Anda di halaman 1dari 1

Nama NIM

: Winda Riyani : 1004017052

KELAS : VB M ata Kuliah : Aqidah

Kontrak Belajar
1. Toleransi jam masuk kuliah sampai pukul 09.25 jika datang lewat dari pukul 09.26 tidak dapat mengisi absensi kehadiran tetapi tetap dapat mengikuti perkuliahan. 2. Batas tidak masuk kuliah Aqidah maksimal sebanyak 3 kali pertemuan, dan harus mengerjakan tugas resume sebanyak 3 halaman. 3. Setiap pertemuan mahasiswa harus mengerjakan tugas resume terhadap materi kuliah aqidah yang telah disampaikan sebanyak satu lembar dan dikirim melalui email : Fetrimenzubir@yahoo.co.id 4. Penilaian Kehadiran : 15 %, Tugas : 10 %, UTS : 25 %, UAS : 50%

Aqidah
Aqidah merupakan pondasi agama, dalam islam aqidah adalah hal yang paling utama dan yang dimaksud dengan pondasi agama dalam islam yaitu kalimat syahadat. Awal kata aqidah yaitu : Aqada (simpul) ya qidu (ikatan) aqidatun/aqdan (kokoh, kuat). Relevansi aqdan

dan aqidah yaitu keyakinan yang terikat dengan kokoh dalam hati seseorang dan merupakan janji seseorang bahwa telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Aqidah secara terminologis menurut Hasan al Banna yaitu aqidah merupakan perkara yang diyakini oleh hati, memunculkan ketentraman jiwa dan tidak ada keraguan didalamnya. Menurut Abu Bakar al Jazairy, aqidah merupakan kebenaran yang diterima secara aksioma (umum) berdasarkan kepada fitrah manusia, akal manusia dan wahyu. Kesimpulannya pengertian aqidah secara terminologis yaitu merupakan kebenaran yang terdapat dalam hati dan tidak ada keraguan. Fitrah manusia untuk meyakini Allah. Fitrah dikaruniakan indra untuk melihat kebenaran, akal untuk menguji, dan wahyu untuk mengarahkan kita untuk yang benar atau salah. Dasar pengetahuan ada tiga yaitu : Dharuri (pengetahuan yang didapat dari indra) ; ilmu yang diamati dengan indra, dan tidak butuh pembuktian (dalil), Nazhari ; ilmu yang diamati dengan indra tapi butuh pembuktian, Bahidiyah ; ilmu yang diamati dengan indra tetapi butuh pembuktian (dalil) dan tidak membutuhkan penjabaran. Ketika seseorang memiliki dharuri, nazhari, bahidiyah maka akan membuktikan sesuatu hal dengan syah (prasangka oleh akal), zhan (ketika seseorang mengalami nya langsung), dan ghalabatuz zham (pembuktian kebenran mutlak berdasarkan dalil).

Anda mungkin juga menyukai