Anda di halaman 1dari 13

BAB I

I.

IDENTITAS PASIEN : Nama Usia Jenis kelamin Agama Pekerjaan Tanggal dan jam masuk No cm : Siti Aminah : 34 thn : Perempuan : Islam : Karyawati : 31 Januari 20111 : 430823

II.

ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS ) 1. Keluhan utama : terdapat benjolan pada anus 2. Keluhan tambahan : terasa nyeri pada benjolan dan daerah sekitar anus 3. Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan kurang lebih satu minnggu yang lalu ada benjolan pada anusnya dan terasa nyeri. Ketika BAB tidak berdarah. Sebelumnya pasien merasa ada benjolan di anus sejak satu tahun yang lalu, tetapi saat itu benjolan masih bisa dimasukkan ke anus kembali, tidak terasa nyeri, dan tidak berdarah ketika BAB. Sebelumnya juga belum pernah di periksakan ke dokter atau belum pernah diobati. Pasien kurang menyukai sayur-sayuran, jarang makan buah buahan. Menyukai makan pedas, sering mengeluhkan adanya BAB yang keras dan jarang, tapi pasien tidak pernah mengeluhkan perut kembung atau gangguan kentut. Tidak ada mual dan muntah.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran

: Compos mentis : Tekanan darah 110 / 70 mmHg Nadi 80 x/mnt, teratur, isi dan tegangan cukup Respirasi 20 x/mnt, Suhu 36C

Vital Sign

Pemeriksaan Kepala Mata Rambut : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/: distribusi merata, tidak beruban, distribusi rambut merata, tidak mudah rontok

Pemeriksaan Dada Paru Inspeksi Palpasi Auskultasi Cor Inspeksi Palpasi Perkusi: - Batas kiri atas : SIC II para sternalis kiri - Batas kiri bawah : SIC V LMC sinistra - Batas kanan atas : SIC II para sternalis kanan - Batas kanan bawah: SIC IV pera sternalis Auskultasi : reguler kanan : ictus cordis tidak tampak : ictus cordis tidak teraba : simetris, retraksi dinding dada (-), ketinggalan gerak (-) : vokal fremitus kanan = kiri normal : vesikuler, suara tambahan (-) Perkusi: sonor ke dua lapang paru

Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada tanda-tanda peradangan, simetris, datar (+)

Auskultasi Perkusi Palpasi

: peristaltik (+) diseluruh lapang abdomen : timpani di seluruh lapang abdomen : nyeri tekan (-)

Pemeriksaan Ekstermitas Ekstermitas atas : akral hangat, tidak ada udem Ekstermitas bawah : akral hangat, tidak ada udem

Pemeriksaan Regio Anal Inspeksi : Tampak benjolan didaerah anus 2x1 cm, berwarna merah ke biru-biruan, posisi arah jam 12 sampai jam 6, benjolan tampak menyatu dengan kulit luar anus Palpasi : Nyeri tekan (+), massa konsistensi kenyal, permukaan direposisi licin, massa tidak dapat

IV.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah Lengkap Hb AL Hmt : 14,3 gr % : 6,1 rb/ul : 44 % :0% :0% :0% : 56 % : 40 % :4% :A : 14,0 detik : 36,9 % : 13,5 detik

Hitung Jenis Leukosit Eosinofil Basofil Batang Segmen Limfosit Monosit

Gol Darah PPT APTT Control PPT

Control APTT : 34,6 % GDS Ureum Kreatinin SGOT SGPT Elektrolit Natrium Kalium V. HbsAg Ro Thorax : 140 mmol/l : 4,58 mmol/l : negatif : cor dan pulmo dalam batas normal : 106 g/dl : 11 mg/dl : 0,54 : 18 u/l : 10 u/l

Klorida: 113, 3 mmol/l

DIAGNOSIS PRA BEDAH Hemoroid Eksterna

VI.

PENATALAKSANAAN Bila diagnosis klinis sudah jelas, tindakan yang paling tepat dan merupakan satu-satunya pilihan yang baik adalah hemoroidektomi, karena pada pasien ini merasakan nyeri anus yang hebat. Instruksi Pasca Operasi Awasi KU & Vital Sign Bila Peristaltik (+) boleh coba minum Infus RL : D5 1 :2 ( 20 tpm) Injeksi Cefotaxim 2 x 1 gr Injeksi Teranol 2 x1 ampul

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINISI Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang sangat tidak nyaman.

II. ETIOLOGI Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis dibagi menjadi dua yaitu : 1. Hemoroid akibat obstruksi organik. Kelainan organik yang dapat menyebabkan gangguan adalah : a. Hepar sirosis hepatik, fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar sehingga terjadi hipertensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain ke esofagus dan pleksus hemoroidalis. b. Bendungan vena porta, misalnya karena trombosis pada vena porta. c. Tomur intra abdomen (tumor ovarium, tumor rektum), terutama didaerah pelvis.

