Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari penduduk dunia dari remaja berumur 10 - 19 tahun. Sekitar Sembilan ratus juta berada dinegara sedang berkembang. Data Demografi di Amerika Serikat menunjukkan jumlah remaja berumur 10 - 19 tahun sekitar 15 % populasi. Di Asia Pasifik jumlah penduduknya merupakan 60 % dari penduduk dunia, seperlimanya adalah remaja umur 10 - 19 tahun. Di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik kelompok umur 10 - 19 tahun adalah 22 %, yang terdiri dari 50,9 % remaja laki - laki dan 49,1 % remaja perempuan (Soetjiningsih, 2010). Setelah lahir kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa yakni masa bayi, masa anak - anak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium, dan masa senium. Masing - masing masa itu mempunyai kekhususan karena itu gangguan pada setiap masa tersebut juga dapat dikatakan khas karena merupakan penyimpangan faal yang khas pula dari masa bersangkutan (Widyastuti, 2008). Remaja atau Adolessence (Inggris), berasal dari bahasa latin Adolescare yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologi. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik, emosi, dan psikis. Batasan usia remaja menurut World Health

Universitas Sumatera Utara

Organization adalah 12 - 24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 - 19 tahun dan belum kawin menurut BKKBN adalah 10 - 19 tahun (Widyastuti, 2008). Masa remaja usia diantara masa anak - anak dan dewasa yang secara biologis yaitu antara umur 10 - 19 tahun. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja ialah datang haid yang pertama kali, biasanya 10 - 16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan menarche (Llewellyn, 2005). Menarche adalah haid pertama yang terjadi akibat proses sistem hormonal yang kompleks. Setelah panca indra menerima rangsangan yang diterusakan kepusat dan diolah oleh hipotalamus, dilanjutkan dengan hipofise melalui system fortal dikeluarkan hormon gonatropik perangsang folikel dan luteinizing hormon untuk merangsang indung telur. Hormon perangsang primordial yang didalam perjalanannya dominan folikel (FSH), merangsang folikel

mengeluarkan hormon esterogen

sehingga terjadilah pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder, ini juga merupakan tanda - tanda remaja sedang mengalami pubertas (Ida, 2005). Menarche salah satu tanda bahwa remaja tersebut telah mengakami perubahan didalam dirinya dan juga disertai dengan berbagai masalah dan perubahan - perubahan baik fisik, biologi, psikologik maupun sosial, harus dihadapi oleh remaja karena ini merupakan masa yang sanga penting karena merupakan masa peralihan kemasa dewasa (Moersintawati, 2008). Remaja putri sangat dekat dengan ibu, menarche juga merupakan hal yang sudah pernah dialami oleh ibu, ibu juga harus berperan aktif dalam perkembangan masa remaja, karena ini merupakan hal yang awal bagi remaja. Ibu dapat memberikan

penjelasan perawatan dan kebersihan kesehatan agar remaja mengerti hal apa yang dilakukan jika sedang haid remaja putri harus menjaga kebersihan, seperti menganti

Universitas Sumatera Utara

pembalut karena kebersihan organ - organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu kebersihan didaerah genetalia harus lebih dijaga karena kuman mudah terkena infeksi. Kenyataan yang ada masih banyak ibu dan remaja yg belum mengerti dan memahami hal - hal yang dilakukan dalam menghadapi menarche dan menggangap hal ini tidak terlalu penting, diharapkan agar remaja putri tidak mengalami rasa cemas bila nantinya mengalami menarche dan mempengaruhi perubahan fisik, biologis, psikologis maupun sosial (Soetojoningsih, 2004). Berdasarkan alasan masih kurangnya informasi, pengetahuan dan sikap ibu juga rasa cemas akibat terjadinya menarche yang mempengaruhi remaja dalam menghadapi menarche maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Menghadapi Menarche pada Remaja Putri Di Lingkungan X Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2011.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang dapat diambil

bagaimana Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Menghadapi Menarche pada Remaja Putri di Lingkungan X Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2011.

Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Menghadapi Menarche pada Remaja Putri Di Lingkungan X Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2011

2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui karakteristik responden. b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam menghadapi menarche pada remaja putri di Lingkungan X Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2011. c. Untuk mengetahui sikap ibu dalam menghadapi menarche pada remaja putri di Lingkungan X Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ibu Sebagai sumber pengetahuan informasi bagi ibu tentang menghadapi menarche pada remaja putri. 2. Bagi Remaja Sebagai sumber pengetahuan informasi bagi remaja dalam menghadapi menarche 3. Bagi Peneliti Sebagi sumber pengetahuan bagi peneliti di masa yang akan datang dan dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

4.

Bagi Institusi Dengan terlaksanakan penilitian diharapkan dapat menjadi bahwa referensi dan bahan bacaan diperpustakaan D-IV Bidan Pendidikan dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai