Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

PERENCANAAN DAN ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI

4.1

Pembebanan Pada Jembatan


Pada perencanaan pembangunan jembatan Sungai Negara/Sungai Gardu

Desa Pihanin dan Desa Balah Paikat digunakan Abutment dan Pilar dengan
menggunakan tiang pancang pipa baja sebagai berikut ini:
1. Data Abutment Jembatan arah Desa Pihanin dan Desa Balah Paikat
menggunakan Spesifikasi Tiang Pancang Pipa Baja dilihat pada gambar 4.1.
Panjang

= 10 meter

Lebar

= 1,00 meter

Tinggi

= 2,50 meter

Jumlah tiang

= 6 buah

Diameter (D)

= 406,4 mm = 40,6 cm

Tebal (t)

= 6,35 mm = 0,635 cm

Mutu beton K-250 tipe cap, Baja Tulangan U 24


0,20 0,20 0,30

0,50

0,30

1,00

0,50

0,15

1,50

2,33

2,34

2,33

1,50

0,50

0,50
4
1,05
1,50
10,00

1,00

Gambar 4.1 Abutment dan Denah Tiang Pancang Pipa Baja

2. Data Pilar Jembatan Rangka Baja dan Sfesifikasi Tiang Pancang Pipa Baja
dilihat pada gambar 4.2.
Panjang dinding

= 12,00 meter

Lebar

= 3,60 meter

Tinggi Pilar

= 2,86 meter

35

Jumlah tiang

= 18 buah

Diameter (D)

= 508 mm = 50,8 cm

Tebal (t)

= 14 mm = 1,4 cm

Mutu beton K-250 tipe cap, Baja Tulangan U 24


0.50
0,72

2,00

0,48

0,40

2,20
1

0,39

0,82
3

0,30

0,75

2,20
0.88

2,20

1,68

2.20

3,60

2,20

0.50
0.55

1,25

1,25

0.55

Gambar 4.2 Pilar dan Denah Tiang Pancang Pipa Baja


3. Berat jenis (Tabel 2.1 RSNI T-02-2005)
- Berat jenis beton = 25 kN/m3
- Berat jenis aspal

= 22 kN/m3

- Air hujan

= 10 kN/m3

4.2

Perhitungan Pembebanan Untuk Abutment


Pada pembebanan abutment bentang yang ditinjau adalah jarak antara

abutment dengan tiang pile slab, yaitu 5 m.

36

0,30

1,00

1,00

7,00

0,30

sandaran
aspal

trotoa

2%

2%

Balok pile slab

Pelat lantai

Gambar 4.3 Bangunan Atas Jembatan/Pile Slab

4.2.1 Beban Tetap


1. Berat Sendiri (MS)
Berat pelat lantai beton tebal 20 cm
Wlantai

= 0,20 x 9,60 x 5 x 25

= 240 kN

Berat aspal tebal 5 cm


Waspal

= 0,05 x 7 x 5 x 22

= 38,5 kN

Balok pile slab dengan panjang 9,60 m


Luas penampang balok pile slab 0,72 m
Wbalok

= 0,72 x 9,60 x 25

= 172,8 kN

Lantai trotoar dengan lebar 1 m (kiri dan kanan) tebal 20 cm


Wtrotoar

= 2 x (0,2 x 1 x 5 x 25)

= 50 kN

Sandaran
Jumlah sandaran (n) = 2 buah
Panjang sandaran (L) = 5 m
Luas penampang sandaran (A) = 0,24 m
Pelat baja = 3.13 kg
Pipa 7,63 mm = 14,94 kg
Angkur = 2,70 kg
Baut = 0,60 kg
Wsandaran

= 2 x 5 x 0,24 x (3,13 + 14,94 + 2,70 + 0,60) x 25


= 12,82 kN

Beban mati total yang bekerja pada abutment


PMS

= x (Wlantai + Waspal + Wbalok + Wtrotoar + Wsandaran)


= x (240 + 38,5 + 172,8 + 50 + 12,82)

= 257,06 kN

37

Eksentrisitas terhadap titik o = x Bx 0,4 = 0,1 m


Momen berat struktur atas (MMSI) = 257,06 x 0,1 = 25,71 kN.m
 Perhitungan struktur bangunan bawah
 Abutment jembatan
0,20 0,20 0,30

0,20 0,20 0,30

0,50

0,30

1,00

0,30

0,50

1,00

0,15

0,50

0,15

1,05

0,50

1,05

1,50

1,50
C

1,00

1,00

Gambar 4.4 Pembebanan Berat Abutment dan Berat Tanah Abutment


Perhitungan volume dan statis momen pada abutment dapat dilihat pada
tabel 4.1
Tabel 4.1 Volume dan statis momen abutment
No
1
2
3
4

Panjang
(m)
10
10
10
10

Lebar
(m)
0,20
0,20
0,20
1,00
Total

Tinggi
(m)
1,00
0,50
0,15
1,50

Volume
(m3)
2,00
1,00
0,15
15,00
18,15

X
(m)
-0,40
-0,60
-0,63
0

Y
(m)
2,00
1,45
1,22
0,75

Sx
(m4)
-0,80
-0,60
-0,10
0,00
-1,50

Sy
(m4)
4,00
1,45
0,18
11,25
16,88

Berat abutment
Wabt

= volume x beto

= 18,15 x 25

= 453,75 kN

Momen akibat abutment


Xo

Yo

volume

Sx

Sy

volume

MMS2 = Wabt x Xo

18,15

-1,50

= -0,08 m

16,88
18,15

= 0,93 m

= 453,75 x -0,08

= -37,38 kN.m

38

 Urugan tanah
Perhitungan volume dan statis momen urugan tanah di belakang
abutment dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Volume dan statis momen urugan tanah di belakang abutment
Panjang
(m)
A
10
B
10
C
10

No

Lebar
(m)
0,20
0,20
0,20
Total

Tinggi Volume
(m)
(m3)
1,00
2,00
0,50
1,00
0,15
0,30
3,30

X
(m)
-0,60
-0,67
-1,60

Y
(m)
1,85
1,13
0,53

Sx
(m4)
-1,20
-0,67
-0,18
-2,05

Sy
(m4)
3,70
1,13
0,16
4,99

Berat tanah pada abutment


Wabt

= volume x tanah

= 3,30 x 19,2 = 63,36 kN.m

Momen akibat berat tanah pada abutment


Xo

Yo

Sx
volume
Sy

volume

-2,05
3,30

= -0,03 m

4,99
3,30

= 1,51 m

MMS3 = Wabt x Xo

= 63,36 x -0,03

Total berat sendiri (PMS)

= -2,05 kN.m

= PMS1 + PMS2 + PMS3


= 257,06 + 453,75 + 63,36

Total momen (MMS)

= 774,17 kN

= MMS1 + MMS2 + MMS3


= 25,7061 + -37,38 + -2,05

= -13,71 kN.m

2. Beban mati tambahan (MA)


 Pelapisan ulang lapisan aspal kembali kemudian hari dengan tebal 5 cm
Waspal

= 0,05 x 7 x 5 x 22

= 38,5 kN

 Air hujan tebel 5 cm


Whujan

= 0,05 x 9,60 x 5 x 10

= 24 kN

Total beban mati tambahan


PMA

= x (Waspal + Whujan)
= x (38,5 + 24)

= 31,25 kN

Eksentrisitas terhadap titik o = x Bx 0,4 = 0,1 m

39

Momen berat struktur atas (MMAI) = 31,25 x 0,1 = 3,13 kN.m

3. Tekanan tanah (TA)


 Tinggi abutment (H)

= 2,5 meter

 Panjang abutment (L)

= 10 meter

 tanah

= 19,2 kN/m

 timbunan oprit

= 30 0

 Beban tambahan
Pada tekanan setara dengan tebal 0,6 meter yang berupa beban merata
ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut. Tekanan tanah lateral
dihitung dengan menggunakan harga nominal dari berat tanah (), kohesi
(c), dan sudut geser dalam ().
c

= KcR . c
= tan

-1

faktor reduksi c, KcR

(KR

. tan )

faktur reduksi , K

= 1,0

= 0,7

 Koefisien tekanan tanah aktif

= tan-1 (KR . tan ) = tan-1 (0,7 . tan 30 0)

Ka = tan2 (45 -




= tan2 (45

,


= 22,01 0

) = 0,455

0,6 m

H =2,5 m

.H
.H

. H. Ka

(0,6 . ) . Ka

Gambar 4.5 Diagram gaya lateral tanah dan beban tambahan

40

 Perhitungan Gaya akibat tekanan tanah aktif dapat dilihat tabel 4.3
Tabel 4.3 Gaya akibat tekanan tanah aktif
No

