Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah sehat sakit atau kesehatan tersebut. Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari hari secara mandiri. Kegiatan pelayanan daiberikan dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produk B. TUJUAN 1. Untuk mengetahui peran perawat 2. Untuk mengetahui sasaran perawat dalam masalah kesehatan lingkungan 3. Untuk mengetahui tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21). Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan. Peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari : a. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhann dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan

menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. b. Peran Perawat sebagai advokat klien Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan

kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian. c. Peran Perawat sebagai Edukator Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. d. Peran Perawat sebagai koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. e. Peran Perawat sebagai kolaborator Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. f. Peran Perawat sebagai Konsultan

Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Pertan ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. g. Peran Perawat sebagai Pembaharuan Peran ini dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
3

B. PERANAN PERAWAT JUGA TERBAGI ATAS Elemen Peran : Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen peran perawat professional antara lain :care giver, client advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator change agent, consultant dan interpersonal proses. Care Giver : Pada peran ini perawat diharapkan mampu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang kompleks. Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus memperhatikan klien berdasrkan kebutuhan significan dari klien. Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada masalah psikologis. Client Advocate (Pembela Klien) Tugas perawat : Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien.
4

Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty, 1998 :140). Hak-Hak Klien antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya Hak atas informasi tentang penyakitnya Hak atas privacy Hak untuk menentukan nasibnya sendiri Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.

Hak Hak -Hak Tenaga Kesehatan antara lain ; 1. Hak atas informasi yang benar 2. Hak untuk bekerja sesuai standart 3. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien 4. Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok 5. Hak atas rahasia pribadi 6. Hak atas balas jasa Conselor Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual. Peran perawat : Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.

Perubahan pola interaksi merupakan Dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan Educator : Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru membantu murid untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau banyak pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk merubah perilaku adalah tujuannya. (Redman, 1998 : 8 ). Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknik. C. SASARAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat. Individu Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju kemandirian. Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga
6

satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis : 1. 2. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga 3. 4. 5. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatan Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha usaha kesehatan masyarakat. Kelompok khusus Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan antara lain : a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia. b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan lain lain. D. TINDAKAN PERAWAT DALAM PENANGANAN MASALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku

masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Pada permasalahan kesehatan lingkungan tindakan yang paling sering dilakukan dan terbukti efektif untuk meningkatkan kesehatan lingkungan baik individu, keluarga, maupun masyarakat yaitu dengan intervensi keperawatan sebagai berikut : 1. Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas. 2. Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas. 3. Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti : melakukan konseling pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan menikah, dll. 4. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di komunitas. 5. Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN : Peran perawat sangat beragam untuk menyelesaikan masalah kesehatan lingkungan, adapun sasaran perawatan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan adalah individu, keluarga, masyarakat, serta kelompok khusus yang ada dalam masyarakat, untuk mewujudkan peningkatan kesehatan lingkungan maka perawat dapat melakukan tindakan keperawatan diantara lain adalah pendidikan kesehatan, konseling dengan remaja, memberikan rujukan dll. B. SARAN : Peran perawat untuk meningkatkan kesehatan lingkungan sangatlah besar, sehingga ketrampilan dan keahlian perawat professional baik D3 maupun S1 Keperawatan sangat menjadi acuan untuk suksesnya peningkatan kesehatan lingkungan di Indonesia, maka dari itu sangat bijak jika keahian dan ketrampilan perawat selalu ditingkatkan untuk menunjang asuhan keperawatan yang baik bagi peningkatan kesehatan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai