut adalah grafik dari data diatas :

PENGUKURAN SENSOR BEBAN


3.5 3 2.5 Voltage 2 Series 3 1.5 1 0.5 0 353 358 566 ADC 580 597 Series 2 Series 1

MODUL VI SENSOR CAHAYA LDR


1. Tujuan Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami cara kerja sensor cahaya; 2. Mengetahui jenis sensor LDR; 3. Mendapatkan data ADC dan tegangan dari suhu tersebut. 2. Alat Alat Percobaan Alat percobaan meliputi : 1. Modul display; 2. Sensor beban LDR; 3. Benda yang menutupi sensor LDR. 3. Dasar Teori Resistor jenis lainnya adalah Light dependent resistor (LDR). Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10M dan dalam keadaan terang sebesar 1K atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan. Namun perlu juga diingat bahwa respon dari rangkaian transistor akan sangat tergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai tahanan nya akan lebih cepat respon rangkaian. Akan lebih mudah mengatur respon rangkaian bila kita menggunakan Op-Amp sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR. Kita bisa gunakan berbagai jenis Op-Amp yang tersedia. Kalau tersedia jenis CMOS atau yang lain tidak akan mempengaruhi penampilan LDR pada rangkaian. Tergantung pada aplikasi rangkaian yang akan kita rakit. Apakah keluaran Op-Amp akan tinggi saat LDR tidak mendapat cahaya atau Keluaran Op-Amp akan mencapaitegangan supply pada saat LDR mendapat cahaya. Gunakan rangkaian dasar Op-Amp Inverse atau Non-inverse. Dengan sifat LDR yang demikian, maka LDR (Light Dependent Resistor) biasa digunakan sebagai sensor cahaya. Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis. Atau bisa juga kita gunakan di kamar kita sendiri.

4. Prosedur Percobaan

Gambar 6.1 Rangkaian Instrumentasi Sensor Cahaya

Gambar 6.2 Sensor Cahaya

Keterangan : PIN 1. GROUND (YELLOW) PIN 2. -12V DC (BLACK) PIN 3. +12V DC (RED) PIN 4. NC PIN 5. DATA (WHITE) PIN 6. NC PIN 7. NC PIN 8. NC Keterangan : 1. Test Point 1 (TP 1) untuk pengukuran perubahan resistansi hambatan ditandai dengan warna yang sama antara hitam ataupun merah. 2. Test Point 2 (TP 2) untuk pengukuran perubahan voltase (listrik) ditandai dengan warna yang berbeda, merah untuk kutub positif dan hitam untuk kutub negatif.

Cara mendapatkan data ADC dan Voltage adalah dengan cara menutupi sensor LDR dengan jarak tertentu sehingga intensitas cahaya berkurang yang akan mempengaruhi hasil dari ADC dan Voltage yang dihasilkan Berikut data hasil dari pengukuran sensor cahaya : ADC 406 576 678 736 1023 Voltage 1,72 2,76 3,03 3,06 4,50

Berikut adalah grafik dari data diatas :

PENGUKURAN SENSOR CAHAYA


5 4 Voltage 3 Series 3 2 1 0 406 576 678 ADC 736 1023 Series 2 Series 1

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN


Oleh : Rolan Suriadinata 117-09-0009 Toni Rugandi 117-09-1004 Ferry Antonius Sidharta 117-09-1007 Riza Hadi Saputra 117-09-1009 Rifki Irawan 117-09-1010

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA FAKULTAS SAINS IT TELKOM BANDUNG 2012

Anda mungkin juga menyukai