Gaya akibat tekanan tanah aktif

Gaya lateral urugan tanah


1 x tanah x H2 x Ka x L
x 19,2 x 2,52 x 0,455 x 10
Gaya lateral beban tambahan
2 0,6 x tanah x H x Ka x L
0,6 x 19,2 x 2,5 x 0,455 x 10
Total

TTA
(kN)

Lengan
(m)

Momen
(t.m)

273

xH
x 2,5 = 0,83

227,50

131,04

xH
x 2,5 = 1,25

163,80

404,04

391,30

4.2.2 Baban Lalu Lintas


1. Beban lajur "D" (TD)
Beban "D" atau beban jalur adalah susunan beban pada setiap jalur lalu
lintas yang terdiri berdasarkan Gambar 2.4 dari beban terbagi rata sebesar
(BTR) q = 9 kPa dan beban garis di ambil nilai (BGT) p = 49 kN/m
perjalur lalu lintas. Gambar 2.6 didapat nilai faktor beban dinamis (FBD)
= 40%.
5,5 m

5,5 m

100 % q

100 % P

50 % q

50 % P

50 % q

50 % P

7m

7m

BTR

BGT

Gambar 4.6 ketentuan penggunaan beban "D"

BTR

= (5,5 x q x 100% + (b 5,5) x q x 50%) x L


= (5,5 x 9 x 100% + (7 5,5) x 9 x 50%) x 5

= 281,25 kN

BGT = (5,5 x p x 100% + (b 5,5) x p x 50%)


= (5,5 x 49 x 100% + (7 5,5) x 49 x 50%)
BGT = (1 + FBD) x BGT

= (1 + 0,4) x 306,25

Beban lajur "D" = BTR + BGT = 281,25 + 428,75

= 306,25 kN
= 428,75 kN
= 710 kN

Beban lajur "D" pada abutment


TTD

= (BTR + BGT)

= (281,25 + 428,75)

= 355 kN

41

Eksentrisitas terhadap titik o = x Bx 0,4 = 0,1 m


Momen struktur atas (MTD) = 355 x 0,1 = 35,5 kN.m

2. Gaya rem (TTB)


Besarnya gaya rem adalah 5% dari muatan "D" yang bekerja setinggi
1,80 meter yang memenuhi semua jalur lalu lintas tanpa koefisien kejut.
Beban lajur "D" = (BTR + BGT)
= (281,25 + 306,25) = 293,75 kN
Gaya rem (TTB) = 5% x 293,75

= 14,69 kN

Lengan gaya rem (YTB)

= 2,55 + 1,80

= 4,35 m

Momen gaya rem (MTB)

= 14,69 x 4,35

= 63,89 kN.m

3. Beban pejalan kaki (TP)


Lebar trotoar (L)

=1m

Panjang bentang (P)

=5m

Beban merata perjalan kaki (q) = 5 kPa


TTP = 2 x (L x P x q)

= 2 x (1 x 5 x 5) = 50 kN

Beban TTP pada abutment

= x 50 = 25 kN

Eksentrisitas terhadap titik o = x Bx 0,4 = 0,1 m


Momen struktur atas (MTP) = 25 x 0,1 = 2,5 kN.m

4.2.3 Aksi Lingkungan


1. Beban angin (EW)
Dimana : P

= 5 m panjang jembatan antara balok pile slab

= 10 m

= 1,5 m bawah lantai jembatan sampai tiang sandaran

Vw = 30 m/det (Tabel 25 RSNI T-02-2005)


Cw = 1.2 koefisien Seret (Tabel 24 RSNI T-02-2005)
1. Angin yang meniup arah samping jembatan
Ab

=tx




= 1,5 x




= 3,75 m2

42

TEW1 = 0.0006 x Cw x (Vw)2 x Ab


= 0.0006 x 1,2 x (30)2 x 3,75 = 2,43 kN
YEW = 3,00 m
MEW1 = 2,43 x 3,00

= 7,29 kN.m

2. Kendaraan yang sedang berada di atas jembatan, beban garis merata


tambahan arah horizontal diterapkan pada permukaan lantai sebesar:
TEW2 = 0.0012 x Cw x (Vw)2 = 0.0012 x 1.2 x 302 = 1.30 kN
YEW

= 2,55 m

MEW2 = 1,30 x 2,55

= 3,30 kN.m

3. Total beban horizontal akibat tiupan angin


TEW

= TEW1 + TEW2 = 2,43 + 1.30

MEW = MEW1 + MEW2 = 7,29 + 3,30

= 3,73 kN
= 10,59 kN.m

2. Beban gempa (EQ)


Pengaruh gempa bumi dalam

perencanaan ini, lokasi terletak di

kalimantan selatan maka termasuk ke dalam zone gempa daerah 5. Untuk


tanah zone gempa jenis tanah lunak di dapat:
Koefisien geser dasar (C)

= 0,12 (Gambar 1.13 RSNI T-02-2005)

Faktor kepentingan (I)

= 1,2 (Tabel 26 RSNI T-02-2005)

Jumlah sendi plastis yang menahan deformasi arah lateral (n) = 1


Faktor perangkaan (F)

= 1,25 0,025 x 1 = 1,23

Faktor tipe bangunan (S)

= 1 x F = 1 x 1,23

Kh

=CxS

= 0,12 x 1,23

= 0,15

1. Beban gempa arah memanjang sumbu x dapat dilihat tabel 4.4


TEQ = Kh x I x WT

43

Tabel 4.4 Perhitungan beban arah sumbu x arah memanjang


No

WT
(kN)

PMSI
PMA

257,06
31,25

1,2
1,2

1
2
3
4

50,00
25,00
3,75
375,00

1,2
1,2
1,2
1,2

A
38,40
B
19,20
C
5,76
WT = 805,42

1,2
1,2
1,2

TEQ
(kN)
STRUKTUR ATAS
0,15
45,35
0,15
5,51
ABUTMENT
0,15
8,82
0,15
4,41
0,15
0,66
0,15
66,15
TANAH
0,15
6,77
0,15
3,39
0,15
1,09
TEQ = 142,08
Kh

Lengan
(m)

Momen EO
(kN.m)

2,50
2,50

113,36
13,78

2,00
1,45
1,22
0,75

17,64
6,39
0,80
49,61

1,85
1,13
0,53

12,53
3,84
0,53
MEQ = 218,50

2. Beban gempa arah melintang sumbu y


Titik tangkap gaya horizontal gempa
YEQ = 218,50 / 142,08

= 1,54 m

TEQ = 0,15 x 1,2 x 805,42

= 142,08 kN

MEQ = 142,08 x 1,54

= 218,50 kN.m

3. Tekana tanah lateral akibat gempa


 Tinggi abutment (H)

= 2,5 meter

 Panjang abutment (L)

= 10 meter

 tanah

= 19,2 kN/m

 Koefisien tekanan tanah akibat gempa


Kh = 0,15

= 22,01 0

= Tan-1 (Kh) = Tan-1 (0,15) = 8,36


KEA =

cos 2 - '!

cos ' x cos ' # ! x $1#%

2
sin  # ! x sin ' - !
(
cos ' # !

44

cos 2 22,01 - 8,36!

cos 8,36 x cos 8,36 # 22,01! x $1#%


0,944

0,856 x 2,062

2
sin 22,01 # 22,01! x sin 8,36 22,01!
(
cos 8,36 # 22,01!

= 0,535

 Perhitungan gaya tekanan tanah lateral akibat gempa dapat dilihat


tabel 4.5
Tabel 4.5 Gaya tekanan tanah lateral akibat gempa
Gaya tekanan tanah lateral
akibat gempa
Gaya lateral urugan tanah
1 x tanah x H2 x KEA x L
x 19,2 x 2,52 x 0,535 x 10
Gaya lateral beban tambahan
2 0,6 x tanah x H x KEA x L
0,6 x 19,2 x 2,5 x 0,535 x 10
Total

No

TTA
(kN)

Lengan
(m)

Momen
(tm)

321

xH
x 2,5 = 0,83

267,50

154,08

xH
x 2,5 = 1,25

192,60

475,08

460,10

4.2.4 Kombinasi Pembebanan


Beberapa kombinasi beban mempunyai probabilitas kejadian yang rendah
dan jangka waktu yang pendek. Untuk kombinasi yang demikian maka tegangan
yang berlebihan diperbolehkan berdasarkan prinsip tegangan kerja. Perhitungan
kombinasi pembebanan dapat dilihat pada tabel 4.6.

45

Tabel 4.6 Kombinasi pembebanan abutment


Horisontal
Tx
Ty
(kN)
(kN)
Beban Tetap
774,17

Vertikal
(kN)

No

Aksi

Kode

MS
MA

Berat sendiri
Beban mati
tambahan
Tekanan tanah

1
2
3

Beban lajur "D"


Gaya rem
Beban berjalan

TD
TB
TP

1
2

Beban angin
Beban gempa
Tekanan tanah
(Gempa)

EW
EQ

142,08

EQ

475,08

Kombinasi 0%

Kombinasi 25%

Kombinasi 40%

Kombinasi 50%

TA

31,25

Momen
Mx
(kN)

My
(kN)

-13,71
3,13

404,04
Beban Lalu Lintas
355
14,69
25
Aksi Lingkungan

391,30
35,50
63,89
2,5
3,73
142,08

218,50

10,59
218,50

460,10

Kombinasi Pembebanan
Tegangan berlebihan yang diperbolehkan
MS+MA+
MS+MA+TA+
TA+TB
TD+TP
TD+TB+TP
1.185,42
418,73
482,60
MS+MA+
MS+MA+TA+
TA+TB
EW
TD+TP
TD+TB+TP
889,7
122,37
2,79
361,95
MS+MA+
MS+MA+TA+
TA
EW
TD+TP
TD+TB+TP
711,25
242,42
2,24
289,56
MS+MA+EQ+
MS+MA
EQ+EQ
EQ
EQ
402,71
308,58
71,04
334,00

EW
7,59
EW
6,36
EQ
109,25

46

4.2.5 Gaya Reaksi Yang Diterima Tiang

1,50

2,33

2,34

2,33

1,50

0,50
X
0,50

10,00

1,00

Gambar 4.7 Denah tiang pancang pada abutment


Contoh perhitungan diambil kombinasi 1
a. Gaya aksial maksimun yang diterima tiang
V

= 1185,42 kN

Tx

= 418,73 kN

Xmax = 0,5 m

Ty

=-

Ymax = 3,5 m

Mx

= 482,60 kN.m

x = -0,5 x 2 + 0,5 x 4 = 0,5 m

My

=-

y = -1,50 x -3,5 + 1,50 x 3,5 = 55,13 m

Pmax =
Pmax =

V
n

= 6 buah

My . Xmax
X

- x 0,5
0,5

1185,42
+
6

Mx . Ymax
Y
482,60 x 3,5
= 198,13 kN
55,13

b. Gaya lateral maksimun yang diterima tiang


Hn diambil paling besar antara Tx dan Ty
Tx
418,73
+
= 69,79 kN
n
6
Hasil perhitungan gaya-gaya reaksi tiang dapat dilihat tabel 4.7
Hn =

Tabel 4.7 Kesimpulan hasil perhitungan gaya reaksi tiang pancang


No Kombinasi
Vo
beban
(kN)
1. Komb 1
1.185,42
2. Komb 2
889,07
3. Komb 3
711,25
4. Komb 4
402,71

Tx
(kN)
418,73
122,37
242,42
308,58

Ty
(kN)
2,79
2,24
71,04

Mx
(kN)
482,60
361,95
289,56
334,00

My
(kN)
7,95
6,36
109,25

Pmax
(kN)
198,13
164,49
131,59
286,00

Hn
(kN)
69,79
20,40
40,40
51,43

47

4.2.6 Kapasitas Daya Dukung Tiang Tunggal


1. Terhadap Kekuatan Bahan Tiang
a. Tiang pancang pipa baja
Diameter (D)

= 40,6 cm

Tebal (t)

= 0,635 cm

Diameter dalam (d)

= 40,6 2 t = 40,6 2 x 0,635

= 39,33 cm

Tegangan ijin tiang *+baja = 1400 kg/cm 140.000,00 kN/m


Abaja = x x (D - d)

+baja

= . (40,6 - 39,33) = 79,69 cm 0,01 m


= *+baja x Abaja = 140.000,00 x 0,01 = 1.115,61 kN

b. Beton isi tiang pancang


Tegangan ijin beton = 75 kg/cm = 7.500,00 kN/m
Abeton = x x d = x x 39,33 = 1.214,28 cm 0,12 m
+beton = *+beton x Abeton = 7.500,00 x 0,12 = 910,71 kN

+tiang

= +baja + +beton = 1.115,61 + 910,71 = 2.026,31 kN

c. Berat sendiri tiang pancang per meter


W =

Abaja
10.000

x baja +

Abeton
10.000

x beton

W =

0,01
10.000

x 77,0 +

0,12
10.000

x 25 = 3,65 kN/m

2. Berdasarkan Data Sondir di Lapangan


a. Metode Meyerhof
Tahanan konus qc = 155 kg/cm 15.500 kN/m diambil data sondir
Jumlah hambatan pelakat (JHP) = 1.826,00 kg/cm 1.826 kN/m
diambil data sondir
Kedalaman tiang pancang (L) = 37,2 m
Aujung tiang = x x D = x x 40,6 = 1.293,96 cm = 0,13 m2
Keliling tiang (k) = x D

= x 40,6 = 127,48 cm = 1,27 m

48

Qizin =

Atiang x qc
SF1

JHP x k
SF2

Wtiang

0,13 x 15.500
1.826 x 1,27
+
= 1.134,12 kN
3
5
=WxL
= 3,65 x 37,2
= 135,75 kN

Pbeban

= Pmax + Wtiang

Qizin =

= 286,00 + 135,75

= 421,75 kN

Jadi:

Pbeban < +tiang

= 421,59 kN < 2.026,31 kN .. aman

Pbeban < Qizin

= 421,59 kN < 1.134,12 kN .. aman

b. Metode Schmertmann
Qizin = Qp + Qs
Daya dukung ujung tiang (Qp)
Qp = qc rata-rata x Aujung tiang
qc1 x qc2
2
4d = 4 x 40,6 = 162,4 cm = 1,62 m
qc rata-rata =

8d = 8 x 40,6

= 324,8 cm = 3,25 m

Tabel 4.8 Perhitungan tahanan ujung sondir


x.B
m

x
0,7
1,4
2

0,28
0,57
0,81

2,7

1,10

3,5

1,42

1,62

qc1min

D+x.B
m

qc1
kg/cm2

37,48 1/2 . (155 + 140)


37,77 1/4 . (155 x 2 ) + 140 + 145
38,01 1/5 . (155 x 2) + 140 + 145 + 120
1/6 . (155 x 2) + 140 + 145 + 120
38,30
+130
1/8 . (155 x 2) + 140 + 145 + 120
38,62
+ (130 x 2)
1/9. (155 x 2) + 140 + 145 + 120 +
38,82
(130 x 2) + 145)

qc2
kg/cm2
147,50
148,75
143,00
140,83
121,88
124,44

= 121,88 kg/cm = 12.187,50 kN/m

qc2 = (45 x 2) + 75 + (85 x 2) + (80 x 2) + 135 + 155 / 9


= 647,22 kg/cm = 64.722,22 kN/m
12.187,50 x 64.722,22
= 38.454,86 kN/m
2
= 38.454,86 x 0,13 = 4.875,92 kN

qc rata-rata =
Qp

49

Qs = [cli . (P.li)]
Tabel 4.9 Perhitungan Qs
Cleef
(Cli)

Permeter
(P)

Panjang per
segmen (Ii)

Gaya friksi

kg/cm2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

kg/cm2
0
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09

cm
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48

cm
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

kg
0,00
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47

m
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
2,00
2,20
2,40
2,60
2,80
3,00
3,20
3,40
3,60
3,80
4,00
4,20
4,40
4,60
4,80
5,00
5,20
5,40
5,60
5,80
6,00
6,20
6,40
6,60
6,80
7,00
7,20
7,40
7,60
7,80
8,00
8,20

Muka
tanah

Tiang pancang

depth Conus

50

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
5
15
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,46
0,46
0,46
0,91
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09

127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48

20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
1.172,85
1.172,85
1.172,85
2.320,21
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47

Tiang pancang

8,40
8,60
8,80
9,00
9,20
9,40
9,60
9,80
10,00
10,20
10,40
10,60
10,80
11,00
11,20
11,40
11,60
11,80
12,00
12,20
12,40
12,60
12,80
13,00
13,20
13,40
13,60
13,80
14,00
14,20
14,40
14,60
14,80
15,00
15,20
15,40
15,60
15,80
16,00
16,20
16,40
16,60
16,80
17,00
17,20
17,40
17,60
17,80

51

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
15
25
70
75
5
45
80
115
110
90
125
165
185
135
55
65
85
85
55
55
50
50
25
20
20
5
5
5
5
5
5
5

0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,09
0,91
0,46
0,46
0,91
0,91
0,46
0,91
1,37
0,46
0,46
0,91
0,91
0,46
0,91
0,91
1,83
1,83
0,91
0,91
1,55
1,83
1,83
1,83
0,91
0,91
0,91
0,46
0,46
0,46
0,46
0,46
0,46
0,46

127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48

20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
229,47
2.320,21
1.172,85
1.172,85
2.320,21
2.320,21
1.172,85
2.320,21
3.493,06
1.172,85
1.172,85
2.320,21
2.320,21
1.172,85
2.320,21
2.320,21
4.665,91
4.665,91
2.320,21
2.320,21
3.952,00
4.665,91
4.665,91
4.665,91
2.320,21
2.320,21
2.320,21
1.172,85
1.172,85
1.172,85
1.172,85
1.172,85
1.172,85
1.172,85

Tiang pancang

18,00
18,20
18,40
18,60
18,80
19,00
19,20
19,40
19,60
19,80
20,00
20,20
20,40
20,60
20,80
21,00
21,20
21,40
21,60
21,80
22,00
22,20
22,40
22,60
22,80
23,00
23,20
23,40
23,60
23,80
24,00
24,20
24,40
24,60
24,80
25,00
25,20
25,40
25,60
25,80
26,00
26,20
26,40
26,60
26,80
27,00
27,20
27,40

52

5
8
8
8
8
8
5
5
5
5
8
8
8
8
8
10
10
12
12
10
10
10
12
15
15
18
20
20
22
22
25
25
28
20
20
32
35
35
38
42
45
45
75
85
85

0,46
0,73
0,73
0,73
0,91
0,91
0,46
0,46
0,46
0,46
0,37
0,37
0,37
0,37
0,37
0,46
0,46
0,55
0,55
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
1,19
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
0,91
1,83
1,83
1,83
0,91
0,64
0,91

127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48

20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

1.172,85
1.861,27
1.861,27
1.861,27
2.320,21
2.320,21
1.172,85
1.172,85
1.172,85
1.172,85
943,38
943,38
943,38
943,38
943,38
1.172,85
1.172,85
1.402,32
1.402,32
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
3.034,12
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
2.320,21
4.665,91
4.665,91
4.665,91
2.320,21
1.631,80
2.320,21

Tiang pancang

27,60
27,80
28,00
28,20
28,40
28,60
28,80
29,00
29,20
29,40
29,60
29,80
30,00
30,20
30,40
30,60
30,80
31,00
31,20
31,40
31,60
31,80
32,00
32,20
32,40
32,60
32,80
33,00
33,20
33,40
33,60
33,80
34,00
34,20
34,40
34,60
34,80
35,00
35,20
35,40
35,60
35,80
36,00
36,20
36,40

53

36,60
36,80
37,00
37,20
37,40
37,60
37,80
38,00
38,20
38,40
38,60
38,80

80
80
135
155
140
145
155
120
130
135
135
145

1,83
1,83
0,91
0,91
1,83
1,83
2,74
1,83
1,83
1,83
1,83
3,66

127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48
127,48

20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

4.665,91
4.665,91
2.320,21
2.320,21
4.665,91
4.665,91
6.986,12
4.665,91
4.665,91
4.665,91
4.665,91
9.333,83
256.599,80

Qs = 256.599,80 = 2.566,00 kN
Daya dukung maksimum satu tiang
Qizin

= Qp + Qs = 4.875,92 + 2.122,86 = 7.541,91 kN

Daya dukung ijin satu tiang


Qall =

Qult
SF

7.541,91
= 2.513,97 kN
3
Diambil hasil yang paling terkecil, yaitu metode Meyerhof

Qall =

Qizin = 1.134,12 kN > Pbeban = 421,75 kN . Aman

4.2.7 Kapasitas Daya Dukung Tiang Terhadap Gaya Lateral


- Metode Broms
Momen Inersia (I) = / 64 . (D4 d4)
= / 64 . (40,64 39,334) = 15.913,38 cm4
Modulus Elastisitas beton (E) = 4700 x 25 = 2.350 kN/cm2
EI = E x I = 2.350 x 15.913,38 = 37.396.445,73 kN.m
Kedalaman tiang pancang = 37,2 m = 3.720 cm
Koefisien variasi modulus (nh) = 700 kN/m3 = 0,0007 kN/cm3
Faktor kekakuan modulus tanah T = %
5

EI

nh

=%
5

37.396.445,73
,1

= 139,813

54

Kriteria tiang : L > 4 T = 3.720 > 559 termasuk tiang panjang


Kedalaman titik jepit (zf) = 1,8 x T = 1,8 x 139,813 = 251,66 cm
Koefisien reaksi subgrade (Kh) = nh x

zf
251,66
= 0,0007
= 0,0043 kN/cm
D
40,6

1/4
,78 x 0,406
kh x D 1/4
=6
9 = 0,0059 m4
5
4 x 37.396.445,73
4 x EI
Untuk tiang ujung bebas dianggap tiang panjang (tidak kaku), bila x L > 2,5

Nilai karakteristik tiang () = 2

x L > 2,5 = 0,0059 x 3.720 = 21,79 > 2,5


Beban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang diijinkan.
Defleksi maksimum tiang untuk bangunan jembatan (yo) = 0,6 cm
Jarak beban lateral terhadap muka tanah (e) = 25 cm
H=

yo . kh . D
0,6 x 0,0043 x 40,6
=
= 78,69 kN
2. . (e . + 1)
2 x 0,0059 x (25 x 0,0059 + 1)

Jadi:
Hizin > Hn = 78,69 kN > 69,79 kN .. Aman

4.2.8 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Kelompok


1. Effisiensi Kelompok Tiang Pancang
a. Rumus Converse-Labarre
(n - 1) x m + (m - 1) x n
90 x m x n

Eg = 1 -
D = 40,6 cm
S = 233 cm

= Arc tan ( D / S ) = Arc tan ( 40,6 / 233 ) = 9,88


n =6
m =2
Eg = 1 - 9,88

(6 - 1) x 2 + (2 - 1) x 6
90 x 2 x 6

= 0,85

b. Rumus Los Angeles Grup-action Formula


Eg = 1 -

D
:m n 1! # n m 1!#;2 m 1!.n -1!=
Sxmxn

55

Eg = 1 -

40,6
233 x 2 x 6

:2 6 1! # 6 2 1! #;2 2 1! . 6 - 1!=

= 0,79
Dari hasil perhitungan diambil effisiensi terkecil kelompok tiang
berdasarkan rumus Los Angeles Grup-Action Formula = 0,79

4.2.9 Daya Dukung Kelompok Tiang


Sistem klasifikasi berdasarkan tanah dan juga jarak tiang yang terpasang (s
> 3D), maka daya dukung tiang terhitung berdasarkan keruntuhan tiang tunggal
(Individual Pile Failure).
- Berdasarkan keruntuhan tiang tunggal
Daya dukung tiang dalam kelompok tiang
Qg = Qizin x n x Eg= 1.134,12 x 6 x 0,79 = 5.405,34 kN
Pbeban Kelompok = 421,75 x 6 = 2.530,51 kN
Jadi:
Qg > Pbeban Kelompok = 5.405,34 > 2.530,51 kN Aman

4.2.10 Penulangan Abutment


Pembebanan diambil dalam keadaan ultimit, maka beban kerja harus
dikalikan dengan faktor beban (FB) dengan peraturan pembebanan jembatan
berdasarkan RSNI T-02-2005. Hasil perhitungan kombinasi ultimit dan
penjumlahan kombinasi perhitungan gaya-gaya tiang dalam ultimit dapat dilhat
tabel 4.9 dan 4.10 sebagai berikut:

56

Tabel 4.9 Perhitungan kombinasi ultimit


Vertikal

No

Aksi

MA

Berat sendiri
Beban mati
tambahan
Tekanan tanah

1
2
3

Beban lajur "D"


Gaya rem
Beban berjalan

TD
TB
TP

1
2

Beban angin
Beban gempa
Tekanan tanah
(Gempa)

EW
EQ

Horisontal
Tx
Ty
(kN)
(kN)
(kN)
Beban Tetap
1,3 1.006,42

Momen
Mx
My
(kN)
(kN)

Kode FB

MS

TA

6,25

62,50

1,25
505,05
Beban Lalu Lintas
1,8
639,00
1,8
26,44
45,00
1,8
Aksi Lingkungan
1,2
1
142,08

EQ

-17,83

489,13
63,90
115,00
4,50
4,47
142,08

218,50

475,08

12,71
218,50

460,10

Tabel 4.10 Penjumlah kombinasi perhitungan gaya-gaya tiang ultimit


No

2
3
4

Tx
Vo
kN
kN
MS+MA
TA+TB
+TD
Kombinasi
1.707,92 531,49
MS+MA
TA
Kombinasi +TD+TP
1.113,92 505,05
MS+MA
TA
Kombinasi
1.068,92 505,05
TA+EQ
MS+MA
+EQ
Kombinasi
1.068,92 1.122,21
Kombinasi
beban

Ty
kN

Mx
kN
MS+MA+TA
+TD+TB
656,45
MS+MA+TA
+TP
482,05
EW
MS+MA+TA
4,47
477,55
MS+MA+TA
EQ
+EQ+EQ
142,08
1.156,14

My
kN

EW
12,71
EQ

Pn
kN

Hn
kN

285,41

88,58

186,21

84,18

204,13

84,18

616,48

187,03

218,50

Gaya ultimit maksimum tiang pancang diambil yang terbesar 616,48 kN


1. Penulangan pile cap
a. Tulangan lentur pile cap
Mutu beton : K 250
Mutu baja

: U 24

57

fc

: 20,75 MPa

fy

: 240 MPa

qpile cap = lebar pile cap x tinggi pile cap x beton


= 10 x 1,50 x 25 = 375,00 kN/m
Pn

= 616,48 kN

Mu = Ptiang pancang x 1 + berat poer x 1


= (616,48 x 1) + (375,00 x 1) = 991,48 kN.m 99.147.727,03 N.mm
Tebel pelat

=1m

Diameter tulangan utama

= 10 mm

Diameter tulangan memanjang = 19 mm


Selimut beton

= 100 mm

d = t selimut beton 0,5 x utama memanjang


= 1000 100 0,5 x 10 19 = 876 mm
,> . ?@A . B

balance = $
balance = 2

?D

E

6E F ?D9(

,> G ,1 G ,>


7

E

E F ,1

95 = 0,0425

max = 0,75 x balance = 0,75 x 0,0425 = 0,032


min = 1,4 / fy = 1,4 / 240 = 0,0058 digunakan
b. Koefisien ketahanan
Rn = Mu / . b.d = 99.147.727,03 / 0,85 x 1000 x 876 = 0,15 N/mm
M = fy / 0,85 x fc = 240 / 0,85 x 20,75 = 13,61
perlu =

21- %1

2 . m . Rn
fy

5=

13,61

$1- %1

2 x 13,61 x 0,15
240

( = 0,00142

c. Luas tulangan
As perlu = . b . d = 0,0058 x 1000 x 876 = 5.110 mm
Digunakan tulangan = 10-150 mm
Untuk tulangan pembagi

58

As perlu = 20 % x 5.110 = 1.022 mm


Digunakan tulangan = 19-150 mm
d. Kontrol geser poer
Gaya geser yang terjadi:
Vu

= jumlah reaksi tiang / lebar pile cap


= 616,48 x 4 / 10 = 246,59 kN

Kekuatan beton
Vc

= 0,6 x

= 0,6 x

E
E

fc . b . d

;20,75 1000 x 876 = 398.581,45 N 398,58 kN

Vu < Vc tidak perlu tulangan geser

2. Penulangan dinding abutment


Hn = 187,03 kN
Tebel dinding abutment

= 100 cm

Diameter tulangan utama

= 19 mm

Diameter tulangan memanjang = 19 mm


Selimut beton

= 100 mm

d = t selimut beton 0,5 x utama memanjang


= 1000 100 0,5 x 19 19 = 871,5 mm
,> . ?@A . B

balance = $
balance = 2

?D

E

E F ?D

,> G ,1 G ,>


7

9(
E

E F ,1

95 = 0,0425

max

= 0,75 x balance = 0,75 x 0,0425 = 0,032

min

= 1,4 / fy = 1,4 / 240 = 0,0058 digunakan

a. Koefisien ketahanan
Rn = Mu / . b. d = 187,03 / 0,85 x 11.000 x 871,5 = 2,63 N/mm
M

= fy / 0,85 x fc = 240 / 0,85 x 20,75 = 13,61

59

perlu =

21- %1

2 . m . Rn
fy

5=

13,61

$1- %1

2 x 13,61 x 2,63
240

( = 0,00119

b. Luas tulangan
As perlu = . b . d = 0,0058 x 11000 x 871,5 = 55.92 mm
Untuk tiap sisi = 55,344 / 2 = 27.96 mm
Digunakan tulangan = 19-150 mm
Untuk tulangan memanjang digunakan
As perlu = . b . d = 0,0029 x 11000 x 871,5 = 27.96 mm
Digunakan tulangan = 19-150 mm

4.3

Perhitungan Pembebanan Untuk Pilar


Pada pembebanan Pilar terhadap bentang pile slab 5 m samping kiri dan

terhadap rangka baja panjang bentang 60 m samping kanan.

4.3.1 Beban Tetap


1. Berat Sendiri (MS)
Berat sendiri rangka baja kelas A lebar 7 m panjang bentang 60 m
adalah = 175,695 ton = 1.756,95 kN.
Berat pelat lantai beton tebal 20 cm
Wlantai

= 0,20 x 7 x 60 x 25

= 2.700 kN

Berat aspal tebal 5 cm


Waspal

= 0,05 x 7 x 60 x 22

= 462 kN

Lantai trotoar dengan lebar 1 m (kiri dan kanan) tebal 20 cm


Wtrotoar

= 2 x (0,2 x 1 x 60 x 25)

= 600 kN

Sandaran
Jumlah sandaran (n) = 2 buah
Panjang sandaran (L) = 60 m
Pipa 7,63 mm = 14,94 kg
Wsandaran

= 2 x 60 x 14,94 = 17,93 kN

60

Beban mati total yang bekerja pada pilar


PMS1 = x (Wrangka baja + Wlantai + Waspal + Wtrotoar + Wsandaran)
= x (1.756,95 + 2.700 + 462 + 600 + 17,93)

= 1.889,96 kN

Berat sendiri struktur atas jembatan (bentang kiri)


PMS2

= 257,06 kN (sama perhitungan beban abutment)

Momen berat struktur atas samping kanan (MMSI)


1.889,96 x 0,8 = 1.511,97 kN.m
Momen berat struktur atas samping kiri (MMS2)
257,06 x -0,36 = -92,542 kN.m
 Perhitungan struktur bangunan bawah
 Pilar jembatan
0,72

0,40

2,00

0,48

0,39

0,82
3

0,30

0,75

1,68

0.88
4

3,60

Gambar 4.8 Pembebanan Berat pilar


Perhitungan volume dan statis momen pada pilar dapat dilihat pada tabel
4.11

61

Tabel 4.11 Volume dan statis momen pilar


No
1
2
3
4
5

Panjang
(m)
12
12
12
12
12

Lebar
(m)
0,88
0,40
0,48
0,72
3,60
Total

Tinggi
(m)
0,39
1,18
0,30
0,75
1,68

Volume
(m3)
4,12
5,66
0,86
6,48
72,58
89,70

X
(m)
-0,74
-0,98
-0,63
-0,50
0

Y
(m)
3,06
0,59
2,71
2,06
0,84

Sx
(m4)
-3,05
-5,55
-0,55
-3,24
0
-12,39

Sy
(m4)
12,58
3,34
2,34
13,32
60,96
92,55

Berat pilar
= volume x beton

Wabt

= 89,70 x 25 = 2242,56 kN

Momen akibat pilar


Xo

Yo

Sx
volume

volume

= 18,15

Sy

K12,39

= -0,14 m

16,88

= 1,03 m

89,70

MMS2 = Wabt x Xo

= 2242,56 x -0,14

= -309,64 kN.m

Total berat sendiri pilar (PMS)


PMS = PMS1 + PMS2 + PMS3
= 1.889,96 + 257,06 + 2242,56 = 4389,59 kN
Total momen pilar (PMS)
PMS = MMS1 + MMS2 + MMS3
= 1.511,97 + -92,542 + -309,64 = 1.109,79 kN

2. Beban mati tambahan (MA)


 Pelapisan ulang lapisan aspal kembali kemudian hari dengan tebal 5 cm
Waspal

= 0,05 x 7 x 60 x 22

= 462,00 kN

 Air hujan tebel 5 cm


Whujan

= 0,05 x 9,60 x 5 x 10

= 270,00 kN

Total beban mati tambahan bentang kanan (PMA2) pada pilar


PMA = x (Waspal + Whujan)

= x (462,00 + 270,00) = 366,00 kN

Eksentrisitas terhadap titik o = 0,8 m


Momen berat struktur atas (MMAI) = 366,00 x 0,8 = 292,80 kN.m

62

Berat beban mati tambahan bentang kiri (PMA2) pada pilar


PMA2 = 31,25 kN (sama perhitungan beban abutment)
Eksentrisitas terhadap titik o = -0,36 m
Momen (MMA1) = 31,25 x -0,36 = -11,25 kN.m
PMA total = 366,00 + 31,25 = 397,25 kN
MMA total = 292,80 + -11,25 = 281,55 kN.m

4.3.2 Baban Lalu Lintas


1. Beban lajur "D" (TD)
Beban "D" atau beban jalur adalah susunan beban pada setiap jalur lalu
lintas yang terdiri berdasarkan Gambar 2.4 dari beban terbagi rata sebesar
(BTR) q = 9 kPa dan beban garis di ambil nilai (BGT) p = 49 kN/m
perjalur lalu lintas. Gambar 2.6 didapat nilai faktor beban dinamis (FBD)
= 40%.
5,5 m

5,5 m

100 % q

100 % P

50 % q

50 % q

50 % P

50 % P

7m

7m

BTR

BGT

Gambar 4.9 ketentuan penggunaan beban "D"


BTR

= (5,5 x q x 100% + (b 5,5) x q x 50%) x L


= (5,5 x 9 x 100% + (7 5,5) x 9 x 50%) x 60

BGT

= (5,5 x p x 100% + (b 5,5) x p x 50%)


= (5,5 x 49 x 100% + (7 5,5) x 49 x 50%)

BGT

= 3.375,00 kN
= 306,25 kN

= (1 + FBD) x BGT = (1 + 0,4) x 306,25 = 428,75 kN

Beban lajur "D"

= BTR + BGT = 3375,00 + 428,75

= 3.803,75 kN

Beban lajur "D" bentang kanan pada pilar


TTD1 = (BTR + BGT) = (3.375,00 + 428,75) = 1.901,88 kN
Eksentrisitas terhadap titik o = 0,8 m
Momen struktur atas (MTD) = 1.901,88 x 0,8 = 1.521,50 kN.m

63

Beban lajur "D" bentang kiri pada pilar (TTD2) = 355 kN


Eksentrisitas terhadap titik o = -0,36 m
Momen (MTD2) = 355 x -0,36 = -127,80 kN.m
TTD total

= 1.901,88 + 355

= 2.256,875 kN

MTD total = 1.521,50 + -127,80 = 1.393,70 kN.m

2. Gaya rem (TTB)


Besarnya gaya rem adalah 5% dari muatan "D" yang bekerja setinggi
1,80 meter yang memenuhi semua jalur lalu lintas tanpa koefisien kejut.
Beban lajur "D" = (BTR + BGT)
= (3375,00 + 306,25)
Gaya rem (TTB1)

= 5% x 1840,63

= 1840,63 kN
= 92,03 kN

Lengan gaya rem (YTB1)

= 3,30 + 1,80

= 5,10 m

Momen gaya rem (MTB1)

= 92,03 x 5,10

= 469,36 kN.m

Gaya rem bentang kiri (TTB2) pada pilar


TTB2

= 14,69 kN

YTB2

= 5,10 m

M TB2

= 14,69 x 5,10

= 74,91 kN

TTBtotal = 92,03 + 14,69

= 106,72 kN

MTBtotal = 469,36 + 106,72

= 544,27 kN

3. Beban pejalan kaki (TP)


Lebar trotoar (L)

=1m

Panjang bentang (P) = 60 m


Beban merata perjalan kaki (q) = 5 kPa
TTP = 2 x (L x P x q)

= 2 x (1 x 60 x 5)

= 600 kN

Beban pada bentang kanan pada pilar (TTP1) = x 600 = 300 kN


Eksentrisitas terhadap titik o = 0,8 m
Momen struktur atas (MTP1) = 300 x 0,8 = 240 kN.m
Beban bentang kiri pada pilar (TTP2) = 25 kN
Eksentrisitas terhadap titik o = -0,36 m

64

Momen (MTP2) = 25 x -0,36 = -9 kN.m


TTPtotal

= 300 + 25 = 325 kN

MTPtotal

= 240 + -9 = 231 kN

4.3.3 Aksi Lingkungan


1. Benda hanyutan dan tumbukan batang kayu
- Benda hanyutan
CD = 1,04
Kecepatan aliran air rata-rata saat banjir periode tertentu (Vs) = 3
m/det
Kedalaman benda hanyutan dibawah muka air banjir (Dh) = 1,2 m
Lebar benda hanyutan (B) = P / 2 = 60 / 2 = 30 m
Luas proyeksi pilar tegak lurus aliran
AD = B x Dh = 20 x 1,2 = 24 m
Gaya pada pilar akibat aliran air
TEF = 0,5 x CD x VS x AD

= 0,5 x 1,04 x 3 x 24 = 112,32 kN

Lengan terhadap pondasi (YEF) = 1 m


Momen akibat aliran air (MEF) = 112,32 x 1 = 112,32 kN.m
- Tumbukan batang kayu
Masa bentang kayu (M) = 2 ton
Kecepatan aliran air (Va) = 1,4 x Vs = 1,4 x 3 = 4,2 m/det
Lendutan statis ekivalen (d) = 0,150 m (Tabel 2.3)
Gaya akibat tumbukan dengan kayu
TEF = M x Va / d = 2 x 4,2 / 0,150

= 235,2 kN

Lengan terhadap pondasi (YEF) = 1 1,2 /2 = 0,4 m


Momen akibat tumbukan (MEF) = 235,2 x 0,4 = 94,08 kN.m
TEF total

= 112,32 + 235,2 = 347,52 kN.m

MEF total

= 112,32 + 94,08 = 206,40 kN.m

65

2. Beban angin (EW)


Dimana : P

= 60 m

= 10 m

= 12 m

= 6 m bawah lantai jembatan sampai rangka baja

Vw = 30 m/det (Tabel 25 RSNI T-02-2005)


Cw = 1.2 koefisien Seret (Tabel 24 RSNI T-02-2005)
a = 10 m

TEW

t=6m

YEW

b = 12 m

Gambar 4.10 Beban angin pada rangka baja dan pilar jembatan
1. Angin yang meniup arah samping untuk jembatan rangka
Ab

= 30 % x luas yang dibatasi bentang


= 30 % x (a + b + P) t/2
= 30 % x (10 + 12 + 60) 6/2 = 36,90 m2

TEW1 = 0.0006 x Cw x (Vw)2 x Ab


= 0.0006 x 1,2 x (30)2 x 36,90
YEW

= 23,91 kN

= 3,30 m

MEW1 = 23,91 x 3,30

= 78, 91 kN.m

2. Kendaraan yang sedang berada di atas jembatan, beban garis merata


tambahan arah horizontal diterapkan pada permukaan lantai sebesar:

66

TEW2 = 0.0012 x Cw x (Vw)2 = 0.0012 x 1.2 x 302


YEW

= 1.30 kN

= 3,35 m

MEW2 = 1,30 x 3,35

= 4,43 kN.m

3. Total beban horizontal akibat tiupan angin bentang 60 m sebelah


kanan
= TEW1 + TEW2

= 23,91 + 1.30

= 25,21 kN

MEW = MEW1 + MEW2

= 78,91 + 4,43

= 83,25 kN.m

TEW

4. Total beban horizontal akibat tiupan angin bentang 5 m sebelah kiri


TEW

= 3,73 kN (sama dengan perhitungan abutment)

MEW

= 10,59 kN.m

Jadi total beban angin sebalah kanan dan kiri


TEWtotal = 25,21 + 3,73 = 28,93 kN
MEWtotal = 83,25 + 10,59 = 93,84 kN.m

3. Beban gempa (EQ)


Pengaruh gempa bumi dalam

perencanaan ini, lokasi terletak di

kalimantan selatan maka termasuk ke dalam zone gempa daerah 5. Untuk


tanah zone gempa jenis tanah lunak di dapat:
Koefisien geser dasar (C)

= 0,12 (Gambar 2.13 RSNI T-02-2005)

Faktor kepentingan (I)

= 1,2 (Tabel 26 RSNI T-02-2005)

Jumlah sendi plastis yang menahan deformasi arah lateral (n) = 1


Faktor perangkaan (F)

= 1,25 0,025 x 1 = 1,23

Faktor tipe bangunan (S)

= 1 x F = 1 x 1,23

Kh

=CxS

= 0,12 x 1,23

= 0,15

1. Beban gempa arah memanjang sumbu x dapat dilihat tabel 4.12


TEQ = Kh x I x WT

67

Tabel 4.12 Perhitungan beban arah sumbu x arah memanjang


No

WT
(kN)