2. Idiopatik yaitu tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab timbulnya hemoroid. Faktor faktor yang mungkin berperan: a. Keturunan atau herediter. Dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan dinding pembuluh darah vena. b. Anatomi vena di daerah masenterium tudak mempunyai katup. Sehingga darah mudah kembali menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis. c. Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain : * * * * Orang yang pekerjaan nya banyak berdiri atau duduk dimana gaya grafitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid. Gangguan devekasi miksi Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat Tonus spingter ani yang kaku atau lemah

Pada seorang wanita hamil terdapat tiga factor yang mempengaruhi timbulnya hemoroid yaitu : 1. 2. 3. III. KLASIFIKASI Secara garis besar hemoroid dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu, : 1. Hemoroid eksterna, dimana terjadi varises pada pleksus hemoroidalis inferior, di bawah linea dentata dan tertutup ole kulit. Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai bentuk akut dan kronik. Bentuk akut berupa pembengkakan bulat atau kebiruan pada tepi anus dan sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun disebut hemoroid trombosis eksterna akut, bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik atau skin tag berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan dan sedikit pembuluh darah. Adanya tumor intra abdomen Kelemahan pembuluh darah pengaruh perubahan hormonal Mengedan sewaktu partus sewaktu hamil akibat

2. Hemoroid interna, dimana terjadi varises pada pleksus hemoroidalis superior, di atas linea dentata, dan tertutup oleh mukosa dan dibagi menjadi 4 derajat : a. Derajat I Terjadi varises/pelebaran vena tetapi belum ada benjolan/prolaps saat defekasi, walaupun defekasi dengan sekuat tenaga. Derajat I ini dapat diketahui melalui adanya perdarahan dengan sigmoideskopi. b. Derajat II Adanya perdarahan dan prolaps jaringan di luar anus saat mengedan selama defekasi berlangsung, tapi prolaps ini dapat kembali secara spontan. c. Derajat III Sama dengan derajat II, hanya saja prolapsus tidak dapat kembali secara spontan dan harus didorong (reposisi manual). d. Derajat IV Prolapsus tidak dapat direduksi/inkarserasi. Benjolan atau prolapsus dapat terjepit di luar, dapat mengalami iritasi, inflamasi, edema, ulserasi, sehingga saat hal ini terjadi baru timbul rasa sakit. IV. GEJALA KLINIS Pasien sering meneluh atau menderita hemoroid tanpa ada hubungannya dengan gejala rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis. Perdarahan umumnya merupakan tanda peratama hemoroid interna akibat trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercanpur dengan feses, dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah. Walaupun berasal dari vena, darah yang keluar berwarna merah segar karena kaya akan zat asam.

Perdarahan hemoroid yang berulang kadang dapat mengakibatkan timbulnya anemia yang berat. Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol ke luar menyebabkan prolap. Pada tahap awalnya penonjolan ini terjadi sewaktu defekasi dan disusul oleh reduksi spontan sesudah selesai defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut hemoroid interna ini perlu di dorong kembali setelah defekasi agar masuk ke dalam anus. Akhirnya, hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps menetap dan tidak dapat didorong masuk lagi. Keluarnya mukus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam merupakan ciri hemoroid yang mengalami prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang disebut pruritus anus dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan rangsangan mukus. Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis yang luas dengan udem dan radang. V. PENATALAKSANAAN Pada dasarnya terapi hemoroidalis bukan untuk menghilangkan pleksus hemoroidalis tetapi untuk menghilangkan keluhan. Pada prinsipnya terapi hemoroid terdiri atas dua macam, yaitu : 1. Non Operatif a. Diet tinggi serat untuk melancarkan buang air besar Kebanyakan pasien hemoroid derajat I dan II dapat ditangani dengan manipulasi diet. Makanan sebaiknya terdiri atas makanan yang berserat tinggi, makanan ini membuat gumpalan isi usus besar, namun lunak, sehingga mempermudah untuk defekasi dan mengurangi keharusan defekasi secara berlebihan. b. Skleroterapi Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya 5% fenol dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan ke submukosa di dalam jaringan areolar yang longgar di bawah hemoroid interna dengan tujuan menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan parut. Penyuntikan dilakukan di sebelah atas dari garis mukokutan dengan jarum yang panjang malalui anuskup.

c.

