Pola Zonasi Asteroid Tropikal Di Pulau Pari Dan
Pola Zonasi Asteroid Tropikal Di Pulau Pari Dan
Introduksi
Bintang laut atau asteroid tropis adalah komponen
fauna terumbu yang penting dan mudah ditemukan. Sedikitnya data mengenai gaya hidup dan perilaku hewan-hewan tersebut. Tujuan:
Mengetahui spesies asteroid indikator pada zona habitat
tertentu pada suatu paparan terumbu. Mengetahui preferensi lingkungan spesies asteroid yang umum ditemukan
Linckia laevigata
Archaster typicus
Fromia milleporella
Acanthaster planci
Lokasi
Kepulauan Seribu: Pulau Pari Pulau Semak Daun
Transect Pari
Metode
BELT transect system (Systematic sampling) kuadrat
tunggal berukuran 10m x 2m atau 1:5 2 x transek per pulau Faktor lingkungan, substrat dan vegetasi diukur pada interval ke-10 meter (0, 10, 20, 30, 40, dst.)
Pulau Pari
Density
Density
0.25
0.2 0.15 0.1
Archaster typicus
0.05
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Quadrant
Density
Density
Archaster typicus
Discussion
Spesies intertidal dan habitat menurut Halstead (2000); Morton (1990); Tan & Yeo (2003): Pasir:
Archaster typicus, Astropecten indicus*, Protoreaster
nodosus*
Lamun: Protoreaster nodosus*, Culcita novaeguineae Rubble/Terumbu Karang: Linckia laevigata, Fromia milleporella*, Culcita novaeguineae, Nardoa tuberculata, Acanthaster planci
Discussion
Ketiadaan Protoreaster nodosus disebabkan oleh
koleksi yang berlebihan untuk hewan akuarium (pers. comm.) Terlihat densitas bintang laut yang berbeda antara Pulau Semak Daun dan Pulau Pari. Jenis substrat dan biota sessile (lamun/karang hidup) berpengaruh terhadap keberadaan suatu spesies bintang laut.
Discussion
Hidrometer apung memiliki akurasi yang semakin
melemah apabila suhu melebih/kurang dari titik ideal kalibrasi 15o C . Oleh karena itu, penggunaan hidrometer apung sebaiknya terbatas di dalam laboratorium saja. Refraktometer bekerja berdasarkan indeks refraksi cairan, yang juga bergantung terhadap suhu. Namun, adanya suatu strip bimetal di dalam alat mencegah efek bias oleh suhu (ATC, atau automatic temperature compensation)
Saran
Perbanyak replikasi sampling untuk mendapatkan
hasil yang lebih representatif Asistensi meningkatkan waktu pengerjaan = meminimalisasikan bias akibat perilaku bintang laut terkait perubahan lingkungan oleh waktu. Gunakan refraktometer sebagai instrumen pengukur salinitas
Daftar Acuan
Cox, G.W. 1996. Laboratory manual of general Ecology.
Times Mirror Higher Education Group, Inc., Dubuque: 278 hlm. Halstead, B. 2000. Coral Sea reef guide. Sea Challenges Natural History Books etc., California: 320 hlm. Morton, J. 1990. The shore ecology of the Tropical Pacific. UNESCO, Jakarta: 282 hlm. Tan, R. & A. Yeo. 2003. Chek Jawa guidebook. Horizon Books Pte Ltd, Singapore: 219 hlm. http://www.waldonell.com/me/reef-aquarium-waterparameters-salinity-density-and-specific-gravity http://www.lumcon.edu/education/studentdatabase/salco nv.asp
Pak Mamu