Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN AWAL Seorang pasien perempuan berusia 60 tahun datang ke poliklinik Mata RSUP NTB pada tanggal 9 mei

2011 mengeluh mata kanannya terasa perih, berair, dan terasa berpasir yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penglihatannya kabur dan seperti ada asap pada kedua mata yang dirasakan sudah sejak lama dan memberat sejak 2 minggu yang lalu. Sebelumnya Pasien telah memeriksakan diri dan mendapat pengobatan dari Poli Klinik RSUP NTB 1 minggu yang lalu dan pasien mengaku mata kanannya sedikit membaik setelah menjalani pengobatan. Dari pemeriksaan fisik pada mata kiri pasien didapatkan visus 6/50, fotofobia (-), palpebra superior et inferior edema (-), konjungtiva palpebra superior et inferior dalam batas normal, injeksi kunjungtiva dan injeksi siliar (-), kornea Jernih, Arcus senilis (+), COA dangkal dengan Iris Shadow (+), pupil dalam batas normal, lensa keruh dan palpasi TIO didapatkan kesan normal. Sedangkan pemeriksaan mata kanan didapatkan visus 6/12, fotofobia (-), palpebra superior et inferior edema (-), konjungtiva palpebra superior et inferior hiperemi (+), injeksi kunjungtiva dan injeksi siliar (-), kornea jernih, Arcus senilis (+), COA dangkal dengan Iris Shadow (+), pupil dalam batas normal, lensa keruh dan palpasi TIO didapatkan kesan normal. Pasien ini didiagnosis dengan Katarak senile imatur ODS dengan Suspek Konjungtivitis OD dengan diagnosis banding Konjungtivitis viral OD. Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan terapi kuratif yaitu antibiotik topical yang diberikan pada mata kanan. Kemudian pada mata kanan dan kiri dapat dilakukan tindakan operasi untuk mengatasi katarak setelah infeksi teratasi. Prognosis pada pasien ini adalah baik.

LAPORAN KASUS

1. Nama Umur

Identitas pasien : Ny A : 60 tahun : Perempuan : Islam : Praya : 9 Mei 2011

Jenis kelamin Agama Alamat Tanggal pemeriksaan

2.

Anamnesis

Keluhan utama : Mata kanan terasa perih, keluar air, dan terasa berpasir Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang kembali dengan keluhan mata kanan terasa perih, berair dan terasa berpasir yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penglihatannya kabur dan seperti ada asap pada kedua mata yang dirasakan sudah sejak lama dan memberat sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien mengaku belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat DM dan Hipertensi disangkal. Riwayat Pengobatan: Pasien telah memeriksakan diri dan mendapat pengobatan dari Poli Klinik RSUP Mataram yaitu obat tetes mata dan tablet minum 1 minggu yang lalu. Riwayat Penyakit Keluarga dan Sosial: Pasien mengakui tidak ada keluarga dan tetangganya yang memiliki keluhan serupa. Riwayat alergi: Riwayat alergi makanan (-) dan alergi obat-obatan (-)

3.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis KU Kesadaran/GCS Keadaan gizi Pemeriksaan Tanda Vital Tekanan darah Nadi Napas : 120/80 mmHg : 72 kali/menit : 18 kali/menit : Baik : Composmentis/E4V5M6 : Cukup

Status Lokalis Pemeriksaan Visus OD 6/12, ph: 6/12 (-) Fotofobia Pasien tidak merasa silau dan sakit jika matanya disinari Kedudukan bola mata Normal Gerakan bola mata Palpebra Superior (-) Edema Tidak terdapat pembengkakan (-) Hiperemi palpebra tidak berwarna kemerahan Silia Normal (bulu mata tumbuh ke arah luar) Margo palpebra Krusta (-) (-) Tidak terdapat pembengkakan (-) Palpebra tidak berwarna kemerahan Normal (bulu mata tumbuh ke arah luar) Krusta (-) Kesan baik ke segala arah OS 6/50; ph: 6/15 (-) Pasien tidak merasa silau dan sakit jika matanya disinari Normal Kesan baik ke segala arah

tidak ditemukan sekret yang mongering Nyeri tekan Palpebra Inferior (-) Edema Tidak terdapat pembengkakan (-) Hiperemi palpebra tidak berwarna kemerahan Silia Normal (bulu mata tumbuh ke arah luar) Krusta (-) Margo palpebra tidak ditemukan sekret yang mongering Nyeri tekan Konjungtiva Palpebra Superior (+) Hiperemi Konjungtiva berwarna kemerahan (-) tidak tampak adanya Folikel struktur bulat kelabu atau putih yang avaskular Konjungtiva Palpebra Inferior Hiperemi (+) Konjungtiva berwarna (-) (-)

tidak ditemukan sekret yang mengering (-)

(-) Tidak terdapat pembengkakan (-) palpebra tidak berwarna kemerahan Normal (bulu mata tumbuh ke arah luar) Krusta (-) tidak ditemukan sekret yang mengering (-)

(-) Konjungtiva tidak berwarna kemerahan (-) tidak tampak adanya struktur bulat kelabu atau putih yang avaskular

(-) konjungtiva tidak

kemerahan (-) tidak tampak adanya Folikel struktur bulat kelabu atau putih yang avaskular Konjungtiva bulbi (-) Tidak tampak adanya pembuluh darah yang Injeksi konjungtiva berkelok-kelok dan berwarna merah dari bagian perifer konjungtiva bulbi menuju kornea (-) Injeksi Silier tidak tampak adanya pelebaran pembuluh darah perikornea Sekret (-) (-) Corpus allienum

berwarna kemerahan (-) tidak tampak adanya struktur bulat kelabu atau putih yang avaskular

(-) Tidak tampak adanya pembuluh darah yang berkelok-kelok, berwarna merah dari bagian perifer konjungtiva bulbi menuju kornea (-) tidak tampak adanya pelebaran pembuluh darah perikornea (-) (-)

tidak ditemukan adanya tidak ditemukan adanya benda asing (-) tidak ditemukan benda asing (-) tidak ditemukan

Kemosis

pembengkakan jaringan pembengkakan jaringan konjungtiva di sekitar bola mata konjungtiva di sekitar bola mata Jernih Arcus senilis (+)

Kornea

Jernih Arcus senilis (+)

COA

Dangkal Iris Shadow (+) Warna coklat Bentuk normal Bentuk normal Diameter 3 mm

Dangkal Iris Shadow (+) Warna coklat Bentuk normal Bentuk normal Diameter 3 mm Reflek langsung (+) Reflek tak langsung (+) Isokor Keruh (-) Kesan normal Tidak dilakukan Reflek fundus (+) Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Iris

Pupil

Reflek langsung (+) Reflek tak langsung (+) Isokor

Lensa Lakrimasi Palpasi TIO Tonometri schiotz Funduskopi Fluoresence Slit lamp

Keruh (+) Kesan normal Tidak dilakukan Reflek fundus (+) Tidak dilakukan Tidak dilakukan

GAMBAR PASIEN

Gambar 1. Okuli Dekstra

Gambar 2. Okuli Sinistra

4.

Diagnosis Katarak senile imatur ODS dengan Suspek Konjungtivitis OD

5.

Diagnosis banding Konjungtivitis viral OD

6.

Usulan pemeriksaan Swab kunjungtiva untuk kultur dan uji sensitifitas antibiotik

7.

Rencana terapi Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan terapi kuratif yaitu antibiotik topical yang diberikan pada mata kanan. Kemudian pada mata kanan dan kiri dapat dilakukan tindakan operasi untuk mengatasi katarak setelah infeksi teratasi.

