Anda di halaman 1dari 25

Anargha Setiadi 0806327093 Pembimbing: Riani Widiarti M.Si.

Introduksi
Bintang laut atau asteroid tropis adalah komponen

fauna terumbu yang penting dan mudah ditemukan. Sedikitnya data mengenai gaya hidup dan perilaku hewan-hewan tersebut. Tujuan:
Mengetahui spesies asteroid indikator pada zona habitat

tertentu pada suatu paparan terumbu. Mengetahui preferensi lingkungan spesies asteroid yang umum ditemukan

Common Indo-Pacific Asteroids

Linckia laevigata

Archaster typicus

Common Indo-Pacific Asteroids

Culcita novaeguineae Nardoa tuberculata

Common Indo-Pacific Asteroids


Protoreaster nodosus

Fromia milleporella

Common Indo-Pacific Asteroids


Astropecten indicus

Acanthaster planci

Lokasi
Kepulauan Seribu: Pulau Pari Pulau Semak Daun

Transect Semak Daun

Transect Pari

Alat dan Bahan


Transek (meteran gulung = 100 m)
GPS Papan catat + pensil

Hidrometer (beserta thermometer)


Refractometer Alat pengukur kecepatan arus Kertas pH Tongkat kedalaman Bak Pelampung

Metode
BELT transect system (Systematic sampling) kuadrat

tunggal berukuran 10m x 2m atau 1:5 2 x transek per pulau Faktor lingkungan, substrat dan vegetasi diukur pada interval ke-10 meter (0, 10, 20, 30, 40, dst.)

Pulau Semak Daun Transect 1

Pulau Semak Daun Transect 2

Pulau Pari Transect 1

Pulau Pari Transect 2

Pulau Semak Daun

Pulau Pari

Pulau Semak Daun Transect I


0.3

Density

Density

0.25
0.2 0.15 0.1

Archaster typicus

0.05
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Quadrant

Pulau Semak Daun Transect II


0.06 0.05 Density 0.04 0.03 0.02 0.01 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Quadrant Linckia laevigata Culcita novaeguineae

Pulau Pari Transect I


3.5

Density

Density

3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Quadrant

Archaster typicus

Pulau Pari Transect II


0.06 0.05 Density 0.04 0.03 0.02 0.01 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Quadrant Culcita novaeguineae Nardoa tuberculata

Discussion
Spesies intertidal dan habitat menurut Halstead (2000); Morton (1990); Tan & Yeo (2003): Pasir:
Archaster typicus, Astropecten indicus*, Protoreaster

nodosus*

Lamun: Protoreaster nodosus*, Culcita novaeguineae Rubble/Terumbu Karang: Linckia laevigata, Fromia milleporella*, Culcita novaeguineae, Nardoa tuberculata, Acanthaster planci

Discussion
Ketiadaan Protoreaster nodosus disebabkan oleh

koleksi yang berlebihan untuk hewan akuarium (pers. comm.) Terlihat densitas bintang laut yang berbeda antara Pulau Semak Daun dan Pulau Pari. Jenis substrat dan biota sessile (lamun/karang hidup) berpengaruh terhadap keberadaan suatu spesies bintang laut.

Discussion
Hidrometer apung memiliki akurasi yang semakin

melemah apabila suhu melebih/kurang dari titik ideal kalibrasi 15o C . Oleh karena itu, penggunaan hidrometer apung sebaiknya terbatas di dalam laboratorium saja. Refraktometer bekerja berdasarkan indeks refraksi cairan, yang juga bergantung terhadap suhu. Namun, adanya suatu strip bimetal di dalam alat mencegah efek bias oleh suhu (ATC, atau automatic temperature compensation)

Saran
Perbanyak replikasi sampling untuk mendapatkan

hasil yang lebih representatif Asistensi meningkatkan waktu pengerjaan = meminimalisasikan bias akibat perilaku bintang laut terkait perubahan lingkungan oleh waktu. Gunakan refraktometer sebagai instrumen pengukur salinitas

Daftar Acuan
Cox, G.W. 1996. Laboratory manual of general Ecology.

Times Mirror Higher Education Group, Inc., Dubuque: 278 hlm. Halstead, B. 2000. Coral Sea reef guide. Sea Challenges Natural History Books etc., California: 320 hlm. Morton, J. 1990. The shore ecology of the Tropical Pacific. UNESCO, Jakarta: 282 hlm. Tan, R. & A. Yeo. 2003. Chek Jawa guidebook. Horizon Books Pte Ltd, Singapore: 219 hlm. http://www.waldonell.com/me/reef-aquarium-waterparameters-salinity-density-and-specific-gravity http://www.lumcon.edu/education/studentdatabase/salco nv.asp

Special Thanks To:


Ibu Riani Widiarti
Widi Wijaya Abdul Rahim

Pak Mamu

Anda mungkin juga menyukai