PMSI
PMS2
PMA1
PMA2

1.889,96
257,06
366,00
31,25

1,2
1,2
1,2
1,2

1
102,96
2
141,60
3
21,60
4
162,00
5
1.814,40
WT = 4.786,83

1,2
1,2
1,2
1,2
1,2

TEQ
Lengan
Momen EO
(kN)
(m)
(kN.m)
STRUKTUR ATAS
0,15
333,39
1,68
560,09
0,15
45,35
3,25
147,37
0,15
64,56
2,43
156,89
0,15
5,51
3,25
17,92
PILAR
0,15
18,16
3,06
55,49
0,15
24,98
0,59
14,74
0,15
3,81
2,71
10,33
0,15
28,58
2,06
58,73
0,15
320,06
0,84
268,85
TEQ = 844,40
MEQ = 1.290,39
Kh

2. Beban gempa arah melintang sumbu y


Titik tangkap gaya horizontal gempa
YEQ = 1.290,39 / 844,40

= 1,53 m

TEQ = 0,15 x 1,2 x 4.786,84 = 844,40 kN


MEQ = 844,40 x 1,53

= 1,290,39 kN.m

4.3.4 Aksi Lainnya


 Gesekan pada perletakan (BF)
Koefisien gesek pada tumpuan yang berupa elestomer () = 0,2
Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap berat sendiri dan beban mati
tambahan.
Beban tetap (PMS) = 1.889,96 + 2.242,56 = 4.132,52 kN
Beban tambahan (PMA) = 366,00 kN
Ptotal = 4.132,52 + 366,00 = 4.498,52 kN
Gaya gesek pada perletakan (TBF) = 4.498,52 x 0,2 = 899,70 kN
Lengan terhadap pondasi (YBF) = 1,68 m
Momen terhadap gesekan (MBF) = 899,70 x 1,68 = 1.511,50 kN.m

68

4.3.5 Kombinasi Pembebanan


Beberapa kombinasi beban mempunyai probabilitas kejadian yang rendah
dan jangka waktu yang pendek. Untuk kombinasi yang demikian maka tegangan
yang berlebihan diperbolehkan berdasarkan prinsip tegangan kerja. Perhitungan
kombinasi pembebanan dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Kombinasi pembebanan pilar
No

1
2
1
2
3
1
2
3
1

3
4

Aksi

Berat sendiri
Beban mati
tambahan
Beban lajur "D"
Gaya rem
Beban berjalan
Hanyutan /
tumbukan
Beban angin
Beban gempa

Kode

MS
MA
TD
TB
TP
EF
EW
EQ

Horisontal
Tx
Ty
(kN)
(kN)
Beban Tetap
4.389,59

Vertikal
(kN)

397,25

Momen
Mx
(kN)

My
(kN)

1109,79
281,55

Beban Lalu Lintas


2.256,875
106,72
325
Aksi Lingkungan

1.393,70
544,27
231
347,52

28,93
844,40
844,40
1.290,39
Aksi Lainnya
Gesekan
BF
899,70
1.511,50
Kombinasi Pembebanan
Tegangan berlebihan yang diperbolehkan
MS+MA+TD
MS+MA+TD
TB
EF
+TP
+TB+TP
Kombinasi 0%
8.365,16
106,72
347,52
3.560,31
MS+MA+TD
MS+MA+TD
TB+BF
EW+EF
+TP
+TB+TP+BF
Kombinasi 25%
6.273,87
-1.084,87
282,34
3.803,85
MS+MA+TD
MS+MA+TD
EW+EF
+TP
+TP
Kombinasi 40%
5.019,10
225,87
3.043,08
MS+MA
EQ
EQ+EF MS+MA+EQ
Kombinasi 50%
2.891,64
422,20
595,96
1.340,87

206,40
93,84
1,290,39

EF
206,40
EW+EF
225,18
EW+EF
180,15
EQ+EF
784,40

69

4.3.6 Gaya Reaksi Yang Diterima Tiang


0.50

2,20

2.20

2,20

2,20

2,20

0.50

0.55

1,25

1,25

0.55

Gambar 4.11 Denah tiang pancang pada pilar

Contoh perhitungan diambil kombinasi 1


a. Gaya aksial maksimun yang diterima tiang
V

= 8.365,16 kN

Tx

= 106,72 kN

Xmax = 1,25 m

Ty

= 347,52 kN

Ymax = 5,5 m

Mx

= 3.560,31 kN.m x = -1,25 x 6 + 1,25 x 6 = 18,75 m

My

= 206,40 KN.m

Pmax =
Pmax =

V
n

= 18 buah

y = -5,5 x 3 + -2,20 x 3 + 1,10 x 3 = 108,90 m

My . Xmax
X

8.365,16
+
18

Mx . Ymax
Y

206,40 x 1,25
.560,31 x 5,5
+
= 467,12 kN
18,75
10,90

b. Gaya lateral maksimun yang diterima tiang


Hn diambil paling besar antara Tx dan Ty.
Ty
347,52
+
= 19,31 kN
n
18
Hasil perhitungan gaya-gaya reaksi tiang dapat dilihat tabel 4.14
Hn =

Tabel 4.14 Kesimpulan hasil perhitungan gaya reaksi tiang pancang


No
1.
2.
3.
4.

Kombinasi
beban
Komb 1
Komb 2
Komb 3
Komb 4

Vo
(kN)
8.365,16
6.273,87
5.019,10
2.891,64

Tx
(kN)
106,72
1.084,47
422,20

Ty
(kN)
347,52
282,34
225,87
595,96

Mx
(kN)
3.560,31
3.803,85
3.043,08
1.340,87

My
(kN)
206,40
225,18
180,15
748,40

Pmax
(kN)
467,12
349,99
279,99
279,99

Hn
(kN)
19,31
60,27
12,55
33,11

70

4.3.7 Kapasitas Daya Dukung Tiang Tunggal


1. Terhadap Kekuatan Bahan Tiang
a. Tiang pancang pipa baja
Diameter (D)

= 50,8 cm

Tebal (t)

= 1,4 cm

Diameter dalam (d)

= 50,6 2 t = 50,8 2 x 1,4

= 48,00 cm

Tegangan ijin tiang *+baja = 1400 kg/cm = 140.000,00 kN/m

Abaja = x x (D - d)
+baja

= . (50,8 - 48,00) = 217,16 cm = 0,02 m


= *+baja x Abaja = 140.000,00 x 0,02 = 3.040,27 kN

b. Beton isi tiang pancang


Tegangan ijin beton = 75 kg/cm = 7.500,00 kN/m
Abeton = x x d = x x 48,00 = 1.808,64 cm = 0,18 m
+beton = *+beton x Abeton = 7.500,00 x 0,18 = 1.356,48 kN
+tiang

= +baja + +beton = 3.040,27 + 1.356,48 = 4.396,75 kN

c. Berat sendiri tiang pancang per meter


W =

Abaja
10.000

x baja +

Abeton
10.000

x beton

W =

0,02
10.000

x 77,0 +

0,18
10.000

x 25 = 6,19 kN/m

2. Berdasarkan Data Sondir Dilapangan


a. Metode Meyerhof
Tahanan konus qc = 155 kg/cm 15.500 kN/m diambil data sondir
Jumlah hambatan pelakat (JHP) = 1.826,00 kg/cm 1.826 kN/m
diambil data sondir
Kedalaman tiang pancang (L) = 37,2 m
Atiang

= x x D

= x x 50,8 = 2.026 cm = 0,20 m2

Keliling tiang (k) = x D

= x 50,8 = 158,51 cm = 1,60 m

71

Qizin =

Atiang x qc
SF1

JHP x k
SF2

Wtiang

0,20 x 15.500
1.826 x 1,60
+
= 1,63 kN
3
5
=WxL
= 6,19 x 37,2
= 230,41 kN

Pbeban

= Pmax + Wtiang

Qizin =

= 467,12+ 230,41

= 697,52 kN

Jadi:

Pbeban < +tiang

= 697,52 kN < 4.395,75 kN .. aman

Pbeban < Qizin

= 697,52 kN < 1.629,20 kN .. aman

4.3.8 Kapasitas Daya Dukung Tiang Terhadap Gaya Lateral


- Metode Broms
Momen Inersia (I) = / 64 . (D4 d4)
= / 64 . (50,84 48,004) = 66.297,51 cm4
Modulus Elastisitas beton (E) = 4700 x 25 = 2.350 kN/cm2
EI = E x I = 2.350 x 66.297,51 = 155.799.146,38 kN.m
Kedalaman tiang pancang = 37,2 m = 3.720 cm
Koefisien variasi modulus (nh) = 700 kN/m3 = 0,0007 kN/cm3
Faktor kekakuan modulus tanah T = %
5