8. KIE KIE pada pasien bahwa penglihatan pasien sangat mungkin dapat diperbaiki dengan tindakan operasi yang ada. Pasien sebaiknya mempersiapkan keadaan fisik dan mental sebaik mungkin sebelum dilakukan tindakan operasi. Pasien juga diberi edukasi agar melakukan pola hidup bersih, mengkonsumsi makanan bargizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan pengobatan yang adekuat serta hindari kontak dengan debu maupun polusi udara. 9. Prognosis: Baik
7

IDENTIFIKASI MASALAH Diagnosis Katarak senile imatur ODS dengan Suspek Konjungtivitis OD ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien mengalami keluhan mata kanannya terasa perih, berair, dan terasa berpasir yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu serta penglihatan kabur dan seperti ada asap pada kedua matanya yang dirasakan sudah sejak lama dan memberat 2 minggu terakhir. Sebelumnya pasien mengeluhkan mata kanan merah, terasa perih dan berair oleh karena terpapar debu sejak 1 minggu yang lalu. kemudian pasien langsung memeriksakan diri ke Poli Klinik Mata RSUP NTB dengan diagnosis Konjungtifitis OD dan mendapat terapi kortikosteroid dan antibiotik. Lalu pasien datang kembali ke Poli Klinik Mata RSUP NTB pada tanggal 9 Mei 2011 untuk memeriksakan kembali matanya. Riwayat hipertensi, DM, alergi makanan dan obat-obatan disangkal oleh pasien. Dari pemeriksaan fisik mata, pada mata kiri pasien didapatkan visus 6/50, fotofobia (-), palpebra superior et inferior edema (-), konjungtiva palpebra superior et inferior dalam batas normal, injeksi kunjungtiva dan injeksi siliar (-), kornea Jernih, Arcus senilis (+), COA dangkal dengan Iris Shadow (+), pupil dalam batas normal dan lensa keruh dan palpasi TIO didapatkan kesan normal. Sedangkan pemeriksaan mata kanan didapatkan visus 6/12, fotofobia (-), palpebra superior et inferior edema (-), konjungtiva palpebra superior et inferior hiperemi (+), injeksi kunjungtiva dan injeksi siliar (-), kornea Jernih, Arcus senilis (+), COA dangkal dengan Iris Shadow (+), pupil dalam batas normal, lensa keruh dan palpasi TIO didapatkan kesan normal. Diagnosis banding pada kasus ini adalah konjungtivitis viral. Diagnosis banding ini dapat disingkirkan setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang benar serta pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan berupa pemeriksaan kultur bakteri dan uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik untuk menentukan antibiotik yang tepat dalam pengobatan pasien.

ANALISA KASUS Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, klamidia, alergi, toksisk. Gambaran klinis yang terlihat pada konjungtivitis dapat berupa hiperemi konjungtiva bulbi, lakrimasi, eksudat dengan sekret yang lebih nyata di pagi hari, pseudoptosis akibat kelopak membengkak, kemosis, hipertrofi papil, folikel, membran, pseudomembran, granulasi, flikten, mata terasa seperti ada benda asing, dan adenopati preaurikuler. Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Etiologi katarak adalah degeneratif (usia), kongenital, penyakit sistemik (misal DM, hipertensi, hipoparatiroidisme), penyakit lokal pada mata (misal uveitis, glaukoma dll), trauma, bahan toksik (kimia & fisik), keracunan obat-obat tertentu (kortikosteroid, ergot, dll). Pasien dengan katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif. Gejala lain dapat berupa Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek, Peka terhadap sinar atau cahaya, dapat melihat dobel pada satu mata, memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca, lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu. Berdasarkan usia pasien, katarak dapat di bagi dalam : Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun Katarak juvenil, katarak yang terlihat pada usia di atas1 tahun Katarak senil, katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 50 tahun Mata kabur seperti ada asap yang menghalangi dapat dirasakan pasien dengan katarak imatur akibat dari lensa yang keruh akibat adanya agregat-agregat protein yang menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi transparansinya. Visus menurun disebabkan oleh berkurangnya kemampuan akomodasi pada penuaan dan hilangnya transparansi lensa yang menimbulkan penglihatan kabur tanpa nyeri baik penglihatan dekat maupun jauh. Arcus senilis merupakan lingkaran opak berwarna putih atau abu pada tepi kornea. Arcus senilis ini berisi infiltrat lemak dan umum ditemukan pada orang tua dan tidak mempengaruhi penglihatan. Iris shadow (+) dapat terjadi pada stadium imatur dimana terjadi hidrasi kortek yang mengakibatkan lensa menjad

Pengobatan katarak adalah tindakan pembedahan. Setelah pembedahan lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak, atau lensa tanam intraokuler. Secara umum bedah katarak dilakukan bila tidak dapat diberikan lagi kaca mata yang bermanfaat untuk penglihatan sehari-hari. Bedah katarak dapat dilakukan bila menurunnya tajam penglihatan yang mengakibatkan terganggunya pekerjaan atau gaya hidup sehari-hari dengan kata lain bedah katarak dilakukan bila telah mengganggu penglihatan pasien. Beratnya gangguan keluhan penglihatan pasien sangat berbeda pada setiap orang. KIE pada pasien bahwa penglihatan pasien sangat mungkin dapat diperbaiki dengan tindakan operasi yang ada. Pasien sebaiknya mempersiapkan keadaan fisik dan mental sebaik mungkin sebelum dilakukan tindakan operasi. Pasien juga diberi edukasi agar melakukan pola hidup bersih, mengkonsumsi makanan bargizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan pengobatan yang adekuat serta hindari kontak dengan debu maupun polusi udara. Prognosis pada pasien ini adalah baik.

10

RINGKASAN AKHIR Seorang pasien perempuan berusia 60 tahun datang ke poliklinik Mata RSUP NTB pada tanggal 9 mei 2011 mengeluh mata kanannya terasa perih, berair, dan terasa berpasir yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penglihatannya kabur dan seperti ada asap pada kedua mata yang dirasakan sudah sejak lama dan memberat sejak 2 minggu yang lalu. Sebelumnya Pasien telah memeriksakan diri dan mendapat pengobatan dari Poli Klinik RSUP NTB 1 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik pada mata kiri pasien didapatkan visus 6/50, fotofobia (-), palpebra superior et inferior edema (-), konjungtiva palpebra superior et inferior dalam batas normal, injeksi kunjungtiva dan injeksi siliar (-), kornea Jernih, Arcus senilis (+), COA dangkal dengan Iris Shadow (+), pupil dalam batas normal, lensa keruh dan palpasi TIO didapatkan kesan normal. Sedangkan pemeriksaan mata kanan didapatkan visus 6/12, fotofobia (-), palpebra superior et inferior edema (-), konjungtiva palpebra superior et inferior hiperemi (+), injeksi kunjungtiva dan injeksi siliar (-), kornea Jernih, Arcus senilis (+), COA dangkal dengan Iris Shadow (+), pupil dalam batas normal, lensa keruh dan palpasi TIO didapatkan kesan normal. Pasien ini didiagnosis dengan Katarak senile imatur ODS dengan Suspek Konjungtivitis OD dengan diagnosis banding Konjungtivitis viral OD. Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan terapi kuratif yaitu antibiotik topical yang diberikan pada mata kanan. Kemudian pada mata kanan dan kiri dapat dilakukan tindakan operasi untuk mengatasi katarak setelah infeksi teratasi. KIE pada pasien bahwa penglihatan pasien sangat mungkin dapat diperbaiki dengan tindakan operasi yang ada. Pasien sebaiknya mempersiapkan keadaan fisik dan mental sebaik mungkin sebelum dilakukan tindakan operasi. Pasien juga diberi edukasi agar melakukan pola hidup bersih, mengkonsumsi makanan bargizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan pengobatan yang adekuat serta hindari kontak dengan debu maupun polusi udara. Prognosis pada pasien ini adalah baik.

11

Anda mungkin juga menyukai