Anda di halaman 1dari 3

TRIPS Apakah Trips itu ?

TRIPs (Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights = Aspek-aspek Perdagangan yang bertalian dengan Hak Milik Intelektual), merupakan salah satu issue dari 15 issues dalam persetujuan GATT (General Agreement on Tarof and Trade) yang mengatur masalah hak milik intelektual secara global. Secara umum persetujuan TRIPs berisikan norma-norma yuridis yang harus dipatuhi dan dilaksanakan di bidang HAKI, di samping pengaturan mengenai larangan melakukan perdagangan atas barang hasil pelanggaran HAKI tersebut. Di dalam persetujuan TRIPs ini terdapat beberapa aturan baru di bidang HAKI dengan standard pengaturan dan perlindungan yang lebih memadai dibandingkan dengan peraturan per-UU-an Nasional (UU Hak Cipta, UU Paten dan UU Merek), dengan disertai pula sanksi keras berupa pembalasan ( Cross Retaliation) di bidang ekonomi yang ditujukan kepada suatu negara (anggota) yang tidak memenuhi ketentuannya. TRIPS juga menegaskan kepemilikan dan inovasi komunal karena subyek HAKI adalah individu atau perusahaan, padahal banyak inovasi terjadi secara komunal sehingga pemiliknya adalah masyarakat secara kolektif. TRIPS juga tidak mengakui inovasi yang tidak ditujukan bagi industri, yaitu inovasi lokal yang ditujukan bagi kesejahteraan ekonomi, sosial dan kultural setempat. Akibatnya, inovasi lokal seringkali justru dirambahdan diprivatisasi oleh perusahaan atau individu seperti halnya kreasi turun temurun.
Seperti apakah isi dari Trips itu ?

Pertama, berbeda dengan issue-issue lainnya yang erat kaitannya dan pangkal tolaknya pada komoditi dan aksesnya ke pasar, TRIPs berbicara tentang norma dan standar (tingkat atau kualitas pengaturan). Kedua, Dalam beberapa hal TRIPs mendasarkan diri atas prinsip "full compliance" terhadap konvensi-konvensi HAKI yang telah ada dan menggunakannya sebagai basis minimal, tetapi dalam hal-hal tertentu mengisi kekosongan (misal "Rental Right Geographical Indications", tertentu, jangka waktu perlindungan Paten dan Komputer Program) dan bahkan mengubah ketentuan dalam perjanjian intemasional yang telah ada (misalnya menentukan perlindungan untuk "Integrated Circuit" minimal 10 tahun, sementara Washington Treaty hanya menentukan minimal 8 tahun).

Ketiga, Karena keterkaitannya yang erat dengan perdagangan intemasional, TRIPs memuat dan menekankan derajat yang tinggi mekanisme penegakan hukum dan penyesuaian perselisihan yang dikaitkan dengan kemungkinan pembalasan silang atau Cross Retaliation. Penyelesaian perselisihan akan berlangsung melalui panel. Apabila dalam panel terbukti bahwa suatu negara tidak melindungi secara efektif HAKI, baik dalam pengaturannya ataupun penegakan hukumnya, dan secara nyata finansial akan memberi hak kepada negara yang merasa dirugikan untuk mengambil tindakan balasan terhadap negara yang bersangkutan. Tindakan balasan tersebut dapat berupa kuota peniadaan GSP, dan lain-lain. Pemilihan bidang pembalasan atau kondisi mana yang akan menjadi sasaran dengan sendirinya ditentukan oleh negara yang dirugikan. TRIPs berisi: Bagian I : Ketentuan Umum dan Prinsip Dasar Bagian II : Standar Ketersediaan, Lingkup dan Penggunaan Hak Milik Intelektual. 1. Hak Cipta dan Hak-hak yang Terkait 2. Mereka Dagang 3. Indikasi Geografis 4. Disain Industri 5. Paten 6. Disain Tata Letak (Topografi) Sirkit Terpadu 7. Perlindungan Informasi yang Dirahasiakan 8. Perlindungan Praktek Anti Persaingan Dalam Lisensi Kontrak. Bagian III : Penegakan Hak Milik Intelektual 1. Kewajiban Umum 2. Prosedure dan Penyelesaian Perdata Serta Administratif 3. Tindakan Sementara 4. Persyaratan khusus yang Berkaitan Dengan Tindakan yang sifatnya Tumpang tindih 5. Prosedur Pidana Bagian IV : Pemerolehan dan Pemeliharaan Hak Milik Intelektual dan Prosedure Antar Para Pihak. Bagian V : Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Bagian VI : Pengaturan Peralihan Bagian VII : Pengaturan Kelembagaan: Ketentuan Penutup.

Bagaimanakah asal mula istilah Trips muncul ?

Lahirnya persetujuan TRIPs dalam Putaran Uruguay (GATT) pada dasarnya merupakan dampak dari kondisi perdagangan dan ekonomi intemasional yang dirasa semakin meluas yang tidak lagi mengenal batas-batas negara. Negara yang pertama sekali mengemukakan lahimya TRIPs adalah Amerika, sebagai antisipasi yang menilai bahwa WIPO (Word Intellectual Property Organization) yang bernaung di bawah PBB, tidak mampu melindungai HAKI mereka di pasar intemasional yang mengakibatkan neraca perdagangan mereka menjadi negatif. Di samping itu WIPO dianggap juga tidak mampu mengadaptasi perubahan struktur perdagangan intemasional dan perubahan tingkat invasi teknologi. Amerika berargumentasi bahwa kemajuan perdagangan (intemasional) suatu negara bergantung pada kemajuan/keunggulan teknologinya termasuk perlindungan HAKInya. Bagaimanakah hubungan antara HAKI dengan Trips ?

Anda mungkin juga menyukai