Presentasi Product Design

Kelompok 9
Puji Lestari Handayani Rizky Kurniawan Seswila Deflin Susanto Yuniar Nuraeni

1. Biosurfaktan
Surfaktan zat aktif deterjen masih didominasi oleh produk turunan petrokimia yaitu Linier Alkyl Benzene Sulfonat (LABS).

Biosurfaktan berbasis minyak nabati metil ester sulfonat (MES).

Kebutuhan Surfaktan yang ramah lingkungan

Kelebihan MES
Kemampuan penyabunan yang baik; terutama yang berasal dari C16 dan C18 (dari minyak kelapa).

Toleransi yang baik terhadap kesadahan air.

Bersinergi baik dengan sabun (sebagai zat aditif sabun).

Daya larut dalam air yang baik.

Tembut dan tidak iritasi pada kulit.

Memiliki karakteristik biodegradasi yang baik

2. Alcohol Free Hand Sanitizer

Komposisi Hand Sanitizer yang beredar di pasaran

Parfume

Mengapa harus Free Alkohol

?????
1. Alcohol-free products lebih aman digunakan. 2. Formula pada alcohol-free hand sanitizers sama efektiknya dengan ethanol dalam hal membunuh mikroorganisme. 3. Alcohol-based sanitizers membuat kulit kering

Komposisi Alcohol Free Hand Sanitizer

Lavender

Aloe vera : melembabkan kulit Tea tree oil : disinfektan alami Lavender : pewangi

3. Moisturizer (emollient) dari Ekstrak Daun Handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff)
Emolien adalah bahan oklusif yang membantu hidrasi kulit dengan cara mengoklusi permukaan kulit dan menahan air di stratum corneum. (Purwandhani, 2000)

Efek emollient adalah melembabkan kulit , anti inflamasi, antimitotik dan antipruritus.

Komponen terpenting pada emollient adalah lipid. Lipid bisa berasal dari tumbuhan dan hewan, minyak mineral atau sintetik. Asam lemak yang digunakan berantai karbon 8-18 dan dapat jenuh maupun tidak jenuh. (Purwandhani, 2000)

Kandungan Kimia Tumbuhan Handeuleum (Graptophyllum pictum L.)

Daun Handeuleum mengandung alkaloida yang tidak beracun, glikosida, steroida, saponin, klorofil dan lendir. Batang daun tumbuhan handeuleum mengandung kalsium oksalat, asam formik, dan lemak. (Dalimartha, 1999).

Lipid

Ekstraksi

Emollient

Terima Kasih