Anda di halaman 1dari 2

Metode Penelitian Sosial A Nama : Nadira Titalia NPM : 1006694536 Departemen : Ilmu Hubungan Internasional/2010 Sumber : Prasetya Irawan.

Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk IlmuIlmu Sosial. (Depok: DIA FISIP UI, 2006), Bab VIII, hal..

Rancangan Penelitian Kuantitatif (I) Setelah minggu lalu dibahas mengenai pola pikir deduktif, dasar-dasar teori untuk pengujian, masalah populasi dan sampel, serta metodologi penelitian, selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan penelitian kuantitatif bagian pertama. Sebelum memulai suatu penelitian, kita harus menetapkan pokok permasalahan yang ingin diteliti. Pokok permasalahan ini adalah pertanyaan permasalahan yang dimiliki peneliti sebelum memulai penelitian. Dari titik inilah seorang peneliti memulai penelitiannya. Agar peneliti tidak melakukan kesalahan dalam menentukan pokok permasalahan yang dapat menyebabkan pengulangan penelitian, perlu dipahami ciri-ciri khusus dari pokok permasalahan. Pertama, terkait dengan hasil penelitian sebelumnya. Ilmu pengetahuan merupakan hal kumulatif yang dihasilkan oleh beberapa peneliti. Oleh karena itu ilmu pengetahuan merupakan rantai panjang yang akan terus berkesinambungan perkembangannya. Kedua, orisinal. Orisinalitas dalam penelitian bukan berarti harus melakukukan penelitian dengan tema yang benar-benar baru. Akan tetapi apablia peneliti dapat menentukan fokus baru penelitian dalam topik yang sudah banyak diteliti, hal tersebut termasuk penelitian yang orisinal. Ketiga, terkandung variablevariable yang diteliti. Dalam bukunya, Irawan menjelaskan empat macam variable utama. Variabla moderator adalah variable yang mengubungkan variable bebas dan terikat. Variable pengacau adalah variable yang merusak validitas penelitian, dengan kata lain bahwa kehadiran variable ini dapat merusak hasil penelitian. Variable kontrol adalah variable yang sudah diantisipasi peneliti akan merusak validitas internal. Variable deskriptif adalah segala sesuatu yang diamati dan dicatat peneliti. Ciri khusus keempat pokok permasalahan adalah signifikan. Penelitian yang dilakukan seseorang haruslah memiliki manfaat yang jelas, baik teoritis maupun praktis. Kelima, menggunakan istilah universal. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan tafsir yang mungkin terjadi. Terakhir, fisibel. Suatu penelitian haruslah dalam jangkauan

kemampuan si peneliti agar penelitian tersebut dapat selesai sampai hasil dan dapat diambil manfaatnya. Setelah melakukan identifikasi permasalahan yang akan diteliti, seorang peneliti akan mengerjakan bab pertama dalam karyanya. Bab pertama ini terdiri dari delapan sub bab. Empat sub bab pertama akan dijelaskan dalam minggu ini dan empat sub bab terakhir akan dijelaskan minggu depan. Sub bab pertama yaitu latar belakang permasalahan. Ini berisi penjelasan awal keberadaan masalah yang akan diteliti. Sub bab kedua yaitu pokok permasalahan. Ini dapat berbentuk pernyataan maupun pertanyaan yang bertujuan member gambaran akan hasil dari penelitian ini. Selanjutnya, tujuan penelitian. Ini merupakan hasil dari penelitian yang akan dilakukan. Tujuan ini dapat berupa eksplorasi, deskripsi, evaluasi, validasi, maupun membuat suatu model. Sub bab keempat adalah manfaat penelitian. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa identifikasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah penting karena kesalahan dapat menggagalkan penelitian. Kemudian pembuatan bab pertama dalam suatu penelitian juga penting dan harus dilakukan secara sistematis.

Anda mungkin juga menyukai