Ulasan Tentang Oli Dan Pemakaiannya Dalam Kendaraan Bermotor
Ulasan Tentang Oli Dan Pemakaiannya Dalam Kendaraan Bermotor
GESEKAN :
Dalam sebuah situasi dimana dua permukaan meluncur satu sama lain pada kecepatan menengah hingga kecepatan tinggi, luncuran antara dua permukaan menciptakan gesekan. Gesekan diterjemahkan sebagai getaran yang disebabkan sebuah permukaan terhadap permukaan lainnya, hal ini menyebabkan keausan dan panas.
MENGURANGI GESEKAN:
Cara paling mudah untuk mengurangi gesekan adalah dengan menggunakan material yang didesain sedemikian rupa untuk mengurangi getaran, sementara pada saat yang sama, pelicinan yang cukup untuk mengurangi interaksi antar permukaan adalah dengan melakukan dua hal yaitu memberikan ruang kosong antara bagian, dan memungkinkan elemen untuk menggelinding atau meluncur sendiri, sehingga dua pemukaan tersebut tidak pernah secara langsung bersentuhan. Banyak cairan dan serbuk yang dapat mengisi kebutuhan ini secara umum, dari serbuk grafit hingga oli mineral, dari molypolydisulfide ( anti-seize ) hingga grease.
MESIN BENSIN
Sebuah mesin berbahan bakar bensin ( seperti mobil dan truk ) memiliki permukaan yang sangat sempit dan bergerak luar biasa cepat satu sama lain. Ditambah dengan permukaan yang bergesekan, dan pelumas digunakan pada permukaan yang bergesekan tersebut untuk mengurangi perbedaan rentang panas ( dari suhu di bawah titik beku pada cuaca tertentu sebelum mesin dinyalakan hingga 20000F di seluruh dinding silinder selama detonasi pada mesin yang setelannya buruk. Pelumas juga mengandung berbagai kontaminan kimia ( termasuk Sulfuric Acids, Molekul Carbon, Asap Bensin, dll ). Sebuah jawaban yang jelas, untuk hasil paling efektif pada kondisi mesin seperti ini adalah oli mesin, dan banyak tipe oli mesin yang berbeda-beda hadir untuk memenuhi kebutuhan.
MESIN MOTOR
Pada kebanyakan mesin motor, dimana permukaan mesin yang secara umum bergerak jauh lebih cepat dibandingkan dengan permukaan mesin mobil atau truk, biasanya dua sampai sepuluh kali lipat, bergantung pada rentang RPM, panjang langkah, kecepatan langkah ( Kecepatan piston ), dll. Sebagai tambahan, kebanyakan motor modern memiliki kopling basah, yang berarti plat kopling juga berada dalam oli yang digunakan mesin untuk melumasi. Kebanyakan transmisi juga berbagi oli yang sama ini. Berdasarkan fakta, masih ada beberapa motor yang masih menggunakan pendingin oli dan udara sehingga hal ini menyebabkan oli menjadi 1,5 sampai 3 kali lebih panas dibandingkan mesin berpendingin air ( radiator ). Merupakan empat perbedaan yaitu kecepatan, bukaan kopling, bukaan transmisi dan temperature oli yang menjadi landasan bagi dasar perbedaan formulasi oli motor dan oli mobil. Sebagai contoh : Mobil 1 V-Twin 20W-50 mengandung 25% lebih banyak aditif anti-wear dan aditif
VISKOSITAS :
Semua oli mesin diranking berdasarkan viskositas, yang bermakna seberapa baik oli mengalir pada suhu tertentu ( pada 400C, dan pada 1000C, adalah standard ukuran temperature yang digunakan ). Semakin tinggi nilai viskositas, semakin kental oli, dan semakin lambat oli tersebut mengalir melalui celah-celah pada mesin. Dan semakin tinggi viskositas, maka semakin baik oli mengurangi gesekan ketika kondisi oli panas.
dingin maupun pada saat suhu panas, dan akan mencapai semua bagian komponen dengan baik sepanjang waktu. Sejak oli mesin memiliki kemampuan untuk tidak pernah menjadi lebih dingin dibandingkan suhu lingkungan disekitar mesin, perusahaan mesin seringkali memberikan spesifikasi oli mesin dengan bobot dan viskositas yang berbeda berdasarkan suhu lingkungan dimana mesin dioperasikan dan disimpan.
oli ( oli dino dan sintetik), ini dibuat untuk tujuan efektivitas biaya. Oli semi sintetik memiliki keuntungan lebih dari sisi biaya produksi dibandingkan harus membuat oli full sintetik.
KELAS RANKING API ( PENJELASAN YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN UNTUK SEPEDA MOTOR )
SA sampai SE
( OBSOLETE )=> yang ini sudah usang. Jangan digunakan untuk sepeda motor.
SF & SG
Secara teknik usang, tetapi masih banyak digunakan untuk oli sepeda motor. Masih banyak oli sepeda motor yang memenuhi syarat untuk masuk ke dalam ranking SF/SG ( seperti yang ditawarkan Castrol, Mobil, Topone, dll ) dan banyak juga sepeda motor yang menggunakan spesifikasi oli ranking ini, seperti Yamaha Vega ( Yamalube 4 API Service SF, SAE 20w-40 ). Masih banyak oli jenis ini yang dijual dipasaran termasuk oli sepeda motor yang memenuhi standard spesifikasi JASO MA. Jika kita tidak dapat menemukan oli SF/SG, gunakan oli dengan spesifikasi SH atau SH + SL, jangan gunakan API SJ, SL atau SM. SH Secara teknik usang. Oli dengan spesifikasi ini digunakan oleh beberapa pabrikan sepeda motor, dan masih banyak oli di pasaran dengan spesifikasi ini. Jangan gunakan oli spesifikasi ini jika sepeda motor anda direkomendasikan untuk menggunakan ranking API SJ/ SL / SM.
SJ
secara teknik usang. Untuk mesin mobil tahun 2001 dan yang lebih tua. Sebuah oli mesin konservasi energi ( baik untuk mobil keluaran baru tapi tidak untuk kebanyakan sepeda motor ). Catatan : Ini adalah standard untuk pengurangan kandungan phosphor pada oli mesin, dan pengurangan tidak diperlukan untuk kebanyakan mesin sepeda motor. Periksa buku petunjuk manual sepeda motor anda apakah direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan ranking SJ atau tidak, atau hanya API service SF/SG saja, atau ranking SH atau campuran SH + SJ. Jangan gunakan ranking SJ jika secara spesifik tidak tertulis pada buku petunjuk manual sepeda motor.
SL
secara teknik usang. Untuk mesin mobil antara bulan 6/2001 sampai bulan 11/2004. Sebuah oli mesin konservasi energi ( baik untuk mobil keluaran baru tapi tidak untuk kebanyakan sepeda motor ). Catatan : Ini adalah standard untuk pengurangan ZDDP ( zinc dan Phospor ) sebagai kandungan aditif pada oli mesin merupakan pengembangan dari ranking SJ, dan pengurangan tidak diperlukan untuk kebanyakan mesin sepeda motor. Periksa buku petunjuk manual sepeda motor anda apakah direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan ranking SJ atau SL sebelum menggunakan oli dengan ranking SL. Jangan gunakan ranking API SJ atau API SL jika secara spesifik tidak tertulis pada buku petunjuk manual sepeda motor.
SM
Baru. Untuk semua mesin mobil bulan 12/2004 dan yang terbaru. ( dirilis pada 20 November 2004 ) Sebuah oli mesin konservasi energi ( baik untuk mobil keluaran baru tapi tidak untuk kebanyakan sepeda motor ). API meningkatkan standarnya untuk anti-foaming, level deterjen, dan meningkatkan performa pada temperature rendah, dan menurunkan kandungan ZDPP nya lagi. API SM sekarang menggantikan API SJ dan API SL, tetapi ranking oli SM masih tidak cocok untuk kebanyakan mesin sepeda motor (seperti SJ dan SL ), sebenarnya terutama pada setiap mesin motor berpendingin udara, berpendingin oli dan berpendingin udara+oli dan semua mesin motor yang di design sebelum 2001. Periksa buku petunjuk manual sepeda motor anda apakah direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan ranking SJ/SL/SM sebelum menggunkan oli dengan ranking SM. Jangan gunakan ranking API SJ/SL/SM jika secara spesifik tidak tertulis pada buku petunjuk manual sepeda
motor.
SHEAR FORCES :
Oli mesin beroperasi dalam lingkungan yang sangat ekstrem, dengan perubahan besar dalam suhu, derajat kimiawi yang berbeda, dan tenaga mekanik yang berlaku padanya. Salah satu tenaga adalah tenaga gunting, atau tenaga yang merusak molekul asli dari oli secara mekanik. Ketika piston secara tiba-tiba berubah arah dan bergerak, oli yang berada di bawah ring piston mengalami tenaga gunting. Oli juga mendapatkan tenaga gunting ketika oli terjepit pada dua sisi gear yang bergerak satu sama lain. Pada sepeda motor yang menggunakan kopling basah, tenaga gunting juga terjadi ketika kopling digunakan, oli pada permukaan plat kopling terpotong oleh dua permukaan yang menutup satu sama lain. Selain itu juga, molekul oli juga dapat terpecah akibat gelombang tekanan
ledakan pembakaran. Akibatnya kualitas oli menurun mengikuti waktu pemakaian mesin.
CHEMICAL EXPOSURE:
Pada sebuah mesin, berbagai macam kondisi yang berbeda dimana terjadi reaksi kimiawi oli mesin dengan yang lain, zat kimia yang tak diinginkan. Yang paling jelas adalah uap bensin pada ruang pembakaran, beberapa dari uap tersebut bergerak pada dinding lapisan oli karena gelombang tekanan detonasi. Sejak bensin diformulasikan dengan berbagai macam zat kimia, seperti sulphur, MTBE, oxygenators, dll, beberapa dari zat kimia tersebut juga mendapatkan tekanan kedalam oli pada ujung gelombang pembakaran. Bahan kimia ini bersatu dengan oli yang melindungi piston dan terus menerus terjadi selama mesin berjalan. Beberapa zat kimia berubah komposisinya karena mendapatkan panas dan tekanan dari ledakan, sehingga bercampur dengan kandungan hidrokarbon pada oli, hasilnya adalah sulphuric acid dari sulphur pada bensin dan bercampur dengan oksigen yang terkandung dalam udara atau oli ( ini akan memutuskan rantai hidrokarbon ). Jadi spesifikasi oli setelah digunakan pun akan berubah karena proses tersebut di atas.
OXIDATION: Oksidasi
Oli mesin dapat terikat dengan oksigen yang terkandung dalam udara, proses ini disebut oksidasi, yang hasilnya pada oli yang kental berubah menjadi endapan yang kental dan lengket ( dan tidak dapat melumasi secara baik atau akan suli t bagi pompa oli untuk memompanya ). Interaksi oksidasi juga menghilangkan elektron selama proses, seperti pada proses pengelasan. Pada dasarnya ini terjadi pada kandungan paraffin pada oli, oleh karena itu mengapa oli dino ( mineral ) cenderung menciptakan endapan dibanding oli sintetik ( oli sintetik hanya memiliki sedikit sekali bahkan tidak sama sekali memiliki kandungan paraffin ) Proses oksidasi juga terakselerasi dengan baik karena peningkatan suhu ( karena suhu tinggi membantu memfasilitasi oksidasi oli ). Endapan yang terjadi akan membantu penurunan viskositas ( diterangkan pada bagian berikutnya ), pada kenyataannya endapan oli menutupi logam dan menurunkan pelumasan oli pada lapisan logam yang sesungguhnya serta endapan tersebut menghalangi aliran oli. Jadi akibat proses oksidasi ini kualitas oli dilihat dari viskositasnya akan menurun serta endapan ( kerak ) yang dihasilkan menutup aliran oli yang seharusnya mengalir pada seluruh bagian mesin.