Ligasi dengan gelang karet Hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat di terapi

dengan ligasi gelang karet menurut Barron. Dengan bantuan anuskup, mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus. Gelang karet didorong ke ligator dan ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa pleksus hemoroidalis tersebut. Nekrosis karena iskemik terjadi dalam beberapa hari. Mukosa bersama karet akan lepas sendiri. Fibrosis dan parut akan terjadi pada pangkal hemoroid tersebut. Pada satu kali terapi hanya diikat satu kompleks hemoroid, sedangkan ligasi berikutnya dilakukan dalam jarak waktu dua sampai empat minggu. d. Krioterapi Hemoroid dapat pula dibekukan dengan pendinginan pada suhu yang rendah sekali.Bedah krio (cryosurgery) menyebabkan destruksi jaringan yang disebabkan oleh pembekuan cepat dan diikuti oleh pencairan yang cepat. Bedah krio ini tidak dipakai secara luas oleh karena mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya. Bedah krio ini lebih cocok untuk terapi paliatif pada karsinoma rektum yang in operabel. e. Terapi untuk hemoroid eksterna yang mengalami trombosis Keluhan ini dapat dikurangi dengan rendam duduk menggunakan larutan hangat, salep yang mengandung analgesik untuk mengurangi nyeri atau gesekan pada waktu berjalan dan sedasi. Istirahat di tempat tidur dapat membantu mempercepat berkurangnya pembengkakan. 2. Operatif (Hemoroidektomi) Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat dilakukan pada penderita dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan terapi lain yang lebih sederhana. Penderita derajat IV yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan hemoroidektomi.

Ada dua prinsip melakukan hemoroidektomi. yaitu : a. Pengangkatan pleksus dan mukosa Pengangkatan pleksus tanpa mukosa Metode Langen-beck (eksisi+jahitan primer radier) Semua sayatan di tempat keluar varises harus sejajar dengan sumbu memanjang dari rektum. Keuntungan berapa banyak varisespun dapat diangkat. Bila sayatan ini kemudian dijahit tidak menimbulkan stenosis. Metode ini yang dilakukan di RSCM. Umumnya dengan metode ini mukosa turut diangkat bersama varises. Kelihatannya lebih kasar tetapi penyembuhannya lebih baik. Waktu untuk mengerjakan metode ini kirakira 15 menit. Metode ini baik, terutama untuk yang baru belajar. b. Metode White head (eksisi+jahitan primer longitudina) Sayatan dilakukan sirkuler, sedikit jauh dari varises yang menonjol. Keuntungannya adalah setelah varises diangkat mukosa dikembalikan secepatnya sehingga hasil operasi kelihatan rapi, tetapi dengan metode ini bahaya striktur lebih besar, sehingga sebelum menjadi sempit sekali harus dilakuakan dilatasi dengan bougie. Cara lain adalah hemoroid dilepaskan tetapi mukosa tidak dibuang (eksisi dan ligasi). Dengan demikian bahaya striktur dapat dihindarkan.

10

VI.

KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS Komplikasi penyakit ini adalah perdarahan hebat, abses, fistula para anal,

dan inkerserasi. Untuk hemoroid eksterna, pengobantannya selalu operatif. Tergantung keadaan, dapt dilakukan eksisi atau insisi trombus serta pengeluaran trombus. Komplikasi jangka panjang adalah striktur ani karena eksisi yang berlebiahan. Dengan terapi yang tepat keluhan pasien dengan hemoroid dapat dihilangkan. Pendekatan konservatif harus dilakukan pada hampir setiap kasus. Hasil dari hemoroidektomi cukup memuaskan. Untuk terapi lanjutan, mengedan harus dikurangi untuk mencegah kekambuhan.

11

BAB III KESIMPULAN

Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang sangat tidak nyaman. Secara garis besar hemoroid dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu, Hemoroid eksterna, dimana terjadi varises pada pleksus hemoroidalis inferior, di bawah linea dentata dan tertutup ole kulit. Hemoroid interna, dimana terjadi varises pada pleksus hemoroidalis superior, di atas linea dentata, dan tertutup oleh mukosa dan dibagi menjadi 4 derajat Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis dibagi menjadi dua yaitu, hemoroid akibat obstruksi organik dan diopatik yaitu tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab timbulnya hemoroid. Pada dasarnya terapi hemoroidalis bukan untuk menghilangkan pleksus hemoroidalis tetapi untuk menghilangkan keluhan. Pada prinsipnya terapi hemoroid terdiri atas dua macam, yaitu operatif dan non-operatif.

12

DAFTAR PUSTAKA

Aninim. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Staf Pengajar Bagian Bedah FKUI, Jakarta. Hancock, B, D., 1998. Hemoroid dalam Petunjuk Penting Penyakit Kolorektal. EGC, Jakarta Mansjoer, A., Suprohaita, Setiowulan, Wardani, W., 2000. Kapita selekta Kedokteran. FKUI Jakarta. Price, S, A., & Wilson, L, M., 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. EGC, Jakarta. Sabbiston, 1994. Buku Ajar Bedah. EGC, Jakarta. Sjamsuhidajat, Wim de Jong, 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC, Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai