Anda di halaman 1dari 8

Gelombang Elektromagnet

Hukum Gauss untuk kemagnetan Tidak terdapat monopole magnet, tidak seperti pada fenomena listrik di mana ada muatan positif dan ada muatan negatif. Dalam persoalan kemagnetan kutub-kutub magnet selalu hadir bersamaan. Sebagaimana halnya dengan hukum Gauss untuk fenomena kelistrikan, fluks magnet pada suatu permukaan tertutup sebanding dengan muatan total. Karena tidak terdapat monopole, maka untuk kasus kemagnetan akan didapat:

B.dA = 0
permukaan tertutup

Persamaan-persamaan Maxwell Merupakan ungkapan matematik yang menyatakan hubungan antara medan listrik dan medan magnet. Hubungan antara medan listrik dan medan magnet dinyatakan dalam 4 buah persamaan:

E.dA =
permukaan tertutup permukaan tertutup

q 0

hukum Gauss pada fenomena kelistrikan hukum Gauss pada fenomena kemagnetan, menunjukkan tidak adanya monopole magnet hukum induksi Faraday, menunjukkan bahwa perubahan medan magnet menimbulkan efek kelistrikan

B.dA = 0 E.ds =
lintasan tertutup

dB dt

B.ds = 0I + 0 0
lintasan tertutup

dE dt

hukum

Ampere

yang

dikoreksi

oleh

Maxwell,

menunjukkan adanya arus listrik ataupun perubahan medan listrik menimbulkan efek kemagnetan

Koreksi Maxwell merupakan kontribusi penting yang mengaitkan perubahan fluks listrik terhadap medan magnet, sebagaimana perubahan fluks magnet berkait dengan medan listrik. Suku 0

dE dinamakan arus perpindahan (displacement dt

current).

E (x ,t ) = E o sin(kx t ) B (x ,t ) = Bo sin(kx t )
Beberapa hal yang disimpulkan oleh Maxwell tentang gelombang EM 1. Gelombang EM adalah gelombang transversal (Ev, Bv, dan EB 1 2. laju rambat gelombang EM adalah v =

3. Hubungan antara amplitudo kedua medan adalah 1 E o = cBo dengan c =

o o

Representasi gelombang EM yang merambat dalam arah sumbu x positif


Arah penjalaran gelombang EM ditentukan dari EB

CK-FI112-09.13

Spektrum gelombang EM

Polarisasi gelombang EM Pengertian polarisasi hanya ada untuk gelombang transversal. Polarisasi menyatakan arah getar gelombang. Pada gelombang EM, polarisasi berkaitan dengan arah getar gelombang medan listriknya.
Gelombang EM yang terpolarisasi dalam arah sumbu z Gelombang EM yang terpolarisasi dalam arah sumbu y

Cahaya alam (cahaya tampak) termasuk gelombang EM, dan merupakan gelombang yang tak terpolarisasi.

CK-FI112-09.14

Medan listrik dan medan magnet masing-masing memenuhi persamaan gelombang, yaitu:

2E = 0 0 x 2 2B = 0 0 x 2

2E t 2 2B t 2

Ingat kembali bentuk persamaan gelombang merambat:

2y 1 2y = 2 2 x v t 2

Sebagaimana gelombang mekanik, gelombang EM dalam perambatannya juga membawa energi. Laju aliran energi yang dibawa oleh gelombang energi dinyatakan dalam ungkapan vektor yang disebut vektor Poynting (Poynting vector) S, yang didefinisikan sebagai:

S=

EB

Besar dari vektor Poynting menyatakan laju aliran energi yang melalui suatu permukaan yang tegak lurus arah penjalaran gelombang EM. Ini berarti S menyatakan daya persatuan luas. Sedangkan arah S menyatakan arah perambatan gelombang dan juga arah perpindahan energi. Misalkan untuk gelombang EM yang berbentuk gelombang datar (plane wave), maka

E B = EB

S =

EB 0

E2 c 2 E Karena B = , maka S = = B c 0c 0
Untuk gelombang yang berbentuk sinusoida, nilai rata-rata S untuk suatu siklus sama dengan intensitas gelombang. Nilai rata-rata untuk suatu siklus dari fungsi cos2(kxt) sama dengan 1/2, sehingga

Selain menghantarkan energi, gelombang EM juga menghantarkan momentum. Jika gelombang EM tiba pada permukaan yang sempurna menyerap energi maka transfer momentumnya dinyatakan dengan

p=

U . Tekanan yang c

dialami oleh permukaan tersebut adalah

P =

F 1 dp 1 d U = = A A dt A dt c

1 dU / dt S = = A c c

Sedangkan jika tiba pada permukaan yang sempurna memantulkan energi maka momentum transfernya 2U dinyatakan dengan p = . Tekanan yang dialami

permukaan tersebut adalah

P =

F 1 dp 1 d 2U = = A A dt A dt c

2 dU / dt 2S = = A c c

Mekanisme sederhana untuk menghasilkan gelombang EM adalah bila ada muatan yang mengalami percepatan. Contohnya adalah pada antena setengah gelombang Dua batang logam yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC. Sumber tegangan membuat muatan terpolarisasi pada batang konduktor dan mengalami percepatan sehingga timbul medan listrik dan medan magnet.

Polarisasi Polarisasi gelombang EM menggambarkan bagaimana medan listrik berosilasi. Pada gambar di samping, dikatakan bahwa gelombang EM terpolarisasi pada bidang vertikal atau juga dikatakan sebagai terpolarisasi linier. Gelombang EM (dalam hal ini misalnya cahaya) dikatakan tidak terpolarisasi atau terpolarisasi acak bila arah polarisasi sesaatnya bersifat acak terhadap waktu.

Cahaya yang tak terpolarisasi dapat dibuat terpolarisasi menggunakan lembar polarisator.

Anda mungkin juga menyukai