motor berpendingin udara dan oli dibandingkan motor perpendingin air ( dan lebih jauh lagi apabila dibandingkan dengan mesin mobil ). Jadi oli motor dirancang dengan peningkatan tingkatan kerusakan viskositas ini. Kemana viskositas hilang ? Pada oli multi-bobot, kerusakan viskositas menyebabkan nomer kedua menjadi menurun lebih cepat sepanjang waktu dibandingkan pada kondisi awal, karena panjang polimer menurun dengan mudah ( awalnya 10w40 akan menjadi 10w35, lalu menjadi 10w30 sampai pada akhirnya mencapai bobot dasar 10w, efektifnya 10w10 ). Gantilah oli sebelum oli rusak sama sekali.
FLASH POINT:
Semua oli mesin memiliki beberapa temperatur dimana mereka menjadi uap atau secara spontan terbakar, dan lalu rusak menjadi senyawa lain. Untuk kebanyakan mesin motor pada kondisi normal,
sepanjang titik ini lebih tinggi daripada suhu mesin pada umumnya dan lebih rendah daripada suhu pembakaran dan busi, ini tidak akan menjadi masalah karena flash point berada pada suhu 3800F atau 4800F ( dalam kasus tertentu, beban deterjen untuk mencuci bersih lebih penting ) Motor yang menggunakan pendingin udara oli atau pendingin udara ( tidak menggunakan pendingin air ), pada mesin jenis ini sangat penting untuk menggunakan oli dengan flash point lebih tinggi untuk kesehatan mesin. Selain itu, motor yang mengalami kondisi tekanan thermal yang tinggi, termasuk mesin balap, mesin yang beroperasi di atas temperature 950F, dan yang sering mengalami perjalanan jauh dalam kecepatan tinggi atau terperangkap kemacetan jalan akan membutuhkan dan akan mendapatkan keuntungan dari oli yang memiliki nilai flash point yang lebih tinggi. Sebagai perbandingan nilai Flash-point pada oli yang masih baru: Castrol R4 (5W40/USA) - 406F (208C) Castrol ACT/Evo (10W40/USA) - 390F (199C) Castrol GPS (10W40/ USA) - 410F (210C) Castrol GPS (20W50/USA) - 414F (212C) Amsoil Synthetic Motorcycle 10W40 - 453F (230C) Amsoil Synthetic Motorcycle 20W50 - 449F (232C) Mobil 1 MX4T (10w40/USA) - 487 F (253C) Mobil 1 VTwin (20w50/USA) - 518F (27 0C)
ADDITIVES: Aditif
Pada mayoritas oli mesin ( termasuk oli mesin motor ), mengandung beberapa derajat aditif yang dibuat untuk menolong menurunkan ( utamanya ) kerusakan viskositas, dengan menurunkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya kemungkinan penyebab keruskana viskositas membuat lebih efektif dari sisi biaya perawatan. Aditif yang paling banyak digunakan adalah Zinc, Phosporus, Magnesium, Calcium, Boron. Selain itu, bermacam zat kimia juga dicampurkan yang bertindak sebagai deterjen, untuk menolong membersihkan kotoran yang berada pada oli juga pada permukaan mesin. Juga untuk tetap menjaga sil oli tetap sehat. Ditambah dengan anti-foaming ( untuk menjaga oli berbusa karena kocokan pada mesin ) Dan juga beberapa pabrikan menambahkan juga graphite, Teflon ( PFTE ), dan molybdenum sebagai anti-wear, TIDAK SATUPUN DARI ( graphite/PFTE/Moly ) DIREKOMENDASIKAN UNTUK MOTOR KOPLING BASAH. Penjelasan mengenai bermacam aditif oli : Zinc dan Phosporus,adalah dua aditif anti-wear logam yang utama. Tujuan keduanya adalah untuk menyediakan derajat pelumasan untuk kontak antara logam dengan logam ketika tekanaan oli terlalu rendah ( seperti permukaan bearing saat menstarter mesin ). Kedua zat kimia ini biasanya dikemas secara bersamaan oleh perusahaan aditif untuk pabrikan oli, sebagai zinc dithiophospate ( ZDDP ), dan perusahaan oli mencampur dengan jumlah bermacam-macam pada formula oli mereka yang berbeda-beda. Bagus untuk mesin, tetapi kandungan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada catalytic converters jika ada pada motor anda. Catatan pada sepeda motor tersedia pada oli dengan API SF, SG atau SH tidak tersedia pada API SJ dan API SL, pada API SJ dan SL kandungannya ZDDP nya rendah ( dan SJ/SL spesifikasi untuk mobil, tidak dinilai untuk motor oleh API )
Magnesium, Calcium dan Boron, digunakan sebagai anti-korosif, untuk menanggulangi formasi berbagai zat kimia yang dapat merusak viskositas, termasuk asam sulphur. Penetralan asam ini membantu oli tetap efektif sebagai pelumas. Hasilnya lainnya zat kimia ini juga membantu menjaga terbentuknya kerak. Berbagai pabrikan oli mencampur zat kimia ini dalam berbagai jumlah bergantung pada berbagai formulasi oli mereka ( dari nol sampai dalam jumlah besar ). Deterjen, berguna untuk meyakinkan bahwa kotoran tetap berada di dalam oli daripada membentuk kerak pada permukaan logam pada mesin. Graphite, Molybdenum ( aka molybdenum disulfide ), ada pada beberapa oli mesin dan berbagai aditif oli aftermarket, dan juga sayangnya pada beberapa oli motor. Zat kimia ini bagus sebagai anti-wear, aditif anti- scuffing ( anti lecet ), tetapi tidak kompatibel dengan motor yang menggunakan kopling basah. Teflon ( aka poly tetrafluoroethylene or PFTE), secara spesifik tidak diharapkan digunakan untuk mesin berdasar pada keterangan dari pabrikan asli pembuat Teflon ( Dupont ), dan anda diharapkan tidak pernah menggunakan produk mengandung Teflon pada system oli pada semua mesin. 100% tidak kompatibel dengan semua mesin motor yang menggunakan kopling basah.
F. ENGINE FLUSHES:
Jika motor anda menggunakan kopling basah, kita harus melepas perangkat kopling sebelum menggunakan engine flush. Jika menggunakan kopling kering itu tidak menjadi masalah, bahkan direkomendasikan jiika kita ingin membersihkan bagian dalam mesin atau endapan kotoran dalam oli. Ganti oli lebih sering dan gunakan oli yang berkualitas baik untuk menjaga agar tidak perlu menggunakan engine flush.
Pabrikan Mengganti Spesifikasi Oli nya Tanpa Kita Ketahui Beberapa pabrikan motor Jepang menjual sendiri oli merk sendiri di seluruh jaringan service mereka. Dalam beberapa kasus, merk oli pabrikan ini telah merubah formula olinya menjadi API SJ dan atau API SL, yang mungkin tidak cocok dengan motor anda ( yang dulunya menggunakan API SH atau API SF/SG ). Contoh kasus ini terjadi sekarang pada YAMALUBE XPEED, XPEED sekarang menggunakan API SJ dan API SL sedangkan Yamaha Vega 01 direkomendasikan menggunakan API SF. Jadi jika membaca penjelasan-penjelasan sebelumnya, sebenarnya YAMALUBE XPEED tidak cocok untuk motor Yamaha lama. ( bisa dilihat rekomendasi pabrikan tipe oli untuk Yamaha New Vega )