EI

nh

=%
5

.1LL.7E,8>
,1

= 185,992

Kriteria tiang : L > 4 T = 3.720 > 744 termasuk tiang panjang


Kedalaman titik jepit (zf) = 1,8 x T = 1,8 x 185,992 = 334,78 cm
Koefisien reaksi subgrade (Kh) = nh x

zf
251,66
= 0,0007
= 0,0046 kN/cm
D
40,6

1/4
,78 x 0,406
kh x D 1/4
Nilai karakteristik tiang () = 2
=6
9 = 0,0044 m4
5
4
x
37.396.445,73
4 x EI
Untuk tiang ujung bebas dianggap tiang panjang (tidak kaku), bila x L > 2,5

x L > 2,5 = 0,0044 x 3.720 = 16,38 > 2,5


Beban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang diijinkan.
Defleksi maksimum tiang untuk bangunan jembatan (yo) = 0,6 cm
Jarak beban lateral terhadap muka tanah (e) = 25 cm

72

yo . kh . D
0,6 x 0,0046 x 40,6
=
= 143,82 kN
2. . (e . + 1)
2 x 0,0044 x (25 x 0,0044 + 1)

H=
Jadi:

Hizin > Hn = 143,82 kN > 60,27 kN .. Aman

4.3.9 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Kelompok


1. Effisiensi Kelompok Tiang Pancang
a. Rumus Converse-Labarre
(n - 1) x m + (m - 1) x n
90 x m x n

Eg = 1 -
D = 50,8 cm
S = 440 cm

= Arc tan ( D / S ) = Arc tan ( 50,8 / 440 ) = 6,59


n =6
m =3
Eg = 1 - 9,88

(6 - 1) x 3 + (3 - 1) x 6
90 x 3 x 6

= 0,89

b. Rumus Los Angeles Grup-action Formula


Eg = 1 Eg = 1 -

D
:m n 1! # n m 1!#;2 m 1!.n -1!=
Sxmxn
50,8
233 x 3 x 6

:3 6 1! # 6 3 1! #;2 3 1! . 6 - 1!=

= 0,86
Dari hasil perhitungan diambil effisiensi terkecil kelompok tiang
berdasarkan rumus Los Angeles Grup-Action Formula = 0,86

4.3.10 Daya Dukung Kelompok Tiang


Sistem klasifikasi berdasarkan tanah dan juga jarak tiang yang terpasang (s
> 3D), maka daya dukung tiang terhitung berdasarkan keruntuhan tiang tunggal
(Individual Pile Failure).
- Berdasarkan keruntuhan tiang tunggal
Daya dukung tiang dalam kelompok tiang

73

Qg = Qizin x n x Eg
Qg = 1.629,20 x 18 x 0,86 = 25.286,76 kN
Pbeban Kelompok = 697,52 x 18 = 12.555,43 kN
Jadi:
Qg > Pbeban Kelompok = 25.286,76 > 12.555,43 kN Aman

4.3.11 Penulangan Pilar


Pembebanan diambil dalam keadaan ultimit, maka beban kerja harus
dikalikan dengan faktor beban (FB) dengan peraturan pembebanan jembatan
berdasarkan RSNI T-02-2005. Hasil perhitungan kombinasi ultimit dan
penjumlahan kombinasi perhitungan gaya-gaya tiang dalam ultimit dapat dilhat
tabel 4.15 dan 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Perhitungan kombinasi ultimit
Vertikal

No

1
2
1
2
3

Aksi

Berat sendiri
Beban mati
tambahan
Beban lajur "D"
Gaya rem
Beban berjalan

Kode FB

MS

1,3

MA

TD
TB
TP

Horisontal
Tx
Ty
(kN)
(kN)
(kN)
Beban Tetap
5.706,46
2.787,40

Beban Lalu Lintas


1,8 4.062,23
1,8
192,09
585,00
1,8
Aksi Lingkungan

2
3

EW
EQ

844,40
Aksi Lainnya

Gesekan

BF

1,3

1.169,61

EF

Mx
(kN)

My
(kN)

1.442,73
563,10

Hanyutan
/tumbukan
Beban angin
Beban gempa

Momen

2.508,66
979,68
415,80

1
34,72
844,40 1.209,39

112,61
1.209,39

1.964,95

74

Tabel 4.16 Penjumlah kombinasi perhitungan gaya-gaya tiang ultimit


No

2
3
4

Vo
Tx
kN
kN
MS+MA+
TB
TD
Kombinasi
12.556,24
192,09
MS+MA+
Kombinasi TD+TP
9.078,86
MS+MA
BF
Kombinasi
8.493,86 1.169,61
Kombinasi
beban

Kombinasi

MS+MA

EQ

8.493,86

844,40

Ty
kN

Mx
kN
MS+MA+
TD+TB
5.494,17
MS+MA+
TP
2.421,63
EW
BF
34,72 1.964,95
MS+MA+
EQ
EQ
844,40
3.296,22

My
kN

Pn
kN

Hn
kN

700,12 10,67

505,50
EW
112,61
EQ

473,19 64,98
478,00 46,91

1.290,39

Gaya ultimit maksimum tiang pancang diambil yang terbesar 700,12 kN


1. Penulangan pile cap
a. Tulangan lentur pile cap
Mutu beton : K 250
Mutu baja

: U 24

fc

: 20,75 MPa

fy

: 240 MPa

qpile cap = lebar pile cap x tinggi pile cap x beton


= 12 x 1,68 x 25 = 504,00 kN/m
Pn

= 700,12 kN

Mu = Ptiang pancang x 1 + berat poer x 1


= (700,12 x 1) + (504,00 x 1) = 1.204,18 kN.m 120.411.669 N.mm
Tebel pelat

=1m

Diameter tulangan utama = 25 mm


Diameter tulangan memanjang = 25 mm
Selimut beton
d

= 100 mm

= t selimut beton 0,5 x utama memanjang


= 1000 100 0,5 x 25 25 = 862,5 mm

75

,> . ?@A . B

balance = $
balance = 2

?D

E

E F ?D

,> G ,1 G ,>


7

9(
E

6E F ,195 = 0,0425

max

= 0,75 x balance = 0,75 x 0,0425 = 0,032

min

= 1,4 / fy = 1,4 / 240 = 0,0058 digunakan

b. Koefisien ketahanan
Rn = Mu / . b.d = 120.411.669 / 0,85 x 1000 x 862,5 = 0,19 N/mm
M = fy / 0,85 x fc = 240 / 0,85 x 20,75 = 13,61
perlu =

21- %1
m

2 . m . Rn
fy

5 = 13,61 $1- %1

2 x 13,61 x 0,19
240

( = 0,000796

c. Luas tulangan
As perlu = . b . d = 0,0058 x 1000 x 862,5 = 5.031 mm
Digunakan tulangan = 25-125 mm
Untuk tulangan pembagi
As perlu = 20 % x 5.031 = 1006 mm
Digunakan tulangan = 25-125 mm

d. Kontrol geser poer


Gaya geser yang terjadi:
Vu = jumlah reaksi tiang / lebar pile cap
= 700,12 x 6 / 12 = 350,06 kN
Kekuatan beton


Vc = 0,6 x E fc . b . d


= 0,6 x E ;20,75 1000 x 862,5 = 392.887,448 N 392,887 kN

Vu < Vc tidak perlu tulangan geser

76

2. Penulangan dinding pilar


Hn = 64,98 kN
Tebel dinding pilar

= 100 cm

Diameter tulangan utama

= 25 mm

Diameter tulangan memanjang = 25 mm


Selimut beton

= 100 mm

d = t selimut beton 0,5 x utama memanjang


= 1000 100 0,5 x 25 25 = 862,5 mm
,> . ?@A . B

balance = $
balance = 2

?D

E

6E F ?D9(

,> G ,1 G ,>


7

E

6E F ,195 = 0,0425

max

= 0,75 x balance = 0,75 x 0,0425 = 0,032

min

= 1,4 / fy = 1,4 / 240 = 0,0058 digunakan

a. Koefisien ketahanan
Rn = Mu / . b.d = 64,98 / 0,85 x 11000 x 862,5 = 9,34 N/mm
M

= fy / 0,85 x fc = 240 / 0,85 x 20,75 = 13,61

perlu =

21- %1

2 . m . Rn
fy

5=

13,61

$1- %1

2 x 13,61 x 0,19
240

( = 0,000796

b. Luas tulangan
As perlu = . b . d = 0,0058 x 11000 x 862,5 = 55.344 mm
Untuk tiap sisi = 55,344 / 2 = 27.671,88 mm
Digunakan tulangan = 25-125 mm
Untuk tulangan memanjang digunakan
As perlu = . b . d = 0,0029 x 11000 x 862,5 = 27.672 mm
Digunakan tulangan = 25-125 mm

77

Anda mungkin juga menyukai